Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Mengambil sample darah di daerah pembuluh darah vena
bukanlah pekerjaan mudah, tetapi begitulah tugas sehari-hari
yang harus dilakukan oleh seorang analis yang bertugas di
laboratorium kesehatan. Meskipun terlihat sangat sederhana,
terdapat berbagai tahap yang harus dilakukan dengan benar
apabila ingin mendapatkan hasil yang sempurna.
Tabung vakum pertama kali dipasarkan oleh perusahaan
AS BD (Becton-Dickinson) di bawah nama dagang Vacutainer.
Jenis tabung ini berupa tabung reaksi yang hampa udara, terbuat
dari kaca atau plastik. Ketika tabung dilekatkan pada jarum,
darah akan mengalir masuk ke dalam tabung dan berhenti
mengalir ketika sejumlah volume tertentu telah tercapai.
Vacuteiner adalah sebuah alat pengambilan darah dengan
metode tabung vacum. Jenis tabung ini berupa tabung reaksi
yang hampa udara, terbuat dari kaca atau plastik. Ketika tabung
dilekatkan pada jarum, darah akan mengalir masuk ke dalam
tabung dan berhenti mengalir ketika sejumlah volume tertentu
telah tercapai. Beberapa produk vacutainer diantaranya seperti
Vacutainer BD, Greiner, Green Vac, Vaculab, dan beberapa
produk lokal lainnya.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana penjelasan pengambilan darah vena?
2. Bagaimana pengambilan darah vena dengan tabung vakum?
3. Bagaimana menampung darah dalam tabung?

Jenis Tabung Vakum dan Urutan Penggunaannya 1


4. Apa saja hal - hal yang diperhatikan ketika menggunakan tabung
vakum?
5. Apa saja urutan penggunaan tabung vakum?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui penjelasan pengambilan darah vena.
2. Mengetahui pengambilan darah vena dengan tabung
vakum.
3. Mengetahui menampung darah dalam tabung.
4. Mengetahui hal-hal yang diperhatikan ketika menggunakan tabung
vakum.
5. Mengetahui urutan penggunaan tabung vakum.

Jenis Tabung Vakum dan Urutan Penggunaannya 2


BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengambilan Darah Vena


Pada pengambilan darah vena (venipuncture), contoh darah umumnya
diambil dari vena median cubital, pada anterior lengan (sisi dalam
lipatan siku). Vena ini terletak dekat
dengan permukaan
kulit, cukup besar, dan
tidak ada pasokan saraf besar. Apabila
tidak memungkinkan, vena
chepalica atau vena basilica bisa menjadi
pilihan berikutnya. Venipuncture pada
vena basilica harus dilakukan
dengan hati-hati karena letaknya berdekatan dengan arteri brachialis dan
syaraf median. Jika vena cephalica dan basilica ternyata tidak bisa digunakan,
maka pengambilan darah dapat dilakukan di vena di daerah pergelangan
tangan. Lakukan pengambilan dengan dengan sangat hati-hati dan
menggunakan jarum yang ukurannya lebih kecil.
Lokasi yang tidak diperbolehkan diambil darah adalah :

Lengan pada sisi mastectomy

Daerah edema

Hematoma

Daerah dimana darah sedang ditransfusikan

Jenis Tabung Vakum dan Urutan Penggunaannya 3


Daerah bekas luka

Daerah dengan cannula, fistula atau cangkokan vascular

Daerah intra-vena lines Pengambilan darah di daerah ini dapat


menyebabkan darah menjadi lebih encer dan dapat
meningkatkan atau menurunkan kadar zat tertentu.

Ada dua cara dalam pengambilan darah vena, yaitu cara manual dan
cara vakum. Cara manual dilakukan dengan menggunakan alat suntik (syring),
sedangkan cara vakum dengan menggunakan tabung vakum (vacutainer).
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pengambilan darah vena
adalah :
Pemasangan turniket (tali pembendung)
pemasangan dalam waktu lama dan terlalu keras dapat menyebabkan
hemokonsentrasi (peningkatan nilai hematokrit/PCV dan elemen sel),
peningkatan kadar substrat (protein total, AST, besi, kolesterol, lipid total).
Melepas turniket sesudah jarum dilepas dapat menyebabkan hematoma
Jarum dilepaskan sebelum tabung vakum terisi penuh sehingga
mengakibatkan masukknya udara ke dalam tabung dan merusak sel darah
merah.
Penusukan
penusukan yang tidak sekali kena menyebabkan masuknya cairan jaringan
sehingga dapat mengaktifkan pembekuan. Di samping itu, penusukan
yang berkali-kali juga berpotensi menyebabkan hematoma. Tutukan jarum
yang tidak tepat benar masuk ke dalam vena menyebabkan darah bocor
dengan akibat hematoma.
Kulit yang ditusuk masih basah oleh alkohol menyebabkan hemolisis
sampel akibat kontaminasi oleh alcohol, rasa terbakar dan rasa nyeri yang
berlebihan pada pasien ketika dilakukan penusukan.

