Modul Ahli KAI 2014
Modul Ahli KAI 2014
(KAI)
PUSATPENDIDIKANDANPELATIHANPENGAWASAN
BADANPENGAWASANKEUANGANDANPEMBANGUNAN
2014
KomunikasiAuditIntern(KAI)
DikeluarkanolehPusatPendidikandanPelatihanPengawasanBPKP
dalamrangkaDiklatFungsionalAuditorDiklatPembentukanAuditorTerampildanAhli
EdisiPertama : Tahun2014
Perevisi : HendraPurnama,Ak.,M.M.T.
Narasumber : NurulMisbah,S.Psi.,M.Psi.
Pereviu : Dr.TrisactiWahyuni,Ak.,M.Ak.
Penyunting : DidikHartadi
PenataLetak : DidikHartadi
PusdiklatwasBPKP
Jl.BeringinII,Pandansari,Ciawi,Bogor16720
Telp.(0251)82490018249003
Fax.(0251)82489868248987
Email :pusdiklat@bpkp.go.id
Website :http://pusdiklatwas.bpkp.go.id
eLearning :http://lms.bpkp.go.id
Dilarangkerasmengutip,menjiplak,ataumenggandakansebagianatau
seluruhisimodulini,sertamemperjualbelikantanpaizintertulisdari
PusatPendidikandanPelatihanPengawasanBPKP
KataPengantar
Peran dan fungsi aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) dalam rangka membantu
manajemen untuk mencapai tujuan organisasi dilaksanakan melalui pemberian jaminan
(assurance activities) dan layanan konsultansi (consulting activities) sesuai standar, sehingga
memberikan perbaikan efisiensi dan efektivitas atas tata kelola, manajemen risiko, dan
pengendalianinternorganisasi.Selainitu,PeraturanPemerintahNomor60Tahun2008tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah mengatur bahwa pelaksanaan audit intern di
lingkungan instansi pemerintah dilaksanakan oleh pejabat yang mempunyai tugas
melaksanakanpengawasanyangtelahmemenuhisyaratkompetensikeahliansebagaiauditor.
Hal tersebut selaras dengan komitmen pemerintah untuk mewujudkan pemerintahan yang
transparan dan akuntabel serta bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme pada berbagai aspek
pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan yang dituangkan dalam Undang
UndangNo.28Tahun1999tentangPenyelenggaraanNegarayangBersihdanBebasdariKKN.
Untuk menjaga tingkat profesionalisme aparat pengawasan, salah satu medianya adalah
pendidikan dan pelatihan (diklat) sertifikasi auditor yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan perubahan sikap/perilaku auditor pada tingkat kompetensi
tertentu sesuai dengan perannya sesuai dengan keputusan bersama Kepala Pusat Pembinaan
Jabatan Fungsional Auditor dan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor KEP82/JF/1/2014 dan Nomor KEP
168/DL/2/2014tentangKurikulumPendidikandanPelatihanFungsionalAuditor.
Guna mencapai tujuan di atas, sarana diklat berupa modul dan bahan ajar perlu disajikan
dengansebaikmungkin.Evaluasiterhadapmodulperludilakukansecaraterusmenerusuntuk
menilai relevansi substansi modul terhadap perubahan lingkungan yang terjadi. Modul ini
ditujukan untuk memutakhirkan substansi modul agar sesuai dengan perkembangan profesi
auditor, dan dapat menjadi referensi yang lebih berguna bagi para peserta diklat sertifikasi
auditor.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
kontribusiatasterwujudnyamodulini.
Ciawi,30April2014
KepalaPusdiklatPengawasanBPKP
N u r d i n ,Ak.,M.B.A.
KataPengantar..........................................................................................................................i
DaftarIsi..................................................................................................................................iii
DaftarGambardanTabel.........................................................................................................v
BabI PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. LATARBELAKANG.....................................................................................................1
B. KOMPETENSIDASAR................................................................................................1
C. INDIKATORKEBERHASILAN......................................................................................1
D. DESKRIPSISINGKATMODUL....................................................................................2
E. METODOLOGIPEMBELAJARAN...............................................................................2
BabII PENGERTIANDANKONSEPKOMUNIKASIAUDITINTERN...........................................3
A. MANFAATKOMUNIKASIDALAMAUDITINTERN.....................................................3
B. PROSESKOMUNIKASI...............................................................................................4
C. JENISKOMUNIKASI..................................................................................................6
D. BENTUKDANTEKNIKKOMUNIKASIAUDIT..............................................................7
E. FAKTORPENTINGDALAMKOMUNIKASI...............................................................16
BabIII MEMBANGUNKOMUNIKASI.....................................................................................21
A. PERSIAPANBERKOMUNIKASI................................................................................21
B. MENGEKSPRESIKANDIRISECARAEFEKTIF............................................................23
C. MEMBANGUNKEAKRABANDENGANORANGLAIN..............................................25
D. KOMUNIKASIEFEKTIF,EMPATIK,DANPERSUASIF................................................27
BabIV KOMUNIKASISELAMAPELAKSANAANAUDIT...........................................................33
A. KOMUNIKASIINTERNALTIM..................................................................................33
B. KOMUNIKASIANTARAAUDITORDENGANAUDITAN............................................36
C. KOMUNIKASIAUDITORDENGANPIHAKLAINYANGTERKAIT...............................40
DaftarPustaka........................................................................................................................45
Gambar
Gambar1.1 ProsesKomunikasi....................................................................................................5
Gambar2.2 SuratKonfirmasi......................................................................................................15
Tabel
Tabel2.1 ContohKuesioner...................................................................................................14
A. LATARBELAKANG
Untuk memenuhi kompetensi auditor dalam melakukan komunikasi audit, modul Komunikasi
Audit Intern I (KAI I) ini disusun sebagai bahan pembelajaran dalam kegiatan pendidikan dan
pelatihan (diklat) pembentukan auditor ahli sesuai dengan keputusan bersama Kepala Pusat
PembinaanJabatanFungsionalAuditordanKepalaPusatPendidikandanPelatihanPengawasan
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor KEP82/JF/1/2014 dan Nomor KEP
168/DL/2/2014tentangKurikulumPendidikandanPelatihanFungsionalAuditor.
B. KOMPETENSIDASAR
Setelah mempelajari modul ini, peserta diklat diharapkan mampu melakukan komunikasi
denganbaikuntukmemperolehinformasidanbuktidalamrangkaauditintern.
C. INDIKATORKEBERHASILAN
Berdasarkan kompetensi dasar tersebut, maka setelah mengikuti diklat peserta diklat
diharapkan:
1. memiliki pengetahuan mengenai teknik komunikasi dalam rangka perolehan bukti yang
cukupdanvalid;
2. mampu mengkomunikasikan maksud, ide, serta perasaan secara terbuka, jujur, dan
langsung;
3. mampu berkomunikasi dengan baik termasuk melakukan interviu dengan semua level
dalam organisasi yang diawasi guna memperoleh pemahaman menyeluruh mengenai
efektivitasmanajemenrisiko,pengendalianinternal,danprosestatakelolaorganisasi.
KerangkabahasanmodulKomunikasiAuditInternIiniadalahsebagaiberikut.
BABI PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, kompetensi dasar, indikator keberhasilan, deskripsi
singkatmodul,danmetodologipembelajaran.
BABII PENGERTIANDANKONSEPKOMUNIKASIAUDIT
Bab ini menjelaskan tentang manfaat komunikasi dalam audit, proses komunikasi,
jenisdanbentukteknikkomunikasi,sertafaktorpentingdalamkomunikasi.
BABIII MEMBANGUNHUBUNGANDENGANPIHAKLAIN
BABIV KOMUNIKASISELAMAPELAKSANAANAUDIT
Bab ini menjelaskan tentang komunikasi yang harus dibangun selama pelaksanaan
auditbaiksecarainternaltim,denganauditan,dandenganpihaklainyangterkait,
sertateknikkomunikasiyangdapatditerapkanselamapelaksanaanaudit.
E. METODOLOGIPEMBELAJARAN
Materi diklat ini disampaikan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran orang dewasa,
denganmetode:
1. ceramah;
2. curahpendapat;
3. diskusi;
4. latihan/simulasi/peragaan.
