1. Seksi sintesa.
2. Seksi purifikasi.
3. Seksi kosentrasi.
4. Seksi granulasi.
5. Seksi recoveri.
6. Seksi proses pengolahan kondensat.
1. Seksi Sintesa
Urea disintesis dengan mereaksikan NH3 cair dengan gas CO2 dari unit
ammonia, dan larutanrecycle karbamat dari seksirecovery pabrik urea.
Larutan sintesa urea dikirim ke seksi purifikasi untuk memisahkan
ammonium karbamat dan ammonia berlebih, setelah distripping dengan gas
CO2. Ammonia cair dipompakan ke dalam Reaktor (62-DC-101) melalui
Ammonia Preheater (62-EA-103) dengan pompa Centrifugal Ammonia Feed
Pump (62-GA-101 A,B).
Di dalam MP.stripper, larutan urea sintesa dari reaktor turun dan kontak
dengan gas yang telah dipisahkan di bagian bawah melalui sieve tray,
dimana komposisi larutan diatur secara adiabatis dan sesuai untuk efektifnya
CO2s tr ipping. Di bagian bawah stripper, ammonium karbamat dan
ammonia berlebih yang terkandung dalam larutan urea sintesa di urai dan
dipisahkan denganCO2 stripping dan pemanasan dengan steam pemanas
falling film heater. Kondisi operasi di stripper tekanannya adalah 175
kg/cm2G dan temperatur 178oC
Gas dari top Reactor, mengandung sejumlah kecil ammonia dan CO2, dikirim
ke scrubber untuk di daur ulang ammonia dan CO2 memakai larutan
karbamat recycle, yang kemudian dikirim ke Reaktor (62-DC-101). Gas yang
berasal dari top scrubber dikirim ke HP Absorber (62-EA-401) untuk
selanjutnya ammonia dan CO2 daur ulang kembali. Sebagian gas tersebut,
yang masih mengandung oksigen digunakan kembali sebagai udara anti
korosi untuk karbamat kondenser sisis hell.
Reaksi sintesa urea yang terjadi adalah :
Selain reaksi di atas, selama sintesa terjadi juga reaksi samping yaitu
terbentuknya biuret dari urea :
Reaksi antar CO2 dan NH3 menjadi urea berlangsung secara bolak-balik dan
sangat dipengaruhi oleh tekanan, temperatur, komposisi, dan waktu reaksi.
Perubahan ammonium karbamat menjadi urea dalam fase cair, sehingga
dibutuhkan temperatur dan tekanan yang tinggi.
2. Seksi Purifikasi
Setelah ammonia dan CO2 yang tidak terkonversi dipisahkan dari larutan
urea sintesa di seksi purifikasi, larutan urea kemudian dipekatkan sampai
konsentrasinya menjadi 98% wt di seksi konsentrasi, sebelum dikirim ke
seksi granulasi. Sistem vakum konsentrasi diadopsi untuk memekatkan
larutan urea agar dapat memenuhi aturan kontrol polusi lingkungan.
Larutan urea dari seksi purifikasi dimasukkan ke Vakum Konsentrator (62- FA-
301), yang dioperasikan pada tekanan vakum 150 mmHgA dan temperatur
77oC, untuk memekatkan urea menjadi sekitar 84% berat. Panas yang
dibutuhkan untuk penguapan H2O didapat dari panas reaksi pembentukan
karbamat dan panas kondensasi gas-gas ammonia dan CO2 di HP absorber
(62-EA-401 B) di seksi recovery
Pada tahap terakhir dari seksi ini, larutan urea yang telah dipekatkan di kirim
keEvaporator (62-EA-301) dan dipanaskan sampai 135oC dengansteam
tekanan rendah.
Setelah larutan urea dipekatkan sampai 98.5% berat dengan tekanan vakum
dibawah 100 mmHgA di Final Separator (62-FA-302), kemudian dipompakan
ke Granulator (62-MA-601) dengan Urea Feed Pump (62-GA-303 A,B). Uap air
dari konsentrator selanjudnya akan diolah pada seksi pengolahan kondensat.
3. Seksi Granulasi
Larutan urea yang telah dipekatkan sampai 98,5% berat dikirim dari seksi
konsentrasi ke Granulator (62-MA-601) dengan Urea Feed Pump (62-GA-303
A/B). MMU (Mono Methyrol Urea) dari MMU unit dicampur ke dalam larutan
urea sebagaiadditive pada suction feed pompa. MMU adalah larutan urea
yang mengandung formaldehid dengan perbandingan urea/formaldehid
molarratenya adalah 1,5.
Larutan urea dispray ke atas permukaan recycle urea seed (urea inti) dengan
udaras pouting di dalam Granulator (62-MA-601) melalui spray nozzle.
Larutan urea yang dispray ke atas permukaan urea inti (seeding) didinginkan
dengan cepat dan dikeraskan, uap air (moisture) dalam larutan urea
diuapkan pada saat yang bersamaan. Kandungan air dalam urea granule
menjadi kurang dari 0,25% wt.
Udaraspouting diperoleh dari Forced Fan for Spouting Air (62-GB-601) setelah
melalui Air Heater for Spouting Air (62-EA-601). Sedangkan udara fluidisasi
diperoleh dari Forced Fan for Fluidizing Air (62-GB-602) setelah melaluiAir
Heater for Fluidizing Air (62-EA-602) dan Heater for Fluidizing Air(62-EA-603).
Urea produk yang diinginkan (product size urea) didinginkan sampai kurang
dari 50oC dengan udara didalam Urea Product Cooler (62-EC-601) dan
dikirim ke battery limit dengan Urea Product Conveyor (62-JD-604). Sebagian
kecil dari product size urea dikirim ke Urea Crusher dan dipecahkan sebagai
urea inti untuk mengontrol jumlah urea inti.
4. Seksi Recovery
Gas-gas ammonia dan CO2 yang telah dipisahkan pada seksi purifikasi
diserap dan didaur ulang didalam dua tingkat absorber, yakni HP Absorber
(62-EA- 401 A,B) dan LP Absorber (62-EA-402), menggunakan proses
kondensat sebagai penyerap (absorbent), sebelum dikembalikan ke seksi
sintesa
Gas yang tidak terkondensasi dari Second Surface Condenser dihisap oleh
Third Ejector (62-EE-503) ke tekanan atmosfir untuk pencucian memakai
proses kondensat dalam final absorber untuk merecover gas-gas ammonia
dan CO2 sebelum gas-gas tersebut dilepaskan ke atmosfir.