BAB I
PENDAHULUAN
Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram dalam menyusun rencana kerja periode
Tahun 2016-2021. Dengan tersusunnya Rencana Strategis Dinas Lingkungan
Hidup, diharapkan mampu menjadi arah dan pedoman penyelenggaraan
pembangunan di bidang lingkungan hidup. Dokumen ini menerjemahkan
perencanaan pembangunan 5 tahun yang dijabarkan dalam program dan kegiatan
setiap tahun yang terukur serta menunjang pencapaian sasaran pembangunan Kota
Mataram di bidang lingkungan hidup.
RPJM
Kota Mataram
Renstra DLH
2016-2021
KEGIATAN
INDIKATOR PROGRAM
TAHUNAN
Proses yang dilakukan dalam penyusunan Renstra Dinas Lingkungan Hidup Kota
Mataram sebagai berikut:
1. Analisis Lingkungan Organisasi
Analisis lingkungan organisasi internal, dilakukan terhadap tugas dan fungsi
DLH. Analisis lingkungan eksternal organisasi, dilakukan terhadap keberadaan
organisasi (instansi) mitra kerja DLH dan dunia usaha serta lembaga swadaya
masyarakat. Analisis lingkungan organisasi menghasilkan identifikasi kekuatan
dan kelemahan dalam pengelolaan lingkungan hidup yang berkaitan dengan
keberadaan DLH dan mitra kerjanya.
2. Analisis Lingkungan Strategis
Analisis lingkungan strategis dilakukan terhadap kondisi serta permasalahan
lingkungan di Kota Mataram. Analisis tersebut menghasilkan identifikasi
peluang dan kendala/tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan lingkungan
hidup.
14) Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor ... Tahun 2016 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Mataram Tahun
2016-2021.
15) Peraturan Walikota Mataram Nomor ..... Tahun 2016 Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja
Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram.
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
4.3. Kebijakan
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Fungsi:
a. Pelaksanaan penyusunan Rencana Strategis, Rencana Kerja Tahunan
dan Penetapan Kinerja lingkup Dinas;
b. Pelaksanaan penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Program Kerja Dinas;
c. Pelaksanaan kegiatan penyusunan program dan anggaran, keuangan dan
perlengkapan dan ketatausahaan Dinas yang meliputi urusan
perbendahaaraan, akuntansi, verifikasi, ganti rugi, tindak lanjut LHP,
perlengkapan, rumah tangga, kepegawaian, hukum dan organisasi, serta
hubungan masyarakat;
d. Pelaksanaan pelayanan Teknis Administratif kepada seluruh Unit Kerja
lingkup Dinas;
e. Perumusan pedoman dan petunjuk tata laksana administrasi umum;
f. Pengkoordinasian penyusunan Standar Pelayanan Minimal dan Standar
Prosedur Tetap Pelaksanaan kegiatan lingkup Dinas;
g. Perumusan dan penjabaran kebijakan teknis penyelenggaraan
administrasi umum, perencanaan, keuangan, kepegawaian dan
perlengkapan;
h. Pengkoordinasian penyusunan laporan pelaksanaan tugas Dinas;
i. Pengkoordinasian pelaksanaan pengembangan sistem informasi
manajemen pendidikan sesuai ketentuan yang berlaku;
j. Pelaksanaa koordinasi, konsultasi dan sinkronisasi penyelenggaraan
tugas kesekretariatan dengan Perangkat Daerah dan/atau Instansi
terkait;
Fungsi:
a. Penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis dibidang perencanaan;
b. Penyiapan bahan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana
Kerja Tahunan (RKT) serta Penetapan Kinerja lingkup Dinas;
c. Pengumpulan, pengolahan dan analisa data dalam rangka penyusunan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) lingkup
Dinas;
d. Penyiapan bahan Koordinasi penyusunan Standar Pelayanan Minimal
(SPM) sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
e. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan Standar Prosedur Tetap
pelaksanaan kegiatan lingkup Dinas;
f. Penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi bidang perencanaan lingkup
Dinas;
g. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi perencanaan
lingkup Dinas sesuai ketentuan yang berlaku;
Fungsi:
a. Penyiapan bahan penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Program Kerja lingkup Dinas;
b. Penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis dibidang keuangan;
c. Penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi bidang keuangan lingkup
Dinas;
d. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi keuangan lingkup
Dinas sesuai ketentuan yang berlaku;
e. Melaksanakan dan mempersiapkan penyusunan keuangan dan program
kerja tahunan Dinas;
f. Menyiapkan bahan kebijakan teknis keuangan;
g. Pengelolaan administrasi keuangan rutin, urusan pembukuan;
h. Menyusun pertanggungjawaban, urusan perbendaharaan anggaran
belanja Dinas;
Fungsi:
a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Program Kerja Sub
Bagian;
b. Penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis pengelolaan
administrasi kepegawaian, rumah tangga, protokol dan perlengkapan;
c. Penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi penyelenggaraan
administrasi kepegawaian, rumah tangga, protokol dan perlengkapan;
d. Pengumpulan, pengolahan dan analisa data kepegawaian dan kebutuhan
perlengkapan;
e. Pelaksanaan pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan dan
pendistribusian perlengkapan inventaris kantor sesuai peraturan
perundang-undangan;
f. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi kepegawaian
lingkup Dinas sesuai peraturan perundang-undangan;
g. Penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan PNS
lingkup Dinas;
h. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas Bendaharawan Barang;
i. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Sub
Bagian; dan
j. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.
