Perancangan Ulang Kopling
Perancangan Ulang Kopling
METODOLOGI PERANCANGAN
Dari data yang diperoleh di lapangan (pada brosur), mobil New Mazda 2
kopling ini ditentukan berdasarkan dua kriteria, yaitu : torsi maksimum dan daya
Kopling pelat gesek bekerja karena adanya gaya gesek ? dengan permukaan,
Momen ini bekerja dalam waktu tR sampai putaran kedua poros sama. Pada
keadaan terhubung tidak terjadi slip dan putaran kedua poros sama dengan putaran
dimana ;
N
M h 71620
n
Diketahui :
M r M b M h
N
M h 71620
n
103 ps
M h 71620 x
6000 rpm
= 1229,48 kgf.cm
= 12,30 kgf.m
Dalam hal ini harga torsi maksimum yg diperoleh dari data spesifik ternyata lebih
besar dari pada harga torsi maksimum (statik ), maka untuk menjaga keamanan
pemakaian dipilih harga torsi yang paling tinggi yaitu; Mh = 13,76 kgf.m dengan
Mr C M h
dimana ;
C = Konstanta [2,5]
Harga C dapat dipilih dari tabel pada lampiran, harga ini berkisar antara 2-3 untuk
Dengan diketahuinya harga Mh, maka dapat ditentukan besarnya torsi gesek.
Harga C dapat dipilih pada tabel, yang mana harga ini berkisar antara 2 3 untuk
kendaraaan mobil. Dengan memilih C = 2,5, maka diperoleh harga torsi gesek
sebesar :
M r n tr
Ar
1910
Rumus :
Mr = C . Mh
= 3440 kg.cm
Kerja gesek ditentukan dari hubungan antara torsi, putaran dan waktu terjadinya
slip yaitu :
M r n tr
Ar
1910
n = Putaran [rpm]
Harga daya gesek dapat ditentukan dari hubungan kerja gesek dengan frekuensi
waktu, yaitu ;
A r z
N r 4
27 10
dimana ;
M r
tr
Ar
1910
= 3602,09 kgf.cm
Daya gesek yang dapat ditentukan dari hubungan kerja gesek dengan frekuensi
waktu :
A r z
Nr 4
2710
3602.0960
27 10
4
= 0,8 Hp
0.4
NR
d 71.5
b
K T n 1/2
dimana ;
n = Putaran [rpm]
0.4
N
d 71.5 R
b
K T j n 1/2
d
0.8
0.4
71.5 1/2
1.5 0.175 3 4000
= 71,5 x 0,19
= 13,58 cm
Sehingga lebar pelat diperoleh dengan substitusi harga d kedalam ratio b/d, yaitu :
b/d = 0,175
b = 0,175 x 13,58 cm
= 2,38 cm
di =db
= 13,58 cm 2,38 cm
= 11,20 cm
d0 =d+b
= 13,58 cm + 2,38 cm
= 15,96 cm
harga KT tidak berbeda jauh dengan pemilihan awal dan harga KU masih berkisar
N f1000
K T
b d j v 1/2
2 M r
KU
b d 2 j
d n
V
60
Untuk memeriksa apakah harga KT dan KU masih dalam batas yang diizinkan
= 28,43 m/s
Sehingga;
KT N 1000
b d v 1/2
0.8 1000
1/2
2.38 13.58 3 28.
43
2
= 1,55
kgm.cm
KU 2 M r
b d 2 j
2 3440
2.38 13.58
3
1/2
Hasil penghitungan nilai K Tdan K U dapat diterima karena masih dalam batas
Perancangan Ulang Kopling Universitas Darma Persada
Teguh Budianto
Yefri Chan, ST, MT 33
yang diizinkan
Tekanan permukaan terjadi akibat adanya gaya tekan yang mengenai satuan luas
bidang tekan. Gaya ini dipengaruhi oleh koefisien gesek sebesar ? = 0,3, dan ini
adalah koefisien gesek bahan permukaan pelat gesek yang kita pilih. Luas bidang
tekan sama dengan luas permukaan pelat dan dapat diperoleh dari hubungan ;
dimana ;
Y
= Faktor Koreksi Luas Permukaan akibat Pengurangan Luas alur
Dari data diatas dan dengan mengasumsikan Y = 0,9 maka luas bidang tekan
= 274 cm2
Tekanan rata-rata permukaan dicari dari hubungan torsi maksimum, diameter rata-
p 2 M r
d f
dimana ;
= 6,16 kgm/cm2
Tekanan maksimum permukaan digunakan untuk memilih pelat gesek yang cocok
dan aman. Pada lampiran tabel tertulis harga-harga tekanan untuk bahan pelat
gesek.
