Anda di halaman 1dari 2

Teknik Pengumpulan Larva

Pengumpulan larva (jentik) dari lingkungan dapat dilakukan dengan melakukan kegiatan
pencidukan larva dari tempat-tempat perindukan nyamuk. Selain untuk mengetahui jenis
jentik nyamuk yang terkumpul, kegiatan ini juga dapat untuk melakukan penghitungan
kepadatan jentik pada suatu wilayah. Observasi berbagai tempat perindukan nyamuk
sebaiknya dilakukan mendahului pengumpulan jentik sehingga pada saat kegiatan
pengumpulan kita dapat langsung mengetahui lokasi yang menjadi sasaran pencidukan jentik
dari tempat perindukannya.
Beberapa peralatan dibutuhkan dalam pengumpulan jentik diantaranya adalah cidukan jentik,
botol jentik (sebaiknya bermulut lebar), pipet tetes ujung tumpul, kertas label dan formulir
survey. Cidukan jentik fungsinya sebagai alat untuk mengambil jentik nyamuk dari tempat
perindukannya. Bentuk cidukan dapat bermacam-macam menyesuaikan bentuk dan posisi
tempat perindukannya. Botol jentik digunakan sebagai wadah penyimpanan jentik nyamuk
yang terkumpul dari lapangan. Setiap botol sebaiknya digunakan untuk menyimpan jentik
nyamuk dari titik pengambilan yang sama. Pipet tetes ujung tumpul digunakan untuk
memindahkan jentik nyamuk dari cidukan ke dalam botol penyimpan. Ujung pipet dibuat
tumpul agar jentik dalam berbagai ukuran dapat dengan mudah masuk ke dalam pipet
sehingga dapat dipindahkan. Kertas label mutlak diperlukan untuk memberikan kode tertentu
pada botol penyimpanan jentik sehingga tidak tertukar lokasi titik pengambilan jentiknya.
Sedangkan formulir survey juga dibutuhkan untuk mencatat segala informasi yang diperoleh
baik mengenai kondisi sebelum dan setelah pengambilan jentik maupun informasi lingkungan
sekitar yang diperlukan.
Tahapan identifikasi jentik nyamuk membutuhkan beberapa peralatan lain. Pada tahap awal
cukup dilakukan identifikasi secara mikroskopis. Alat utama yang dibutuhkan adalah sebuah
mikroskup sedangkan penunjangnya berupa kaca obyek dan penutupnya. Untuk mematikan
jentik nyamuk sebelum identifikasi dapat digunakan larutan alkohol 70 %. Teknik ini cukup
sederhana, jentik nyamuk diambil seekor dengan pipet tetes lalu ditaruh pada tengah kaca
obyek. Selanjutnya ditetesi dengan alkohol 70 % dan setelah tidak bergerak lagi ditutup
dengan kaca penutup. Langkah akhir adalah melakukan identifikasi secara mikroskopis
menggunakan kunci identifikasi yang ada sesuai referensi. Cara lain mematikan jentik
nyamuk adalah dengan mengganti air dalam botol penyimpanan dengan larutan alkohol 70
%, setelah mati baru dipindahkan pada kaca obyek.
Angka kepadatan jentik diperlukan untuk mengetahui estimasi populasi dari suatu tempat
perindukan. Semakin besar angka kepadatan jentik tentu dapat diasumsikan semakin banyak
pula populasi vector penyakit di suatu wilayah sehingga peluang penularan penyakitnya akan
lebih tinggi. Angka kepadatan jentik ini menunjukkan rata-rata jentik nyamuk tertangkap
untuk setiap spesies dari seluruh pencidukan yang dilakukan pada suatu tempat perindukan.
Dapat dihitung dengan formula berikut :

Angka kepadatan jentik = Jumlah jentik tertangkap per spesies / Jumlah pencidukan jentik

Sebagai contoh apabila dalam suatu tempat perindukan dilakukan pencidukan jentik sebanyak
100 kali ditemukan jentik Culex sebanyak 26 ekor, jentik Anopheles sebanyak 35 ekor maka
dapat dihitung kepadatan jentik Culex sebesar 26/100 = 0,26 sedangkan kepadatan jentik
Anopheles sebesar 35/100 = 0,35. Hal ini artinya angka kepadatan jentik Anopheles relative
lebih tinggi dibandingkan kepadatan jentik Culex pada tempat perindukan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai