Anda di halaman 1dari 31

KREDENSIAL DAN

KEWENANGAN KLINIS
TENAGA KEFARMASIAN

Dra. Yulia Trisna, Apt., M.Pharm


Standar
Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS) KARS

KPS 15:

Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk


mengumpulkan, memverifikasi dan mengevaluasi
kredensial staf kesehatan professional lainnya (izin,
pendidikan, pelatihan dan pengalaman)
Mengapa perlu Credentialing?

Perlindungan untuk pasien


Manajemen Risiko (pencegahan insiden)
Negligent Credentialing
Persyaratan peraturan/ akreditasi
Whose Responsibility is It?
Tenaga Kesehatan Lainnya
No Profesi No Profesi
1 Psikologi Klinis 13 Audiologi
2 Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian 14 Radiografer
3 Tenaga Sanitasi Lingkungan 15 Elektromedis
4 Tenaga Gizi 16 Ahli Teknologi Laboratorium Medik
5 Fisioterapis Bidang patologi klinik
6 Okupasi Terapis Bidang patologi anatomi
7 Terapis Wicara 17 Fisikawan Medik
8 Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Bidang Radiodiagnostik
9 Teknik Kardiovaskuler Bidang Radioterapi
10 Teknisi Pelayanan Darah 18 Radioterapis
11 Refraksionis Optisien /Optometris 19 Ortotik Prostetik
12 Teknisi Gigi 20 Tenaga Biologi

Perlukah dikredensial?

Perlukah diberikan clinical privilege?


Credentials
Bukti tertulis dari kualifikasi profesional

Ijazah
Lisensi yang berlaku
Sertifikat dari hasil sertifikasi
Sertifkat pelatihan
Sertifikat mengikuti CPD
Credentialing
Proses memverifikasi kualifikasi tenaga profesional
untuk menjamin kompetensinya dengan cara menilai:
Latar belakang pendidikan dan pelatihan
Riwayat pekerjaan
Lisensi yang berlaku
Rekomendasi/Referensi
Kemampuan untuk melakukan pelayanan/
kewenangan yang dimintakan
CREDENTIALING PROCESS
Privileges

Hak/ Otorisasi yang diberikan rumah sakit kepada


tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan
khusus tertentu.

Clinical Privileges facility and individual specific


Privileging

Proses pemberian hak/ otorisasi oleh rumah sakit


kepada tenaga kesehatan untuk memberikan
pelayanan khusus tertentu dengan
mempertimbangkan kredensial dan performance
Daftar Rincian Kewenangan Klinis
(Delineation of Clinical Privileges)
Daftar rinci kewenangan klinis yang akan diberikan
oleh rumah sakit kepada tenaga kesehatan untuk
memberikan pelayanan khusus tertentu.
CONTOH
CONTOH
CONTOH
Mitra Bestari (Peer Group)

Sekelompok staf dari profesi terkait dengan reputasi


dan kompetensi yang baik untuk menelaah segala hal
yang berkaitan denga profesi

Kriteria: reputasi baik, tidak ada konflik kepentingan,


kompeten
Tugas Mitra Bestari
Mengkaji permohonan kewenangan klinis melalui
metode wawancara dan menilai dokumen bukti
pendidikan, pelatihan, log book
Menilai kemampuan berdasarkan kesehatan fisik dan
mental
Menilai aspek kognitif, psikomotorik, afektif/perilaku
Memberikan rekomendasi, saran, usul untuk
pengembangan potensi diri dan etika
Siapa yang melakukan Credentialing?

Komite Tenaga Kesehatan Lainnya Subkomite


Kredensial

Keterbukaan, adil, obyektif, sesuai SPO,


terdokumentasi
Persiapan Credentialing

Menyusun tim mitra bestari (peer group)


Menyiapkan instrumen kredensial:
- Buku Putih (White Paper) tiap profesi
- Daftar rincian kewenangan klinis
- Daftar Mitra Bestari
Keterbukaan, adil, obyektif, sesuai SPO,
terdokumentasi
Mekanisme Credentialing dan Privileging

1. Pemohon mengisi formulir daftar rincian kewenangan klinis yang


telah disediakan RS
2. Pemohon mengajukan permohonan kewenangan klinis kepada
Direktur RS disertai dokumen sebagai bukti:
- pendidikan (ijazah)
- pelatihan (sertifikat pelatihan)
- kompetensi terkini (sertifikat kompetensi)
- hasil pemeriksaan kesehatan
Mekanisme Credentialing dan Privileging
( lanjutan)
3. Direktur RS mendsposisikan ke Komite TKL (Komite Nakes)
4. Komite Nakes (c/q Subkomite Kredensial) melakukan kajian
terhadap formulir daftar rincian kewenangan klinis.dibantu mitra bestari
meliputi:
- kompetensi, kognitif, afektif, psikomotor,
- kemampuan secara fisik
- kemampuan mental/perilaku
- perilaku etis
5. Komite Nakes merekomendasikan pemberian kewenangan klinis
pemohon kepada Direktur
6. Direktur menerbitkan Surat Penugasan Klinis kepada pemohon
(derajat kompetensi dan cakupan praktik)
Kriteria dalam pertimbangan pemberian
rekomendasi
a. Pendidikan
b. Perizinan (contoh: STRA, STRTTK, SIPA)
c. Kegiatan penjagaan mutu profesi (contoh: menjadi anggota
organisasi profesi, berpartisipasi aktif dalam proses evaluasi mutu
klinis)
d. Kualifikasi personal:
- riwayat disiplin dan etik profesi
- keanggotaan dalam profesi yang diakui
- keadaan sehat fisik dan mental
- riwayat keterlibatan dalam tindakan kekerasan
- memiliki asuransi proteksi profesi
a. Pengalaman di bidang keprofesian
- riwayat tempat pelaksanaan profesi
- riwayat tuntutan/komplain dari pasien
Re-credentialing

Mengkaji ulang daftar rincian kewenangan klinis secara periodic


(missal: 3 tahun sekali)

Rekomendasi:
a. Kewenangan klinis dilanjutkan
b. Kewenangan klinis ditambah
c. Kewenangan klinis dikurangi
d. Kewenangan klinis dibekukan
e. Kewenangan klinis diubah/dimodifikasi
f. Kewenangan klinis diakhiri
Pencabutan, Perubahan, Pemulihan
Kewenangan Klinis

Berdasarkan kinerja profesi di lapangan


SPK dapat dicabut jika tenaga kesehatan tidak
kompeten untuk melakukan pelayanan tertentu
berdasarkan penilaian dari Komite Tenaga Kesehatan
dan Mitra Bestari
Pendampingan (Proctoring)

Dilakukan bagi tenaga kesehatan yang ingin memulihkan


kewenangan klinis yang dikurangi atau ingin
menambah
SURAT PENUGASAN KLINIS
RS Selalu Sehat

Direktur RS Selalu Sehat memberikan penugasan klinis kepada

Susi Susanti, S.Farm, Apt


NIP. ..

Untuk memberikan pelayanan kesehatan di RS Selalu Sehat sesuai dengan


kewenangan klinis Apoteker yang telah direkomendasikan oleh Komite Tenaga
Kesehatan

Penugasan klinis ini berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 atau waktu lain dalam
hal terjadi perubahan kewenangan klinis sesuai keputusan Direktur

Jakarta, 1 Juli 2015


Direktur

Dr. Aman Sentosa, SpPD, MARS


NIP

Anda mungkin juga menyukai