Anda di halaman 1dari 23

TEKNIK IDENTIFIKASI

ARTHROPODA
IDENTIFIKASI PARASIT
 Tujuan praktikum ini yaitu
1. Mengidentifikasi spesimen dari filum Artropoda melalui karakter
morfologinya berdasarkan kunci identifikasi.
2. mengklasifikasikan mulai dari tingkat kingdom hingga spesies dan
membuat dendogram dari tiap spesiemen filum Arthropoda.
 Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan pengamatan
secara langsung menggunakan alat indera dengan bantuan keca pembesar
lup/mikroskop
 Hasil dari pengamatan ini yaitu mahasiswa dapat mengidentifikasi spesimen
melalui mencocokan karakter morfologinya, sehingga dapat membantu
klasifikasi spesimen mulai dari tingkat Kingdom hingga spesies berdasarkan
kunci identifikasi morfologinya.

Nomenklatur dan Klasifikasi
• Untuk mendapatkan suatu pengertian yang sama dan seragam dalam hal
penamaan suatu organisme, dan agar orang dapat mengenal dan
membedakan satu organisme dengan organisme yang lain, maka telah
dipakai suatu sistem penamaan organisme yang disepakati bersama
BINOMIAL SYSTEM OF NOMENCLATURE
 Cara penulisan spesies system ini adalah
1. Menggunakan Bahasa latin atau yang dilatinkan
2. Terdiri dari 2 kata (binomial): Kata pertama (genus) & kata kedua (spesies)
 Musca domestica
3. Nama genus pada huruf pertamanya ditulis dengan menggunakan huruf
besar sedangkan spesies ditulis dengan huruf kecil semua
4. Nama genus dan spesies harus ditulis miring atau digaris bawah secara
terputus  Musca domestica / Musca domestica
5. Nama penemu (author’s name) boleh dicantunkan di belakang nama
spesies 
Musca domestica Linnaeus
Nomenklatur dan Klasifikasi
• Klasifikasi organisme sangat diperlukan dalam pembicaraan masing-masing spesies
• Ketentuan-ketentuan yang sesuai dengan Tata Nama Zoologi (Zoological
Nomenclature) haruslah diikuti
• Setiap phylum dibagi menurut sistematika sebagai berikut:
CARA MENGGUNAKAN KUNCI IDENTIFIKASI

 Kunci identifikasi dibuat berdasarkan atas prinsip utama pengelompokan


spesies  bebrapa ciri morfologi yang membedakannya dengan spesies
kelompok lain
 Kunci identifikasi dapat berupa gambar atau rangkaian kata berupa petunjuk
untuk membantu identifikasi
 Namun dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, teknik
identifikasi dapat dilakukan melalui pemeriksaan DNA seperti:
1) Teknik hibridasi
2) PCR (Polymerase Chain Reaction)
3) ELISA (Enzyme linked immuno assay)
KUNCI IDENTIFIKASI DIKOTOMI
• Kunci identifikasi kelas Arthropoda (diadaptasi dari Taboada, 1966)
1. -Tubuh menyerupai cacing………………………................................2
-Tubuh tidak menyerupai cacing, terbagi dalam daerha yang jelas…………….3
2. -Tahap dewasa tanpa tungkai, memiliki 2 pasang kait ventrak dekat mulut, tubuh
memiliki lingkaran-lingkarab tetapi bukan beruas-ruas, tahap larva memiliki tungkai
yang pendek………………………………………PENTASTOMIDA
-Dilengkapi dengan tungkai yang beruas, berpasangan, banyak……………….4
3. -Memiliki lima atau enam lebih tungkai beruas, 2 pasang antena,
aquatik/semiaquatik………………………………………….CRUSTACEA
-Memiliki tiga atau empat pasang kaki beruas………………………………..5
4. -Setiap ruas tubuh memiliki satu pasang tungkai………………….CHILOPODA
-Setiap ruas tubuh memiliki dua pasang tungkai…………………..DIPLOPODA
5. -Tahap dewasa memiliki tiga pasang tungkai beruasm tubuh terdiri atas kepala, toraks
dan abdomen, bersayap atau tanpa sayap, memiliki sepasang
antena……………………………………………………………..INSECTA
- Tahap dewasa memiliki empat pasang tungkai, tubu terdiri atas sefalotoraks
(penyatuan kepala toraks) dan abdomen, atau menyati menjadi bentuk seperti
kantung, tanpa sayap, tanpa antena------------------------------------------ARACHNIDA
KOLEKSI & PENGAWETAN SERANGGA
• Tempat yang tepat untuk mengadakan koleksi serangga adalah sarang
serangga yang menjadi tempat serangga berkembang biak (breeding-place)
dan tempat serangga mencari makanan. Serangga yang merupakan
ektoparasit pada manusia atau hewan ditangkap dan dikumpulkan dari tubuh
hospes definitif atau hospes perantara tempat serangga hidup.
• Waktu-waktu yang paling tepat menangkap dan mengumpulkan serangga
adalah pada saat serangga aktif bergerak mencari makanan, atau aktif
melakukan kegiatan hidup lainnya. Serangga bergerak lebih aktif di musim
panas pada waktu cuaca cerah, tidak hujan, dan tidak berangin. Di musim
dingin atau pada waktu turun hujan, serangga sukar ditemukan karena
umumnya bersembunyi di tempat-tempat yang sukar dilihat. Serangga-
serangga yang hidup siang hari sebaiknya dikoleksi pada waktu siang atau
sore hari, sehingga mudah dilakukan identifikasi sementara. Serangga yang
hidup malam hari dikumpulkan dengan bantuan lampu berwarna biru untuk
menarik kumpulan serangga datang mendekat, sehingga mudah ditangkap.
ALAT DAN CARA PENGAMBILAN SERANGGA
• Jaring serangga  digunakan untuk menangkap serangga yang berukuran
kecil dan lembut, serangga terbang

