Gambar 1. Mentimun
1. Nama Tanaman
Nama Derah :
Sunda : Boteng
Jawa, Bali,
Nusa Tenggara : Katimun
Kalimantan : Mentimun
Sumatera : Ansimun, Asimun, Cimen
Sulawesi : Katimbu walanda, Balaan, Timung, Timong
Maluku : Apun, Timun, Timure
Irian : Chamui
Nama Indonesia : Mentimun
Nama Ilmiah : Cucumis sativus L.
Nama Usada : Mentimun
(Khomsan, 2009)
2. Taksonomi:
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
Spesies : Cucumis sativus L.
(Rukmana, 1994)
3. Deskripsi Tanaman
Habitus : tanaman semusim yang bersifat menjalar, tinggi 50 cm 250 cm
Batang : batangnya basah dan berbuku-buku
Daun : bulat lebar, bersegi mirip jantung, dan bagian ujung meruncing
Bunga : mirip trompet, mahkota bunganya warna putih atau kuning cerah
Buah : umumnya bulat panjang atau bulat pendek
Biji : bentuknya pipih, kulitnya berwarna putih kekuningan
Akar : memiliki akar tunggang dan bulu-bulu akar
(Rukmana, 1994)
4. Kandungan Kimia
Buah mentimun mengandung sedikit saponin, rutin, isoquercitrin, cucurbitacin A, B, C,
D, asam fosfat, caffeic acid, enzim pencernaan, glutathione, protein, lemak, karbohidrat,
vitamin (A, B dan C), mineral ( silica, kalium, magnesiuam dan molybdenum) dan beta
karotan (Dalimartha dan Adrian, 2011).
5. Kegunaan
Kegunaan Secara Empiris berdasarkan Usada Taru Pramana
Mentimun digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi. Pembuatan ramuannya
dilakukan dengan cara mengukus buah mentimun terlebih dahulu, kemudian diperas dan
diambil airnya. Kemudian air hasil perasan dicampur dengan serbuk sari kuning. Ramuan
digunakan dengan cara diminum (Nala, 1994).
Kegunaan Secara Empiris dalam Masyarakat
Dalam masyarakat mentimun selain digunakan untuk menurunkan tekanan darah juga
digunakan sebagai antiradang, penyegar badan, perangsang liur, penghilang haus, peluruh
kencing, pembersih dan pelembut kulit (Dalimartha dan Adrian, 2011).
8. Efek Samping
Belum ditemukan adanya efek samping pada penggunaan adas.
9. Toksisitas
Belum ditemukan adanya efek toksik pada penggunaan adas.
DAFTAR PUSTAKA
Erhadestria. S. dan A. Tjiptaningrum. 2016. Manfaat Jus Mentimun (Cucumis sativus L.) sebagai
Terapi untuk Hipertensi. Jurnal Majority. 5(1):112-116.
Dalimartha, S. dan Adrian, F. 2011. Khasiat Buah dan Sayur. Depok: Penebar Swadaya.
Khomsan, A. 2009. Rahasia Sehat dengan Makanan Berkhasiat. Jakarta: Kompas Media
Nusantara.
Rianto, L., I. Astuti Dan I. Prihatiningrum. 2016. Uji Efektivitas Daya Anthelmintik Ekstrak Biji
Mentimun (Cucumis Sativum, L) terhadap Cacing Ascaridia Galli secara In Vitro.
Indonesia Natural Research Pharmaceutical Journal 1(1):67-80.
Rukmana, R. 1994. Budidaya Mentimun. Yogyakarta: Kanisus.
Nala, N. 1994. Usada Bali. Denpasar: PT. Upada Sastra.
Wijaya, S. dan F. L. Darsono. 2005. Uji Daya Antikalkuli Perasan Buah Ketimun (Cucumis
Sativus L.) terhadap Tikus Putih Jantan dengan Metode Kalkuli. Majalah farmasi
Indonesia. 16(3):173-176.