Jenis Tabung Vakum dan Urutan Penggunaannya 4


2.2 Pengambilan Darah Vena Dengan Tabung Vakum
Jarum yang digunakan terdiri dari dua buah jarum yang dihubungkan
oleh sambungan
berulir. Jarum pada
sisi anterior
digunakan untuk
menusuk vena dan
jarum pada sisi
posterior
ditancapkan pada
tabung. Jarum
posterior diselubungi oleh bahan dari karet sehingga dapat mencegah darah
dari pasien mengalir keluar. Sambungan berulir berfungsi untuk melekatkan
jarum pada sebuah holder dan memudahkan pada saat mendorong tabung
menancap pada jarum posterior.
Keuntungan menggunakan metode pengambilan ini adalah, tak perlu
membagi-bagi sampel darah ke dalam beberapa tabung. Cukup sekali
penusukan, dapat digunakan untuk beberapa tabung secara bergantian sesuai
dengan jenis tes yang diperlukan. Untuk keperluan tes biakan kuman, cara ini
juga lebih bagus karena darah pasien langsung dapat mengalir masuk ke
dalam tabung yang berisi media biakan kuman. Jadi, kemungkinan
kontaminasi selama pemindahan sampel pada pengambilan dengan cara
manual dapat dihindari.
Kekurangannya sulitnya pengambilan pada orang tua, anak kecil,
bayi, atau jika vena tidak bisa diandalkan (kecil, rapuh), atau jika pasien
gemuk. Untuk mengatasi hal ini mungkin bisa digunakan jarum bersayap
(winged needle).

Jenis Tabung Vakum dan Urutan Penggunaannya 5


Jarum bersayap atau sering
juga dinamakan jarum kupu-kupu
hampir sama dengan jarum
vakutainer seperti yang disebutkan
di atas. Perbedaannya adalah, antara
jarum anterior dan posterior terdapat
dua buah sayap plastik pada pangkal
jarum anterior dan selang yang
menghubungkan jarum anterior dan
posterior. Jika penusukan tepat
mengenai vena, darah akan
kelihatan masuk pada selang (flash).

2.3 Menampung Darah Dalam Tabung


Tabung vakum merupakan tabung yang telah hampa
udara yang diproduksi oleh perusahaan, sehingga saat
pengambilan darah maka akan tersedot sendiri dengan gaya
vakum tabung ini. Tabung vakum rata-rata terbuat dari kaca
antipecah atau plastik bening dengan berbagai ukuran
volume yang berisi zat additif didalamnya.

Beberapa jenis tabung sampel darah yang digunakan


dalam praktek laboratorium adalah sebagai berikut :

Tabung tutup merah.

Jenis Tabung Vakum dan Urutan Penggunaannya 6


Tabung ini tanpa penambahan zat additive, darah akan
menjadi beku dan serum dipisahkan dengan pemusingan.
Umumnya digunakan untuk pemeriksaan kimia darah,
imunologi, serologi dan bank darah (crossmatching test).
Waktu pembekuan ideal 60 menit (sesuai standart
NCCLS/National Committee Clinical Laboratory System)
tetapi bisa di sentrifuge dibawah 60 menit asalkan sampel
sudah mengental. Sample harus segera di sentrifuge
dalam waktu maksimal 2 jam (dari pengambilan sampel).
Di sentrifuge 1300-2000 rpm selama 10 menit.
Penyimpanan sampel : 22C (dapat digunakan sampai 8
jam), 4C (dapat digunakan 8-48 jam), -20C (dapat
digunakan diatas 48 jam). Ukuran tersedia 4 ml, 6 ml dan
10 ml.

