Dalam tulisan ini, topik mengenai aksi protes sebagai suatu tindakan
yang dilakukan oleh masyarakat baik secara individu maupun kelompok
cukup menarik untuk dibahas. Pasalnya, aksi protes ini dikaitkan dengan
kajian psikologi sosial karena dianggap masuk dalam kriteria kajian teorinya.
Aksi protes yang sering kali terjadi di masyarakat menuai banyak konflik dan
dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif. Aksi protes
merupakan aksi kolektif yang mengarah pada tindakan kolektif, yang
mengacu pada perilaku seseorang yang muncul secara spontan, tidak
terstruktur sebagai respons terhadap kejadian tertentu. Beberapa psikolog
menyatakan bahwa aksi protes ini dilatarbelakangi oleh kondisi psikologis
individu, dimana seseorang akan melakukan suatu tindakan kolektif yang
didasari oleh perasaan dan emosi dari dalam diri seseorang karena merasa
kurang sesuai dengan suatu ketentuan, tindakan, kebijakan, atau hal lain
yang dilakukan oleh pihak lain sehingga menuai munculnya sebuah konflik
sosial yang mengacu pada kondisi psikologis individu dengan kemunculan
suatu emosi yang merupakan hasil dari suatu proses mental individu.