• Cara menggunakan dengan


mengayunkan/menyapukan jaring ke arah
serangga yang dicari
ALAT DAN CARA PENGAMBILAN SERANGGA
• Aspirator  alat penyedot serangga kecil dalam keadaan hidup  serangga
dalam keadaan istirahat

• Ada 2 tipe  tipe botol kecil dan tipe


tabung yang terdiri atas tabung gelas
pengumpul dan selang karet yang dilengkapi
dengan alatpenyedot.
ALAT DAN CARA PENGAMBILAN SERANGGA
• Killing jar pembunuh serangga serangga kecil

Botol bermulut lebar yang berisi bahan kimia yang


dapat membunuh serangga dengan cepat. Bahan
kimia dapat berbentuk cair yang mudah menguap
(etil asetat, karbontetraklorida, chloroform) atau
berbentuk bahan padat yang mudah menguap
misalnya cyanida.
ALAT DAN CARA PENGAMBILAN SERANGGA
• Perangkap cahaya (light trap) menangkap serangga terbang terutama yang
bersifat nocturnal seperti agas dan nyamuk
ALAT DAN CARA PENGAMBILAN SERANGGA
• Ovitrap/perangkap pra dewasa  untuk menangkap serangga pradewasa
seperti telur nyamuk sesuai dengan tempat pembiakannya
ALAT DAN CARA PENGAMBILAN SERANGGA
• Kotak koleksi serangga  Serangga dewasa yang baru ditangkap sesudah
dibunuh di dalam killing-bottle harus segera disimpan dalam kotak
penyimpan serangga, misalnya kotak plastik tempat obat (pill-box).
• Untuk serangga bersayap lebar yang mudah rusak misalnya kupu-kupu,
sesudah dibunuh dalam killing-bottle kupu-kupu dalam posisi sayap
terentang disimpan dengan hati-hati ke dalam amplop surat, lalu amplop
ditutup. Kemudian masing-masing amplop disisipkan pada halaman-
halaman buku atau map.
PRESERVASI SERANGGA
• Preservasi dalam cairan / larutan pengawet: Serangga bertubuh
lunak misalnya kupu-kupu, larva lalat, lalat, ticks, centipedes, dan
millipedes dapat disimpan di dalam botol tertutup rapat yang berisi
larutan pengawet. Yang dapat digunakan adalah alkohol 70%-100%
atau formalin 4%-10%. Botol penyimpan diberi label dengan
keterangan yang lengkap.

• Kelemahan: warna tubuh serangga


yang diawetkan menjadi rusak, cairan
pengawet menguap
PRESERVASI SERANGGA
• Preservasi dengan cara kering (pinning): menusuk tubuh serangga
dengan jarum  menggunakan jarum khusus untuk koleksi
serangga dengan ukuran no.00 sampai no.7, biasanya yang
digunakan adalah jarum nomor 2 dan nomor 3
• Penusukan dilakukan secara tegak lurus melalui tubuhnya
PRESERVASI SERANGGA
• Preservasi dalam bentuk preparat
kaca: dilakukan untuk
mengawetkan sekaligus
mengidentifikasi kutu rambut,
pinjal, taungau, serangga
pradewasa

Anda mungkin juga menyukai