A. MANFAATKOMUNIKASIDALAMAUDITINTERN
Komunikasiadalahpengirimandanpenerimaanberitaantaraduaorangataulebihdengancara
yangtepatsehinggadipahamiapayangdimaksudkan.
Komunikasimerupakanbagianintegraldalamauditintern.Mulaidariperencanaanpenugasan,
pelaksanaanpengujian,hinggapemantauantindaklanjut,semuanyamemerlukanketerampilan
berkomunikasi untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Melalui komunikasi yang baik, akan
diperoleh bukti audit yang cukup dan valid, sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam
membuatsimpulanaudit.
Pemahaman audit atau audit intern pada modul ini adalah identik dengan pemahaman
pengawasan intern sebagaimana dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60
Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, yaitu meliputi audit, reviu,
evaluasi,pemantauan,danpengawasanlainnya.
1. Memperolehdatadaninformasiyangdiperlukandalampengujianaudit
Audit dapat dipandang sebagai proses pengumpulan dan pengujian informasi untuk
menghasilkansimpulandanrekomendasi.Pemilikdatadaninformasiadalahauditan,jika
2. Mengendalikandanmengoordinasikankegiatankegiatantimaudit
Audit dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari individuindividu. Audit juga menjalankan
aktivitasaktivitas yang saling terkait. Komunikasi yang baik dalam tim akan membuat
interaksi individu dan rangkaian aktivitas dalam audit dapat berjalan dengan baik.
Masalahmasalah dapat diselesaikan bersama sehingga hambatan dalam proses audit
dapatdiminimalkan.
3. Meningkatkanmutuaudit
Jikaaktivitasaktivitasdasardalamaudit,sepertipengumpulaninformasi,pengujian,dan
penyampaianhasilauditdapatberjalandenganlancar,makakonsentrasitimauditdapat
diarahkan pada usaha peningkatan mutu audit. Misalnya, jika perolehan informasi
menjadi mudah dan cepat, maka tim audit dapat berkonsentrasi untuk memilih proses
analisisyanglebihtepat.
4. Memperbaikicitraauditorinternal
Selama ini, auditor telah dicitrakan secara keliru, sebagai sosok yang tidak ramah, sibuk
sendiri, bahkan sering dianggap sewenangwenang. Citra tersebut menyulitkan auditor
dalam menjalin kerja sama dengan auditan. Auditan yang mempunyai citra yang keliru
tentang auditor akan cenderung untuk tertutup, tidak mau bekerja sama, menghindar,
bahkan dapat mendorong mereka untuk menghambat pekerjaan auditor. Dengan
keterampilankomunikasiantarpribadi,citrainidapatdikurangi,kemudiandibanguncitra
auditor yang lebih terbuka, siap bekerja sama, dan memosisikan auditan sebagai mitra
dalampelaksanaanauditnya.
B. PROSESKOMUNIKASI
1. sumberkomunikasi(komunikator);
2. pengkodean(encoding);
3. pesan;
4. saluran;
5. pendekodean(decoding);
6. penerima(komunikan);
7. umpanbalik.
Ketujuhbagiandarisuatuproseskomunikasidapatdigambarkansebagaiberikut:
Komunikator Encoding
Pesan
Umpan
Balik Saluran
Komunikan Decoding
Pesan
Gambar2.1 ProsesKomunikasi
Sumber komunikasi atau komunikator mengawali proses komunikasi dengan pesan yang
dikemas dengan pengkodean tertentu berupa simbolsimbol. Pesan adalah sesuatu yang
dikomunikasikan. Semuanya itu disampaikan dengan kemasan kode tertentu. Pengemasan
suatu pesan melalui proses encoding memberikan kontribusi yang berarti atas keberhasilan
suatukomunikasi.Encodingadalahprosesuntukmemilihsimbolsimbolyangdigunakanuntuk
membentukpesan.Simbolsimbolinibisaberbentukverbaldannonverbal.
Kemudianpesantersebutdisampaikanmelaluiberbagaisaluranyangdisebutmediapenyaluran
pesan. Penyaluran pesan secara umum dapat dibagi menjadi saluran tatap muka dan melalui
media. Saluran tatap muka terjadi saat komunikator dan komunikan dapat bertemu langsung
serta bertatap muka tanpa media perantara. Sedangkan contoh komunikasi melalui media
Tahapanterakhirdariproseskomunikasiadalahumpanbalik.Tahapinimerupakanpengecekan
ataskeberhasilanprosestransferpesandimaksud.Tahapaninisangatpentingdalamkegiatan
organisasi termasuk kegiatan pelaksanaan audit. Peran pemantauan dan reviu pelaksanaan
audit oleh ketua tim atau pengendali teknis merupakan salah satu media umpan balik atas
penugasanaudit.
C. JENISKOMUNIKASI
Komunikasidapatdiklasifikasikandalamberbagaisudutpandang.Dalammodulini,komunikasi
diklasifikasikan dalam 3 sudut pandang, yaitu menurut cara komunikasi, pihak yang terlibat
dalamkomunikasi,dankodeyangdigunakan.
Klasifikasi komunikasi menurut caranya terdiri atas komunikasi lisan dan tulisan. Komunikasi
lisan adalah komunikasi dimana komunikator menyampaikan pesan secara langsung kepada
pihak komunikan tanpa media berupa tulisan atau teks. Termasuk dalam komunikasi lisan
adalah komunikasi tatap muka, wawancara, komunikasi lewat telepon, dan teleconference.
Sedangkan komunikasi tulisan adalah penyampaian pesan secara tertulis dari komunikator
kepada komunikannya. Termasuk dalam komunikasi tulisan adalah suratmenyurat,
dokumentasi kegiatan dalam bentuk tertulis, pesan singkat/short message service, laporan
tertulis,memo,dansuratelektronik(email).
Klasifikasikomunikasimenurutpihakyangterlibatdalamkomunikasi,adalahsebagaiberikut.
1. KomunikasiIntrapersonal
Komunikasi ini melibatkan lebih dari satu orang sebagai pihak komunikator dan
komunikan. Misalnya, ketika seorang anggota tim menyampaikan kesulitannya dalam
melaksanakanpengujiankepadaketuatim,makadisiniterdapatduaorangyangterlibat
dalamkomunikasi,satuorangberperansebagaikomunikatordansatuoranglagimenjadi
komunikan. Komunikasi kelompok termasuk dalam jenis komunikasi ini. Contoh
komunikasi kelompok adalah rapat tim audit untuk menyepakati hasil audit atau
presentasihasilauditkepadaparapemimpinauditan.
3. KomunikasiMassa
Komunikasi ini melibatkan pihak komunikan dalam jumlah besar, kepada masyarakat
umum atau biasa kita sebut publik. Contoh komunikasi ini adalah siaran radio, berita
koran,acaraTV,temupers,dansebagainya.
Komunikasijugadapatdiklasifikasikanmenurutkodeyangdigunakan,yaitukomunikasiverbal
dan nonverbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kodekode bahasa
seperti katakata dan kalimat. Contoh komunikasi verbal adalah surat dan percakapan.
Sedangkan komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang tidak menggunakan kodekode
bahasa.Contohkomunikasinonverbaladalahfoto,geraktubuh,sirine,dansebagainya.
D. BENTUKDANTEKNIKKOMUNIKASIAUDIT
Bentukkomunikasiyangumumdigunakandalamauditadalahsebagaiberikut.
1. Wawancara
Wawancaramerupakansuatuprosesinteraksiyangdilakukansecaralisandenganmetode
tanya jawab yang mempunyai tujuan. Wawancara digunakan oleh auditor untuk
memperoleh data ataupun fakta yang diperlukan. Wawancara merupakan alat yang
sangatbaikuntukmemperolehinformasi,pendapat,keyakinan,perasaan,motivasi,masa
depan, ataupun tanggapan seseorang mengenai sesuatu hal, karena auditor dapat
menangkapaksi,reaksiseseorangdalambentukgerakgerik,danekspresisaatwawancara
berlangsung.
