Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM

DASAR DASAR PEMULIAAN TANAMAN

Penyilangan Antara Tanaman Tomat Lokal Dan Tanaman Tomat Apel

OLEH:
NURHAYATI
NIM. D1B1 14 131

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

JURUSAN AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

2015
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM
DASAR DASAR PEMULIAAN TANAMAN

Penyilangan Antara Tanaman Tomat Lokal Dan Tanaman Tomat Apel

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Ujian Praktikum Dasar
Dasar Pemuliaan Tanaman

OLEH:
NURHAYATI
NIM. D1B1 14 131

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2015
HALAMAN PENGESAHAN

Judul :PenyilanganAntara Tanaman Tomat Lokal Dan Tanaman Tomat

Apel

Nama : NURHAYATI

NIM : D1B1 14 131

Kelas : C/2014

Jurusan : Agroteknologi

Fakultas : Pertanian

Asisten Praktikum: Koordinator Asisten

Munardin Basanunggu, SP Vit Neru Satrah, SP., MP

Mengetahui,

Penanggung Jawab Praktikum

Dr. Ir. H. Andi Khaeruni R., M.Si


NIP. 19670627 199403 1 002
RIWAYAT HIDUP

Penulis yang bernama Nurhayati biasa dipanggil Onang,

lahir pada hari Sabtu, Tanggal 18,November 1995 di

Kel.Mantobua, Kec.Lohia, Kab. Muna. Anak ke tujuh dari

delapan bersaudara. Dari pasangan ibu wa Ndoabe (almarhumah) dan bapak la

Dondomi. Sejak kelas dua SD penulis ditinggalkan oleh seorang ibu tercinta dan

dibesarkan oleh seorang Ayah. Penulis menempuh pendidikan pertama di SDN 21

SAWERIGADI pada tahun 2001 dan lulus pada tahun 2006 dan melanjutkan sekolah

di SMP NEGERI 9 RAHA selama 3 tahun. Pada tahun 2010 dinyatakan lulus dan

masuk ke SMA NEGERI 1 LOHIA dengan menempuh pendidikan selama 3 tahun

dan dinyatakan lulus pada tahun 2013 tepatnya pada tanggal 17 juni.

Setelah lulus SMA, penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih

tinggi di Universitas Halu Oleo, Ketika pengumuman kelulusan, saya lulus melalui

jalur SBMPTN pada Program Studi Agroteknologi, Jurusan Agroteknologi, Fakultas

Pertanian.
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas

limpahan rahmat, karunia dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan ini, dengan judul Laporan Lengkap Praktikum Dasar Dasar Pemuliaan

Tanaman.

Shalawat serta salam penulis kirimkan kepada baginda Rasulullah SAW,

penulis juga mengucapkan terima kasih khususnya kepada Asisten Praktikumyang

telah membimbing dan memberikan arahan sehingga laporan ini dapat terselesaikan

dengan sebaik-baiknya. Rasa terima kasih pula saya sampaikan kepada semua teman-

teman jurusan Agroteknologi yang telah banyak membantu dan memberikan

kerjasamanya selama praktikum berlangsung.

Penulis juga mengharapkan saran atau kritik demi kesempurnaan laporan

lengkap Dasar Dasar Pemuliaan Tanaman ini.

Kendari, Mei 2016

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Sampu.....i
Halaman judul.............................................................................................................ii
Halaman Pengesahan....iii
Riwayat Hidupiv
Kata Pengantar..v
Daftar Tabel................................................................................................................vi
Daftar Gambar..........................................................................................................vii
Daftar Isi.viii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3. Tujuan Dan Kegunaan....................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Klasifikasi Tanaman Tomat...........................................................................3
2.2. Morfologi Tanaman Tomat............................................................................5
2.3. Persilangan Tanaman Tomat..........................................................................6
BAB III METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat...........................................................................................7

3.2. Alat dan Bahan................................................................................................9

3.3. Cara Kerja.......................................................................................................9

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil..............................................................................................................12
4.2. Pembahasan..................................................................................................

V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan.................................................................................................

