Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KELAS IBU BALITA

Anak balita merupakan salah satu populasi paling beresiko untuk terkena berbagai macam
gangguan kesehatan (kesakitan) dan kematian. Salah satu program kesehatan yang diharapkan
dapat turut berperan aktif dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian pada anak balita (anak
bawah lima tahun) adalah buku Kesehatan Ibu dan Anak (buku KIA). Buku KIA adalah suatu
buku yang berisi catatan kesehatan Ibu mulai kehamilan hingga anak berusia 5 tahun yang berisi
berbagai informasi tentang kondisi kesehatan ibu dan anak serta pendidikan cara menjaga
kesehatan ibu dan anak. Namun tidak semua ibu dan keluarga mau/dapat membaca buku KIA
karena berbagai sebab atau alasan, misalnya malas membaca, tidak punya waktu membaca, sulit
mengerti atau memang tidak mampu membaca (buta aksara).
Berdasarkan pertimbangan ini, maka dianggap sangat perlu mengajari ibu-ibu tentang isi
buku KIA dan cara menggunakan buku KIA, salah satu solusinya yaitu melalui penyelenggaraan
Kelas Ibu Balita. Sasaran Kelas ibu Balita ditujukan bagi ibu yang mempunyai anak balita (0-59
bulan).
PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Peserta
Peserta kelas ibu balita adalah kelompok belajar ibu-ibu yang mempunyai anak usia antara 0-5
th dengan status gizi bayi balitanya yang gizi kurang. Setiap kelas terdiri dari maximal 16 orang.
2. Fasilitator dan narasumber
Fasilitator kelas ibu balita adalah bidan/perawat/tenaga kesehatan lainnya yang mendapat
pelatihan fasilitator kelas ibu balita. Narasumber adalah tenaga kesehatan yang mempunyai
keahlian bidang tertentu, misalnya di bidang gizi, gigi, PAUD, penyakit menular dan sebagainya.
3. Tempat
Rumah Kader Posyandu, Mesjid dan rumah sasaran bayi balita ada sarana antara lain, kursi,
tikar, karpet, alat peraga, dan alat-alat praktek/demo, APE, alat tulis menulis, buku KIA, lembar
balik kelas ibu balita.
4. Jadwal Penyelenggaraan Kelas Ibu Balita
Jadwal kegiatan kelas ibu balita dilaksanakan setelah hari posyandu. Dengan menyesuaikan
jadwal kosong atau kesepakatan pada hari persiapan kegiatan kelas ibu balita yaitu sore hari
(15.30-16.15 Wita). Dengan metode penyelenggaran sekali dalam sebulan dan bulan selanjutnya
pindah ke wilayah lain atau posyandu lain.
5. Materi
Materi Kelas Ibu Balita pada kegiatan ini adalah Pemberian ASI.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
I.Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Ibu menyusui membutuhkan pendidikan kesehatan / health education seperti ASI ekslusif.
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pemberian ASI ekslusif diharapkan ibu dapat mengerti dan
memahami manfaat ASI ekslusif bagi ibu dan bagi bayi.

II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan tentang ASI eksklusif diharapkan ibu dapat:
1. Mengetahui pengertian ASI ekslusif.
2. Mengetahui manfaat pemberian ASI ekslusif.
3. Mengetahui langkah-langkah menyusui yang benar.
4. Mengetahui cara memperbanyak ASI.

III. Garis-garis Besar Materi


1. Pengertian ASI ekslusif.
2. Manfaat pemberian ASI ekslusif.
3. Langkah-langkah menyusui yang benar.
4. Cara memperbanyak ASI

IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi
V. Media dan Alat Peraga
1. Leaflet
2. Flipchart
VI. Proses Kegiatan Penyuluhan
No KEGIATAN Respon Waktu

1. Pendahuluan :
Memberi salam pembuka dan perkenalan diri
Menjelaskan tujuan
Kontrak waktu
Membalas salam
Mendengarkan
Memberi respon
2.Menit

2. Penjelasan :
Pengertian ASI ekslusif.
Manfaat pemberian ASI ekslusif.
Langkah-langkah menyusui yang benar.
Cara memperbanyak ASI.
Mendengarkan dengan penuh perhatian
10 Menit
3. Penutup :
Tanya jawab

Menyimpulkan hasil penyuluhan

Memberikan salam penutup


Menanyakan hal yang belum jelas
Aktif bersama menyimpulkan
Membalas salam
3 Menit