Fungsi:
a. Perumusan dan penetapan program kerja dan penetapan kinerja sesuai
dengan bidang tugasnya;
b. Inventarisasi data dan informasi sumber daya alam;
g. Koordinasi penyusunan tata ruang yang berbasis daya dukung dan daya
tampung lingkungan;
h. Penyusunan instrumen ekonomi lingkungan hidup (PDB & PDRB
hijau, mekanisme insentif disinsentif, pendanaan lingkungan hidup);
i. Sinkronisasi RLPLH Nasional, Pulau/Kepulauan dan Ekoregion;
g. Koordinasi penyusunan tata ruang yang berbasis daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup;
h. Penyusunan instrumen ekonomi lingkungan hidup (PDB & PDRB hijau,
mekanisme insentif disinsentif, pendanaan lingkungan hidup);
i. Sinkronisasi RLPLH Nasional, Pulau/Kepulauan dan Ekoregion;
d. Penetapan target pengurangan sampah dan prioritas jenis sampah untuk setiap
kurun waktu tertentu;
e. Perumusan kebijakan pengurangan sampah;
o. Penetapan lokasi TPS, TPST dan TPA sampah, instalasi limbah (IPLT dan
IPAL) dan TPS limbah B3;
p. Pengawasan terhadap tempat pemrosesan akhir sampah dengan sistem
pembuanganopen dumping;
q. Penyusunan dan pelaksanaan sistem tanggap darurat pengelolaan sampah;
Fungsi:
Fungsi:
a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(RKA/DPA) dan program kerja sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup
tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. Penyusunan kebijakan pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat,
kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau
Struktur Organisasi
Adapun Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup adalah:
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Perencanaan
3. Bidang Tata Lingkungan
a. Seksi Penataan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
b. Seksi Kajian Dampak Lingkungan
c. Seksi Konservasi Sumberdaya Alam
4. Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah dan Limbah B3
a. Seksi Sarana dan Prasarana Pengelolaan Sampah
b. Seksi Operasional Penanganan Sampah
c. Seksi Limbah dan Limbah B3
5. Bidang Pengawasan, Pengendalian, dan Pencemaran Lingkungan Hidup
a. Seksi Pemantauan dan Pemulihan Lingkungan
b. Seksi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
c. Seksi Pengawasan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
6. Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas SDM Lingkungan Hidup
a. Seksi Pengaduan Masyarakat dan Penyelesaiaan Sengketa Lingkungan
b. Seksi Penegakan Hukum Lingkungan
c. Seksi Peningkatan Kapasitas SDM Lingkungan Hidup
7. UPTD Laboratorium Lingkungan
8. Jabatan Fungsional Tertentu
KEPALA DINAS
SEKRETARIS
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SEKSI
SEKSI SEKSI SEKSI PENGADUAN
PENATAAN DAN SARANA DAN PEMANTAUAN MASYARAKAT &
PENGELOLAAN PRASARANA DAN PENYELESAIAN
SENGKETA
LINGKUNGAN PENGELOLAAN PEMULIHAN
LINGKUNGAN
HIDUP SAMPAH LINGKUNGAN
SEKSI
SEKSI SEKSI PENGENDALIAN SEKSI
KAJIAN OPERASIONAL PENCEMARAN PENEGAKAN
DAMPAK PENANGANAN DAN HUKUM
LINGKUNGAN SAMPAH KERUSAKAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
SEKSI SEKSI
SEKSI SEKSI PENGAWASAN PENINGKATAN
KONSERVASI LIMBAH DAN PENCEMARAN KAPASITAS SDM
SUMBER DAYA LIMBAH B3 DAN LINGKUNGAN
ALAM KERUSAKAN HIDUP
LINGKUNGAN
UPTD
C. Tenaga Kontrak
TOTAL
Sumber: Hasil Pendataan, 2017
Keterangan:
a. Bidang I adalah Bidang Tata Lingkungan;
b. Bidang II adalah Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah dan Limbah B3;
C. Tenaga Kontrak
1. S1
2. D4
3. D3
4. SLTA/Sederajat