5.2. Saran............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tanaman tomat merupakan tanaman herba annual atau biennial . Tanaman


tomat mengala mi pertumbuhan sekunder di awal , memiliki cabang yang relatif kuat,
membentang hingga 1 m dari pusat batang. Stem (batang) tegak atau menjalar,
trikoma uniseluler, trikoma berukuran 3 mm dan terletak di noduls sertarapat,
trifoliate simpodial dan ruas batang berukuran 1 -4 cm.

Tomat termasuk sayuran buah yang paling digemari oleh setiap orang karena
rasanya enak, segar, dan sedikit asam. Selain itu, tomat setelah tua dan berwarna
merah merupkan sumber vit.A, vit C, dan sedikit vit. B. Kandungan vit. A-nya lebih
tinggi 2-3 kali dari semangka.

Tomat dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun tinggi.Jenis tomat sayur
lebih baik ditanam di dataran rendah.Sementara tomat apel lebih baik ditanam di
dataran tinggi.Tanaman tomat sangat peka terhadap tanah yang sedikit kekurangan
zat-zat hara terutama unsure nitrogen (zat lemas).

Meskipun tomat sering diklasifikasikan sebagai sayuran, sebenarnya buah


Tomat merupakan jenis dari buah berry. Buah berryyaitu buah yang dimana lapisan
luarnya tipis sedangkan lapisan tengah dan dalamnya menyatu. Buah tomat
berkembang dari ovarium bunga. Tomat ini berdaging karena adanya dinding pericarp
dan kulit. Buah berry memiliki beberapa biji.
Buah tomat plum berbentuk seperti buah pear yaitu bulat memanjang
(oval). Buah tomat plum adalah buah yang berdaging dengan biji yang sedikit
dibandingkan kultivar lainnya . Buah tomat plum cenderung kurang berair pada
daerah locular cavity.Buah tomat plumini dapat dikonsumsi dalam keadaan segar
fresh tomato) maupun diolah menjadi saus, minuman atau sup.Buah tomat plum
tidak mudah busuk dan tahan terhadap retakan.

Oleh karena itu, penanaman tomat harus pada tanah yang gembur, sedikit
mengandung pasir dan banyak mengandung bahan organik (subur).Tanah liat yang
sedikit mengandung pasir dengan derajat keasaman tanah (pH) antara 5-6 sangat
disukai tanaman ini.Tanaman tomat pun tidak tahan terhadap hujan.Oleh karena itu,
waktu tanam terbaik adalah 2 bulan sebelum musim hujan hingga akhir musim
hujan.Waktu tanam pun dapat dilakukan pada awal musim hujan. Akan tetapi,
tanaman sering mengalami kegagalan karena banyak terjadi serangan penyakit daun
dan buahnya banyak yang pecah sehingga mutunya dan produksinya menurun.

1.2. Tujuan dan kegunaan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui teknik penyilangan


budidayaantara tanaman tomat apel dan tanaman tomat lokal.

Kegunaan dari praktikum ini adalah agar dapat mengetahui teknik


penyilangan budidaya antara tanaman tomat apel dan tanaman tomat lokal.
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Klasifikasi Tanaman Tomat

Tomat merupakan jenis sayuran buah yang sangat populer dikonsumsi baik

buah segar, sebagai salad maupun dikonsumsi dalam bentuk jus tomat. Tomat

merupakan tanaman perdu dengan tinggi berkisar 1-3 meter yang berasal dari

Amerika Tengah, Selatan, Peru dan Meksiko.Berdasarkan catatan yang ada,

diperkirakan tomat disebarkan oleh pelaut Spanyol ke koloninya di kepulauan karibia,


Filipina kemudian menyebar ke seluruh penjuru dunia. Tomat umumnya berumur

pendek (kurang dari satu tahun) dan biasanya akan mati layu setelah dipanen. Nama

latin dari tomat adalah : Solanum lycopersicum L.sinonim Lycopersicon esculentum

Miller (Wijaya, dkk. 2007).

Klasifikasi Tanaman Tomat:

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Solanales
Famili: Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus: Solanum
Spesies: Solanum lycopersicum L (Zuber, M.S dkk , 2005).

