Anda di halaman 1dari 12

Oleh

Steven J. Soenjono, SKM, M.Sc


Jur. Kesling POLTEKKES Kemenkes
Manado
Tujuan koleksi dan pengawetan seranga :
• Mempelajari morfologi
Pendidikan : serangga dengan lebih
teliti.
• Melakukan percobaan2
terhadap serangga dalam
upaya melakukan
pemberantasan dan
Penelitian : pencegahan penyakit tular
vektor.
• Memudahkan berbagai
penelitian

• Data spesies dari berbagai


Referensi/Arsip: daerah
A. KOLEKSI SERANGGA
 Untuk mengadakan pengumpulan atau
koleksi dar berbagai jenis serangga atau
serangga tertentu, maka harus
ditentukan lokasi tempat penangkapan.
 Ada dua tempat yg paling tepat untuk
mengumpulkan dan menangkap
serangga, yaitu :
1. Tempat serangga berkembang biak
(breeding place)
2. Tempat serangga mencari makan.
 Serangga yg menjadi parasit pada
manusia atau hewan hendaknya
ditangkap di tempat di mana dia
menjadi ektoparasit, yaitu ditubuh
hospes drfinitif atau di tubuh hospes
perantara.
 Tidak setiap waktu kita dapat menangkap dan
mengumpulkan serangga.

 Waktu yang tepat untuk penangkapan


serangga pada musim panas, ketika serangga
aktif bergerak mencari makan dan melakukan
kegiatan hidup lainnya.

 Sulit menemukan serangga pada musim


dingin, karena mereka dalam keadaan tidak
aktif, bersebunyi pada tempat2 yg tidak
mudah terlihat.

 Keadaan cuaca yang baik, cerah, tidak hujan


dan tidak berangin, merupakan pilihan waktu
yg tepat untuk mengadakan koleksi serangga.
Untuk menangkap dan
mengumpulkan serangga
diperlukan berbagai perlengkapan :
1. Jaring serangga
2. Botol pembunuh serangga
“killingjar” atau “killing botlle”
3. Kotak penyimpan (insect box)
4. Amplop surat
5. Larutan pengawet
6. Lensa pembesar
7. Alat pengisap/Aspirator
8. Lampu perangkap/light trap
9. Senter
10. Label
B. Pengawetan Serangga
• Ventro dorsal yaitu ditusuk dengan jarum dari arah perut ke punggung,
• Dorsal ventro yaitu ditusuk dengan jarum dari arah punggung ke perut.
• Ditusuk dari samping (lateral dorsal)
• Card points

•Serangga dibuat dalam preparat/slide


•Banyak artropoda kecil (kutu, pinjal, tungau, dan lain-lain) seringkali dibuat dalam
bentuk slide, bagian-bagian tubuh demikian seperti tungkai-tungkaipaling bagus
dipelajari bila dibuat preparat.
•Material yang dibuat preparat biasanya dipindahkan ke sebuah gelas objek diberi
perlakuan khusus untuk menghasilkan preparat permanen atau preparat sementara.

• Serangga dicelupkan dalam larutan pengawet, dalam wadah tertentu dan tertutup.
•Serangga-serangga yang biasa diawetkan dengan cara basah adalah serangga-serangga
sebagai berikut :
•Serangga-serangga bertubuh lunak
•Serangga-serangga yang sangat kecil
•Larva dan nimfa serangga
•Cairan yang biasa digunakan untuk pengawetan serangga adalah Etil Alkohol (70-80 %).
•Spesimen dimasukkan ke dalam botol-botol kecil yang memiliki penutup yang erat,
berisi larutan pengawet dimana larutan harus diperiksa paling tidak sekali atau dua kali
setahun sehingga cairan yang menguap dapat diganti
Vetro dorsal Dorsal vetro

Card pints Lateral pinning


2. Metode Slide Mikroskopis
3. Dalam larutan pengawet
 Untuk serangga yang diawetkan
didalam cairan botol-botol yang
berisi spesimen harus diisi penuh
dengan cairan dan diusahakan agar
tidak terdapat gelembung udara
didalamnya kemudian ditutup
dengan tutup karet yang sesuai
dengan ukuran mulut botol.

 Material serangga yang diawetkan


dengan metode slide disimpan pada
kotak-kotak yang memiliki dasar
yang lunak dan disusun satu dengan
yang lainnya sedemikian rupa
sehingga tidak berbenturan di dalam
kotak.
Terima
Kasih..

Anda mungkin juga menyukai