Ruyatnasih Anwar 0113 PDF
Ruyatnasih Anwar 0113 PDF
Abstrak
Dalam era Globalisasi persaingan antar perusahaan semakin tinggi, sehingga perusahaan perlu
meningkatkan performancenya disegala bidang, salah satu hal terpenting adalah peningkatan pada
sumber daya manusia, hal ini bertujuan agar perusahaan dapat bertahan di tengah-tengah
persaingan global.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa gaya kepemimpinan dan
kinerja karyawan di PT MitraBuana JayaLestari dan seberapa besar hubungannya. Metode analisa
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif (angka) dan data kualitatif (bukan angka).
Data kuantitatif dianalisis dengan statistik. Data kualitatif adalah data yang berbentuk angka atau
data yang diangkakan. Metode kuantitatif yang digunakan adalah pengujian hipotesis korelasi.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan :
1. Gaya Kepemimpinan yang di gunakan di PT MitraBuana JayaLestari adalah gaya kepemimpinan
kharismatik, hal ini dapat dapat dibuktikan berdasarkan dari hasil responden yang memberikan
hasil penilaian keseluruhan dengan rata-rata skor 286 yang berada pada skala sering, dapat
diartikan bahwa gaya kepemimpinan yang sering digunakan adalah gaya kepemimpinan
kharismatik.
2. Tingkat Kinerja Karyawan di PT MitraBuana JayaLestari berada pada tingkat baik. Hal ini dapat
dibuktikan berdasarkan dari hasil responden yang memberikan hasil penilaian kepada rekan
kerjanya, hasil keseluruhan dengan rata-rata skor 279,4 yang berada pada skala baik.
3. Gaya Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan (=5%) terhadap Kinerja Karyawan di PT
MitraBuana JayaLestari dengan koefieisn korelasi sebesar 0,505. Sumbangan pengaruh gaya
kepemimpinan terhadap kinerja karyawan adalah 25,5 persen sedangkan sisanya dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.
Kata Kunci : Gaya Kepemimpinan, Kinerja Karyawan
A. PENDAHULUAN
Dalam Era Globalisasi persaingan antar perusahaan semakin tinggi baik industri dagang maupun
jasa, sehingga perusahaan perlu meningkatkan performancenya disegala bidang. baik dalam hal
peningkatan Finansial, Sumber Daya Alam, Teknologi dan Sumber Daya Manusia, Meski sebuah
perusahaan telah memiliki finansial yang kuat, bahan baku yang tersedia, memiliki teknologi yang
mutakhir, serta ditunjang dengan sistem manajemen yang baik, jika sumber daya manusianya tidak
memadai maka seluruh faktor produksi tersebut tidak dapat menunjang tercapainya tujuan
perusahaan. Hal ini menjadikan Sumber Daya Manusia menjadi salah satu aset terpenting bagi setiap
perusahaan, dapat dikatakan bahwa karyawan adalah salah satu faktor penting dalam menentukan
terwujudnya tujuan suatu perusahaan. Dalam mewujudkan tujuan yang optimal tentunya
perusahaan memerlukan kinerja karyawan.
Mengapa kinerja karyawan sangat penting bagi pencapaian tujuan perusahaan? Hal ini dikarenakan
kinerja karyawan yang bekerjasama dengan pihak perusahaan. Apabila kinerja karyawan bagus maka
akan berpengaruh positif bagi perusahaan dan mencapai tujuan yang optimal. Dalam mewujudkan
tujuan yang optimal tentunya perusahaan memerlukan kinerja karyawan, Disinilah peran para
pemimpin perusahaan dibutuhkan, Pemimpin harus dapat mengelola para karyawan dengan baik dan
benar. Selain itu pemimpin pun harus dapat memberikan contoh yang baik kepada para karyawannya
B. KAJIAN PUSTAKA
1. Gaya Kepemimpinan
Menurut George R. Terry (2005:192)
Gaya kepemimpinan menurut Malayu S.P Hasibuan (2005:205), adalah sebagai berikut:
a) Kepemimpinan otoriter
Kepemimpinan otoriter adalah jika kekuasaan atau wewenang, sebagian besar mutlak tetap
berada pada pimpinan atau menganut sistem sentralisasi wewenang. Pengambilan keputusan
dan kebijaksanaan hanya ditetapkan sendiri oleh pemimpin, bawahan tidak diikutsertakan
untuk memberikan saran, ide dan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan.