3. Konfirmasi
Konfirmasiadalahpermintaanpenegasankepadapihakketiga,baiksecaralisanmaupun
tulisan,mengenaikebenaransuatudataatauinformasi.Sebagaicontoh,auditormeminta
penegasanatasinformasibahwapihakAdiprovinsilaintelahmenerimakirimanbarang,
maka auditor mengkonfirmasikan ada tidak penerimaan barang yang dilakukan oleh
pihakA.
4. Presentasi
Presentasi adalah penyampaian pesan berupa ide atau gagasan kepada khalayak atau
sekelompokorang.Presentasiadalahkomunikasiyangdilaksanakandengantatapmuka.
Dalampresentasibukanhanyapesanverbalyangdapatditangkap,pesannonverbaljuga
pentinguntukdiperhatikan.
5. Rapat
Rapat adalah komunikasi kelompok yang digunakan untuk bertukar pikiran dalam
memahami sesuatu atau menyelesaikan masalah. Rapat adalah bentuk komunikasi yang
lazim kita temui di dunia kerja. Dalam audit, rapat ini bisa dilaksanakan intern tim, atau
melibatkanpihakauditan.
6. RapatKecil(briefing)
Rapat kecil adalah rapat singkat dimana gagasan dikomunikasikan untuk dilaksanakan,
tanya jawab dilakukan hanya untuk memperjelas gagasan dan mengantisipasi hambatan
7. LaporanHasilAudit
Laporan hasil audit adalah media penyampaian hasil audit kepada pihakpihak yang
berkepentingan secara tertulis. Setiap penugasan audit harus menghasilkan laporan,
meskipun untuk penugasan yang tidak mencapai tujuan sebagai akibat dari berbagai
faktor,misalnyasangatburuknyasistempengendalianauditanyangmenyebabkanauditor
kesulitandalammenentukanvaliditasdokumendokumenyangditemuinya.
Kecuali bentuk komunikasi audit no. 4 dan 6, bentukbentuk di atas dapat digunakan dalam
rangkamemperolehbuktiyangcukupdanvalid.
Dalam rangka pemerolehan bukti yang mendukung auditor dalam memahami proses bisnis
auditan,auditorharusmampumenggunakanteknikteknikkomunikasiyangsesuai.Berikutini
dibahas beberapa teknik komunikasi yang dapat digunakan auditor antara lain untuk
memperoleh pemahaman mengenai efektivitas manajemen risiko, pengendalian internal, dan
prosestatakelolaauditan.
1. Wawancara
Wawancara merupakan suatu proses interaksi yang dilakukan secara lisan dengan
menggunakanmetodetanyajawabyangmempunyaitujuan.Wawancaramerupakanalat
yangsangatbaikuntukmemperolehinformasi,pendapat,keyakinan,perasaan,motivasi,
masa depan, ataupun tanggapan seseorang mengenai sesuatu hal. Wawancara juga
bergunauntukmenangkapaksidanreaksiseseorangdalammembentukgerakgerik,serta
ekspresiseseorangdalampembicaraansewaktutanyajawabsedangberlangsung.Untuk
ituauditorperlumampumembacareaksiyangtimbuldariauditansehinggadapatturut
membantupencarianinformasiyangakandiperoleh.
Selanjutnya dalam proses wawancara selalu ada 2 (dua) pihak yang masingmasing
mempunyaikedudukanyangberlainan,pihakyangsatudalamkedudukansebagaipencari
informasisedangkanpihaklaindalamkedudukannyasebagaipemberimateriinformasi.
Dalamaudit,wawancaramemilikifungsisebagaiberikut.
Suasanapsikologiantarapewawancaradanpihakyangdiwawancaraiperludiperhatikan.
Suasanapsikologidalamwawancaraditandaidengansuasanakerjasamayangbaik,penuh
persahabatan, ramah tamah, saling menghargai, saling memercayai, merasa aman,
nyaman,danmerasatidakterancam.
Suasana ini penting diciptakan dalam suatu wawancara karena hanya dalam suasana
sepertiinilahinformasidapatdiperolehsecarabaikdansesuaidengantujuanwawancara.
Dalam hal ini, tugas seseorang pewawancara tidak terbatas hanya untuk memperoleh
informasi saja, tetapi juga mencari jalan ke arah pembentukan suatu wawancara yang
sebaikbaiknya.
Untukdapatmenciptakansuasanapsikologisyangkondusifsertamemperolehinformasi
yangoptimal,terdapatbeberapahalyangperludiperhatikandalamwawancara.
b. Pembicaraanpembukaanyangramahtamahpadapermulaanwawancara.
c. Kemukakan tujuan wawancara dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh pihak
yangdiwawancaraidankemukakandengansegalakerendahanhatidanbersahabat.
d. Tariklahminatnyakearahpokokpokokpersoalanyangakanditanyakan.
TeknikWawancara
Berikutiniuraianbagaimanamelakukanwawancara.
a. PertanyaanPembukaan
b. GayaBicara
Gayabicaradalamwawancarahendaknyatersusunbaik,tidakberbelitbelit.
c. NadadanIrama
Selain nada, irama bicara juga dapat membantu dalam kelancaran wawancara.
Jangan bicara terlalu lambat ataupun terlalu cepat sehingga kesannya mendapat
pertanyaan yang bertubitubi yang dapat mengakibatkan pihak yang diwawancarai
kurangmemilikikesempatanuntukmenyelesaikansuatujawabansecaralengkap.
e. Uraiandengankatakatasendiri(paraphrase)
f. MengadakanPenggalian(probing)
Probingadalahpenggalianyanglebihmendalamdarisuatuwawancara.Halinidapat
dilihat bilamana pihak yang diwawancarai telah memberikan pernyataan atau
jawabanyangcukupjelas,akantetapipewawancarainginmengetahuilebihdalam
mengenaijawabanyangtelahdiberikan.
g. MenyiapkanPerangkatWawancara
Perangkatwawancarayangdapatdipakaiadalahalatrekam,daftarpertanyaan,dan
alat tulis. Jika wawancara menggunakan alat rekam, dapatkan terlebih dahulu
kesediaan dari pihak yang diwawancarai bahwa wawancara akan direkam seraya
menjelaskanmanfaatpenggunaanalatrekamtersebut.
h. MembuatCatatan
Buatlahcatatandarihasilwawancarayangdiperolehagarmendapatkandatayang
seobjektifmungkin.
2. KomunikasiTertulis
Komunikasitulisanadalahkomunikasiyangdiungkapkankepadakomunikandengancara
tertulis. Komunikasi tertulis ini dituangkan dalam bentuk surat, kertas kerja, memo, dan
laporan. Yang patut diperhatikan dalam komunikasi tertulis adalah penulisan yang baik.
Penulisanharusdiusahakanagartidakmenimbulkansalahpengertianyangdapatmenjadi
hambatandalammelakukankomunikasi.Persyaratanpenulisanyangbaikadalah:
a. ditulisdalamformatataubentukyangmenarik;
b. memilikimaksuddantujuan;
c. menggunakanbahasayangmudahdimengerti;
d. penggunaanbahasayangbaikdanbenar;
g. hindaripenggunakankataataukalimatyangdapatmembingungkanpembaca;dan
h. menunjukkanbudibahasadankewibawaanpenulis.
Bentukbentukkomunikasitertulisdalamauditantaralainadalah:
a. kertaskerjaaudit;
b. daftarpertanyaan(kuesioner);
c. surat/memo;
d. laporanhasilaudit.
Contohkuesioner
Audit dilakukan terhadap proyek pemberantasan hama wereng pada lahan pertanian
seluas30hektardidaerahKabupatenXpadatahunanggaran2013.Kuesionerdiberikan
kepada sejumlah petani berjumlah 90 orang. Contoh pertanyaanpertanyaannya sebagai
berikut.
Jawaban
No. Pertanyaan Ket
Ya Tidak
1. ApakahlahanpertanianyangBapakkelolamemberikanhasilyang
burukkarenaterseranghamawereng?
2. Jenispestisidayangdipakaidalampemberantasanhama:
- alami/organik?
- kimiawi?
3. ApakahselamainiBapaktelahdiberikanpenyuluhanmengenai
pemberantasanhamawerengolehpetugaspenyuluhan?
4. Jikajawabannomor3:ya,apakahfrekuensipenyuluhantelah
diberikansebanyak2kalikeatas?