VII. Evaluasi
a. Mengajukan pertanyaan lisan.
Tes awal.
Apa itu ASI ekslusif?
Tes akhir
Apa saja manfaat ASI?
b. Observasi.
Respon/tingkah laku ibu saat diberi pertanyaan: apakah mereka diam atau menjawab (benar atau
kurang tepat).
Ibu a ntusias atau tidak.
Ibu mengajukan pertanyaan atau tidak.
MATERI :
ASI EKSLUSIF

Pengertian ASI eksklusif


ASI Eksklusif adalah ASI yang diberikan untuk bayi sejak baru lahir sampai 6 bulan tanpa
makanan pendamping dan minuman pralakteal (air gula, aqua, dan lainnya).

Tujuan pemberian asi ekslusif


1. Bagi bayi dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik,mengandung antibody , asi
mengandung komposisi yang tepat, mengurangi kejadian karies dentis, member rasa aman dan
nyaman pada bayi dan adanya ikatan antara ibu dan bayi, terhindar dari alergi , asi meningkatkan
kecerdasan bayi , membantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan gigi karena
gerakan mengisap mulut bayi pada payudara .
2. Bagi ibu sebagai kontrasepsi, aspek kesehatan ibu, aspek penurunan berat badan, aspek
psikologi,

Manfaat pemberian ASI bagi bayi


1. Sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan bayi sampai usia 6
bulan.
2. Meningkatkan daya tahan tubuh karena mengandung berbagai zat kekebalan sehingga akan
lebih jarang sakit, mengurangi mencret, sakit telinga dan infeksi saluran pencernaan.
3. Melindungi anak dari serangan alergi.
4. Mengandung asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak sehingga bayi ASI eksklusif
potensial lebih pandai.
5. Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian bicara.
6. Membantu pembentukan rahang yang bagus.
7. Mengurangi resiko terkena penyakit kencing manis, kanker pada anak, dan diduga mengurangi
kemungkinan menderita penyakit jantung.
8. Menunjang perkembangan motorik sehingga bayi ASI eksklusif akan lebih cepat bisa jalan.
9. Menunjang perkembangan kepribadian, kecerdasan emosional, kematangan spiritual dan
hubungan sosial yang lebih baik.
10. Meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi.
Langkah langkah menyusui yang benar
Teknik menyusui yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet, ASI tidak
keluar optimal sehingga mempngaruhi produki ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu.
1. Sebelum menyusui ASI dikeluarkn sedikit, kemudian dioleskan pada puting & sekitar areola
sebagai desinfektan & menjaga kelembaban puting susu.
2. Gunakan bantal atau selimut untuk menopang bayi , bayi ditidurkan diatas pangkuan ibu dengan
cara :
a. Bayi dipegang dengan satu lengan kepala bayi diletakkan pada lengkung siku ibu dan bokong
baui diletakkan pada lengan. Kepala bayi tidak boleh tertengadah atau bokong bayi ditahan
dengan telapak tangan ibu.
b. Satu tangan bayi diletakkan dielakang badan ibu dan yang satu didepan.
c. Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara
d. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
e. Ibu menatap bayi dengan kasih sayang
3. Tangan kanan menyangga payudara kiri dan keempat jari dan ibu jari menekan bagian atas
areola .
4. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut ( rooting refleks) dengan cara menyentuh pipi
dengan puting susu atau menyentuh mulut bayi
5. Setelah bayi membuka mulut dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dengan
puting serta areola dimasukkan ke mulut bayi . usahakan sebagian besar areola dapat masuk mulut
bayi , sehingga puting susu berada dibawah langit langit dan lidah bayi akan menekan asi keluar
daritempat penampungan asi yang terletak dibawah areola
Cara memperbanyak asi
1. Menyusui sesering mungkin
2. Motivasi yang kuat untuk menyusui bayi
3. Pemeriksaan payudara u/ meningkatkan produksi ASI jg dpt direncanakan dari jauh hari
4. Penggunaan BH yang terlalu sempit akan mempengaruhi produksi ASI
5. Sehabis dilahirkan bayi langsung diperkenalkan dengan payudara
6. Untuk mengatasi keterbatasan ASI perbanyaklah makan daun katuk, bayam, daun turi (sayuran
hijau lainnya) yang banyak mngandung zat untuk memperbanyak produksi ASI.

Anda mungkin juga menyukai