b) Kepemimpinan partisipatif
Kepemimpinan partisipatif adalah apabila dalam kepemimpinannya dilakukan dengan cara
persuasive, menciptakan kerja sama yang serasi, menumbuhkan loyalitas, dan partisipasi para
bawahan agar merasa ikut memiliki perusahaan.
c) Kepemimpinan delegatif
Kepemimpinan delegatif apabila seorang pemimpin mendelegasikan wewenang kepada
bawahan dengan agak lengkap. Dengan demikian, bawahan dapat mengambil keputusan dan
kebijaksanaan dengan bebas atau leluasa dalam melaksanakan pekerjaan.
d) Kepemimpinan kharismatik
Gaya kepemimpinan ini memiliki daya tarik dan pembawaan yang luar biasa, sehingga ia
mempunyai pengikut dan jumlahnya yang sangat luar biasa. Sampai sekarang pun orang tidak
mengetahui sebab-sebab secara pasti mengapa seseorang itu memiliki kharisma yang begitu
besar.
e) Kepemimpinan demokratik
Kepemimpinan demokratik menitikberatkan pada bimbingan yang efisien pada para
anggotanya. Koordinasi pekerjaan terjalin dengan baik dengan semua lini, terutama
penekanan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerja sama yang baik.
Kepemimpinan demokratik menghargai potensi setiap individu, mau mendengarkan nasehat
dan sugesti bawahan, bersedia mengakui keahlian para sepesialis dengan bidangnya masing-
masing, pada saat-saat kondisi yang tepat.
2. Pengertian Kinerja
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2008:67)
Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi
sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja:
1. Faktor kemampuan
2. Faktor motivasi
3. Faktor rating pegawai
C. METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Agar data dan informasi yang diperoleh sesuai dengan permasalahan yang ada, dengan ini
menggunakan beberapa desain penelitian sebagai berikut:
2. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang terbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
penelitian untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiono,2011:38).
Dari permasalahan yang diteliti, terdapat dua variabel yang menjadi pokok permasalahan
yang akan dianalisis dalam penelitian ini, yaitu:
1. Variabel X (indevenden variabel) variabel gaya kepemimpinan
2. Variabel X (devenden variabel) variabel kinerja karyawan
Uraian Yang lebih jelas mengenai penjabaran variabel, subvariabel, dan indikator-indikatornya
dapat dilihat dalam tabel 3.1 dibawah ini:
Tabel 3.1
Variabel Penelitian
Keterangan :
r = Koefisien Korelasi
n = Jumlah Sampel
x = Gaya Kepemimpinan
y = Kinerja Karyawan
Sumber : Sugiyono (2011:183)
Dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 16 Untuk menginterprestasikan dapat diuraikan
pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.5
Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 0,199 Sangat rendah
0,20 0,399 Rendah
0,40 0,599 Cukup Kuat
0,60 0,799 Kuat
0,80 1,000 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2011:184)
Dengan ketentuan :
Tabel 4.41
(Gaya Kepemimpinan)
TP J K S SS
Gambar 4.19
Garis skala mengenai Rekapitulasi Gaya Kepemimpinan Kharismatik
Sumber: Analisis 2012
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa gaya kepemimpinan yg di gunakan oleh
para pimpinan dalam mengarahkan karyawannya adalah gaya kepemimpinan Kharismatik,
dengan skor rata-rata dari skor hasil perhitungan kuisioner 286.
Tabel 4.73
Rekapitulasi Skor Hasil Perhitungan Kuesioner Y (Kinerja)
Keterangan
No Kinerja Butir Pertanyaan Skor
Total 4192
Rata-Rata 279,4
Sumber : Analisis 2012
STB TB CB B SB
Gambar 4.36
Garis skala mengenai rekapitulasi kinerja
Sumber: analisis 2012
Tabel 4.74
Analisis Korelasi
Correlations
Gaya_kepemimpian kinerja
Gaya kepemimpinan Pearson
1 .505**
Correlation
Sig. (1-tailed) .000
N 70 70
Kinerja Karyawan Pearson
.505** 1
Correlation
Sig. (1-tailed) .000
N 70 70
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1 tailed).
