Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

PENGAMATAN DAN HASIL WAWANCARA USAHA TANI ANEKA SAYURAN

OLEH

LUSIA OKTAVIANA UNAR

2204020004

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan yang berjudul “PENGAMATAN DAN HASIL WAWANCARA
USAHA TANI ANEKA SAYURAN” dengan baik. Tidak lupa pula kami mengucapkan
Terima kasih kepada ibu dosen yang selamanya memberi ilmu dan membimbing kami hingga
menyelesaikannya Laporan ini.

Laporan ini di buat guna menyelesaikan tugas Mata Kuliah Dasar-Dasar Perlindungan
Tanaman. Diharapkan laporan ini memberikan banyak informasi beserta manfaat tidak hanya kepada
para rekan-rekan mahasiswa sekelas tetapi untuk kita semua mahasiswa pertanian dan khalayak
umum.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat dalam membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang berperan serta
dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................2


1.3 Tujuan.................................................................................................................................3

BAB II METODOLOGI PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Tempat.............................................................................................................4

2.2 Alat dan Bahan...................................................................................................................4

2.3 Metode Pelaksanaan...........................................................................................................4

BAB III HASIL WAWANCARA

3.1 Keadaan dan Ttik Koordinat Geografis Lokasi Usaha Tani...............................................5

3.2 Bagaimana cara pengendalian OPT, dilakukan sendiri atau bersama petani lain………..5

3.3 Apakah PHT merupakan teori atau praktik yang dilaksanakan dilapangan……………..5

BAB IV PENUTUP

3.1 Kesimpulan........................................................................................................................6

3.2 Saran..................................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Budidaya sayuran merupakan aspek penting dalam pertanian di Indonesia. Di


karenakan sayuran bermanfaat sebagai salah satu sumber pangan untuk pemenuhan vitamin,
mineral, serta sumber serat tubuh.

Cabai (Capsicum annum L.) adalah salah satu tanaman ekonomis penting di dunia dan
telah dibudidayakan secara meluas. Kegunaannya yang beragam menjadikan cabai sebagai
salah satu komoditas andalan yang bernilai ekonomis tinggi. Selain dimanfaatkan sebagai
bumbu masak pada skala rumah tangga, cabai juga digunakan sebagai bahan campuran dalam
berbagai industri pengolahan makanan dan minuman, serta untuk pembuatan obat-obatan.
Cabai merah (Capsicum annum L.) adalah komoditas sayuran yang sangat terkenal dan sangat
luas penggunaannya di seluruh dunia. Buahnya dapat dikonsumsi segar, kering atau dalam
bentuk yang sudah diproses sebagai sayuran atau bumbu.

Terong (Solanum melongena L.) merupakan tanaman sayur-sayuran yang ditanam


untuk dimanfaatkan buahnya untuk dijadikan bahan makanan seperti lalapan segar maupun
diolah menjadi berbagai jenis masakan karena cita rasanya yang enak. Terong mengandung
gizi yang tinggi, terutama kandungan Vitamin A dan Fosfor, sehingga cukup potensial untuk
dikembangkan sebagai penyumbang terhadap keanekaragaman bahan sayuran bergizi bagi
penduduk. Tanaman terongmerupakan tanaman jenis dikotil, berakar tunggang dan berbentuk
perdu. Batang tanaman muda berwarna hijau, daun berbentuk bulat panjang, bunga berwarna
ungu, dan buah terong yang masih muda berwarna hijau keputih-putihan atau ungu,
bergantung pada jenisnya.

Bayam (Amaranthus)merupakan salah satutumbuhan yang biasa ditanam untuk


dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau dan sebagai sumber zat besi yang penting.
Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik namun sekarang tersebar ke seluruh dunia
termasuk di Indonesia.Tanaman ini mudah sekali tumbuh, karena dipengaruhi oleh kondisi
iklim dari negara ini. Masyarakat biasanya memanfaatkannya sebagai bahan makanan, seperti
diolah menjadi sayur bening dan sayur bayam.

Penfui adalah sebuah desa di kecamatan kupang tengah, Kota Kupang, Nusa
Tenggara Timur, Indonesia. Berdasarkan hasil wawancara kelompok kami mengenai aneka
sayuran kami menemukan ada beberapa organisme pengganggu tanaman. Pada tanaman cabai
terdapat organisme pengganggu tanaman golongan gulma yaitu rumput teki, mengatasinya
dengan metode mencabut dan OPT pada tanaman terung golongan hewan yaitu semut,
mengatasi dengan menyiram air menggunakan selang dan OPT golongan patogen pada
tanaman bayam yaitu bercak-bercak daun, Sementara untuk pupuk yang di gunakan mereka
hanya mengandalkan pupuk kandang. Untuk keseluruhannya berdasarkan pengamatan dan
wawancara kelompok kami dimana gulma yang paling dominan itu rumput teki.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Keadaan usahatani, menentukan koordinat geografik lokasi usahatani


dengan menggunakan aplikasi GPS Data serta melakukan pengamatan untuk
menentukan OPT golongan hewan, patogen, dan guima apa yang dominan terdapat
pada lahan usahatani ?
2. Bagaimana cara pengendalian OPT, apakah dilakukan sendiri atau bersama petani
lain secara kelompok disertai dengan apa alasan masing-masing?
3. Apakah PHT hanya merupakan teori atau merupakan praktik yang benar-benar
dilaksanakan dilapangan?
1.3 Tujuan Praktikum

1. Mengetahui Keadaan usahatani, menentukan koordinat geografik lokasi usahatani


dengan menggunakan aplikasi GPS Data serta melakukan pengamatan untuk
menentukan OPT golongan hewan, patogen, dan guima apa yang dominan terdapat
pada lahan usahatani
2. Mengetahui cara pengendalian OPT, apakah dilakukan sendiri atau Bersama
3. Mengetahui PHT merupakan teori atau merupakan praktik yang benar-benar
dilaksanakan dilapangan
BAB II

METODOLOGI PRAKTIKUM

2.1. Waktu dan Tempat

Pelaksanaan wawancara ini dilaksanakan pada :

• Hari/tanggal : Sabtu, 28 Oktober 2023


• Tempat : OCD, Desa Penfui Timur, Kec Kupang Tengah Kab Kupang,
NTT

• Waktu : Pukul 16.00-17.00 WITA

2.2. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada wawancara

• Alat Tulis (Pulpen dan Buku)


• Alat Perekam (Handphone)

2.3. Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan dalam wawancara berkelompok, dimana dalam wawancara


tersebut petani sebagai narasumber dan anggota kelompok sebagai pewawancara
BAB III

HASIL WAWANCARA

3.1 Keadaan Usaha Tani dan Titik Koordinat Geografis Lokasi Usaha Tani
Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang kami lakukan, dimana usaha
tani pada tanaman sayuran seperti terung, bayam dan cabai mengalami beberapa
serangan Organisme Pengganggu Tanaman seperti rumput teki pada tanaman cabe
dan cara mengatasinya dengan cara manual (mencabut), Semut pada tanaman terung
dan cara mengatasinya yaitu dengan menyiram air sedangkan bercak daun pada
tanaman bayam. Dan OPT yang paling dominan pada lahan adalah gulma teki.
Adapun cara lain untuk mengatasi semut pada tanaman cabe seperti Untuk
mencegah tanaman mati karena semut, berikut cara mengatasinya
 Sabun
Larutan sabun adalah salah satu benda yang dapat digunakan untuk mengusir
semut. Tanaman bisa direndam atau disemproti air sabun
Campurkan satu sendok teh cairan pencuci piring atau sabun apa pun ke dalam satu
liter air hangat. Semprotkan cairan ini di sekitar tanaman. Jika memiliki minyak
peppermint atau minyak esensial lainnya, tambahkan beberapa tetes ke campuran
ini. Semprotkan cairan sabun di malam hari. Kemudian semprotkan air segar
keesokan paginya untuk menghilangkan larutan sabun.
 Jeruk
Dilansir dari Indian Express, semut tidak suka aroma jeruk. Hal ini bisa
digunakan untuk mengusir semut. Caranya, peras jeruk atau lemon ke dalam cangkir
dan siramkan pada tanaman. Untuk membuat cairan pengusir semut dari jeruk yang
lebih kuat, rebus setengah lusin kulit jeruk dalam air selama lima belas menit.
Blender kulit dan air lalu tuangkan cairan ini di sekitar tanaman.
 Rempah-rempah
Gunakan rempah-rempah Rempah-rempah seperti kayu manis, cengkih, bubuk
cabai, bubuk kopi, atau daun teh mint kering dapat ditaburkan di sekitar pangkal
tanaman untuk mengusir semut.
 Bersihkan hama tanaman
Bersihkan hama tanaman, semut akan mengerubungi tanaman jika ada hama
yang menjadi makanannya di sana. Karena itu, cara terbaik membasmi semut adalah
menghilangkan sumber makanan
Untuk menentukan titik koordinat kami menggunakan GPS data dimana titik
koordinat pada lokasi tersebut adalah -10° ’551LLS, 123° 40533LBT, ketinggian
12’,5m
3.2 Cara Pengendalian OPT, Dilakukan Sendiri atau Bersama Petani Lain
Berdasarkan pengamatan dan wawancara kelompok kami pengendalian OPT
dilakukan sendiri dimana, cara pengendalian organisme pengganggu tanaman
menggunakan tangan atau yang juga dikenal sebagai metode pengendalian mekanis
dimana salah satu metode pengendalian hama dan penyakit tanaman yang dilakukan
secara manual . Metode ini tidak melibatkan penggunaan bahan kimia atau pestisida.
Metode ini melibatkan pencabutan dan pengangkatan organisme pengganggu tanaman
secara manual, seperti gulma atau tanaman yang terinfeksi penyakit. Ini dapat
dilakukan dengan menggunakan tangan atau alat bantu seperti cangkul atau penggali
tanah.
3.3 PHT Merupakan Teori atau Praktik yang Benar-Benar Dilakukan Dilapangan
Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang kami lakukan, PHT tidak hanya teori
akan tetapi benar-benar mempraktikkannya dilapangan dimana dilakukan dengan
pengendalian Mekanis: Alat pengendali mekanis seperti cangkul, atau alat lainnya
dapat digunakan untuk menghilangkan hama secara fisik.
BAB IV

PENUTUP

4. 1 Kesimpulan
Usaha tani aneka sayuran menunjukkan perkembangan yang baik. Meskipun
menghadapi beberapa tantangan dan dapat mengatasi masalah tersebut dengan
langkahlangkah yang tepat.Kami berharap usaha tani aneka sayuran terus berkembang
dan mampu memberikan manfaat ekonomi. Dengan adanya observasi dan wawancara
ini, kami dapat mengetahui budidaya tanaman sayuran dengan baik sehingga dapat
menghasilkan komoditas yang sehat dan menguntungkan bagi para usahatani. Selain
itu, dapat membantu mahasiswa untuk memahami lebih dalam lagi bagaimana proses
berjalannya pertanian, sehingga mahasiswa dapat berkembang dan melestarikan
pertanian di Indonesia.
4.2 Saran
Berdasarkan observasi dan wawancara kelompok kami, disarankan agar terus
merawat dan memperhatikan aneka sayuran seperti terung,bayam, cabai agar bisa
mengetahui OPT pada sayuran yang dibudidayakan terutama hama yang paling
dominan dan dapat menindaklanjuti cara pengendalian hama, agar pertumbuhan
sayuran baik.
DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cabai (Capsicum annum L ...


https://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2017-2-2-54211-613413107-bab1-04042018115656.pdf
PENDAHULUAN Latar Belakang Terung (Solanum melongena L ...
https://perpustakaan.pancabudi.ac.id/dl_file/penelitian/1’41’_1_BAB_I.pdf

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bayam merupakan ...


https://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2014-2-2-54411-611308037-bab1-18052015024624.pdf
https://www.kompas.com/tren/read/2023/04/09/220000065/cara-ampuh-mengusir-semut-dari-
tanaman?
LAMPIRAN

LAHAN USAHA TANI GULMA DOMINAN RUMPUT TEKI

FOTO BERSAMA PATER (PETANI) SEMUT PADA TANAMAN CABE

Anda mungkin juga menyukai