5. SLTP/Sederajat
TOTAL
Sumber: Hasil Pendataan, 2017
Tabel 3. Jumlah Pegawai DLH Kota Mataram Berdasarkan Kedudukan
dalam Organisasi (Per Februari 2017)
KOMPOSISI PEGAWAI
KEDUDUKAN DALAM ORGANISASI
Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 2 3 4
1. Kepala Dinas Lingkungan Hidup
2. Sekretariat
a). Sekretaris
b). Subbag Umum dan Kepegawaian
c). Subbag Perencanaan
d). Subbag Keuangan
e). Staf Pendukung
3. Bidang Tata Lingkungan
a). Kepala Bidang
b). Seksi Penataan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
c). Seksi Kajian Dampak Lingkungan
d). Seksi Konservasi Sumberdaya
Alam
e). Staf Pendukung
4. Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah
dan Limbah B3
a). Kepala Bidang
b). Seksi Sarana dan Prasarana
Pengelolaan Sampah
c). Seksi Operasional Penanganan
Sampah
d). Seksi Limbah dan Limbah B3
e). Staf Pendukung
5. Bidang Pengawasan, Pengendalian, dan
Pencemaran Lingkungan Hidup
a). Kepala Bidang
b). Seksi Pemantauan dan Pemulihan
Lingkungan
c). Seksi Pengendalian Pencemaran
dan Kerusakan Lingkungan
d). Seksi Pengawasan Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan
e). Staf Pendukung
KOMPOSISI PEGAWAI
KEDUDUKAN DALAM ORGANISASI
Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 2 3 4
6. Bidang Bidang Penaatan dan
Peningkatan Kapasitas SDM Lingkungan
Hidup
2.3. Anggaran
Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram merupakan dinas baru hasil
penggabungan/merger 2 (dua) dinas yaitu Dinas Kebersihan dan Badan
Lingkungan Hidup sehingga dalam proses pemaparan anggaran selama 5 (lima)
tahun terakhir, dibagi berdasarkan SKPD awal. Realisasi anggaran selama tahun
2011-2015 akan disampaikan pada bagian lampiran.
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN
TUGAS DAN FUNGSI
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah
Semua isu tersebut diatas dikemas dalam bentuk program mandiri SKPD
dan program sharing lintas SKPD sesuai dengan batasan kewenangan masing-
masing. Dalam tataran pelaksanaan, tidak semua isu-isu tersebut terlaksana dalam
bentuk program dan kegiatan. Hal ini terjadi karena terbatasnya kemampuan
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN,
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
VISI
Terwujudnya Masyarakat Yang Berbudaya & Berwawasan Lingkungan
Hidup Menuju Kota Mataram Yang Berkelanjutan
MISI
Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan agar tujuan umum
organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan isi yang telah
ditetapkan. Dengan memperhatikan makna misi tersebut, maka Dinas Lingkungan
Hidup Kota Mataram merumuskan pernyataan misinya sebagai berikut:
Untuk mencapai tujuan diatas agar lebih terukur dan terarah, maka
ditentukan sasaran-sasarannya sebagai berikut:
1. Menurunnya beban pencemaran lingkungan hidup melakukan kegiatan
pemantauan dan pengawasan secara berkala dan berkelanjutan;
2. Meningkatnya perlindungan kawasan konservasi sumber daya alam.
3. Meningkatnya sarana prasarana pemantauan lingkungan;
4. Meningkatnya pengembangan dan penggunaan teknologi ramah
lingkungan.
5. Meningkatnya kapasitas aparatur melalui berbagai macam diklat dan
bimbingan teknis.
6. Meningkatnya anggaran Dinas Lingkungan Hidup.
7. Membangun kesadaran dan peran masyarakat akan hak dan kewajiban
dalam pengelolaan lingkungan hidup
8. Bertambahnya jumlah sekolah adiwiyata
9. Tersedianya informasi yang handal mengenai status lingkungan hidup
daerah dan informasi lain yang relevan.