2.1. Morfologi Tanaman Tomat


Tanaman tomat termasuk tanaman semusim (berumur pendek). Artinya,
tanaman hanya satu kali produksi dan setelah itu mati. Tanaman tomat berbentuk
perdu yang panjangnya mencapai 2 meter. Oleh karena itu tanaman toman perlu
diberi penopang atau ajir dari turus bambu atau turus kayu agar tidak roboh ditanah
tetapi tumbuh secara vertical (ke atas) (Gepts, P and Hancock, J. 2006).
Ciri morfologi yang berbeda disetiap varietasnya, tomat, berdasarkan syarat
tumbuhnya,memiliki dua jenis yaitu tomat pada dataran tinggi dan tomat pada dataran
rendah, namun sebenarnya tomat tidak terlalu berpengaruh pada ketinggian tempat
tanam, namun hal yang paling mempengaruhi pertumbuhan tomat adalah kualitas
tanah, banyaknya sinar matahari dan curah hujan, (Gepts, P and Hancock, J. 2006).

2.1.1.Morfologi Akar
Tanaman tomat memiliki akar tunggang yang tumbuh menembus kedalam
tanah dan akar serabut yang tumbuh ke arah samping tetapi dangkal. Berdasarkan
sifat perakaran ini, tanaman tomat akan dapat tumbuh dengan baik jika ditanam
ditanah yang gembur (Gepts, P and Hancock, J. 2006).

2.1.2.Morfologi Batang
Batang tanaman tomat berbentuk persegi empat hingga bulat, berbatang lunak
tetapi cukup kuat, berbulu atau berambut halus dan diantara bulu bulu itu terdapat
rambut kelenjar. Batang tanaman tomat berwarna hijau, pada ruas ruas atas batang
mengalami penebalan, dan pada ruas bagian bawah tumbuh akar akar pendek.
Selain itu, batang tanaman tomat dapat bercabang dan apabila tidak dilakukan
pemangkasan akan bercabang banyak yang menyebar secara merata (Gepts, P and
Hancock, J. 2006).

2.1.3.Morfologi Bunga
Bunga tanaman tomat berukuran kecil, berdiameter sekitar 2 cm dan berwarna
kuning cerah. Kelopak bunga yang berjumlah 5 buah dan berwarna hijau terdapat
pada bagian bawah atau pangkal bunga. Bagian lain pada bunga tomat adalah
mahkota bunga, yaitu bagian terindah dari bunga tomat. Mahkota bunga tomat
berwarna kuning cerah, berjumlah sekitar 6 buah dan berukuran sekitar 1 cm. bunga
tomat merupakan bunga sempurna, karena benang sari atau tepung sari dan kepala
benang sari atau kepala putik terletak pada bunga yang sama. Bunganya memiliki 6
buah tepung sari dengan kepala putik berwarna sama dengan mahkota bunga, yakni
kuning cerah. Bunga tomat tumbuh dari batang (cabang) yang masih muda. (Gepts, P
and Hancock, J. 2006).

2.1.4.Morfologi Buah
Buah tomat memiliki bentuk bervariasi, tergantung pada jenisnya. Ada buah
tomat yang berbentuk bulat, agak bulat, agak lonjong, bulat telur (oval), dan bulat
persegi. Ukuran buah tomat juga sangat bervariasi, yang berukuran paling kecil
memiliki berat 8 gram dan yang berukuran besar memiliki berat sampai 180 gram.
Buah tomat yang masi muda berwarna hujau muda bila sudah matang warnanya
menjadi merah. Buah tomat yang masih muda memiliki rasa getir dan aromanya tidak
enak, sebab masih mengandung zat lycopersicin yang berbentuk lender. Aroma yang
tidak sedap tersebut akan hilang dengan sendirinya pada saat buah memasuki fase
pematangan hingga matang. Rasanya juga akan berubah menjadi manis agak masam
yang menjadi ciri khas kelezatan buah tomat. Dalam proses pematangan buah terjadi
perubahan warna dari hijau muda sedikit demi sedikit berubah menjadi kuning. Pada
saat matang optimal, warna buah berubah menjadi cerah. Buah tomat banyak
mengandung biji lunak berwarna putih kekuning kuningan yang tersusun secara
berkelompok dan dibatasi oleh daging buah. Biji tomat saling melekat karena adanya
lendir pada ruang ruang tempat biji tersusun. Daging buah tomat lunak agak keras,
berwarna merah apabila sudah matang dan mengandung banyak air. Buah tomat juga
memiliki kulit yang sangat tipis dan dapat dikelupas bila sudah matang. Namun,
buah tomat tidak harus dikelupas kulitnya terlebih dahulu apabila hendak dimakan
(Gepts, P and Hancock, J. 2006).