Tabung tutup kuning

Disebut juga SST II/Serum Separator Tube. Berisi Silica


sebagai Clot Activator dan Polymer Gel Innert sebagai
pemisah serum sehingga diperoleh kualitas serum yang
bagus dan mengurangi resiko timbulnya fibrin yang bisa
menyumbat instrument. Waktu mendapatkan serum hanya
separuh dari Clot Activator/Red Top maka lebih menghemat
waktu dan biaya. SST II / Serum Separator Tube. Sebagai
pilihan terbaik untuk pemeriksaan kimia darah cito. Serum
yang diperoleh lebih banyak jika dibanding dengan Clot
Activator/Red Top sehingga efisien dalam pengambilan
darah. Memungkinkan untuk penundaan analisa specimen
(diambil malam hari dan diproses/dianalisa esok hari). Satu

Jenis Tabung Vakum dan Urutan Penggunaannya 7


tabung berfungsi sebagai penyimpan sekaligus analisa
tube sehingga mengurangi kesalahan identifikasi. Setelah
specimen masuk tabung dihomogenisasi 6x kemudian
diamkan 15-30 menit (mengurangi resiko
fibrin).Dicentrifuge pada 4000 rpm selama 10 menit (swing
head) atau 15 menit (fixed angle). Ukuran tersedia 3,5 ml,
5 ml dan 8,5 ml. Umumnya digunakan untuk pemeriksaan
kimia darah, imunologi dan serologi

Tabung tutup hijau terang

Tabung ini berisi gel separator (plasma separator tube/PST)


dengan antikoagulan lithium heparin. Setelah pemusingan,
plasma akan berada di bagian atas gel dan sel darah
berada di bawah gel. Umumnya digunakan untuk
pemeriksaan kimia darah.

Tabung tutup ungu atau lavender

Tabung ini berisi EDTA. Umumnya digunakan untuk


pemeriksaan darah lengkap dan bank darah (crossmatch).
Ukuran tersedia 1 ml, 2 ml, 3 ml, 4 ml, 6 ml dan 8 ml.

Tutup dan Etiket Ungu (Violet)


Berisi antikoagulan K2EDTA, untuk mencegah pembekuan
darah. Umumnya digunakan untuk pemeriksaan
Hematologi. Yang membedakan hanyalah isi dari
antikoagulannya saja dibandingkan dengan K3EDTA
lavender. Dinding tabung bagian dalam dilapisi pengawet
sehingga dapat memperpanjang waktu hidup dan

Jenis Tabung Vakum dan Urutan Penggunaannya 8


metabolisme Sel darah Merah setelah proses pengambilan
darah. Berisi antikoagulan K2EDTA (Ethylene Tetra Acetic
Acid) yang berbentuk Spray dry. Setelah darah masuk
penuh ke tabung segera mungkin lakukan homogenisasi
sebanyak 6x untuk menghindari penggumpalan thrombosit
karena pada situasi thrombosit sangat bagus darah cepat
sekali menggumpal. Agar mesin dapat membaca
leukositenya disarankan sample darah yang masuk
ketabung minimal 75% dari ml tabung yang dipakai.
Ukuran tersedia 1 ml, 2 ml, 3 ml, 4 ml, 6 ml dan 8 ml.

Tabung tutup biru


Umumnya digunakan untuk pemeriksaan koagulasi (mis.
PPT, APTT). Berisi Trisodium sitrat 3,2% sesuai standart
NCCLS dengan rasio sample darah : citrate = 9 : 1 (rasio
yang selalu konstan akurasinya). Didesign khusus untuk
tes koagulasi dan agregasi thrombosit. Dilapisi oleh double
cover, yaitu : Poly Propylene (bagian dalam) agar tidak ada
penguapan aditive, terjaga kevakuman. Poly Ethyline
(bagian luar) mampu mengurangi insiden aktivasi platelet.
Tersedia ukuran 1,8 ml, 2,7 ml dan 4,5 ml (Full Draw).

Tabung tutup hijau


Tabung berisi Lithium Heparin dengan gel (PGS), baik
digunakan sebagai antikoagulan karena tidak mengganggu
analisa beberapa macam ion yang ada dalam darah.
Direkomendasikan untuk pemeriksaan Kimia Darah,
Kreatinin dan BUN, elektrolit dan enzim. Dihomogenisasi 6x
dan di sentrifuge pada 1300 - 2000 rpm selama 10 menit

Jenis Tabung Vakum dan Urutan Penggunaannya 9


dan kemudian plasma siap untuk dianalisa. Tersedia
ukuran 1 ml, 2 ml, 3,5 ml, 5 ml dan 8 ml

Tabung tutup biru gelap

Tabung ini berisi EDTA yang bebas logam, umumnya


digunakan untuk pemeriksaan trace element (zink, copper,
mercury) dan toksikologi.