10. Meningkatnya efektifitas pelayanan perijinan bidang lingkungan hidup.
11. Berkurangnya jumlah kasus pengaduan lingkungan yang dilaporkan
masyarakat.
12. Bertambahnya jumlah usaha/kegiatan yang memiliki ijin lingkungan.
13. Meningkatnya persentase Ruang Terbuka Hijau (RTH).
14. Meningkatnya kapasitas dan cakupan pengelolaan persampahan.
15. Meningkatkan PAD Bidang Lingkungan Hidup
16. Membangun kemitraan dengan lembaga lain dalam upaya perlindungan
dan pelestarian lingkungan.
4.3. Kebijakan
Secara lebih riil, sasaran yang akan dicapai dijabarkan lagi dalam
kebijakan-kebijakan seperti di bawah ini:
1. Optimalisasi pencegahan, pengendalian, penanggulangan serta pemulihan
dampak pencemaran lingkungan.
2. Peningkatan pengawasan kualitas air sungai, udara dan laut melalui
monitoring secara berkala.
3. Peningkatan instrumen dan peraturan pencegahan pencemaran dan atau
kerusakan lingkungan hidup.
2. Kelemahan (Weakness)
Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram pada awalnya merupakan 2 (dua)
SKPD yang berbeda yang kemudian digabung menjadi satu. Sebagai sebuah
SKPD yang baru, maka adaptasi terhadap perubahan struktur organisasi
merupakan sesuatu hal cukup sulit dilakukan para pegawainya. Kultur dan budaya
kerja organisasi yang berbeda merupakan tantangan awal yang dihadapi DLH
Kota Mataram sehingga perlu diantisipasi sejak dini. Secara kuantitas, sumber
daya manusia Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram cukup banyak, namun
kualifikasi pendidikan sebagia besar pegawai belum sesuai dengan kompetensi
4. Tantangan (Threath)
Isu global warming telah menggugah kepedulian seluruh warga dunia untuk
mewaspadai dampak yang akan datang. Tuntutan global untuk pengurangan
terhadap emisi karbon, memberikan tantangan untuk menciptakan inovasi-inovasi
produk yang menerapkan prinsip ramah lingkungan. Dalam perkembanganya,
ditetapkan standart-standart penggunaan produk low energy. Pada masa
mendatang, penggunaan solar cell juga merupakan tantangan bagi salah satu
upaya peningkatan kualitas lingkungan. Keterbatasan cadangan sumber bahan
bakar minyak memberikan kesempatan untuk pengembangan bahan bakar
alternatif. Penerapan solar cell untuk penerangan dan konversi bahan bakar
minyak menjadi gas, merupakan salah satu bentuk implementasi prinsip ramah
lingkungan. Meningkatnya emisi karbon dalam skala kota (khususnya Kota
Mataram) adalah akibat perkembangan kota yang semakin pesat ditandai dengan
pembangunan di berbagai sektor. Salah satu contoh, perkembangan teknologi
otomotif dan kebutuhan sarana transportasi yang murah berakibat pada
meningkatnya pertumbuhan kendaraan bermotor yang sangat pesat. Hal ini
dikarenakan pemerintah belum mampu menyediakan sarana transportasi yang
1. Komitmen Kepala Daerah yang Pro 1. Adanya Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor
Lingkungan (Tertuang dalam Misi 6 Tahun 2015 tentang Perlindungan dan
Keempat) Pengelolaan Lingkungan Hidup yang merupakan
2. Komitmen aparatur di lingkungan kantor penjabaran dari Undang-Undang Nomor 32
DLH untuk mengawal pembangunan Tahun 2009, memberikan peluang lebih besar
kota berkelanjutan bagi lembaga DLH untuk mengendalikan dan
3. Dibentuknya tim-tim strategis (Tim mengelola lingkungan hidup kota mataram.
Penilai AMDAL, Tim Pengawas 2. Adanya regulasi yang mengharuskan
Lingkungan, Satgas Persampahan) yang perencanaan berbasis lingkungan
menangani permasalahan lingkungan 3. Adanya dukungan pendanaan yang memadai
yang mendesak. sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor
4. Dukungan peraturan, kebijakan dan 32 Tahun 2009 baik dari pusat maupun daerah.
regulasi bidang lingkungan hidup yang 4. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan
cukup lengkap. pentingnya pelestarian lingkungan hidup bagi
1. Terbatasnya sumberdaya manusia dengan 1. Tingkat pencemaran lingkungan (air, tanah, udara)
kualifikasi terkait bidang lingkungan yang semakin tinggi.
hidup. 2. Pembuangan limbah yang masih melebihi baku
2. Kurangnya prasarana laboratorium mutu lingkungan.
lingkungan. 3. Peningkatan jumlah penduduk di Kota Mataram.