2.1.5. Morfologi Daun


Daun tanaman tomat berbentuk oval, bagian tepinya bergerigi dan mambentuk
celah celah menyirip agak melengkung ke dalam. Daun berwarna hijau dan
merupakan daun majemuk ganjil yang berjumlah 5 7. Ukuran panjang daun sekitar
(15 30 cm) dan lebar daun antara (10x 25 cm) dengan panjang tangkai sekitar 3 6
cm. diantara daun yang berukuran besar biasanya tumbuh 1 2 daun yang berukuran
kecil. Daun majemuk pada tanaman tomat tumbuh berselang seling atau tersusun
spiral mengelilingi batang tanaman (Widyastuti, 2012).

2.3. Persilangan Tanaman tomat


Persilangan adalah suatu teknik mengawinkan bunga dengan meletakkan
pollen atau serbuk sari pada stigma (lubang atau rongga yang dangkal berisi cairan
kental agak lengket sebagai tempat meletakkan pollen dan masuknya tabung pollen
ke dalam ovari (bakal buah) pada waktu polinasi/penyerbukan. Dikenal dua macam
persilangan, yaitu perkawinan sendiri (selfing) dan perkawinan silang (crossing).
Perkawinan sendiri (selfing) adalah perkawinan dengan meletakkan pollen pada
stigma yang berasal pada satu bunga, satu tanaman, tetapi masih dalam satu spesies.
Perkawinan silang (crossing) adalah perkawinan dengan meletakkan pollen pada
stigma yang berasal dari dua jenis bunga yang berbeda pada spesies yang sama baik.
Jika persilangan dilakukan siang hari, putik mengering sehingga tidak akan terjadi
pembuahan, kalaupun terjadi pembuahan kualitas buah tidak maksimal. Umur bunga
satu atau dua hari setelah mekar hingga lima minggu setelah mekar (Sandra, 2008).
Keberhasilan persilangan sangat ditentukan oleh pemulia tanaman mengenai
tehnik persilangan itu sendiri maupun pada pengetahuan akan bunga. Persilangan
memiliki beberapa tujuan, yaitu: Menggabungkan semua sifat baik ke dalam satu
genotipe baru, Memperluas keragaman genetic, Memanfaatkan vigor hibrida; atau
Menguji potensi tetua (uji turunan). Dari keempat tujuan utama ini dapat disimpulkan
bahwa hibridisasi memiliki peranan penting dalam pemuliaan tanaman, terutama
dalam hal memperluas keragaman dan mendapatkan varietas unggul yang diinginkan.
Seleksi akan efektif apabila populasi yang diseleksi mempunyai keragaman genetik
yang luas (Muhammad, 2005).
Persilangan merupakan salah satu cara untuk menghasilkan rekombinasi gen.
Secara teknis, persilangan dilakukan dengan cara memindahklan tepung sari kekepala
putik pada tanaman yang diinginkan sebagai tetua, baik pada tanaman yang
menyerbuk sendiri (self polination crop) maupun pada tanaman yang menmyerbuk
silang (cross polination crop). Keberhasilan persilangan sangat ditentukan oleh
pemulia tanaman mengenai tehnik persilangan itu sendiri maupun pada pengetahuan
akan bunga, misalnya Stuktur bunga, Waktu berbunga, Saat bunga mekar, Kapan
bunga betina siap menerima bunga jantan (tepung sari), dan Tipe penyerbukan yang
terjadi pada tanaman jagung (Broertjes and van Harten, 2008).
Hibridisasi adalah penyerbukan silang antara tetua yang berbeda susunan
genetiknya.Pada tanaman menyerbuk sendiri hibridisasi merupakan langkah awal
pada program pemuliaan setelah dilakukan pemilihan tetua.Umumnya program
pemuliaan tanaman menyerbuk sendiri dimulai dengan menyilangkan dua tetua
homozigot yang berbeda genotipenya. Pada tanaman menyerbuk silang, hibridisasi
digunakan untuk menguji potensi tetua atau pengujian ketegaran hibrida dalam
rangka pembentukan varietas hibrida ( Nasir, 2006).
Sesuai dengan hubungan kekeluargaan tanaman yang akan disilangkan ada
beberapa macam persilangan :
1. Intravarietal : persilangan antara tanaman-tanaman yang varietasnya sama.
2. Intervarietal : persilangan antara tanaman-tanaman yang berasala dari varietas
yang berbeda tetapi masih dalam spesies yang sama. Juga disebut
persilangan Intraspesifik.
3. Interspesifik : persilangan dari tanaman-tanaman yang berbeda spesies tetapi
masih dalam genus yang sama. Juga disebut persilangan Intragenerik.
Persilangan ini dilakukan untuk maksud memindahkan daya ressistensi
terhadap hama, penyakit dan kekeringan dari suatu spesies ke lain spesies.
Misal : tomat, tebu.
4.Intergenerik: persilangan antara tanaman-tanaman dari generasi yang
berbeda.Persilangan ini dilakukan untuk menstransfer daya resisten
hama,penyakit dan kekeringan dari genera-genera yang masih liar ke genera-
genera yang sudah dibudidayakan.Misal tebu dan glagah ,lobak dank obis.
5. Introgresive: pada tipe persilangan ini salah satu spesies seolah-olah sifatnya
mendominir sifat-sifat spesies yang lain sehingga populasi hybrid yang
terbentuk seolah-olah hanya terdiri atas satu jenis spesies yang mendominir
tersebut (Allard, R. W, 2008).
Pemuliaan adalah suatu cara yang sistematik merakit keragaman genetik
menjadi suatu bentuk yang bermanfaat bagi manusia. Dalam proses ini diperlukan
bahan baku berupa keanekaragaman genetik (plasma nutfah) yang tesedia di alam.
Untuk pemuliaan tanaman dan hewan, peranan penelitian untuk mendapatkan bibit
unggul adalah sangat penting (Alfikri, 2011).
Kastrasi adalah pengambilan kotak sari (bunga jantan) dengan sengaja agar
tidak terjadi persilangan sendiri. Kastrasi dilakukang pada saat bunga jantan mulai
muncul tetapi belum pecah. Kotak sari yang belum pecah biasanya telah menyembul
di dua sisi bunga betina dan berwarna putih, sedangkan kotak sari yang sudah pecah
berwarna krem coklat kehitaman. Munculnya bunga jantan pada tandan bunga
berkisar antara 5 sampai 12 hari (Alfin, 2008).

III. METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada bulan MaretMei 2016, pukul 03.30 Wita-
Selesai..Di Kebun Percobaan II Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo.

3.2. Bahan dan Alat


Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah benih tomat pupuk organik
dan kapur.
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah cangkul, parang, tali rafia,
label, kertas sungkup, gembor, gunting, jarum pentul, hekter, dan kamera..

3.3. Prosedur Praktikum

Prosedur kerja pada praktikum ini yaitu :

1. Membersihkan lahan yang akan digunakan sebagai pembuatan bedengan.


2. Membuat bedengan dengan ukuran 3 X 4 meter .
3. Melakukan pengapuran pada bedengan tersebut sebanyak 2kg/bedengan.
4. Melakukan penyemayan pada benih tomat.
5. Melakukan penanaman pada bedengan tersebut sebanyak 9 lubang tanam dengan
jarak tanam antara 30 x 30 cm.

4.2 Pembahasan
Dari hasil pengamatan dapat diliat tinggi dan jumlah daun yang berpariasitabel
diatas menunjukkan hasil pada bedengan satu, rata-rata tinggi tanaman yaitu 39,62
cm dengan rata-rata jumlah daun yaitu 5,50. Pada bedengan dua rata-rata tinggi
tanaman adalah 36,95 dan rata-rata jumlah daun adalah 6,5. Pada bedengan tiga, rata-
rata tinggi tanaman yaitu 36.45 dan jumlah daun yaitu 6.95. Pada bedengan ke empat
diperoleh rata-rata tinggi tanaman adalah 40 dengan jumlah daun adalah 5.39. Pada
bedengan ke lima diperoleh tinggi tanaman 35.44 dengan rata-rata jumlah daun 5.94.
Dan bedengan terakhir memiliki rata-rata tinggi tanaman 38.09 dengan jumlah daun
6.14.
Pengamatan yang dilakukan dua varietas yang digunakan dalam pertanaman
jagung ini. Jagung pada bedengan 2,3,5 dan 6 merupakan jagung dengan tetua betina
yang unggul sedangkan jagung pada bedengan 1 dan 4 merupakan jagung dengan
tetua jantan yang unggul. Jagung betina memiliki batang tanaman berwarna putih dan
umumnya tinggi tanaman dibawah tinggi tanaman jagung jantan. Tinggi tanaman
betina tidak lebih dari 35 cm denga rata-rata daun 6,9. Sedangkan pada tanaman rata-
ratanya menghampiri 100 cm dengan rata-rata jumlah daun 6,06. Hal ini sesuai
dengan menurut Nasir (2006) tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun
tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang
dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga
ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan
anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini
BAB V
5.1. Kesimpulan

Budidaya tanaman tomat dapat dilakukan dengan baik, pencegahan dan


pengendalian hama penyakit sudah dilakukan dengan maksimal. Situasi dan kondisi
cuaca juga mendukung dan pencegahan serta pengendalian dapat bekerja secara
efektif dan efisien walaupun belum sempurna.
Tanaman tomat adalah jenis tanaman sayuran buah yang memiliki peranan
yang cukup penting dalam pemenuhan gizi yang diperlukan manusia. Agar tanaman
tomat dapat tumbuh dengan baik, hendaknya jenis dan varietasnya ditentukan terlebih
dahulu sesuai dengan kondisi dan keadaan alam tempat yang akan dijadikan lahan.
Selain di ladang atau di kebun, tanaman tomat juga bisa di budidayakan di dalam pot-
pot bunga yang tentunya memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai tanaman sayur dan
sebagai tanaman hias.Pada saat proses penyemaian benih dilakukan, ada beberapa hal
yang perlu di perhatikan, seperti ciri-ciri benih yang sehat, tempat penyemaian dan
pemeliharaan tanaman tomat tersebut Tanaman tomat yang dibudidayakan tidak gagal
dan cukup berhasil walaupun belum maksimal. Mengetahui bagaimana
pembudidayaan tomat, pengendalian hama dan penyakit, proses memanen, sampai
memasarkan tanaman tomat ini.

5.2. Saran

Saran pada praktikum ini yaitu dalam penanaman tanaman tomat, sebaiknya
di rawat dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Allard, R. W, 2008. Pemuliaan Tanaman. Rineka Cipta: Jakarta.

Alfikri, 2011. Metode Hibridasi Buatan. Gramedia. Jakarta.

Broertjes and van Harten, 2008. Applied Mutation breeding for vegetatively
propagated crops. Journal Bloom bolen culture. 95(25):566-567.

Crowder, L. V. 2006. Genetika Tumbuhan. Gadjah Mada University Press,


Yogyakarta.
Gepts, P and Hancock, J. 2006. The future of plant breeding. Journal Crop Sci.

46:1630-1634.

Muhammad. 2005. Pengantar Pemuliaan Tanaman. Departemen Agronomi Dan


Hortikultura: Fakultas Pertanian.

Nasir.M, 2006. Pengantar Pemuliaan Tanaman. Depatemen Pendidikan Nasional.


Jakarta.

Sandra 2010. Analisis korelasi parsial antara hasil dengan karakter tanaman jagung.
Jurnal Riset Hasil Penelitian Tanaman Pangan 21(3), Hal 135-138.
Widyastuti, Yustina E. dan Adisarwanto T. 2012. Meningkatkan Produksi Jagung
di Lahan Kering, Sawah, dan Pasang Surut. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.

Wijaya, A., R. Fasti, dan F. Zulvica. 2007. Efek xenia pada persilangan jagung Surya
dengan jagung Srikandi Putih terhadap karakter biji jagung. Jurnal Akta
Agrosia Edisi Khusus 2: 199-203.
Zuber, M.S dkk , 2005. Journal Survey Of Maize Selections For Endosperm
Lysine Content. Crop Sci. 15: 93-94.

Anda mungkin juga menyukai