Tabung tutup abu-abu terang

Berisi Kalium Oxalate berfungsi sebagai antikoagulan dan


NaF yang berfungsi sebagai pengawet sehingga dapat
menstabilkan kadar gula darah selama 24 jam pada suhu
ruangan dan selama 48 jam jika disimpan pada suhu 4C.
NaF menghambat enzim Phosphoenol Pyruvate dan kerja
urease (mencegah Glycolysis). Ukuran tersedia 2 ml, dan 3
ml, digunakan untuk pemeriksaan glukosa.

Tabung tutup hitam

berisi bufer sodium sitrat, digunakan untuk pemeriksaan


LED (ESR).

Tabung tutup pink

berisi potassium EDTA, digunakan untuk pemeriksaan


imunohematologi.

Tabung tutup putih, potassium EDTA, digunakan untuk


pemeriksaan molekuler/PCR dan bDN.

Jenis Tabung Vakum dan Urutan Penggunaannya 10


Tabung tutup kuning dengan warna hitam di bagian atas,
berisi media biakan, digunakan untuk pemeriksaan
mikrobiologi - aerob, anaerob dan jamur.

Tutup dan Etiket Jingga (Orange)


Tabung tidak hampa/vakum, berisi Clot Activator yang
berisi gel. Digunakan untuk laboratorium yang tidak
memerlukan tabung vakum untuk mengumpulkan darah.
Dapat digunakan pemeriksaan Kimia darah dan Serologi.
Ukuran tabung 5 ml.

Jenis Tabung Vakum dan Urutan Penggunaannya 11


2.4 Hal - Hal Yang Diperhatikan Ketika Menggunakan Tabung Vakum

Beberapa hal penting dalam menampung sampel darah


adalah :

Darah dari syring atau suntikan harus dimasukkan ke


dalam tabung dengan cara melepas jarum lalu
mengalirkan darah perlahan-lahan melalui dinding tabung.
Memasukkan darah dengan cara disemprotkan, apalagi
tanpa melepas jarum, berpotensi menyebabkan hemolisis.
Memasukkan darah ke dalam tabung vakum dengan cara

Jenis Tabung Vakum dan Urutan Penggunaannya 12


menusukkan jarum pada tutup tabung, biarkan darah
mengalir sampai berhenti sendiri ketika volume telah
terpenuhi.

Homogenisasi sampel jika menggunakan antikoagulan


dengan cara memutar-mutar tabung 4-5 kali atau
membolak-balikkan tabung 5-10 kali dengan lembut.
Mengocok sampel berpotensi menyebabkan hemolisis.

Urutan memasukkan sampel darah ke dalam tabung


vakum adalah : pertama - botol biakan (culture) darah atau
tabung tutup kuning-hitam kedua - tes koagulasi (tabung
tutup biru), ketiga - tabung non additive (tutup merah),
keempat - tabung tutup merah atau kuning dengan gel
separator atau clot activator, tabung tutup ungu/lavendet
(EDTA), tabung tutup hijau (heparin), tabung tutup abu-abu
(NaF dan Na oksalat).

Pilih jenis tabung yang tepat, dan jumlah tabung yang akan digunakan
untuk pemeriksaan

Periksa tanggal kadaluwarsa tabung

Gunakan jarum yang sudah direkayasa untuk keamanan dalam


pengumpulan darah

Jika terdapat permintaan kultur darah, maka harus diurutkan paling


pertama dalam urutan tersebut

Jenis Tabung Vakum dan Urutan Penggunaannya 13


Mengumpulkan darah kedalam tabung dalam urutan yang benar saat
proses memasukan darah ke dalam tabung ini bertujuan menghindari hasil
pemeriksaan yang salah dan menyesatkan.

Mengisi tabung sampai batas tabung untuk menghindari hasil yang salah

Hindari berlebihan tekanan ibu jari pada ujung tabung

Hindari ibu jari atau tekanan jari disekitar lokasi venipuncture selama
proses mengeluarkan darah tersebut

Pembendungan menggunakan torniquet yang lama dapat menyebabkan :


1). Nilai tes palsu karena kenaikan konstituen serum, dan 2). Hemolisis
dari spesimen, yang dapat menggangu beberapa prosedur pemeriksaan,
dan dapat mengakinatkan kenaikan nilai pemeriksaan.

Untuk tes yang mengandung antikoagulan, lakukan homogen dengan


lembut segera setelah pengumpulan darah

Label spesimen ; waktu dan tempat pengumpulan.

2.5 Urutan Penggunaan Tabung Vakum

Untuk mencegah kontaminasi dengan aditif dari tabung


lainnya adalah hal penting untuk mengambil tabung secara
spesifik, biasanya disebut "Mengambil undian". Misalnya, jika
aditif dalam tabung bertutup ungu kontaminasi terhadap
tabung bertutup hijau ini akan menyebabkan false pada
penurunan kalsium dan peningkatan kalium. Jadi, tabung
vakum dapat diurutkan sebagai berikut ;

Jenis Tabung Vakum dan Urutan Penggunaannya 14


1) Tabung untuk KULTUR DARAH (atau test lain dengan
spesimen steril) Berikutnya.
2) Tabung tertutup Merah atau Abu - Abu tanpa zat tambahan
dan gel pemisah digunakan untuk pemeriksaan Kimiawi.
3) Tabung bertutup Biru Terang (Zat aditif : Natirum Sitrat)
atau tabung untuk tes koaglasi, digunakan untuk
pemeriksaan Hematologi. Khususnya untuk pemeriksaan
fibrinogen, tabung vacum harus pas dengan garis saat
pengambilan darah.
4) Tabung bertutup Hijau .
5) Tabung bertutup Ungu (Zat Aditif : EDTA), digunakan untuk
pemeriksaan Hematologi Rutin.
6) Tabung bertutup Abu - Abu (zat aditif : K-Oksalat/Na
Fluorida)

Kenapa Harus Sesuai Urutan dalam Pengambilan Darah Menggunakan Tabung


Vakum?
Urutan pengambilan darah ini ditunjukkan untuk menghindari kontaminasi antar
tabung. Beberapa kegagalan dalam sampling menggunakan tabung vacum, adalah :
1. Kevakuman tabung berkurang (Jarum telah menembus tutup karet tabung),
2. Posisi jarum sala, dikarenakan ;

Jenis Tabung Vakum dan Urutan Penggunaannya 15


- Lubang jarum menempel pada bagian atas/bawah dinding vena
- Jarum masuk terlalu dalam atau kurang dalam
- Jarum masuk ke dalam vena yang kolaps

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ada dua cara dalam pengambilan darah vena, yaitu cara manual dan
cara vakum. Tabung vakum merupakan tabung yang telah
hampa udara yang diproduksi oleh perusahaan, sehingga saat
pengambilan darah maka akan tersedot sendiri dengan gaya
vakum tabung ini. Adapun jenis tabung sampel darah yang
digunakan dalam praktek laboratorium dibedakan
berdasarkan warna dan fungsinya masing-masing.

Keuntungan menggunakan metode pengambilan ini adalah, tak perlu


membagi-bagi sampel darah ke dalam beberapa tabung. Kekurangannya
sulitnya pengambilan pada orang tua, anak kecil, bayi, atau jika vena tidak
bisa diandalkan (kecil, rapuh), atau jika pasien gemuk. Untuk mengatasi hal
ini mungkin bisa digunakan jarum bersayap (winged needle).

Jenis Tabung Vakum dan Urutan Penggunaannya 16


3.2 Saran
Dengan ditulisnya tugas ini diharapkan agar penulis serta pembaca
dapat memahami dan mengerti mengenai jenis tabung vakum dan
urutan penggunaannya serta lain hal yang telah dijelaskan di bab
sebelumnya guna menambah wawasan dalam dunia medis.

DAFTAR PUSTAKA

http://analisbantul.blogspot.co.id/2012/09/pengenalan-alat-
sampling-darah.html
http://labkesehatan.blogspot.com/2009/12/phlebotomy.html
https://www.scribd.com/doc/291226549/Pengambilan-Darah-
Vena-Dengan-Tabung-Vakum#
http://hendrosmk.wordpress.com/2011/08/07/pengenalan-alat-
sampling-darah/
http://analisbantul.blogspot.co.id/2012/09/kode-warna-tabung-
vakum-darah.html
http://analisbantul.blogspot.co.id/2012/09/pengenalan-alat-
sampling-darah.html
http://imadanalis.blogspot.co.id/2012/03/urutan-pengambilan-
darah-dengan-tabung.html

Jenis Tabung Vakum dan Urutan Penggunaannya 17

Anda mungkin juga menyukai