5. Setelahdilakukanpenyemprotanhama,apakahadapeningkatan
hasilpanen?Sampaijumlahberapaton?
6. Apakahjenispestisidayangdiberikanbenarbenarcocokuntuk
memberantashamawerengsehinggatuntas?
7. Berapakalidalam1(satu)tahunanggaraninidiberikanbantuan
pestisida?
8. Apakahbantuanpestisidadaripemerintahtelahmemadai?
9. Dalamjumlahberapabantuanpestisidayangdibutuhkan?
Tabel2.1 ContohKuesioner
Sebagaicontoh,menurutcatatanbendahara,proyekpengadaanpembibitanuntuklahanseluas
20 ha di Kabupaten X menunjukkan saldo Bank XYZ per 15 Februari 2014 sebesar
Rp17.500.000,00. Untuk lebih meyakinkan auditor, apakah saldo bank tersebut sesuai dengan
yangtersimpandibank,makadiadakankonfirmasikepadabankyangbersangkutan.
Contohkonfirmasiyangdibuatdandikirimolehbendaharasebagaiberikut.
Yth.PemimpinBankXYZ
di
KabupatenX
Denganhormat,
Sehubungan dengan adanya audit yang dilakukan oleh Badan Pengawas Daerah Kabupaten X
dengansurattugasNo.ST005.BWD/2014tanggal5Februari2014,makadenganinikamimohon
dapat diberikan keterangan tertulis saldo bank per 15 Februari 2014 atas rekening Proyek
PengadaanPembibitanuntuklahanseluas20hadiKabupatenX,JawaBarat.
Keterangan tertulis tersebut dapat Saudara kirim langsung ke kantor Badan Pengawas Daerah
KabupatenXdenganalamatJlKabupatenX.
Ataskerjasamanya,kamisampaikanterimakasih.
,16Februari2014
BendaharaProyekPengadaanPembibitan
Lahan20haKab.X,JawaBarat
(AliSyamsuddin,S.E.)
NIP.............
Gambar2.2 SuratKonfirmasi
Ada dua faktor penting yang harus diperhatikan dalam komunikasi. Pertama, faktor manusia,
danyangkeduaadalahhambatandalamproseskomunikasi.
Manusia adalah faktor penting pertama yang harus diperhatikan karena komunikasi selalu
melibatkanmanusia. Saat seseorang menulis pesanpesan di atas secarik kertas, harus diingat
bahwa pesanpesan tersebut pada akhirnya akan dibaca oleh komunikan untuk mewakili
kehadiranpenulispesan.Penulispesanharusmemerhatikanpilihankatadansusunankalimat
agarkomunikandapatmenangkappesandenganjelasdanmenanggapinyasecaratepat.
Setiap individu memiliki keunikan. Tiap individu memiliki ciri fisik dan psikis yang berbeda,
bahkanorangyangkembaridentiktidakakanpersissamadalamsegalahal.Perbedaanantar
individu harus dimengerti agar dapat melaksanakan komunikasi dengan baik. Individu dapat
berbedadalamhalberikut.
1. CiriFisik
Perbedaan ras hingga perbedaan suku bangsa menyebabkan tiap individu memiliki ciri
fisikyangberbeda.Perbedaanfisikindividudapatterlihatdariwajah,bentuk,danukuran
tubuh.
2. KonsepDiri
Konsep diri adalah persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri. Tiap individu memiliki
konsep diri yang bisa berbeda dengan individu lain. Ada orang yang punya konsep diri,
sayapemalu.,tetapiindividulainpunyakonsepdiri,sayasenangbergaul.Perbedaan
iniseringtidaktampakdalampertemuanyangsingkat.Konsepdiribarubisadinilaikarena
adanyakecenderunganindividuuntukmenghadapisecarakonsistenberbagaisituasiyang
berbedasesuaidengankonsepdiriyangdimilikinya.
3. Keyakinan
Keyakinan yang dimaksud di sini adalah sikap mental atas segala sesuatu yang diyakini
sebagai hal yang benar dan salah. Seseorang bisa memiliki keyakinan yang berbeda
dengan orang lain terhadap masalah yang sama. Sebagai contoh, auditor yakin bahwa
4. Kepribadian
Kepribadianadalahsuatuorganisasidinamisdalamdiriindividuyangsistempsikofisiknya
menentukankarakteristik,tingkahlaku,sertacaraberpikirseseorang.1Contohperbedaan
kepribadian adalah adanya tipe kepribadian menurut Carl Gustav Jung yang membagi
kepribadianberdasarkanarahperhatian.Tipetipetersebutadalahintroverdanekstrover.
Jika perhatiannya lebih ditujukan keluar dari dirinya yakni sekelilingnya, maka orang
tersebutdigolongkansebagaitipeekstrover.Jikaperhatiannyalebihdominanditujukanke
dalamdirinyasendiri,makatipekepribadianorangtersebutadalahintrover.
5. SikapdanPerilaku
Secara umum sikap dan perilaku seseorang ditentukan oleh konsep diri dan keyakinan,
tetapi pada kondisi dan situasi tertentu, seseorang dapat bersikap dan berperilaku yang
tidakkonsistendengankonsepdiridankeyakinannya.Halinibiasaterjadisaatseseorang
merasa perlu melindungi dirinya. Sebagai contoh, seseorang seharihari berperilaku
terbuka, tetapi ketika ditanyakan sesuatu yang menyangkut kesalahan yang pernah
dilakukannya,diaberubahmenjaditertutupsekali.
Faktor penting kedua yang perlu diperhatikan dalam komunikasi adalah adanya hambatan
dalam proses komunikasi. Hambatanhambatan tersebut dapat diidentifikasi berdasarkan
elemenelemenkomunikasiberikutini.
1. Hambatanpadakomunikatordankomunikan
Hambatan ini disebabkan oleh adanya perbedaan individu, perbedaan peran dan
kedudukanorganisasional,sertaperbedaanbudaya.Sebagaicontoh,seorangauditoryang
kurang pengalaman merasakan kecemasan yang tinggi saat harus mewawancarai
pemimpin auditan. Kecemasan tersebut membuat situasi wawancara menjadi sangat
1
KepribadianmenurutdefinisiG.W.AllpontsepertidikutipolehEuisWinartidalambukunyaPengembangan
Kepribadian,2007.
2. Hambatanpadakodekodeyangdigunakan
Tiap profesi memiliki istilah teknis yang berbeda. Beberapa memiliki kesamaan istilah
tetapiberbedamakna.Misalnya,istilahkonfirmasibisadiartikanberbedaolehauditordan
auditan. Bagi auditor konfirmasi adalah komunikasi tertulis untuk menegaskan sesuatu,
sedangkan auditan memahami istilah konfirmasi sebagai penegasan terhadap suatu
informasi,tanpamemerhatikanhaltersebutdilaksanakansecaratertulisataulisan.
3. Hambatanpadasalurankomunikasi
Hambatanpadasalurankomunikasiiniumumnyabersifatteknis.Contohnya,wawancara
terganggukarenaruanganyangterlalubising,komunikasiteleponyangtidakjelaskarena
kerusakan pada pesawat telepon, dan pesan singkat yang tidak dapat terkirim karena
sinyalkomunikasiyangburuk.
4. Hambatansituasikomunikasi
Hambatan ini berkaitan dengan suasana psikologis yang terjadi saat komunikasi
berlangsung. Hambatan bisa berupa konflik, prasangka, ketegangan, kekakuan, dan
kebosanan.
Dalam pelaksanaan, komunikator perlu meyakinkan bahwa antara dia dengan komunikan
memiliki pengertian yang sama atas suatu istilah. Selanjutnya, ketika mengevaluasi hasil
komunikasi, komunikator harus memerhatikan umpan balik dari auditan untuk memastikan
bahwaistilahistilahdankalimatkalimat,telahdipahamidenganartiyangsama.
IndikatorKeberhasilan
Setelahmengikutipembelajaraninidiharapkanpesertadiklatmampumengomunikasikan
maksud,ide,danperasaansecaraterbuka,jujur,danlangsung.