Sumber : Data Primer Dianalisis 2012
Dari tabel diatas dapat diartikan bahwa terdapat berhubungan Cukup Kuat sebesar 0.505 antara
gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan Hal itu dapat dilihat dari tabel 3.5 yaitu tabel
interprestasi koefisien korelasi.
4. Koefisien Determinasi
Adapun nilai koefisien determinasi/Coefisien Determinan (CD) terhadap hubungan antara variabel
gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 4.75
Koefisien Determinasi
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .505a .255 .244 .496
a. Predictors: (Constant), gaya kepemimpinan
Sumber : Data Primer Dianalisis 2012
CD = r x 100%
CD = (0,505) x 100%
= 0,255025 x 100%
CD = 25,5%
Dari hasil perhitungan koefisien determinasi didapatkan nilai sebesar 25,5%. Artinya bahwa
sumbangan variabel gaya kepemimpinan terhadap variabel kinerja karyawan sebesar 25,5%,
sedangkan sisanya sebesar 74,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
Pengujian Hipotesis koefisien korelasi akan diuji pada tingkat signifikan 5% melalui uji pihak
kanan, yaitu sebagai berikut :
1) Menentukan Ho dan Ha
Ho : = 0 : Tidak terdapat hubungan antara variabel gaya kepemimpinan dengan variabel
kinerja karyawan.
Ha : >0 : Terdapat hubungan antara variabel gaya kepemimpinan dengan variabel kinerja
karyawan.
2) Menentukan f tabel
dk pembilang = k, 2
dk penyebut = (n - k - 1) = (70-2-1) = 67
Pengujian hipotesis penelitian dengan uji pihak kanan (one tailed) untuk koefesien korelasi pada
taraf nyata 5% dari derajat bebas 67 maka didapat nilai f tabel 1.543
Dalam pengujian hipotesis penelitian ini pada tingkat signifikansi 5% dan dengan derajat bebas
sebesar 67 sehingga didapat nilai f tabel 1.543 dan dari analisis f hitung dengan menggunakan
program SPSS 16 didapat nilai 4.820 dengan pengertian bahwa f hitung > f tabel dan ini berarti bahwa
hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara
gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan pada PT MitraBuana JayaLestari.
E. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil analisa mengenai pengaruh gaya
kepemimpinan dan kinerja karyawan pada bagian operator SPBU PT MitraBuana JayaLestari
2. Saran
Sehubungan dengan penelitian yang telah penulis lakukan, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan oleh pimpinan PT Mitra Buana Jaya Lestari karawang diantarnya:
1. Berdasarkan hasil penelitian kuisioner, tingkat kinerja karyawan secara keseluruhan ada
pada tingkat kinerja yang baik, akan tetapi alangkah baiknya pimpinan terus menerus
melakukan evaluasi terutama pada indikator yang perlu lebih di tingkatkan lagi, salah satu
diantaranya, keleluasaan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan dan tanggung jawab
penuh karyawan.
2. Tingkat gaya kepemimpinan di PT MitraBuana JayaLestari karawang yang bersifat
kharismatik sebaiknya lebih di tingkatkan lagi, agar para karyawan lebih harmonis atau
suasana kerja lebih nyaman.
3. Untuk meningkatkan pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada PT
MitraBuana JayaLestari karawang, sumber daya manusia harus lebih di tingkatkan kembali
dari sebelumnya yang mempunyai respon baik menjadi sangat baik, serta dapat
meningkatkan kenyamanan dalam bekerja karyawan yang ditempatkan.
F. DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan S.P Malayu, (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Jakarta : Bumi
Aksara.
Mangkunegara Prabu Anwar, (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Edisi Dari
Teori Ke Praktik, Bandung : Alfabeta.
Terry R. George, (2005). Dasar-dasar Manajemen, cetakan ke sembilan, Jakarta : PT Bumi Aksara.
T Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, (2008), Cetakan ke 16,
Yogyakarta.