3. Kurang optimalnya output kegiatan 4. Sumber-sumber pencemaran yang berasal dari luar
perlindungan dan pengelolaan Kota Mataram.
lingkungan pada periode terdahulu. 5. Hadirnya investor dalam berbagai bidang yang
4. Sistem penganggaran yang tidak fleksibel hanya mementingkan keuntungan ekonomi.
bagi kegiatan DLH. 6. Kurangnya kesadaran pengusaha untuk memenuhi
5. Sistem informasi lingkungan yang belum persyaratan ijin usaha terkait jaminan pelestarian
komprehensif dan terintegrasi. lingkungan.
6. Program kegiatan DLH yang masih 7. Kurangnya kesadaran masyarakat akan
tumpang tindih dengan instansi lain. pengelolaan lingkungan hidup
7. Lemahnya kerjasama antar lembaga 8. Anggaran Pemerintah Daerah yang terbatas
pemerintah kota dalam pengelolaan
lingkungan hidup
4. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Peningkatan peran serta masyarakat dan dunia
permasalahan lingkungan, melalui perbaikan usaha dalam
system informasi DLH yang terintegrasi. upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup
Meningkatkan sosialisasi dan pemahaman
masyarakat pentingnya pelestarian lingkungan
5. Meningkatkan prasarana DLH untuk mendukung Peningkatan sarana prasarana dan keahlian aparat
pengendalian dan pengelolaan lingkungan. dalam rangka peningkatan kualitas lingkungan
Memperbaiki dan meningkatkan prasarana untuk hidup
mendukung kegiatan pengendalian pencemaran
lingkungan.
Mendesak untuk melakukan penganggaran
pengelolaan lingkungan hidup secara
proporsional
6. Meningkatkan pemahaman aparatur tentang ruang Peningkatkan kapasitas kelembagaan DLH dalam
lingkup kerja DLH pengelolaan lingkungan hidup kota
Mengoptimalkan kinerja instrumen yang dimiliki
guna mengimplementasikan perencanan
berbasis lingkungan.
Mengopitamalkan output kegiatan DLH dengan
adanya penghargaan dari pemerintah.
Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia DLH
sesuai dengan kualifikasi keahlian yang
dibutuhkan.
7. Membuat standarisasi sistem perijinan usaha yang Peningkatkan efektifitas pelayanan perijinan
terintegrasi dan tidak berbelit-belit. bidang lingkungan hidup
Menyusun regulasi yang ketat bagi investor untuk
melakukan perencanaan usaha yang berbasis
lingkungan dan memperhitungkan biaya
eksternalitas
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR DAN
TARGET KINERJA SERTA PENDANAAN INDIKATIF
Pada kegiatan ini, DLH Kota Mataram akan bekerjasama dengan Dinas PU
khususnya bidang pertamanan dalam sinkronisasi target penyediaan RTH secara
bertahap dan berkelanjutan. Selain itu, aspek teknis di lapangan juga perlu
dikoordinasikan seperti lokasi RTH yang mau dikerjakan, bentuk RTH yang
cocok, luasan RTH yang akan dikerjakan, dan beberapa aspek teknis lainnya
seperti besarnya sharing anggaran masing-masing dalam mendukung kegiatan
tersebut.
b. Pengelolaan Persampahan
Secara umum, pengelolaan persampahan saat ini telah menjadi domain
TUPOKSI DLH Kota Mataram, akan tetapi dalam implementasinya kegiatan
pengelolaan persampahan juga melibatkan Dinas PU, Kecamatan dan Kelurahan.
Terbentuknya Instruksi Walikota Mataram Nomor..... Tahun 2017 Tentang
Pengelolaan Persampahan di Tingkat Lingkungan diharapkan dapat menjadi
faktor perekat SKPD tersebut dalam mensinergikan program dan kegiatan
pengelolaan persampahan sesuai kewenangan dan kapasitas masing-masing tanpa
memunculkan ego sektoral.
BAB VI
INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VII
PENUTUP