A. PERSIAPANBERKOMUNIKASI
Bagisebagianorang,terutamayangcenderungberkepribadianintrover,berkomunikasisecara
tatapmukaadalahhalyangdapatmenimbulkanperasaantidaknyaman.Bahkansebagiankecil
orangmengalamikesulitan,karenakomunikasibagimerekamenjadihalyangmenegangkandan
mencemaskan.Ketegangandankecemasanakanterlihatolehkomunikan,karenatanpadisadari
geraktubuhdanekspresiwajahakanmencerminkansuasanahatiseseorang.
Beberapapersiapanyangperludilakukanagarseseorangdapatmengendalikandirinyadengan
baiksaatmelakukankomunikasi,terutamakomunikasilisan,adalahsebagaiberikut.
1. Memeriksakeyakinan(confidence)tentangkomunikasi
Keyakinanbersifatnetral,tidakadayangbaik,dantidakadayangburuk.Kitahanyaperlu
mengetahui keyakinankeyakinan apa yang dapat menghambat perilaku kita. Beberapa
keyakinan bersifat menghambat, misalnya keyakinan bahwa setiap orang punya
pandangan sendirisendiri tentang sesuatu hal dan pandangan tersebut tidak bisa
dipertemukan.
Keyakinan tersebut akan menimbulkan ketegangan yang tidak disadari, ketika seorang
komunikator yang memiliki keyakinan seperti itu harus menanyakan bagaimana
pandangan komunikan atas suatu masalah, agar dapat dipertemukan dengan
pandangannya. Keyakinan tersebut membuat dia cemas sehingga komunikasi menjadi
tidak efektif. Jika kita mengetahui adanya keyakinan yang menghambat, kita bisa
mengubahnya dengan keyakinan yang mendukung. Misalnya, dengan membangun
keyakinanbarubahwamemangsulitmempertemukanpandanganyangberbeda,tetapi
2. Membangunkonsepdiriyangpositif
Sama dengan keyakinan, konsep diri memengaruhi perilaku kita. Sebagai contoh,
seseorangpunyakonsepdiribahwasayatidakpandaimelakukanpresentasi,sayasering
kehilangan katakata jika berhadapan dengan orang banyak. Orang tersebut akan
mengalami ketegangan atau kecemasan saat harus melakukan presentasi. Ketegangan
membuatsulitberbicara,karenadiaakansibukmeredakanketegangan,sehinggalupaapa
yang akan disampaikan. Orang tersebut perlu belajar bagaimana melakukan presentasi
yangbaik,sehinggadiabisamengubahkonsepmenjadisayabisapresentasi.Jikaperlu,
diabisaterusbelajarhinggakekonsepdirisayaahlipresentasi.Membangunkonsepdiri
positif memerlukan proses, tetapi proses tidak akan berjalan, jika kita tidak mau
memulainya.
3. Melepaskanketegangandankecemasan
Ketegangan dan kecemasan bisa dikurangi jika kita mempunyai kendali atas situasi.
Karenanya,kitabisamengurangikecemasandenganpersiapanyangbaik.Kitaperlutahu
suasana yang akan terjadi, siapa komunikan kita, kemudian kita rencanakan tindakan
tindakan kita, dan rencanakan kapan perlu melanjutkan atau menghentikan komunikasi.
Setelahpersiapanoptimalkitalakukan,kecemasanbisadikurangidenganmenghadirkan
suasana hati yang gembira.Suasanahati(mood)dapatdipengaruhiolehmusik,bacaan,
film,ataumelakukanaktivitasyangmenyenangkan.Jikasuasanahatikitagembira,maka
ketegangandankecemasandapatdikurangi.
Komunikasi akan efektif jika emosi kita sedang tenang dan positif. Emosi tetap penting
meskipun komunikasi dilaksanakan secara tertulis, karena pilihan kata dan struktur
kalimatdapatterpengaruholehemosi.
Langkahselanjutnyadalamkomunikasiadalahmengekspresikandirisecaraefektif.
Komunikator yang mampu mengekspresikan diri secara efektif adalah komunikator yang baik.
Ekspresidiriadalahcaramengungkapkansuasanahati,emosi,danpikirankedalamkatakata,
bahasatubuh,ekspresiwajah,danpenampilan.Jadi,ekspresidirikitadikatakanefektifjikakata
kata, bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan penampilan kita dapat mengungkapkan apa yang
menjadisuasanahati,emosi,danpikirankita.Ekspresidiriyangpositiftidaklainadalahperilaku
yangtulus,jujur,terbuka,danspontan.
Perilaku yang tulus, jujur, terbuka, dan spontan akan membuat suasana komunikasi menjadi
kondusif. Orang merasa nyaman untuk berkomunikasi dengan pihak yang menunjukkan
ketulusan,keterbukaan,danspontanitas.Jikaperilakuinisudahmenjadikebiasaan,makabisa
ditingkatkan menjadi ekspresi simpati dan peduli, sehingga orang akan bersedia
mengungkapkanpikirandanemosiyangsebenarnyakepadakita.
Ekspresidiripadadasarnyatidakakanpernahefektif,jikatidakadaketulusan.Demikianpula,
jikasikapterbukaterhadaporanglainbukanbagiandarisikapmentalkita,makausahaekspresi
diri secara efektif tidak akan berhasil. Jika kita tidak tulus, jujur, terbuka, dan spontan, maka
katakatalisankitamenjaditidakselarasdenganekspresiwajahdangeraktubuhkita.Misalnya,
saatseseorangyangsedangkecewadimintatersenyum,makasenyumnyapastibukansenyum
yangmenyenangkan,melainkansenyumkecut.
Berikut ini disarikan penjelasan Terry Felber dalam bukunya Kiat Praktis Komunikasi dalam
Kehidupan Keluarga dan Profesional (2007) tentang kiatkiat mengekspresikan diri secara
efektif.
1. Wajahadalahcerminpikiran
Caramembacapikiranseseorangadalahdenganmelihatwajahnya.Wajahkitaterdiriatas
ribuan otot sehingga dapat mengekspresikan berbagai emosi dan perasaan. Pastikan
ekspresipositifadadiwajahkita.Ekspresiwajahyangnegatifmengatakan,hiduptelah
membuatku susah., sementara ekpresi wajah positif mengatakan, saya menemukan
kebahagiaandariharikehari.
3. Tataplahseseorangtepatdimatanya
Mengalihkanpandanganmatadanmenghindarikontakmatamenunjukkanketidaksukaan
atau penolakan dan keraguraguan. Ketika kita benarbenar ingin menjalin komunikasi
dengan orang lain, usahakan sebaik mungkin untuk menatap tepat pada mata mereka.
Memang perlu sekalikali mengerjapkan mata atau mengalihkan pandangan, karena
terlalulamamenatapmataseseorangdapatmenimbulkanperasaantidaknyaman.Tetapi
kitaperlumengomunikasikanrasahormatdanperhatiandenganbeberapakalimelakukan
kontakmata.
4. Berkomunikasilahdenganberhadapanlangsungdenganlawanbicara
Berdiri menyamping apalagi membelakangi menandakan bahwa anda sedang tidak ingin
diajak berkomunikasi, sedang dingin. Berhadapan langsung mengomunikasikan bahwa
andasiapmenerimakehadirantemankomunikasianda.
5. Posturtubuhyangbaikmenunjukkanrasapercayadiri
Posturtubuhyangbaikadalahkeadaanbadandankepalayangtegak.Posisimembungkuk
menunjukkansikapkurangpercayadiri.
6. Berikanjabattanganyangmeyakinkan
Jabat tangan yang baik adalah mengenggam tidak terlalu lemah dan tidak terlalu kuat,
melakukan kontak mata saat berjabat tangan, dan tersenyum. Ini adalah komunikasi
tentangpenghargaan,penerimaankehadiran,danucapanterimakasih.Jabattanganjuga
berartidukungan.
Penilaianpertamasaatberkomunikasipastiakandiberikanpadapenampilankita.Kesan
pertamayangpositifakanmemudahkankitamembangunkomunikasi.Jikakesanpertama
negatif, maka perlu upaya lebih agar komunikasi dapat terbangun dengan baik.
Penampilan yang rapi dan bersih cukup untuk membuat kesan pertama yang positif.
SempurnakanpenampilanAnda,makaemosiAndapunakanpositif.
Apayangdisampaikandiatasadalahkomunikasinonverbal,berupabahasatubuhdanekspresi
wajah.Komunikasinonverbalsangatpentingdalamkomunikasilisan.PsikologAlbertMehrabian
mengatakan, 7% pesan dari pembicara disampaikan melalui ucapan, 38% dari intonasi, dan
55%daribahasatubuh.
Halyangpentinguntukdipahamiadalahbahasatubuhdipengaruhifaktorbudaya.Misalnya,di
suatu budaya, postur yang tegap bukan dinilai sebagai percaya diri tapi menunjukkan
keangkuhan,sementaradilingkunganbudayalain,membungkuktidakmenunjukkankesopanan
melainkankelemahan.Jadikitaperlumenyesuaikanbahasatubuhkitadengannilainilaibudaya
yangberbeda.
Kondisi ini tentu berbeda dengan komunikasi tulisan. Dalam komunikasi tulisan, kita
mengekspresikan diri 100% melalui pilihan kata. Katakata dan kalimat adalah saluran verbal.
Ketikamenuliskitaperlumemerhatikanpilihankata,efektivitaskalimat,alurpikir,aturantata
bahasadanformatpenyajian,karenahalhaltersebutmerepresentasikandirikita.
Surat adalah pengganti kehadiran kita. Jadi jangan mau dihadirkan dengan kesan bodoh,
dangkal,dantidaktahuaturan,hanyakarenasalahmemilihkatadanmenggunakantandabaca.
C. MEMBANGUNKEAKRABANDENGANORANGLAIN
Jikadiri,pengendalianbahasatubuh,ekspresiwajah,danpenampilantelahsiap,makakinikita
siap untuk membangun keakraban dengan orang lain. Keakraban akan terbangun jika kawan
komunikasimerasa:
1. dimengerti/diperhatikan,
2. disambutbaik,
4. merasaamandannyaman.
Berikut ini adalah langkahlangkah untuk membangun keakraban yang disarikan dari berbagai
bukureferensi.
1. Tersenyumlah
Senyumkitamengomunikasikanpengertian,sambutan,penghormatan,danmemberikan
keyakinanbahwakitatidakmembahayakan.
2. Sapalahnama,jikakitasudahmengenalnamanya
Sapaannamaakanmembuatkawankomunikasikitamerasadihargaidandisambutbaik.
3. Ucapkansalam
Salam adalah cara kita mengomunikasikan perhatian kita. Salam juga akan memberi
perasaanamandannyaman.Contohsalamadalahselamatpagi,selamatsiang,apakabar,
danassalamualaikum.
4. Bicarakanhalringanyangmerupakanzonanyamannya
Zonanyamanseseorangpadaumumnyaadalahtempattinggal,tempatbekerja,hobi,dan
keluarga. Membicarakan zona nyaman seseorang akan membuat kawan komunikasi kita
merasadimengertidanaman.
5. Jagalahjaraknyamanbagikawankomunikasikita
Secara umum jarak kurang dari satu meter adalah jarak intim, hanya individu yang
dianggapsebagaitemanyangbisamasukzonaini.Jadiberusahalahmendekat,jikaterlihat
reaksi mundur dari kawan komunikasi kita, maka itu berarti kita telah memasuki batas
zona intim, artinya itu bukan jarak nyaman bagi kawan komunikasi kita, jika kita dinilai
bukansebagaiteman.
Pahamilah kawan komunikasi kita dengan tulus dan terbuka. Menatap mata dan
menganggukangguk adalah cara kita mengkomunikasikan pengertian, sambutan, dan
penghormatan.
7. Berusahalahmencaripersamaan
Keakraban lebih mudah terjalin jika terdapat banyak kesamaan antara komunikator
dengankomunikan.
Yangterpentingdarisemualangkahituadalahketulusanuntukberhubungandenganoranglain.
Jikakitadapatmenjadikanapayangpentingbagioranglainsebagaisesuatuyangpentingbagi
kita,makakeakrabantelahterbangun.
D. KOMUNIKASIEFEKTIF,EMPATIK,DANPERSUASIF
Kita dapat membedakan komunikasi berdasarkan interaksi yang terjalin antara komunikator
dengankomunikannya,yaitukomunikasiefektif,komunikasiempatik,dankomunikasipersuasif.
1. Komunikasiefektif
Komunikasi efektif adalah komunikasi yang bertujuan agar komunikan dapat memahami
pesanyangdisampaikanolehkomunikatordankomunikanmemberikanumpanbalikyang
sesuai dengan pesan. Umpan balik yang sesuai dengan pesan tidak selalu berupa
persetujuan. Komunikan dapat saja memberikan umpan balik berupa ketidaksetujuan
terhadap pesan, yang terpenting adalah dimengertinya pesan dengan benar oleh
komunikan dan komunikator memperoleh umpan balik yang menandakan bahwa
pesannyatelahdimengertiolehkomunikan.
Sebagai contoh, auditor meminta data anggaran kepada auditan. Auditan mengerti
permintaan auditor, tetapi menolak memberikan data tersebut, maka komunikasi yang
terjadi telah efektif. Komunikasi tersebut efektif, meskipun umpan balik tidak sesuai
keinginan auditor, karena pesan telah dimengerti dengan benar dan diberikan umpan
balik.Tugasauditorselanjutnyaadalahmencariinformasihalyangmenyebabkanauditan
Terdapatduahalyangperludiperhatikanagarkomunikasimenjadiefektif,yaitu:
a. Keselarasanelemenelemenkomunikasidenganpesan
Elemenelemenkomunikasiharusmendukungisipesan.Elemenelemenkomunikasi
tersebut adalah komunikator, encoding, saluran, decoding, dan komunikannya.
Komunikasiakanefektifjikaterdapatkeselarasanisipesandenganelemenelemen
laindariproseskomunikasi.
b. Minimalisasihambatankomunikasi
Komunikasiakanefektifjikahambatanberhasildiminimalkan.Hambatankomunikasi
dapat terjadi pada tiap elemen komunikasi termasuk pada situasi komunikasi,
sepertitelahdibahaspadaBabII.
2. Komunikasiempatik
Komunikasi empatik bisa dipahami dari kata empati. Empati adalah kemampuan
seseorang untuk mengetahui apa yang dialami orang lain pada saat tertentu, dari sudut
pandang dan perspektif orang lain tersebut2. Jadi komunikasi empatik dapat menjadi
saranauntukmenjalinsalingpengertianantaraduapihak.
2
DefinisidariHenryBackrack,sepertidikutipolehTommySupraptodalambukunya,TeknikJituPersuasidan
Negosiasi,Cetakan1,Yogyakarta:MediaPressindo,2008.
a. Ketertarikanterhadapsudutpandangkomunikan
Sikapiniakanmendorongkomunikanuntuklebihterbuka.
b. Sikapsabaruntuktidakmemotongpembicaraan
c. Sikaptenang,meskipunmenangkapungkapanemosiyangkuat
Beberapasudutpandangbersifatsangatpribadi,sehinggasaatmengungkapkannya
keterlibatan emosi tidak dapat dihindari. Sebagai contoh, komunikan
mengungkapkan kemarahannya saat menceritakan ketidaksetujuannya terhadap
suatukeputusanrapat.
d. Bersikapbebasprasangkaatautidakevaluatif,kecualijikasangatdiperlukan
Untukdapatmemahamisudutpandangoranglain,kitahindarisikapevaluatif.Sikap
evaluatifdapatmembuatkomunikanmenyeleksihalhalyangperludantidakperlu
disampaikan, dengan pertimbangan apakah sudut pandangnya akan diterima atau
tidak,disetujuiatautidak,olehkomunikator.Jikainiterjadi,makakitatidakdapat
mengertisudutpandangkomunikandenganbenar.Sikapevaluatifdiperlukanketika
komunikanmendesakkomunikatoruntukmenilaipandangankomunikan.
