a. Aktivitas/Istrahat
Gejala: Perubahan aktivitas biasanya/hobi sehubungan dengan gangguan
penglihatan
b. Neurosensori
Gejala: Gangguan penglihatan (kabur/tak jelas), sinar terang menyebabkan silau
dengan kehilangan bertahap penglihatan perifer, kesulitan memfokuskan kerja
dengan dekat/merasa di ruang gelap. Perubahan pengobatan tidak memperbaiki
penglihatan.
Tanda: Tampak kecoklatan /putih susu pada pupil. Peningkatan air mata.
c. Nyeri/Kenyamanan
Gejala: Ketidaknyamanan ringan/mata berair
d. Pembelajaran/Pengajaran
Gejala: Riwayat keluarga diabetes, gangguan sistem vaskuler. Riwayat stres,
alergi, gangguan vasomotor (contoh: peningkatan tekanan vena),
ketidakseimbangan endokrin, diabetes. Terpajan pada radiasi, steroid/toksisitas
fenotiazin.
e. Prioritas Keperawatan
- Mencegah penyimpangan penglihatan lanjut.
- meningkatkan adaptasi terhadap perubahan/penurunan ketajaman penglihatan.
- mencegah komplikasi.
- memberikan informasi tentang proses penyakit/prognosis dan kebutuhan
pengobatan.
f. Tujuan Pemulangan
- penglihatan dipertahankan pada tingkat sebaik mungkin.
- pasien mengatasi situasi dengan tindakan positif.
- komplikasi dicegah/minimal.
- proses penyakit/prognosis dan program terapi dipahami.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul selama periode peri operasi (pre, intra, dan post operasi)
adalah:
a. Kecemasan berhubungan dengan kurang terpapar terhadap informasi tentang prosedur
tindakan pembedahan
b. Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan prosedure tindakan invasiv insisi jaringan
tubuh
c. Nyeri berhubungan dengan perlukaan sekunder operasi miles prosedur
3. Perencanaan Keperawatan
a. Kecemasan berhubungan dengan kurang terpapar terhadap informasi tentang prosedur
tindakan pembedahan
Tujuan/kriteria evaluasi:
- Pasien mengungkapkan dan mendiskusikan rasa cemas/takutnya.
- Pasien tampak rileks tidak tegang dan melaporkan kecemasannya berkurang sampai pada
tingkat dapat diatasi.
- Pasien dapat mengungkapkan keakuratan pengetahuan tentang pembedahan
Intervensi
- Kaji tingkat kecemasan pasien dan catat adanya tanda- tanda verbal dan nonverbal.
R/ Derajat kecemasan akan dipengaruhi bagaimana informasi tersebut diterima oleh individu.
- Beri kesempatan pasien untuk mengungkapkan isi pikiran dan perasaan takutnya.
R/ Mengungkapkan rasa takut secara terbuka dimana rasa takut dapat ditujukan.
- Beri penjelasan pasien tentang prosedur tindakan operasi, harapan dan akibatnya
R/ Meningkatkan pengetahuan pasien dalam rangka mengurangi kecemasan dan kooperatif.
- Beri penjelasan dan suport pada pasien pada setiap melakukan prosedur tindakan
R/ Mengurangi kecemasan dan meningkatkan pengetahuan.
- Lakukan orientasi dan perkenalan pasien terhadap ruangan, petugas, dan peralatan yang
akan
digunakan.
R/ Mengurangi perasaan takut dan cemas.
Tujuan/kriteria evaluasi:
- Klien mengungkapkan nyeri berkurang/hilang
- Tidak merintih atau menangis
- Ekspresi wajah rileks
- Klien mampu beristrahat dengan baik.
Intervensi
- Kaji nyeri, catat lokasi, karakteristik dan intensitas nyeri (skala 0-10).
R/ Untuk membantu mengetahui derajat ketidaknyamanan dan keefektifan analgesic sehingga
memudahkan dalam memberi tindakan.
c. Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan prosedure tindakan invasiv insisi jaringan
tubuh (miles prosedur)
Intervensi
- Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan secara tepat.
R/ Melindungi klien dari sumber-sumber infeksi, mencegah infeksi silang.
- Ciptakan lingkungan ruangan yang bersih dan babas dari kontaminasi dunia luar
R/ Mengurangi kontaminasi dan paparan pasien terhadap agen infektious.
- Lakukan teknik aseptik dan desinfeksi secara tepat dalam merawat luka
R/ Mencegah kontaminasi patogen