d
Pm [kgf/c 2
]
ax
p 1
m
d
d
2
P max [kgf/cm ]
pd 1
= 8,778 kgf/cm2
Dengan asumsi koefisien gesek dari permukaan gesek adalah 0,3 dan tekanan
8,77 kgf/cm2, maka dari tabel lampiran dapat disimpulkan bahwa permukaan pelat
gesek dapat terbuat dari bahan Asbestos Pressed Hidraulically With Plastic,
yang mempunyai limit koefisien gesek antara 0,2 0,35 dan tekanan permukaan
yang diizinkan antara 0,5 80 kgf/cm2, jadi bahan ini sesuai digunakan untuk
Umur pelat gesek atau ketahanan pelat gesek (kanvas kopling) menentukan nilai
jual pelat gesek tersebut sehingga memiliki daya saing dipasara. Umur pelat gesek
ditentukan dari hubungan antara volume keausan spesifik dan daya gesek,
VV = F . SV
dimana ;
VV
LB
QV R
dimana ;
QV = Keausan Spesifik
Umur pelat gesek ditentukan dari hubungan antara volume keausan spesifik dan
daya gesek. Dengan adanya paku keling maka tebal lapisan permukaan gesek yang
aus diukur dengan keadaan paku keling tersebut adalah 2 mm dan ini sama dengan
Diketahui :
VV = F . SV
= 274 x 0,2 x 3
= 164,4 cm3
L V V
B
QV NR
164.4
0.125 0.8
= 1644 Jam
apabila melewati batas yang diizinkan akan menyebabkan pelat gesek cepat sekali
aus yang menyebabkan umur pakai kopling lebih pendek. Temperatur kerja
kopling dipengaruhi oleh koefisien perpindahan panas dari rumah kopling, luas
t = tL + ? t
dimana ;
? t = Kenaikan Temperatur
Semua parameter dalam satuan oC. Sementara itu kenaikan temperatur dapat
632 N R
F K
dimana ;
d K
2
di2
F K d K bK
4
dimana ;
Koefisien perpindahan panas, dari rumah kopling dapat diketahui dari hubungan
berikut ;
dimana ;
dK
V
60 n
K
t R
N
632
K
S F
dimana ;
NR = Daya Gesek
kopling adalah :
dk = Asumsi
dk = do + 3 x 5 cm
bk = 7 cm
karena itu,
dk = do + 3 x 5 cm
= 30,96 cm
dK 2 di2
F K d K b K
4
3.14 30.96 2 2
11.20
FK 3.14 30.96 7
4
3.14 958.52 125.44
F K 3.14 30.96 7
4
= 680,5 + 653,9
= 1334,4 cm2
= 1334,40 x 10-4 m2
VK
d K n
60
3.14 30.96 4000
60
= 6480,96 cm/s
Sehingga,
3/4
4.5 6 V K
= 4.5 + 6 x (64,80)3/4
= 4.5 + 6 x 22,84
= 4.5 + 137,04
= 141,54 kcal/moC.jam
Sehingga,
632 N
tS R
FK
632 0.8
1334.40 10 4
141.54
= 26,78 0C
505.6
18.8
Sehingga temperatur kerja kopling (asumsi temperatur lingkungan 300C)
t = 37 0C + 26,78 0C
= 63,78 0C
Paku keling yang dipasang pada pelat gesek dan pelat penghubung berfungsi
didapat dengan perhitungan berikut. Gaya yang dialami oleh setiap paku keling
Dimana;
MR = Torsi Gesek
4 F K
d
3,14
Dimana;
Pada mobil NEW MAZDA 2 ini menggunakan 3 macam paku keling yang
MR 3440kgf cm
FR 344kgf cm
r 10cm
= 3440 N
Jumlah keliling yang digunakan ada 16 buah, maka gaya geser yang
3440
FR1 215N
16
Jumlah patahan yang diasumsikan adalah 2 (n = 2)
didapatkan
27Mpa
13,5Mpa
2
4 FR1 4 307,13
d k1
3,14 3 13,5
860
3,18 mm 3mm
84,78
4914
F R1 307.13N
16
Jumlah patahan yang diasumsikan adalah 3 (n = 3)
didapatkan
27Mpa
13,5 Mpa
2
4 F R1 4 307,13
d k1
3,14 3 13,5
1228,5
3,10 mm 3mm
127,17
6255
F R1 390.94N
16
Jumlah patahan yang diasumsikan adalah 4 (n = 4)
didapatkan
27Mpa
13,5Mpa
2
Maka diameter paku keling yang sesuai adalah :
4 F 4 390,94
d k1
3,14 4 13,5
1563,8
3,04mm 3mm
169,56
3.2.12 Poros
Untuk perancangan poros, hal yang sangat berpengaruh adalah torsi dari kopling,
Material yang diambil untuk poros ini adalah AISI 4340 COLD DRAWN
99000psi 682,8Mpa
dengan
Dengan menggunakan rumus perhitungan poros dan harga tegangan geser, kita
d 16 M r
3
akan mendapatkan harga diameter poros yang kita inginkan, yaitu :
16 337460Nmm 5399360
d 3
2
3
3,14 682,8Nmm 2143,99
3 2518,37mm 3 13,61mm
Bab 4
teori yang penulis peroleh, didapatkan ada beberapa spesifikasi yang berbeda
dengan ukuran yang sebenarnya berdasarkan data lapangan yang ada. Hal ini
berpengaruh langsung terhadap hasil perancangan yang dibuat. Hal lain yang
Hal penting lain yang perlu diperhatikan pada perancangan kopling ini adalah
perancangan pada umur pakai plat kopling. Dengan semakin lamanya umur pakai
kopling, maka efisiensi dalam pemakaian akan semakin tinggi dan mampu untuk
bersaing dengan produk sejenis dipasaran. Umur plat ini dipengaruhi oleh
Daya gesek
Umur kopling berbanding lurus dengan luas permukaan serta volume keausan.
Semakin besar diameter plat gesek, maka permukaan akan semakin luas sehingga
volume keausannya besar dan umur pakai kopling akan lebih lama. Disamping itu
berdasarkan tegangan permukaan yang bekerja pada plat gesek dapat pula
diperkirakan jenis bahan yang cocok untuk plat gesek, sehingga dengan analisa ini