Sikap ini memperlihatkan adanya dukungan atau bantuan yang bisa diharapkan
komunikan dari komunikator. Pemberian dukungan dan bantuan akan
mengembangkanempatipadadiriauditan,kesiapanuntukmembalasdukungandan
bantuanyangditerimanya.
f. Sikappenuhpengertian
3. Komunikasipersuasif
Komunikasi persuasif dapat dilihat sebagai derajat interaksi yang lebih tinggi dibanding
komunikasi efektif dan empatik. Komunikasi persuasif bertujuan untuk membuat
komunikanmemberikanumpanbaliksesuaikeinginankomunikator.Pengertianpersuasif
sendiriadalahperubahansikapakibatpaparaninformasidaripihaklain.3
Dalam audit, komunikasi persuasif banyak digunakan, mulai dari permintaan kesediaan
auditan untuk membantu kelancaran audit, hingga mendorong auditan untuk
melaksanakanrekomendasiaudit.
Agarkomunikasipersuasifterjadi,makakomunikatorperlumengembangkankomunikasi
efektifdanempatik.Komunikasipersuasifdapatdikembangkanmelaluihalhalberikut.
a. Kejelasanpenyampaianpesan
Agarpesandapattersampaikandenganjelas,makaperlumemerhatikankeselarasan
elemenelemenkomunikasidanmeminimalkanhambatankomunikasi.
3
DefinisidariSeverindanTankard,sepertidikutipolehTommySuprapto,ibid.
Dariuraiantentangkomunikasipersuasif,kitadapatmengambilsuatukesimpulanbahwa
syarat komunikasi persuasif adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dan
empatik. Komunikasikomunikasi ini dapat dikembangkan jika auditor memiliki
keterampilan untuk menyusun dan menyampaikan pesan dalam kode verbal dan
nonverbal,sertaketerampilanmendengarkan.
IndikatorKeberhasilan
Setelahmengikutipembelajaraninidiharapkanpesertadiklatmampuberkomunikasi
denganbaiktermasukmelakukaninterviudenganstafpadasemualeveldalamorganisasi
yangdiawasigunamemperolehpemahamanmenyeluruhmengenaiefektivitasmanajemen
risiko,pengendalianinternal,danprosestatakelolaorganisasi..
A. KOMUNIKASIINTERNALTIM
Setelah mempelajari komunikasi dari berbagai aspek, kita siap untuk mempelajari komunikasi
selamapelaksanaan.Komunikasiselamapelaksanaanauditterjadiantara:
1. auditordenganrekanrekaninterntimnya;
2. auditordenganpihakauditan;
3. instansiauditordenganpihakpihakluar.
Berikutinipenjelasanmasingmasingkomunikasitersebut.
Sebelumberhubungandenganpihakluar,auditorharussudahmemilikimekanismekomunikasi
intern yang memadai sehingga tim audit menjadi kompak dan memiliki persepsi serta tujuan
yang sama. Keberhasilan komunikasi internal dalam satu tim audit sangat menunjang
kelancaranpelaksanaanauditsehinggakegiatanauditdapatdiselesaikantepatwaktudantepat
kualitas. Untuk mencapai keberhasilan tersebut, masingmasing auditor dalam tim audit perlu
memerhatikanaturanperilakuantarauditorberikutini.
1. Penggalangankerjasamayangsehat
2. Memilikirasakebersamaandanrasakekeluargaan
Setiap orang memiliki keinginan untuk diterima kehadirannya dalam suatu kelompok.
Ketika sekelompok orang menyadari bahwa mereka memiliki kesamaan tujuan dan
identitas, maka suasana kebersamaan dan rasa kekeluargaan akan timbul. Suasana
tersebutakanrusak,jikaadaindividudalamkelompokmemanfaatkananggotakelompok
lain untuk kepentingan pribadinya dan menonjolkan diri di hadapan auditan dengan
mengecilkankehadirananggotatimlainnya.
Komunikasiinterntimterjadimulaidaritahapperencanaanaudithinggapelaporan.Berikutini
ciriciripentingkomunikasiinterntimyangterjadidalamtahaptahapaudit.
1. KomunikasipadaTahapPerencanaanAudit
Komunikasiinterndalamsatutimumumnyadimulaisaatsurattugasauditditerimatim.
Komunikasiyangterjadipadatahapiniadalahsebagaiberikut.
a. Pengarahan oleh pengendali mutu tentang bagaimana melakukan audit yang baik
dan cara menjalin hubungan yang sehat dan harmonis dengan pihak auditan dan
pihakketigayangrelevan.
b. Pemberian motivasi oleh pengendali teknis agar tiap anggota tim dapat bekerja
secara maksimal dan kompak. Kerja sama yang sehat dan kekompakan akan
memudahkanusahapencapaiantujuantujuanaudit.
c. Penyamaanpersepsiantarapengendaliteknis,ketuatim,dananggotatimtentang
tujuan, ruang lingkup, dan metodologi audit yang dilakukan, serta proses bisnis/
operasiauditan(tatakelola,risiko,danpengendalian).
2. KomunikasipadaTahapPelaksanaanAudit
Tujuan komunikasi selama pelaksanaan audit antara lain untuk mengetahui apakah tim
audit:
a. melaksanakanprogramauditsebagaimanamestinya,
b. mengidentifikasipermasalahanyangdijumpaidalamaudit,dan
c. mengatasimasalahyangdijumpaidalamaudit.
Salahsatusaranakomunikasiyangpentingdalamtahapiniadalahkertaskerjaaudit,yang
juga merupakan sarana komunikasi tertulis untuk menginformasikan segala hal yang
diperoleh terkait kegiatan audit serta reviu dari ketua tim dan/atau pengendali teknis.
Dari kertas kerja audit dapat diketahui sejauh mana pelaksanaan program kerja audit,
permasalahan apa saja yang dijumpai dalam audit, dan langkahlangkah apa yang telah
ditempuhtimuntukmenyelesaikannya.
3. KomunikasipadaTahapPelaporan
Komunikasi intern tim yang dilakukan pada tahap penyiapan konsep laporan hasil audit
bertujuanantaralain:
a. untukmencapaikatasepakatmengenaiseluruhtemuanauditfinal;
b. untuk memperoleh tanggapan dan persetujuan final dari pengendali teknis bahwa
seluruhtemuanauditobjektifdan/ataurekomendasiyangdiberikanlayakdandapat
dilaksanakan;
c. untuk memastikan bahwa kertas kerja audit telah disusun secara memadai dan
substansikertaskerjaauditnyacukupsebagaibahanuntukmenyusunlaporanhasil
audit.
a. kesepakatantimatashasilhasilaudit;
b. penyusunanlaporanhasilaudit;
c. reviukertaskerjaauditdanlaporanolehpengendaliteknisdanpengendalimutu.
B. KOMUNIKASIANTARAAUDITORDENGANAUDITAN
Komunikasi antara auditor dengan auditan adalah hal yang tidak bisa diabaikan, karena
keberhasilan pelaksanaan audit memerlukan dukungan dan kerja sama dari auditan.
Pengumpulaninformasiterhambatjikaauditanbersikaptertutupdantidakmaubekerjasama.
Komunikasi antara auditor dengan auditan juga perlu untuk mengurangi kesan keliru bahwa
auditor adalah pihak yang mencaricari kesalahan semata yang menjadi sumber terjadinya
sikaptertutup,menghindar,ataumenghambatdariauditan.
Agarterwujudkomunikasiyangbaikdenganauditan,setiapauditorperlumemerhatikanaturan
perilakuauditordalaminteraksidenganpihakauditanyangmeliputihalhalberikut.
1. Menjagapenampilansesuaidengantugasnyasebagaiauditor
a. berpakaianrapi,sederhana,dansopansesuaidengankelaziman
b. gayabicarayangwajar,tidakberbelitbelit,danmenguasaipokokpermasalahan
c. rambuttersisirrapi
d. nadasuarayangwajar,sopan,dantidakmembentakbentak
e. caradudukyangsopan
2. Menjalininteraksiyangsehatdenganauditan
a. berkomunikasisecarapersuasif
b. memperlakukanpihakauditansebagaisubjek,bukanobjek
3. Menciptakaniklimkerjayangsehatdenganauditan
c. mencariinformasiataudatadengantidakberbelitbelitataumengadaada
d. menumbuhkandanmembinasikappositif
4. Menggalangkerjasamayangsehatdenganauditan
a. tidakmencariinformasidaripihakyangtidakkompetententangmasalahdanatau
orangyangdiaudit
b. tidak membicarakan halhal negatif pihak auditan kepada pihak yang tidak
berkepentingan
c. saling memercayai, menghargai, dan dapat bekerja sama dengan auditan sesuai
dengantujuanaudit
e. tidakmemberikanperintahyangsifatnyapribadikepadaauditan
Sebagaimanahalnyakomunikasiinterntim,komunikasidenganauditandapatdikaitkandengan
tahapandalamaudit.Berikutiniciriciripentingkomunikasiinterntimyangterjadidalamtahap
tahapaudit.
Dalammelakukankomunikasipadatahapiniauditorperluberusahamenimbulkankesan
positif dari auditan. Kesan positif ini penting didapat agar keengganan auditan untuk
bekerja sama dapat dikurangi. Agar dapat menimbulkan kesan positif tersebut, auditor,
antaralain,perlumemerhatikanhalhalsebagaiberikut.
a. Datangketempatpertemuantepatwaktu.
b. Menjagapenampilandengansebaikbaiknya,antaralain:kerapihanberpakaiandan
kesopanandalamsikapdudukdanberbicara.
d. Pembicaraanperludiawalidenganperkenalandanpembicaraanhalhalumumyang
menarikagarterciptasuasanayangakrabdansantai.
h. Sebelumpembicaraandiakhiriolehpemimpintimaudityanghadir,halhalpenting
yangmunculdimintakanpenegasankembalidaripihakauditan.
2. KomunikasipadaTahapPelaksanaanAudit
Komunikasi selama pelaksanaan audit antara auditor dengan auditan pada dasarnya
bertujuanagarauditordapatmemperolehbuktiaudityangcukup,kompeten,danrelevan
sebagai dasar untuk menyusun kesimpulan dan rekomendasi. Dalam rangka perolehan
buktiaudit,jangandiabaikanuntukmengomunikasikanjugapermintaandokumensecara
tertulis kepada auditan. Hal ini diperlukan untuk memantau kemajuan pemenuhan
permintaan data dari auditan. Oleh karena itu, permintaan data secara tertulis tersebut
minimal memuat tentang tanggal permintaan, data yang diminta, petugas yang
bertanggungjawabmemenuhipermintaan,danbataswaktupemenuhanpermintaan.
a. Komunikasiyangterlaludiniakanberakibatkurangtuntasnyapenyelesaianmasalah,
sedangkan bila terlalu lambat akan berakibat telah basinya (outofdate) masalah
yangbersangkutan.
3. KomunikasipadaTahapPelaporan
Apabilatanggapandariauditanbertentangandengankesimpulan,fakta,danrekomendasi
dalamlaporanhasilauditintern,danmenurutpendapatauditortanggapantersebuttidak
benar, maka auditor harus menyampaikan ketidaksetujuannya atas tanggapan tersebut
besertaalasannyasecaraseimbangdanobjektif.
Komunikasi tindak lanjut hasil audit bertujuan untuk meyakinkan bahwa auditan benar
benartelahmelakukantindaklanjutrekomendasiauditsecaratepatwaktusesuaidengan
kesanggupan dari auditan. Hal ini sejalan dengan Standar Audit Aparat Pengawasan
Fungsional Pemerintah yang menyatakan bahwa aparat pengawasan fungsional
pemerintahharusmemantautindaklanjutatastemuanbesertarekomendasi.
C. KOMUNIKASIAUDITORDENGANPIHAKLAINYANGTERKAIT
Selaindenganauditan,auditorjugaberkomunikasidenganpihakpihaklainyangterkaitdengan
penugasanaudit.Komunikasidenganpihakpihaktersebutadalahsebagaiberikut.
1. Komunikasiauditordenganinstansiteknis
Tujuan dilakukannya komunikasi auditor dengan instansi teknis yang terkait adalah
sebagaiberikut.
Komunikasi dengan instansi teknis terkait pada umumnya dilakukan secara tertulis dan
formal yang ditandai dengan dilakukannya komunikasi dalam bentuk surat menyurat
secara resmi. Namun demikian, untuk halhal yang memerlukan penjelasan secara
panjang lebar dapat juga dilakukan secara lisan melalui pertemuan antara tim audit
dengan pejabat instansi teknis terkait yang hasilnya dituangkan dalam bentuk tertulis.
Komunikasi dengan instansi teknis terkait sifatnya ad hoc (tidak terjadwal) tetapi dapat
dilakukankapansajasepanjangterdapatcukupalasandilakukannyakomunikasitersebut.
2. Komunikasiauditordenganpihakketigayangadahubungankerjadenganauditan
Komunikasi auditor dengan pihak ketiga yang memiliki hubungan kerja dengan pihak
auditan dimaksudkan untuk melakukan konfirmasi tentang suatu data hasil audit guna
memperoleh keyakinan tentang suatu masalah. Komunikasi tersebut pada umumnya
dilakukan secara tertulis. Karena secara formal auditor tidak memiliki hubungan kerja
dengan pihak ketiga tersebut, maka komunikasi ini dilakukan dengan sepengetahuan
auditan,bahkansecaraformalyangmemintainformasiituadalahauditan.Tetapijawaban
pihak ketiga tersebut hendaknya dapat langsung diterima oleh auditor tanpa melalui
auditan.
3. Komunikasiauditordengannarasumber/pakar
4. Komunikasiauditordenganinstansipenyidik(kejaksaan/kepolisian)
Komunikasi dengan pihak instansi penyidik dapat dilakukan baik secara lisan maupun
secara tertulis dan bersifat formal. Komunikasi secara lisan dapat dilakukan antara lain
berupa:
a. pemaparan(ekspose)indikasiawalpadamasaprosesauditkhususatassuatukasus;
b. pemberian informasi dalam rangka sebagai pemberi keterangan ahli dalam suatu
kasus.
Komunikasisecaratertulisantaralainberupapenyerahanlaporanhasilauditkhususyang
didalamnyamemuatindikasitindakpidanakhususdantindakperdatayangmenimbulkan
kerugiankeuanganataukekayaannegara/daerah.Komunikasiinidilakukansegerasetelah
laporanauditkhususselesaiditandatanganiolehpenanggungjawabaudit.
Selain itu, komunikasi dengan pihak instansi penyidik dapat dilakukan pada saat adanya
permintaan bantuan penyelidikan suatu kasus, misalnya berupa menghitung jumlah
kerugian negara/daerah. Komunikasi dalam rangka pemaparan (ekspose) indikasi awal
dilakukansegerasetelahdiperolehinformasiyangberindikasiadanyatindakpidanayang
menurut pertimbangan tim audit memerlukan pandangan atau pendapat dari pihak
instansi penyidik guna menguatkan tim audit tentang terpenuhinya unsur tindak pidana
dalamkasusyangbersangkutan.
Komunikasi dalam rangka sebagai pemberi keterangan ahli dan pemberian bantuan
penyelidikandilakukansesuaidenganpermintaandaripihakinstansipenyidik,sedangkan
komunikasi berupa penyerahan laporan dilakukan oleh pejabat/petugas yang memiliki
tanggungjawabuntukitusesuaidenganketentuanyangberlaku.
~~~
Baran,StanleyJ.&DennisK.Davis.2010.TeoriKomunikasiMassa:DasarPergolakandanMasa
Depan.Jakarta:SalembaHumanika.
Felber,Terry.2007.KiatPraktisKomunikasi.Jakarta:BhuanaIlmuPopuler.
Mehrabian,Albert.1971.SilentMessages.Belmont,California:WadsworthPub.Co.
PeraturanMenteriPendayagunaanAparaturNegaraNomor5tahun2008tentangStandarAudit
AparatPengawasanInternPemerintah.
Robbins, Stephen P. & Judge, Timothy A. 2007. Organizational Behavior. 12th Edition. New
Jersey:PearsonEducation.
Stewart,CharlesJ.&WilliamB.CashJr.2008.Interviewing:PrinciplesandPractices.12thEdition.
NewYork:Irwin/McGrawHillCo.
Suprapto,Tommy.2009.PengantarTeoridanManajemenKomunikasi.Yogyakarta:MedPress.
Winarti,Euis.2007.PengembanganKepribadian.Edisike2.Jakarta:GrahaIlmu.