Anda di halaman 1dari 2

Maulida Nabilah

160751615471. Sosiologi (A)


Psikologi Sosial
Universitas Negeri Malang
2016

Protes Dalam Kajian Psikologi Sosial

Psikologi Sosial adalah suatu disiplin ilmu pengetahuan yang mencoba


memahami, menjelaskan dan meramalkan bagaimana pikiran, perasaan dan
tindakan individu-individu yang dipengaruhi, baik secara langsung oleh
pengamatan dan khayalan, maupun secara tak langsung oleh pemikiran-
pemikiran, perasaan-perasaan dan tindakan-tindakan orang lain. (Roven &
Robin, 1976). Dalam kajiannya, psikologi sosial mencakup beberapa hal
yang berhubungan dengan aspek sosial masyarakat, kondisi psikologis
individu dalam masyarakat, dan yang berhubungan dengan kejiwaan serta
karakteristik masyarakat. Kajian psikologi sosial merupakan turunan dari
kajian sosiolgi dan antropologi. Perbedaannya, kajian psikologi sosial ini lebih
mengarah pada kondisi psikis individu secara lebih spesifik dan berbagai
kontrol sosial dalam diri individu. Seperti halnya segala perilaku dan tindakan
yang muncul dari dalam diri individu didasari oleh kondisi psikis dan kejiwaan
dalam diri mereka. Tidak hanya itu, karakteristik individu juga dapat
menentukan segala perilaku dan tindakan individu dalam masyarakat.

Dalam tulisan ini, topik mengenai aksi protes sebagai suatu tindakan
yang dilakukan oleh masyarakat baik secara individu maupun kelompok
cukup menarik untuk dibahas. Pasalnya, aksi protes ini dikaitkan dengan
kajian psikologi sosial karena dianggap masuk dalam kriteria kajian teorinya.
Aksi protes yang sering kali terjadi di masyarakat menuai banyak konflik dan
dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif. Aksi protes
merupakan aksi kolektif yang mengarah pada tindakan kolektif, yang
mengacu pada perilaku seseorang yang muncul secara spontan, tidak
terstruktur sebagai respons terhadap kejadian tertentu. Beberapa psikolog
menyatakan bahwa aksi protes ini dilatarbelakangi oleh kondisi psikologis
individu, dimana seseorang akan melakukan suatu tindakan kolektif yang
didasari oleh perasaan dan emosi dari dalam diri seseorang karena merasa
kurang sesuai dengan suatu ketentuan, tindakan, kebijakan, atau hal lain
yang dilakukan oleh pihak lain sehingga menuai munculnya sebuah konflik
sosial yang mengacu pada kondisi psikologis individu dengan kemunculan
suatu emosi yang merupakan hasil dari suatu proses mental individu.

Protes menjadi sesuatu yang disahkan untuk memperoleh kembali hak-


hak individu dalam masyarakat guna menyatakan suatu pendapat yang
dirasa kurang tepat dan dianggap dapat merugikan satu sisi lain. Setiap
orang berhak untuk melakukan protes untuk memperoleh suatu keadilan
dalam melangsungkan kehidupannya. Sikap protes termasuk dalam gerakan
sosial, dimana perilaku atau tindakan kolektif yang berupa gerakan sosial,
seringkali muncul ketika dalam interaksi sosial itu terjadi situasi yang tidak
terstruktur, membingungkan, dan tidak stabil. Jadi, sikap protes memang
berkaitan dan masuk dalam ranah kajian psikologi sosial. Atas dasar ilmu
psikologi yang mempelajari segala pola perilaku dan proses mental individu,
mengaitkan sikap protes dalam kajiannya dengan sifat tindakan yang kolektif
dan mempertimbangkan aspek-aspek psikologis manusia yang ada seperti
perasaan dan jiwa setiap individu dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai