Anda di halaman 1dari 60

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM

2015

ALAT UKUR DASAR

A. Tujuan Percobaan
Yang menjadi tujuan percobaan dalam percobaan alat ukur dasar adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui cara menentukan NST (Nilai Skala Terkecil) dari alat
ukur
2. Untuk mengetahui fungsi dari alat ukur dasar.
B. Pendahuluan
Mengukur adalah membandingkan nilai besaran dengan nilai besaran
sejenis yang digunakan sebagai satuan. Besaran adalah sesuatu yang dapat
diukur. Satuan adalah sesuatu yang berfungsi sebagai pembanding pada suatu
besaran. Atau satuan adalah cara menuliskan/menyatakan nilai suatu besaran.
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya sudah didefinisikan
terlebih dahulu. Dalam Sistem Internasional (SI) terdapat 7 besaran pokok,
Yaitu; Besaran panjang (l) satuannya meter (m), massa (m) satuannya (kg),
waktu (t) satuannya (s), Suhu (T) satuannya (K), Intensitas Cahaya satuannya
Candella (c).
Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diperoleh dari besaran
pokok. Dapat dilihat dari satuannya. Apabila bukan dari ke-7 besaran pokok
maka termasuk besaran turunan. Misalnya Kecepatan, Usaha, luas, volume,
percepatan, dan lain-lain.
Pengukuran dilakukan dengan alat ukur dan Setiap alat ukur memiliki
nilai skala terkecil (NST). Pada umumnya alat-alat ukur memiliki skala. Pada
skala terdapat goresan besar dan kecil. Goresan besar dibubuhi angka
sedangkan goresan kecil tidak dibubuhiangka. Jadi tiap alat ukur memiliki NST
yaitu nilai dari jarak antara dua goresan terdekat.
NST dengan nonius = 1/n (NST tampa nonius) (1)
Atau
NST alat = Nilai SU/Jml. Skala Nonius (2)
Page40

C. Alat dan Bahan


MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

1
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan alat ukur dasar adalah
sebagai berikut :
a. Alat
1) Termometer 1 buah 7). Neraca Ohauss 1 buah
2) Mister biasa 1 buah 8). Basic meter 1 buah
3) Jangka sorong 1 buah 9). Gelas Ukur 1 buah
4) Micrometer sekrup 1 buah 10). Kasa 1 buah
5) Spherometer 1 buah 11). Power suplay 1 buah
6) Stopwach 1 buah
b. Bahan
1) Uang logam 6). Kabel
2) Air Dingin 7). Resistor
3) Beban 8). Pulpen
4) Tabung 9). Balok
5) Tali
D. Prosedur kerja
1. Pengukuran besaran suhu, panjang dan massa
a. Mengambil alat ukur yang digunakan kemudian menentukan nilai skala
terkecil (NST) dan Kesalahan titik Nol (KTN).
b. Melakukan pengukuran dengan teliti
c. Dalam melakukan pengukuran dengan thermometer menggunakan air
dingin, dan air panas.
d. Dalam pengukuran besaran panjang : jangka sorong digunakan untuk
mengukur diamemeter dan kedalaman tabung, micrometer sekrup untuk
mengukur ketebalan, Spherometer untuk mengukur ketebalan logam, dan
mistar mengukur panjang balok.
e. Untuk pengukuran besaran massa menggunakan bebanyang diukur
menggunakan Neraca Ohauss.
2. Pengukuran besaran waktu dan listrik
a. menentukan nilai skala terkecil (NST) dan Kesalahan titik Nol (KTN).
b. Melakukan pengukuran dengan teliti
c. Dalam melakukan pengukuran besaran waktu digunakan bandul.
d. Untuk pengukuran besaran listrik digunakan power suplay yang
dirangkai dengan sebuah resistor, sehingga diperoleh nilai tegangan dan
arus listrik dalam rangkaian tersebut.
E. Hasil dan Pembahasan
Setelah dilakukan pengukuran dalam percobaan alat ukur dasar
diperoleh data sebagai berikut :
1) Hasil Pengamatan
a. Pengukuran Besaran suhu
Page40

NST Termometer : .. C KTN : C


MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

2
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

Hasil Hasil
Penunujukan Penunujukan
Alat Ukur Pengukuran Pengukuran Air
Skala Skala
Air dingin Panas

b. Pengukuran Besaran Panjang


1. Mistar biasa
NST Mistar biasa : .. mm KTN : mm

Alat Ukur Penunujukan Skala Hasil Pengukuran Balok

2. Micrometer Sekrup
NST Micrometer Sekrup : .. mm KTN : mm

Alat Ukur Penunujukan Skala Hasil Pengukuran Balok

SU = Skala
SN = Skala

3. Jangka Sorong
NST Jangka Sorong : .. mm KTN : mm

Alat Ukur Penunujukan Skala Hasil Pengukuran Balok

SU = Skala
SN = Skala

c. Pengukuran Besaran Massa

Kesalahan Titik Nol


Alat Ukur Nilai Skala Terkecil (NST) (KTN)

Hasil Pengukuran

Alat Ukur Penunujukan Skala Hasil Pengukuran Balok

Lengan 1 = Skala
Lengan 2 = Skala
Page40

Lengan 3 = Skala
MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

3
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

Lengan 4 = Skala

d. Pengukuran Besaran Waktu


NST Stopwach : .. s KTN : mm

Alat Penunujukan Hasil Pengukuran Periode ayunan


Ukur Skala 10 kali ayunan (T = t/n)

e. Pengukuran Besaran listrik


1. Tegangan Listrik
Batas ukur yang dipakai = . V
Jumlah Skala Atas =
NST Voltmeter = V
Batas ukur yang dipakai = . V
Jumlah Skala bawah =
NST Voltmeter = V

Penunujukan skala Hasil Pengukuran


Alat Ukur Tegangan
Skala Atas Skala bawah Skala Atas Skala bawah

2. Arus listrik
Batas ukur yang dipakai = . A
Jumlah Skala Atas =
NST Voltmeter = A
Batas ukur yang dipakai = . A
Jumlah Skala bawah =
NST Voltmeter = A

Penunujukan skala Hasil Pengukuran


Alat Ukur Tegangan
Skala Atas Skala bawah Skala Atas Skala bawah
Page40

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

4
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

MASSA JENIS ZAT CAIR

A. Tujuan Percobaan
Yang menjadi tujuan percobaan adalah sebagai berikut :
Mengetahui cara menetukan massa jenis zat padat dengan menggunakan
hukum Archimedes
Menentukan massa jenis zat cair dengan menggunakan prinsip
Archimedes.
B. Kajian Teori
Gaya yang dilakukan oleh zat cair pada suatu permukaan harus selalu
mempunyai arah tegak lurus permukaan, maka dalam membahas gaya dalam
fluida dipergunakan besaran fisis skalar yang disebut tekanan yang
didefinisikan sebagai besar gaya normal per satuan luas. Satuan tekanan
adalah N/m2, dyne/cm2, atau Pascal (Pa)
Massa jenis dari suatu fluida homogen dapat bergantung pada
banyak faktor, seperti temperature fluida dan tekanan yang mempengaruhi
fluida tersebut. Massa jenis suatu fluida didefinisikan sebagai massa fluida
persatuan volume:
m

V (1)
Dengan m adalah massa fluida dan V adalah volumenya. Satuan SI
massa jenis adalah Kg/m3. Kadang-kadang massa jenis dinyatakan dalam
satuan gr/cm3 Untuk mengukur massa jenis zat cair dapat dilakukan dengan
cara Prinsip Archimedes
Jika suatu benda berada pada suatu fluida yang diam, maka setiap
Page40

bagian permukaan benda mendapatkan tekanan yang dilakukan oleh fluida dan
MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

5
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

volume benda yang tercelup akan sama dengan volume fluida yang
dipindahkan. Gaya resultan yang bekerja pada benda mempunyai arah ke atas,
dan disebut gaya apung. Besarnya gaya apung sebagai berikut :

F f gV
(4)

H/asil ini pertama kali dikemukakan oleh Archimedes, dan disebut


Prinsip Archimedes yang berbunyi sebagai berikut : Setiap benda yang
terendam seluruhnya ataupun sebagian di dalam fluida mendapat gaya apung
yang berarah ke atas, yang besarnya adalah sama dengan berat fluida yang
dipindahkan oleh benda tersebut.

Misalkan sebuah benda yang tidak teratur bentuknya, bila ditimbang


di udara beratnya adalah Wb akan tetapi bila ditimbang dalam fluida
beratnya seakan-akan menjadi Wf , maka besarnya rapat massa fluda dapat
adalah:

Wb W f
f
gVb

C. Alat dan Bahan

Alat alat yang dibutuhkan adalah :

1. Neraca ohauss 311 gram 1 buah


2. Gelas ukur 2 buah
3. Beberapa benda padat homogen dan beraturan seperti kubus logam,
silinder dan sebagainya.
Bahan-bahannya sebagai berikut :
1. Air secukupnya.
2. Tali / benang secukupnya
3.Aquades secukupnya
4.Spritus secukupnya
D. Prosedur kerja
Page40

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

6
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

Untuk menentukan massa jenis zat cair, Dengan menggunakan prinsip


Archimedes. Adapun langkah-langkah kerjanya adalah sebagai berikut :
a. Timbanglah kubus logam dengan menggunakan neraca
Ohauss (M) dengan cara mengikat kubus dengan seutas benang dan ujung
lain diikatkan pada neraca ohauss.
b. Masukkan air ke dalam gelas ukur kira-kira setengahnya dari
tinggi gelas ukur, catat penunjukannya.
c. Masukkan kubus yang menggantung di neraca ke dalam gelas
ukur, catat penambahan volume air (Vc) dan penunjukan pada neraca
Ohauss (M1).
e. Ulangi kegiatan ini untuk zat cair lain (spritus dan gliserin).

E. Tabel Pengamatan Percobaan prinsip Archimedes


a. Massa kubus logam di udara (M) = ....... gram
b. Massa kubus logam di air (M1) = ....... gram
Penunjukan Volume air :
- Sebelum dimasukkan kubus logam = ....... gram
- Sesudah dimasukkan kubus logam = ....... gram
c. Massa kubus logam di spritus (M1) = ........ gram
Penunjukan Volume Spritus :
- Sebelum dimasukkan kubus logam = ....... gram
- Sesudah dimasukkan kubus logam = ....... gram
a. Massa kubus logam di gliserin = ....... gram.
Penunjukan Volume Gliserin:
- Sebelum dimasukkan kubus logam = ....... gram
- Sesudah dimasukkan kubus logam = ....... gram
Page40

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

7
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

JARAK FOKUS LENSA

A. TUJUAN
1. Menyelidiki besar jarak fokus lensa

B. Menentukan sifat-sifat bayangan dari lensa


KAJIAN TEORI
1. Pembiasan pada Lensa Cembung
Lensa cembung bersifat membiaskan cahaya. Lensa cembung
memiliki bentuk yang tipis pada kedua bagian ujungnya. Lensa cembung
bersifat mengumpulkan sinar (konvergen). Perhatikan jenis-jenis lensa
cembung pada Gambar berikut

Gambar 1 : Jenis-jenis lensa

Bagaimana pembentukan bayangan pada lensa cembung? Sebelum


membahas tentang pembentukan bayangan pada lensa cembung, perlu kamu
pahami sinar-sinar istimewa yang dimiliki lensa cembung. Sinar istimewa
ini sangat penting sebagai dasar melukis pembentukan bayangan pada lensa
cembung. Adapun sinar-sinar istimewa pada lensa cembung adalah sebagai
berikut.

1) Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus (F1)
di belakang lensa.

2) Sinar datang menuju titik fokus di depan lensa (F2) akan dibiaskan
sejajar sumbu utama.
Page40

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

8
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

3) Sinar yang datang melewati pusat optik lensa (O) diteruskan, tidak
dibiaskan.

Pada lensa juga berlaku persamaan-persamaan seperti pada cermin


yaitu sebagai berikut.

Lensa cekung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tipis daripada
bagian tepinya. Lensa cekung memiliki tiga bentuk yaitu lensa bikonkaf,
plankonkaf dan konveks konkaf. Lensa bikonkaf merupakan lensa cekung
dimana kedua sisi berbentuk cekung (Gambar 7.35 (a). Lensa plankonkaf
dibatasi oleh satu bidang datar dan satu bidang cekung (Gambar 7.35 (b)),
sedangkan lensa konveks konkaf dibatasi oleh sebuah bidang cekung dan satu
bidang cembung (Gambar 7.35 (c)). Bagian tengah lensa cekung selalu lebih
tipis daripada bagian pinggirnya. Lensa cekung sering disebut sebagai lensa
divergen karena mempunyai sifat menyebarkan berkas cahaya. (Gambar 7.36)

Untuk melukiskan bayangan pada lensa cekung cukup dua sinar dari tiga sinar
istimewa berikut.
- Sinar yang dating sejajar sumbu utama keluar
dari lensa seolah-olah berasal dari titik focus
utama f2

- Sinar yang datang menuju titik focus utama f1


dibiaskan sejajar dengan sumbu utama
Page40

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

9
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

- Sinar yang datang melalui pusat optic


diteruskan tanpa dibiaskan

Semua bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung dari benda sejati yang
berada di depan lensa selalu bersifat maya, tegak, dan diperkecil. Letaknya di
antara f2 dan O. Bayangan tersebut tidak dapat ditangkap oleh layar,
melainkan dapat dilihat oleh mata yang berada di belakang lensa. Benda
maya di antara O dan f1. Bayangan benda bersifat nyata, tegak, dan
diperbesar. Titik fokus, jarak benda, jarak bayangan dan pembesaran.
Hubungan antara jarak benda, jarak bayangan dan titik fokus dinyatakan
dalam persamaan:

Dimana: f = titik fokus lensa


s = jarak benda
s' = jarak bayangan

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
Meja Optik 1 buah
Rel Presisi 2 buah
Kaki Rel Presisi 2 buah
Penyambung Rel Presesi 1 buah
Rumah Lampu 1 buah
Bola Lampu 12 V 18 W 1 buah
Pemegang Diafragma 1 buah
Tumpukan Penjepit 3 buah
Mistar 100 cm 1 buah
Catu daya 1 buah

2. Bahan
Lensa +100 2 buah
Kabel Penghubung 2 buah

D. PROSEDUR KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Page40

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

10
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

2. Susun alat dan bahan seperti pada gambar.


3. Setelah rangkaian tersusun, nyalakan lampu dengan cara menghidupkan
catu daya
4. Tentukan jarak benda dengan cara menggeser lensa, kemudian catat
nilainya pada tabel pengamatan
5. Tentukan jarak bayangan dengan cara menggeser layar sehingga diperoleh
bayangan yang jelas dan terang, kemudian catat hasilnya pada tabel
pengamatan
6. Tentukan perbesaran bayangan dan sifat-sifat bayangan
7. Ulangi langkah 4 sampai 6 dengan jarak benda yang berbeda-beda
8. Menentukan jarak focus lensa f = . cm.

E. HASIL PENGAMAAN

Perbesaran
Jarak Jarak Bayangan
Ruang Ruang Sifat-sifat
No benda S bayangan S
Benda Benda Bayangan
(cm) (cm) M=

5
Page40

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

11
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

ANALISIS RANGKAIAN

A. TUJUAN PERCOBAAN
Mengetahui prinsip kerja rangkaian seri dan rangkaian parallel
Mengetahui cara pengukuran arus dan tegangan pada rangkaian seri dan parallel.
B. KAJIAN TEORI
Didalam suatu rangkaian listrik kadang-kadang terdapat dua atau lebih hambatan.
Hambatan-hambatan tersebut dapat disusun secara seri, secara paralel, bahkan
digabungkan dari kedua susunan tersebut.
1. Hambatan Seri
Ketika dua atau lebih resistor dihubungkan dari ujung ke ujung seperti
pada gambar di bawah ini, dikatakan mereka dihubungkan secara seri. Hambatan
seri adalah suatu susunan dari beberapa hambatan dalam kedudukan susunan
hambatan secara berurutan, artinya hambatan yang satu berada di belakang
hambatan yang lain sehingga arus mengalir melalui hambatan berikutnya.
Resistor-resistor tersebut bias merupakan resistor biasa atau dapat berupa bola
lampu, elemen pemanas, atau alat penghambat lainnya.

Gambar 1. Rangkain Seri


Jika kita tentukan V1, V2, dan V3 merupakan beda potensial berturut-turut melalui
resistor R1, R2 dan R3.
V = I (R1 + R2 + R3)
Sehingga diperoleh persamaan
Rs = R 1 + R 2 + R 3 (1)
Apabila terdapat/penghambat yang dirangkai seri, maka nilai hambatan total atau
nilai hambatan pengganti :
Rs = R1 + R2 + R3 + ..+ Rn (2)
Page40

Keterangan : MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

12
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

Rs = Hambatan total rangkaian seri ()


R1 = Hambatan pada R1 ()
R2 = Hambatan pada R2 ()
R3 = Hambatan pada R3 ()
2. Hambatan Paralel
Rangkaian hambatan paralel adalah susunan beberapa hambatan
secara berdampingan, artinya arus mengalir dari satu titik kemudian menyebar
(bercabang) melalui penghambat-penghambat tersebut. Misalnya dalam satu
rangkaian terdapat tiga buah hambatan yang disusun secara paralel, masing-
masing R1, R2 dan R3. Adapun susunan rangkaian paralel dapat dilihat pada
gambar di bawah ini :

Gambar 2. Rangkaian Paralel


Pada rangkaian hambatan paralel di atas, arus dari sumber terbagi
menjadi cabang-cabang yang terpisah. Pengkabelan pada rumah-rumah dan
gedung di atur sehingga semua peralatan listrik tersusun parallel. Dengan
pengkabelan paralel, jika kita memutuskan hubungan satu alat (katakana lah R 1
pada gambar) arus ke yang lainnya terhenti.
Pada rangkaian paralel, arus total I yang meninggalkan baterai terbagi
menjadi tiga macam cabang. Kita tentukan I 1, I2, dan I3 berturut-turut sebagai arus
melalui resistor R1, R2 dan R3. Karena muatan listrik kekal, arus masuk ke dalam
titik cabang (dimana kawat atau konduktor berbeda bertemu) harus sama dengan
arus yang keluar dari titik cabang. Dengan demikian,
I = I1 = I2 = I3 (3)

C. ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan alat ukur dasar adalah
sebagai berikut :
1. Alat
Page40

Catu daya 1 buah


MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

13
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

Kabel Penghubung secukupnya


Basic meter 2 buah
2. Bahan
Resistor 47 Ohm 1 buah
Resistor 100 Ohm 1 buah

D. PROSEDUR KERJA
Kegiatan I : Rangkaian Seri
1. Siapkan alat dan bahan serta beberapa komponen yang diperlukan.
2. Pasang rangkaian seperti pada gambar di bawah ini :

V
A

Gambar 5. Rangkaian Seri


3. Tutup saklar pada power supply, jika sudah tidak ada kekeliruan dalam rangkaian,
kemudian amati penunjukan jarum amperemeter.
4. Ulangi kegiatan 3 dengan menempatkan amperemeter di R 1, R2 dan R3
5. Ulangi kegiatan 3 dan 4 dengan mengubah nilai tegangan sumber.
6. Ulangi kegiatan 3 sampai 5 dengan mengubah pengaturan basicmeter dari
amperemeter menjadi voltmeter
7. Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan yang tersedia. Usahakan dalam
satuan SI hasil pengukuran dan perhitungan yang anda peroleh.

Kegiatan II : Rangkaian Paralel

1. Pasang rangkaian seperti pada gambar di bawah ini :


V

Gambar 5. Rangkaian Paralel


2. Tutup saklar pada power supply, jika sudah tidak ada kekeliruan dalam rangkaian,
kemudian amati penunjukan jarum amperemeter.
3. Ukur kuat arus yang masuk sebelum titik cabang dengan menempatkan
Page40

amperemeter di titik sebelum MADRASAH


percabangan. ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

14
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

4. Ukur kuat arus yang masuk di R 1, R2, dan R3 dengan menempatkan amperemeter
di titik cabang masing masing hambatan
5. Ulangi kegiatan 3 sampai 5 dengan mengubah pengaturan basicmeter dari
amperemeter menjadi voltmeter
6. Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan yang tersedia. Usahakan dalam
satuan SI hasil pengukuran dan perhitungan yang anda peroleh.
E. TABEL PENGAMATAN
1. Hasil Pengamatan
Kegiatan I. Rangkaian Paralel Kapasitor
Table 4.1 : Hukum Kirchoff Rangkaian Seri
V = . Volt R1 = .. R2 = R3 =..
NST Amperemeter = A NST Voltmeter = .. V

VAB (V) IAB (A) I1 (A) I2 (A) I3 (A) V1 (V) V2 (V) V3 (V)

. . . . .
. . .

. . . . .
. . .

Table 4.2 : Hukum Kirchoff Rangkaian Paralel


V = . Volt R1 = .. R2 = R3 =..
NST Amperemeter = A NST Voltmeter =
V

VAB (V) IAB (A) I1 (A) I2 (A) I3 (A) V1 (V) V2 (V) V3 (V)

. . . . .
. . .

. . . . .
. . .

Table 4.3 : Mempelajari Hukum Kirchoff II


1 = . volt 2 = . Volt
NST Amperemeter = .. A
R1 () R2 () R3 () R4 () R5 () I1 (A) I2 (A) I3 (A)
Page40

.. .. .. .. .. .. .. ..
MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

15
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

MELIHAT GARIS GARIS MEDAN MAGNET

Alat dan Bahan

1. Dua buah magnet batang atau magnet silinder


2. Plastik transparansi atau lempeng kaca
3. Serbuk besi

Prosedur

1. Letakkan dua buah magnet batang di atas OHP dengan kutub-kutub yang
berlawanan berhadapan pada jarak 4-5 cm satu sama lain ( kalau tidak ada OHP ,
Page40

mintalah siswa berkumpul disekeliling tempat berdemonstrasi ( Sketsa A).


MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

16
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

2. Tutup magnet-magnet tersebut dengan sehelei plastik transparansi dan tebarkan


sedikit serbuk besi merata diatas plastik transparansi, terutama di daerah di
sekitar kutub.
3. Setelah serbuk besi tersebar ketuk-ketuk plastik transparansi dengan ketukan-
ketukan yang tidak terlalu kuat.
4. Lakukan kembali langkah 1-3 namun kutub-kutub yang dihadapkan adalah
kutub-kutub yang senama ( Sketsa B).
Pertanyaan
1. Menunjukkan apakah kedua bentuk pola garis-garis yang berbeda itu ?
2. Akan seperti apakah kira-kira bentuk garis-garis medan magnet pada magnet
tapal kuda ?
3. Akan seperti apakah kira-kira bentuk garis-garis medan magnet ika magnet-
magnet itu diletakkan berdampingan sejajar satu sama lain dan dengan kutub-
kutub senama bersebelahan?
4. Akan seperti apakah kira-kira bentuk garis garis medan satu saja magnet
batang?
Penjelasan
Setiap lembaran tipis yang terbuat dari bahan bukan magnetik (bukan besi, nikel
atau kobalt), dapat digunakan untuk memperlihatkan garis-garis medan magnet dengan
menggunakan serbuk besi. Namun, penggunaan plastik transparansi dan OHP memiliki
keunggulan yaitu garis-garis medan magnet dapat diperlihatkan dengan jelas langsung
kepada seluruh siswa sekaligus. Para siswa harus berkumpul lebih dekat jika garis-garis
medan tersebut tidak diproyeksikan. Sktsa berikut ini memperlihatkan pola-pola garis-
garis medan magnet disekitas magnet tapal kuda dan magnet batang yang diletakkan
berdampingan sejajar satu sama lain.

LAMPU YANG LEBIH REDUP DAN LEBIH TERANG

Alat dan Bahan

1. Baterai dan pemegangnya


2. 2 buah bola lampu 1,5 volt dan pemegang lampu
3. Empat potong kawat tembaga
Page40

Prosedur
MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

17
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

1. Letakkan baterai dan kedua lampu pada pemegangnya masing-masing, lalu


hubungkan alat ini seperti pada sketsa A
2. Lepaskan salah satu lampu dari pemegangnya (kedua lampu akan padam )
3. Ubah rangkaian dan sambungan kabel seperti pada sketsa b ( lampu akan
menyala lebih terang).
4. Sekarang lepaskan salah satu lampu dari pemegangnya (hanya lampu ini yang
padam , lampu yang lain tetap menyala).
Pertanyaan

1. Mengapa lampu pada rangkaian pertama menyala redup ?


2. Mengapa lampu pada rangkaian kedua menyala lebih terang ?
3. Mengapa pada rangkaian pertama, kedua lampu padam ketika salah satu lampu
dilepas dari pemegengnya ?
4. Mengapa pada rangkaian kedua, lampu tetap menyala ketika lampu yang lain
dilepas dari pemegangnya ?
5. Jenis rangkaian listrik mana yang terdapat di rumah kita ?
Penjelasan
Nyala lampu pada rangkaian listrik dipengaruhi oleh besarnya hambatan pada
pada aliran elektron dalam rangkaian. Pada rangkaian seri , lampu kedua terhubung
dengan lampu pertama dalam satu kabel, sehingga hambatan bertambah, dan meredupkan
nyala lampu. Sedangkan pada rangkaian pararel , hal ini tidak terjadi. Setiap lampu
masing-masing tersambung dengan baterai, tidak bergantung satu sama lain. Sistem inilah
yang digunakan di rumah. Contoh aplikasi rangkaian seri dan pararel dapat dilihat pada
lapu Natal. Lampu-lampu yang dihubungkan hanya dengan satu kabel di antara dua
lampu dirangkai secara seri sedangkan lampu-lampu yang dihubungkan dengan dua kabel
di antara dua lampu dirangkai secara pararel.
MENGATUR ARUS LISTRIK DENGAN PENSIL

Alat dan Bahan

1. Pensil panjang
2. Empat buah baterai 1,5 volt dan 3
buah kabel bepenjepit buaya
3. Bola lampu 6 volt dan pemegang
lampu
Prosedur

1. Kupas kayu pensil sehingga inti


pensil ( karbon/grafit) tampak.
2. Hubungkan 3 buah kabel berjepit buaya sebagai berikut :
a. Dari ujung runcing inti pensil ke salah satu terminal lampu
b. Dari terminal lain lampu ke salah satu kutub baterai.
c. Dari kutub lain pada baterai ke inti pensil yang terbuka ( ujung kabel ini
dapat digerak-gerakkan bebas).
3. Pegang ujung kabel yang bebas dan dan geser-geserkan penjepit buaya di
Page40

sepanjang inti pensil yang terbuka. Amati lampu !


MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

18
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

Pertanyaan

1. Merupakan konduktor jugakah inti pensil ?


2. Mengapa nyala lampu berubah-ubah meredup dan menerang ?
3. Apa yang harus kita lakukan agar nyala lampu meredup ?
4. Menurutmu, lebih besar atau lebih kecilkan hambatan yang dialamu arus jika
mengalir melalui inti pensil dibandingkan dengan jika melalui kabel tembaga ?
Penjelasan

Inti pensil adalah bahan setengah konduktor (semi konduktor) bagi arus
listrik. Artinya tidak semua elektron dapat mengalir melalui bahan ini, sehingga
tegangan berkurang berkurang karenanya. Semakin panjang inti pensil pada
rangkaian, semakin besar hambatan bagi aliran elektron, sehingga tegangan semakin
kecil dan lampu menyala lebih redup. Dengan menggeserkan penjepit buaya
mendekati ujung runcing hambatan semakin mengecil sehingga elektron lebih mudah
mengalir dan lampu menyala lebih terang.

Kabel yang sangat panjang akan memberikan efek yang sama dengan inti pensil
ini. Hambatan variabel yaitu hambatan dapat diubah-ubah disebut reostad.
Reostad digunakana pada aplikasi yang membutuhkan pengaturan besarnya arus
listrik antara lain, saklar peredup lampu, pengatur suhu oven, pengatur keras suara
radio dan lain-lain.

MAGNET SEMENTARA

Alat dan Bahan

1. Magnet batang (permanen) yang kuat


2. Paku besi yang panjang
3. Klip kertas atau paku payung atau paku kecil

Prosedur Kerja
Page40

1. Letakkan beberapa klik kertas, paku payung, paku kecil di atas lembar kertas.
MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

19
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

2. Sentuhkan ujung paku besi dengan tumpukan klip dan lihat apakah paku dapat
menarik klip klip kertas tersebut ( seharusnya paku tidak menarik apapun).
3. Tempelkan salah satu kutub magnet ke beberapa paku besi, dan sentuhkan ujung
lain paku besi pada tumpukan klip ( beberapa klik akan tertarik, lihat sketsa).
4. Lepaskan magnet dari paku ( klip akan terjatuh).
5. Ulangi langkah 5 sampai 4 untuk memperlihatkan sifat sementara kemagnetan
paku (induksi).
Pertanyaan:

1. Apa yang membuat paku memiliki sifat magnet?


2. Dapatkah hal ini terjadi pada paku tembaga atau aluminium?
3. Jika kutub utara magnet ditempelkan pada kepala paku, kutub magnet apa yang
terdapat pada ujung tajam paku?
4. Apa sebutan lain untuk proses pemagnetan sementara?
5. Benda lain apa yang dapat dimagnetkan sementara?
Penjelasan :
Medan magnet disekeliling magnet kuat dapat memagnetkan sementara benda-
benda yang terbuat dari besi, nikel atau kobalt. Ketika ini terjadi, dikatakan bahwa benda
dimagnetkan dengan cara innduksi dan benda menjadi magnet sementara. Ketika kutub
utara magnet menyentuh kepala paku, bagian ini menjadi kutub selatan dan ujung paku
menjadi kutub utara.
Partikel-partikel (dipol) paku dibuat menjadi berbaris ke satu arah sehingga
seluruh paku menjadi magnet sementara. Segera setelah magnet permanen dijauhkan
maka sifat kemagnetan paku akan hilang.

PENANGKAPAN UDARA

ALAT dan Bahan

1. Kantong-kantong plastik bekas berukuran


sedang
2. Satu plastik pembungkus roti.

Prosedur Kerja

1. Ambillah kantong plastik bekas yang berukuran bekas sedang, buka mulutnya
dan tanyakan kepada siswa Apa isi kantongan plastik ini ?(jawaban yang
diharapkan: tidak berisi apa-apa atau kosong).
2. Gerakkan kantong ittu menggunakan kedua tangan maju dan mundur (seperti
ingin menengkap seekor serangga ke dalam kantong) lalu secepatnya tutuplah
mulut kantong dengan memilinnya,
3. Tanyakan kepada siswa: Saya mempunyai apa sekarang di dalam kantong ini ?
4. Bagikan kantong-kantong plastik yang tersedia kepada para siswa dan surulah
mereka menangkap udara ditempat duduknya masing-masing, tanpa meniup
kantong-kantong tersebut.
Page40

Pertanyaan
MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

20
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

1. Apa yang mengisi kantong ?


2. Dapatkah kita menangkap udara dibawah meja atau dibelakang pintu ?
3. Samakah udara dimana-mana ?
4. Dengan cara bagaimana lagi kita dapat mengisi kantong dengan udara ?
5. Akan samakah zat yang ada didalam kantong bila kita meniupnya ?
6. Bagaimana caranya agar kantong terus tidak kempes ?
7. Apa yang akan terjadi jika sebuah kantong plastik kecil yang menggelembung
berisi udara dipegang dengan satu tangan lalu dipukul kuat-kuat dengan tangan
yang satu lagi ?

Penjelasan

Udara ada dimana-mana. Kantong plastik dapat diisi dengan udara yang sama
diatas meja, di bawah meja, dibelakang pintu atau dimana-mana. Kantong juga dapat
digelembungkan dengan meniupnya. Namun jika ditiup, kantong berisi udara yang
sudah dihirup. Udara yang dihembuskan dari paru-paru mengandung persentase
karbon dioksida (CO2) dan uap air yang lebih besar.

Bila balo yang menggelembung berisi udara dipukul di antara kedua telapak
tangan, kantong pecah disertai suara keras seperti letusan. Letusan ini disebabkan
oleh pemuaian mendadak udara yang ke luar malalui bagian kantong yang sobek.

Contoh kejadian ini adalah ini adalah balon meletus (popping balloon).

MENUANGKAN UDARA DI DALAM AIR

Alat dan Bahan

1. Dua buah gelas minum atau cangkir


plastik
2. Wadah besar transparan (akuarium kecil)

Prosedur kerja

1. Isilah wadah transparan dengan air kira-kira sampai penuh.


2. Pegang satu gelas/cangkir masing-masing pada tangan kanan dan tangan kiri dan
celupkan terbalik ke dalam wadah.
3. Isi salah satu gelas tersebut sampai penuh dengan air dengan jalan
memiringkannya di dalam air sehingga udara di dalamnya ke luar
bergelembung=gelembung dari dalam air.
4. Sekarang satu tangan memegan gelas penuh dengan air, dan satu tangan lagi
memegang gelas berisi penuh dengan udara.
5. Benamkaan gelas yang berisi udara sedikit lebih dalam dari pada gelas yang
berisi air , dan tuangkan udara yang ada di dalam gelas perlahan-lahan kedalam
gelas yang berisi air dengan jalan memiringkan gelas udara tersebut (tangkap
gelembung-gelumbung udara- lihat sketsa).
Page40

6. Penuangan udara ini dapat dibolak-balik.


MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

21
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

Pertanyaan
1. Sebelum mencelukan gelas kedalam air, tanyakan: Apakah isi gelas atau cankir
ini ?( Jawaban yang diharapkan: Tidak ada isinya, atau kosong .
2. Ketika mencelupkan gelas-gelas yang terbalik itu, tanyakan :Mengapa air tidak
masuk ke dalam gelas?
3. Mengapa gelembung-gelembung bergerak naik dan tidak turun ?
4. Dapatkah gelas yang berisi penuh dengan air dimunculkan sebagian diatas
permukaan air tanpa ada air keluar dari gelas ?

Penjelasan
Udara menempati ruang dan juga ruang di dalam gelas. Pada saat gelas dicelupkan ke
dalam air, gelas itu sudah berisi udara. Itu sebabnya air tidak dapat masuk kedalm gelas.
Dengan memiringkan salah satu gelas, udara mempunyai jalan ke luar dalam bentuk
gelembung-gelembung. Tempatnya di ganti oleh air. Udara jauh lebih ringan dari pada
air. Itu sebabnya gelembung-gelembung udara bergerak naik di dalam air, tidak
tenggelam. Gelas yang berisi penuh dengan air dapat dimunculkan sebagaian ke atas
permukaan air tanpa air dapat ke luar dari dalam gelas. Sebab, tekanan atmosfer menekan
permukaan air di luar gelas, sehingga air di dalam gelas tidak dapat ke luar.

AIR NAIK SECARA MISTERIUS (1)

Alat dan Bahan

1. Satu kimia kecil (100 ml) dan satu gelas


kimia besar (400 ml)
2. Satu pemmanas listrik (hot plate) atau
pemanasan gas dan tripod/ kaki tiga,
3. Batu didh dan pewarna makan

Prosedur kerja

1. Tuangkan kira-kira 110 ml ais ke dalam gelas kimia yang besar, beberapa tets
pewarna makanan dan beberapa buti batu didih
2. Panaskan gelas kimia dan air ini sampai air mendidih , sementara gelas kimia
kecil diletakkan terbalik di dalam gelas kimia yang besar.
3. Biarkan air mendidih sekurang-kurannya selama 1 menit sambil menjaga agar
gelas kimia kec il tidak rebah
4. Singkirkan kedua gelas kimia dari api dan biarkan keduanya mendingin sampai
mencapai suhu kamar. Amati permukaan air di dalm gelas kimia kecil.

Pertanyaan

1. Apa yang ada di dalam gelas kimia kecil sebelum pemanasan ?


Page40

2. Apa yang terjadi terhadap air ketika air dididhkan ?


3. Mengapa gelas kimia kecil terus melompat-lompat
MADRASAH ALIYAH keatas dan kebawah
NEGERI (MAN) ?WAJO

22
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

4. Terdiri atas apakah gelembung-gelmbung yang tampak timbul didalam air ?


5. Mengapa permukaan air di dalam gelas kimia kecil naik ?
6. Apa yang akan terjadi jika setelah pemanasan diteteskan beberapan tetes air
dingin ke gelas kimia kecil yang terbalik itu ?

Penjelasan :

Dengan didihkan, air berubah ke wujud gas atau uap, uapa air juga terbentuk di
bawah gelas kimia yang terbalik dan uap ini menggantikan udara di bawah gelas kimia
ini. Makin lama air didihkan, makin banyak udara yang digantikan tempatnya oleh uapa
air. Pendinginan gelas kimia kecil ini mengurangi tekanan didalm gelas kimia yang
terbalik. Ini menyebabkaan tekanan atmosfer diluar gelas kimia kecil menjadi lebih besar
dari pada tekanan di dalamnya, sehingga dapat mendoronng air di dalam gelas kimian
yang terbalik naik. Dengan meneteskan beberapa tetes air dingin ke gelas kimia yang
terbalik, proses pedinginan dipercepat. Demekian juga naiknya air di dalam gelas kimia
kecil.

Es Mencair dibawah Titik Beku

Alat dan Bahan :

1. Gelas kimia 500 mL


2. Termometer
3. Garam meja
4. Es yang diremukkan

Prosedur :

1. Sebelum dimulai, isi gelas kimia dengan


permukaan es batu kira-kira 1/3-nya
2. Masukkan garam 3 atau 4 sendok makan ke dalam gelas kimia ditengah-tengahnya
3. Kemudian masukkan lagi remukkan es batu sampai gelas terisi kira-kira 2/3-nya
4. Lalu tunjukkan kepada siswa gelas kimia berisi remukkan es tersebut, sambil
bertanya : pada suhu bereap es mencair ?
5. Masukkan termometer ke dalam remukkan es dan siswa diminta untuk
membacanya

Pertanyaan :

1. Berapa derajat suhu yang ditunjukkan termometer untuk es mencair ?


2. Pada suhu berapa biasanya es mencair ?
3. Mengapa terjadi es mencair di bawah titk beku ?
Page40

4. Apakah proses pencairan memerlukan kalor atau melepaskan kalor ?


5. Apakah kalornya di pasok atau menarik dari sistem ?
MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

23
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

Penjelasan :

Titik beku atau titk lebur air garam jauh lebih rendah dibanding air murni.
Penambahan garam ke dalam es pada 0o C menyebabkan es mencair karen air garam tidak
membeku pada 0oC, sama halnya dengan air murni tidak membeku pada 5o C.

Proses peleburan menurunkan suhu karena peleburan memerlukan kalor, dan


kalor tidak dipasok ke sistem peleburan es, peleburan menarik kalor dari lingkungan
sekitar. Sama halnya dengan penguapan zat cair yang dipaksa tanpa sumber kalor akan
mempunyai efek pendinginan, penurunan suhu ini adalah akibat dari proses peleburan
paksa.

Di daerah yang mengalami musim dingin, garam umum digunakan meleburkan


es/ salju di atas permukaan jalan.

Menghangatkan botol dengan mengguncang-guncang

Alat dan bahan :

1. Botol berukuran sedang dengan tutupnya


2. Pasir kering (pasir pantai)
3. Termometer

Prosedur :

1. Isi botol dengan pasir sampai 2/3 bagian


2. Masukkan termometer ke dalam pasir, minta salah satu siswa untuk membaca
suhunya
3. Cabut termometer dari pasir, tutup botol dengan kencang/erat dan minta siswa-
siswa secara bergantian mengocok botol selama 5 atau 6 menit (10-12 siswa, tiap
siswa mengocok kira-kira selama 0,5 menit)
4. Setelah pengocokkan, buka botol, masukkan kembali termometer ke dalam pasir,
dan minta siswa membaca suhunya

Pertanyaan :

1. Berapa suhu sebelum dan sesudah pengocokkan ?


2. Apa yang menyebabkan suhunya naik ?
3. Bentuk energi apa yang telah diubah menjadi kalor?
4. Jika ditelusuri balik, dari manakah energi yang menghasilkan kalor tersebut berasal
Page40

?
MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

24
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

Penjelasan :

Pengocokkan botol adala energi mekanik, yang diubah menjadi energi kalor.
Pengocokkan pasir secara mekanik membri energi kinetik pada partikel-partikel pasir,
yang menyebabkan gesekan antara partikel-partikel pasir. Energi yang dibutuhkan untuk
mengocok botol diperoleh dari energi otot para siswa. Untuk memberi energi ini, siswa-
siswa perlu makan (energi kimiawi) dan makanan para siswa berasal dari tumbuhan dan
hewan. Hewan-hewan juga perlu memakan tumbuhan, dan tumbuhan-tumbuhan
mendapatkan energi untuk tumbuh dari matahari. Semua bentuk energi dapat ditelusuri
kembali ke energi matahari.

Akankah batu bata mengenai Hidung ?

Alat dan bahan :


1. Batu bata
2. Tali nilon yang kuat (tali yang tidak
mulur/melar)
Prosedur :

1. Ikat batu bata pada salah satu ujung tali


dan gantung bandul tersebut pada langit-
langit sekitar 3 m dari dinding
2. Sebelum tali dikencangkan, atur panjangbandul sehingga ayunan tertingginya
mencapai hidung Anda ketika Anda berdiri dengan punggung Anda menempel di
tembok
3. Pastikan simpul kencang dan aman tidak dapat lepas
4. Sekarang, dekatkan bandul sedekat-dekatnya ke hidung anda, kemudia lepaskan
(Pastikan : jangan Mendorong Bandul !)
5. Jangan bergeser dari tembok sementara punggung tetap menempel pada tembok dan
biarkan bandul berayun balik kembali (Tanya pada siswa: Siapa yang berani
melakukan ini ?)
Pertanyaan :
1. Mengapa aman berdiri dengan punggung menempel di tembok dan tidak dihantam
batu bata ?
2. Akaknkah bandul mengayun lebih tinggi dari posisi awalnya ?
3. Apa yang akan membuat batu bata mengayun lebih tinggi ?
4. Bentuk energi apa yang terlibat di dalam ayunan bandul ?
5. Ke manakah perginya energi ? berubah menjadi apa ?
6. Di posisi manakah bandul memiliki energi kinetik terbesar ? diposisi manakah
Page40

memiliki energi potensial terbesar ?


7. Apa yng akan terjadi bila bandulMADRASAH
di ayunkan diALIYAH NEGERI
dalam vakum ? (MAN) WAJO

25
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

8. Apa yang menyebabkan abndul jam berayun ? kapan berhentinya ?


Penjelasan :
Ketika bandul batu bata di lepaskan kali, dia kehilangan sebagian energinya
karena bergesekkan pada titik gantung dan paling besar karena bergesekkan dengan
udara. Energi akan berubah menjadi kalor atau sebernya gerak tali dan molekul udara
yang lebih cepat. Kehilangan ini terjadi pada setiap ayunan batu bata dan ayunannya
menjadi lebih rendah (Amplitudonya lebih kecil). Ayunan yang lebih tinggi hanya akan
terjadi bila kita memberikan tambahan energi ke bandul dengan mendorongnya (jangn
melakukan ini ketika Anda masih berdiri di tembok)
Bila bandul batu bata/pendulum ini diayunkan di ruang vakum, energi yang
hilang akan terjadi pada tali dan titik tempat bandul tersebut digunakan, ayunannyaakan
jauh lebih lama sebelum akhirnya berhenti.
Pada jam, ayunan terus berlangsung karena pegas jam. Sedikit energi
ditambahkan pada setiap ayunan oleh energi potensial tegangan pegas. Bila pegas sudah
tidak memegang, jam dan ayunan bandulnya berhenti.

Katun yang tidak hangus

Alat dan bahan :

1. Koin Rp. 1000 atau koin berukuran besar (jika ada koin tembaga akan lebih baik)
2. Sehelai kain katung yang sudah tidak di pakai
3. Rokok dan korek api

Prosedur :

1. Ambil sehelai kain katun, nyalakn rokok dan perlihatkan kepada siswa bahwa kain
katun dapat dengan mudah dibolongi dengan dibakar (di sudutnya)
2. Bungkur rapat koin dengan kain katun dan pegang dengan satu tangan
3. Dengan tangan yang lain, dorong ujung rokok yang berapi ke kain yang ada di koin
di dalamnya- kain tidak akan hangus dan terbakar
4. Matikan rokok dan perlihatkan bahwa tidak ada daerah yang gosong pada kain
Pertanyaan :
1. Mengapa kain dengan koin di dalamnya tidak dapat terbakar ?
2. Mengapa kain tanpa koin dapat dengan mudah terbakar ?
3. Setelah upaya menggosongkan katun, terasa bagaimnakah koin ?
Page40

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

26
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

4. Dapatkah koin yang besar ini diganti dengan koin yang kecil? Koin Rp.500 ?
cakram besi, cakram kayu ? cakram plastik ?
5. Berapa suhu yang harus dicapai agar katun terbakar ?
6. Apa guna koin pada percobaan ini ?
7. Bagaimana cara kalor berpindah dari kain ?
Penjelasan :
Kalor dari rokok berapi cukup panas untuk membakar atau menghanguskan kain
katun. Namun jika kain katun direntangkan pada koin, kalor ini diserap oleh koin dan
berpindah dari kain. Kalor ini terserap kle dalam koin, sehingga suhu kainmenurun.
Akibatknya, kain tidak dapat dihanguskan.
Agar percobaan ini berhasil, kain harus membungkus koin dnegan sangat
kencang. Semakin dekat jarak kontak antara koin dengan kain, semakin baik konduksi
kalor dari kain menuju koin.

Air Yang Mengalir Naik

Alat dan Bahan :

1. Labu atau botol dengan leher


sempit
2. Pipa kaca (30 cm) di dalam sumbat
dengan 1 lubang (untuk labu)
3. Satu wadah air besar dan satu
wadah air kecil
4. Pewarna makanan atau tinta

Prosedur :

1. Isi labu atau botol dengan air penuh dan teteskan beberapa tetes pewarna makanan
ke dalam air
2. Masukkan sumbat dengan pipa kacanya ke mulut labu sedemikian sehingga ujung
bagian bawah pipa tercelup ke dalam air
3. Tekan sumbat lebih dalam, seharusnya permukaan air dalam pipa akan naik
4. Taruh labu tersebut pada wadah air yang besar
5. Siram labu dengan air hanngat dari wadah yang lain, perhatikan tinggi permukaan air
pada pipa kaca

Pertanyaan :

1. Apa yang membuat air di dalam pipa naik ?


2. Ketika penyiraman air dihantikan, apa yang mebuat ketinggian air dalam pipa
menurun ? dimana permukaan air akan berhenti ?
3. Dingin atau hangatkah air yang disiramkan pada labu ?
4. Apa perbedaan yang terjadi pada perubahan ketinggian air di dalam pipa, jika pipa
disiramkan dengan minyak, bukan dengan air ?
Page40

Penjalasan :
MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

27
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

Air yang disiramkan pada labu adalah air hangat. Kehangatan air ini
menyebabkan udara dalam labu emuai dan mendorong air naik di dalam pipa. Semakin
panas air yang disiramkan pada labu, semakin besar pemuaian udara yang memuai dan
semakin tinggi air di dalam pipa terdorong ke atas. Ketika penyiraman dihentikan, air di
laur albu akan menguap dan mendingin. Pendinginan ini mengerutkan udara dalam labu
sehingga permukaan air di dalam pipa turun. Jika kita menggunakan air dingin alih-alih
air hangat untuk menyiram labu, uadar dalam air akan menyusut dan menurunkan
permukaan air di dalam pipa.

Jika disiramkan pada labu adalah minyak dengan suhu yang sama dengan air,
ketinggian air di dalam pipa yang dicapai akan tetap akan tetap sama dengan air, dan
dengan demikian minyak tidsk mendingin lebih cepat.

Mendidihkan Air pada Cangkir Kertas

Alat dan bahan :

1. Cangkir/ gelas kertas yang tidak berlapis lilin


2. Pembakar spritus dan kaki tiga atau lilin
3. Dua penjepit baju dan empat penjempit kertas

Prosedur :

1. Jika tidak ada cangkir kertas, dapat dibuat wadah dari karton ukuran 7 x 12 cm,
dengan melipat keempat sudutnya ke atas dan menjepitnya dengan empat klip kertas
2. Isi wadah kertas dengan air sampai setengah penuh dan letakkan wadah tersebut
pada kaki tiga ( lihat sketsa a) atau gunakan penjepit baju untuk memegang wadah di
atas api (sketsa B)
3. Nyalakan pembakar spritus atau lilin, dan panaskan air sampai mendidih

Pertanyaan :

kalor yang dilepaskan oleh nyala api serap oleh air di dalam cangkir kertas. Kalor
ini digunakan untuk menaikkan suhu air dari suhu ruangan ke titk didih, yaitu 100 oC.
Page40

Pada suhu ini, kalor akan digunakan untuk mengubah air menjadi uap air. Suhu air akan
MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

28
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

tetap 100oC, yaitu titik didih air. Suhu air dan suhu kertas tidak akan bertambah sampai
seluruh air mneguap. Karena titik terbakarnya kertas (suhu yang harus dicapai kertas agar
terbakar) jauh di atas 100oC (tergantung dari ketebalan kertas), kertas tidak akan terbakar
sebelum seluruh air menguap. Dengan kata lain, kertas basah tidak terbkaar sebelum
kering. Prinsip ini digunakan ketika kayu basah dibakar di perapian atau api unggun:
kayu basah sulit dinyalakan.

Pemantulan Lucu

Alat dan bahan :

1. Cermin tanpa bingkai berbentuk persegi panjang (untuk setiap dua orang siswa)

Prosedur :
1. Tuliskan kata-kata berikut ini pada kertas terpisah dengan ukuran cukup besar dan
huruf kapital (besar). CHEEK, BIKE, DECIDE, BOX, CHICK, BOOK, HIDE,
CODE, DOCK, COOKIE
2. Potonglah masing-masing kertas tepat di tengah-tengah kata yang sudah dicetak tadi,
ambilah bagian yang dibawah dari kertas yang dipotong tadi
3. Sekarang letakkan cermin tegak lurus terhadap kertas, lihatlah pada sudut kertas dan
cermin
4. Lakukan untuk masing-masing kata yang telah dibuat

Pertanyaan :

1. Akan berhasilkah dengan katat-kata yang telah ditulis tersebut?


2. Huruf apa saja yang dipotong setengah akan kembali terlihat utuh pada cermin
diatas?
3. Huruf apa saja yang dipotong vertikal akan kembali terlihat utuh pada cermin?

Penjelasan :
Page40

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

29
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

Kegiatan ini akan menumbuhkan kemampuan bagi siswa untuk mengingat


simetri benda dari huruf yang dicetak. Hali ini memberikan kesempatan pada siswa untuk
memanipulasi beberapa hubungan. Bayangan pada cermin menunjukkan bahwa semua
bayangan benda benar-benar terbentuk dibelakang cermin.

Kegaiatan ini hanya bisa dilakukan untuk huruf-huruf B, C, D, E, H, I,K, O dan


X. Semua huruf lainnya tidak akan memberikan setngah bagian dalam cermin. Huruf-
huruf berikut daopat dipotong vertikal dan setengah bagian lainnya akan tampak pada
cermin, huruf tersebut adalah : A, H, I, M, O, T,U,V,W dan X,Y kegiatan ini akan
memberikan ide pada siswa mengenai simetri dan bentuk simetri.

LIHATLAH DIRIMU SEPERTI ORANG LAIN MELIHATMU

Alat dan Bahan :

Dua buah cermin berbentuk bujur sangkar atau persegi panjang (satu set untuk setiap
kelompok terdiri dari 6 orang)

Prosedur kerja :

1. Satu orang siswa memengang kedua cermin di atas meja, menempel pada posisi
saling tegas lurus (sisi siswa membelakangi siswa)
2. Seorang siswa yang lain bercermin pada keua cermin tepat pada sudut pertemuan
kedua cermin, kemudian mintalah dia untuk menyentuh rambut dengan satu
tangannya atau kedipan matanya
3. Mintalah siswa untuk memegang kedua cermin menjadi sejajar kemudian minta
siswa mengamati kembali bayangan yang terjadi

Pertanyaan :

1. Bagaimanakah tangan kiri terlihat di sebelah kanan pada cermin tegak lurus ?
Page40

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

30
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

2. Bagaimanakah cahaya yang merambat dari benda ke cermin dan kembli kemata
pengamat ?
3. Apa yang terjadi pada bayangan Anda jika cermin di sejajarkan / di datarkan ?
4. Sekarang bagaimnakah cahaya merambat !

Penjelasan :

Cahaya dari benda (dirimu sendiri) dipantulkan pada sudut 90 o dari cermin yang
satu ke yang lain kemudian kembali ke mata. Pada cermin datar biasa cahaya memantul
dan kembali ke mata tanpa dipantulkan olrh cermin yang lain. Dengan dua buah cermin
yang dipasang saling tegak lurus, segala sesuatu yang berada disebelah kiri benda akan
dipantulkanke sisi sebelah kanan. Semua titik yang ada disebelah kiri benda akan terlihat
berada disebelah kanan demikian juga sebaliknya.

Membuat Warna Pelangi

Alat dan bahan

1. Prisma
2. Kertas polos dan cahaya matahari

Prosedur :

1. Letakkan kertas polos di atas meja diman sinar matahri masuk langsung melalui
jendela
2. Peganglah prisma tersebut pada sinar matahari kemudian nputarlah prisma pada
sumbu panjangnnya sampai spekturm pelangi jatuh pada kertas

Pertanyaan :
1. Bagaimanakah cahaya putih dapat memberikan warna pelangi ?
2. Warna apa saja yang merupakan warna pelangi ?
3. Warna apakah yang paling dibelokkan ? (terjauh dari garis lurus)
4. Sumber cahaya apakah yang dapat digunakan selain cahaya matahari ?

Penjelasan :
Page40

Cahaya putih tersusun dari warna pelangi: ungu, biru, hijau, merah, kuning, dan
orange. Warna ungu dibiaskan atau dibelokkan
MADRASAH paling jauh, dan
ALIYAH warna merah
NEGERI (MAN)dibelokkan
WAJO

31
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

paling dekat (lihat sketsa). Inilah yang menyebabkan mengpa langit berwarna birudan
ketika terbenam di barat warna merah. Tetesan embun di atmosfer akan berperilaku
seperti prisma dan memisahkan warna biru. Melihat cahaya matahari dan sudur 90 o,
warna yang terlihat adalah warna biru sedangkan bila meliohat langsung ke matahri akan
terlihat berwarnamerah.

Manakah yang lebih berat?

Alat dan bahan:

1. Beban 200 gram dan 300 garam


2. Neraca pegas( maksimun 500 garam)
3. Penggaris plastic 30 cm dan tumoukan buku

Prosedur:

1. Tumpukkan tiga atau empat buku tepal


2. Letakkan kedua beban dekat tumpukan buku bdan beri tahu siswa bahwa tugas
mereka adalah memindahkan beban di atas tumpukan
3. Tanyakan pada siswa: beban yang manakah yang membutuhkan kuasa yang
lebih besar untuk memindahklannya? letakkan penggaris sehingga membentuk
bidang miring (salah satu ujung berada di atas tumpukan, dan ujung yang lain di
atas meja), dan tarik beban 300 gram pada penggaris ke atas tumpukan buku
dengan memamikai neraca pegas (bacalah pada neraca kuasa yang diperlukan
ketika memindahkan beban).

Pertanyaan:

1. Berapa besar kuaa yang diperlukan untuk memindahkan beban seberat 200 gram
langsung ke atas?
2. Berapa besar kuaa yang diperlukan untuk memindahkan beban seberat 300 gram
dengan memakai bidang miring?
3. Mengapa kuasa yang diperlukan pada bidang miring lebih sedikit dari 300 gram?
Page40

4. Bagaimanakh komponen-komponen gaya bekerja pada bidang miring?


MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

32
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

5. Apa aplikasi lain bidang miring?

Penjelasan

Dibutuhkan kuasa yang jauh lebih kecil dibandingkan berat sesungguhnya benda
jika benda dipindahkan dengan menggunakan bidang miring karena besar komponen
gaya yang searah bidang miring (W ) jauh lebih kecil. Makin landai bidang miring,
makin kecil kuasa yang dibutuhkan. Berat beban pada bidang miring (W) dapat diuraikan
menjadi komponen gaya yang tegak lurus pada bidang miring (W) dan komponen gaya
yang searah dengan bidang miring (W). besar kuasa menjadi sedikit lebih besar dari W
karena adanya gesekan . contoh penerapan lain dapat ditemukan pada sekrup, baji, kapak,
pahat, dan sebagainya.

Apa yang memutuskan benang?

Alat dan bahan:

1. Massa 1 kg atau batu yang


beratnya 1 kg
2. Benang tebal dan benang jahit
tipis
3. Statif dan klem

Prosedur

1. Gantung beban pada dengan tebal yang salah satu ujungnya diikatkan pada klem
yang ada pada statif.
2. Ikat benang dengan benang jahit dan tarik benang jahit perlahan-perlahan dan
perlihatkan pada siswa bahwa massa/batu dapat ditarik sampai tinggi tanpa beban
terputus
3. Biarkan beban tergantung vertical dan berikan tarikan menyentak atau mendadak
pada benang. Tanyakan: sifat apa yang ada pada beban yang menyebankan
benang putus?
4. Ikat lagi benang jahit ke beban, tarik beban dan biarkan beban berayun-ayun,
tetapi ayunan tangan anda sesuai dengan ayunan fase beban, kemudian mendadak
berhentilah mengayunkan tangan. Tanyakan: sifat apa yang ada pada beban yang
menyebankan benang putus?
Pertanyaan
1. Bagian hokum newton pertama yang manakah yang dijelasakan terputusnya
benang pada demonstrasi pertama?
2. Kejadian apakah dalam kehdupan sehari-hari yang dilandasi prinsip dasar ini?
3. Bagian hokum newton pertama yang manakah yang dijelasakan terputusnya
benang pada demonstrasi kedua?
4. Dapatkah anda menebutkan beberapa Kejadian apakah dalam kehdupan sehari-
hari yang didasarkan pada prinsip kedua?
Page40

Penjelasan
MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

33
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

Ketika benang terputus pada demonstrasi pertama, benang ditarik dengan


hentakan yang tajam. Beban ada dalam keadaan diam dan cenderung mempertahankan
diamnya (bagian pertama hokum 1 newton). Terapan prinsip ini dalam kehidupan sehari-
hari adalah menarik taplak meja dari pring-piring hidangan, mendorong skop ke dalam
seonggok kerikil, dll.
Terputusnya beban pada demonstrasi kedua disebabkan oleh ayunan tanngan
yang berhenti mendadak, ketika beban masih bergerak. Beban dalam keadaan bergerak
dan cenderung mempertahankan keadaan geraknya (bagian kedua hokum pertama
newton). Kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan prisnsip ini adalah
berhenti mendadaknya bus dan penumpang cenderung mempertahankan geraknya kea rah
depan.

Segelas air yang terbalik

Alat dan bahan:

1. Gelas transparan (bening) atau cangkir palastik transparan


2. Kertas karton (sedikit lebih luas daripada mulut gelas/cangkir)

Prosedur

1. Isilah gelas atau cangkir setengahnya atau penuh dengan air


2. Letakkan karton kertas di atas gelas
3. Letakkan salah satu telapak tangan di atas karton dan balikkan Gekas sambil
menahan karton di tempatnya (lakukanlah kegiatan ini di atas bak air agar tetesan
air yang mungkin ada tertampung di dalamnya, upayakan juga agar tangan yang
memegang kertas ada dalam keadaan kering)
4. Lepaskan tang yang menahan karton perlahan-lahan.

Pertanyaan

1. Mengapakah karton yang digunakan harus agak kaku?


2. Mengapa tang yang memegang karto harus dalam keadaan kering? Apa akibatnya
jika tan g tersebut basah?
3. Apa yang menahan air dalam gelas sehingga tidak timpah dari dalam gelas yang
terbalik itu?
Page40

4. Dapatkah gelas itu dimiringlngkan tanpa menyebabkan air tumpah ke luar?


MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

34
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

5. Dapatkah kejadia seperti ini dilakukan terhadap zat cair lain? (misalnya: alcohol,
minyak, minuman bersoda (limun), dll?

Penjelasan:

Ketika gekkas berisi penuh air, tidak ada udara yang tertinggal dalam gelas dan
demikian tidak ada tekanan udara. Oleh kardena itu, air di dalam gelas terbalik tertahan di
dalam karena tekanan atmosfer mendorong permukaan karton dari bawah dan mampu
menahan berat air yang ada dalam gelas.

Dalam hal hanya sebagian gelas yang berisi air, kejadian ini dapat dijelskan
sebagai beriku: ketika gelas diabaikan, ada air sedikit menetes ke luar dari dalam gelas
melalui celah di antara gelas dan karton. Keluarnya air ini menyebabkan volum
kantong udara di dalam gelas membesar, yang selanjutnya menurunkan tekanan udara
tersebut. Oleh karena itu, tekanan atmosfer menjadi lebih besar daripada tekanan udara di
dalam kantong udara.

Alcohol dan minyak juga ditahan dalam gelas dibalikkan, tetapi minuman
bersoda tidak dapat ditahan. Sebab, minuman bersoda mengeluarkan karbon dioksida ke
kantong udara sehingga tekanan di dalam kantong udara tidak dapat turun menjadi
lebih kecil daripada tekanan atmosfer.

Page40

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

35
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

MENARIK TAPLAK MEJA

Alat dan bahan

1. Gelas kimia besar (atau gelas lain yang


memiliki dasar yang rata)
2. Lembar kain yang panjang dan sempit tanpa
klim/pelipit (atau serbet kertas/tissu)

Prosedur

1. Isi gelas dengan air dan yakinkan bahwa bagian luar gelas telah kering sekali.
2. Gunakan permukaan meja yang licin, bersihkan dan keringkan permukaan meja
tersebut, letakkan gelas kimia berisi air tersebut didekat tepi meja di atas lembar
kain.
3. Tarik lembar kain perlahan-lahan sampai gelas bereda lebih kurang 2 cm dari
pinggir meja, kemudian tarik kaun dengan hentakkan mendadak (jangan ragu-
ragu).

Pertanyaan

1. Mengapa gelas kimia tidak terjatuh dari meja?


2. Mengapa gelas kimia hanya bergerak sedikit saja ke arah pinggir meja?
3. Apa fungsi air didalam gelas kimia?
4. Kejadian-kejadian apa dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan prinsip
yang diamati pada percobaan ini?

Penjelasan

Demonstrasi ini dapat dibuat lebih mengesankan dengan pada awalnya


menepatkan gelas 50 cm dari bibir meja dan selanjutnya menariknya berada kira-kira 2
cm dari tepi meja. Hal ini memperlihatkan keopada siswa bahwa dengan menbarik kai,
gelas juga akan tertarik bersamanya. Tarikan yang perlahan-lahan akan memberikan
gesekan antara gelas dan kain yang cukup besarnya sehingga gelas tetap berada diatas
kain. Air dialam gelas untuk menambah massa gelas. Makin besar massa benda makin
besar inersianya dan makin besar kecendrungannya untuk tetap diam atau
Page40

bergerak lurus beraturan. Tambahan air ini membuat percoabaan lebih mudah berhasi.
MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

36
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

Permukaan meja dan dasar gelas perlu licin dan kering, sehingga terdapat gesekan
minimum ketika kain ditarik dari bawah gelas.

Contoh bagian pertama Nukum newton pertama dalam kehidupan sehari-hari


adalah ketika memindahkan kerikil atau material berat lain dengan sekop dari suatu
tempat ketempat lain: kita tarik sekop dengan mendadak atau memasukkan sekop
kedalam tumpukan kerikil.

BAGAIMANA DAPAT MENENTUKAN VOLUME BATU


Alat dan bahan
1. Kaleng dengan ukuran
sedang.
2. Silinder ukur, sehelai
benang.
3. Berbagai jenis batuan,
termasuk : batu apung, batu
pasir, batu granit.

Prosedur
1. Buatlah sebuah kaleng berpancuran dengan jalan membuat jalur sebesar kira-kira
2 cm dan sepanjang kira-kira 5 cm ke arah bawah, dan buatlah pancuran dengan
jalan menekuk potongan kaleng keluar.
2. Letakkan kaleng tersebut siatas tumpukan buku dan isi dengan isi sampai air
tertumpah keluar.
3. Letakkan silinder ukur tepat dibawah pancuran sehingga air akan mengalir masuk
kedalam silinder.
4. Unutk mengukur volume batu, ikat batu dengan benang dan masukkan kedalam
kaleng secara perlahan-lahan sampai batu benar-benar tenggelam. Bacala volume
air yang berda didalam silinder ukur ( unutk benda yang mengapung, seperti batu
apung, gunakan jarum untuk membenamkan keseluruhan benda dibawah
permukaan air).
5. Timbang batu dan mintalah siswa menetukan massa jenis (kerapatan) masing-
maisng batu ( : m/v)
Pertanyaan
1. Apa yang menyebabkan air tertumpah keluar?
2. Apa yang mempengaruhi jumlah air tertumpah keluar?
3. Mengapa batu harus dibenamkan kedalam air?
4. Hasil apa yang didapatkan bila batu tidak terbenam seluruhnya?
5. Variabel-variabel apa yang harus dikendalikan bila kita ingin membandingkan
banyak air yang didesak oleh batu-batu yang berbeda?
6. Mempengaruhi banyaknya air yang tumpahkah bentuk batu?
7. Akankah sebuah batu yang berbentuk bulat dan sebuah batu lain yang berbentuk
Page40

kubus, yang jenis dan massanya sama, akan menumpahkan air yang banyakanya
berbeda pada percobaan diatas?
MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

37
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

Penjelasan
Batu yang jenisnya berbeda memiliki kerapatan yang berbeda pula. Kerapatan
didenifisikan sebagai massa persatuan volume. Volume batu yang bentuk nya tidak
teratur dapat dikukur dengan mudah dengan cara membenamkan batu kedalam air dan an
mengukur volume air yang tertumpah keluar. Cara penghukuran ini dapat dilakukan
dengan memakai bejana luber.
Untuk batu-batu dengan massa yang sama namun berbeda jenis, jumlah air yang
akan tumpah akan berbeda, karena terdapat perbedaan kerapatan.

AIR NAIK SECARA MISTERIUS II

Alat dan bahan

1. Sebuah tabung reaksi dan pemegang tabung reaksi.


2. Sebuah gelas kimia (400 ml) atau wadah jenis air lain.
3. Sebuah pembakar bunsen atau pembakar spiritus dan pewarna makanan.

Prosedur
1. Isilah gelas kimia besar dengan air dingin dan berilah pewarna.
2. Tuangkan air sedikit kedalam tabung reaksi (kira-kira 3 ml) dan didihkanlah
(sketsa A).
3. Setelah air mendidih dengan kuat selama kira-kira 10 detik, dengan cepat
masukkanlah tabung reaksi ini terbalik kedalam air berwarna. Jaga agar mulut
tabung reaksi selalu ada didalam air. Lihat sketsa B.

Pertanyaan
1. Selain air, ada apa lagi didalam tabung reaksi sebelum dipanaskan?
2. Ada apa di dalam tabung reaksi selama pemanasan?
3. Apa yang tejadi selama tabung reaksi diletakkan terbalik didalam air berwarna?
4. Apa yang terjadi pada air ketika mendidih?
5. Apa yang terjadi pada uap air ketika didinginkan?
6. Bagaimana perubahan suhu tabung reaksi ketika didinginkan?
7. Mengapa air berwarna itu naik di dalam tabung reaksi yang dibalikkan?

Penjelasan
Sebelum pemanasan, tabung reaksi berisi air sedikit dan sisanya berisi udara.
Pendidihan air menghasilkan uap air dan uap air ini mendorong udara keluar tabung
reaksi (air didihkan dengan kuat). Setelah tabung reaksi didinginkan dalam air dingin
Page40

berwarna, air panas dari tabung reaksiMADRASAH


tertumpah keluar kedalam
ALIYAH wadah(MAN)
NEGERI yang lebi bPesar,
WAJO

38
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

tabung reaksi mendingin perlahan-perlahan, yang menyebabkan uap air mengembun. Ini
mengurangi tekanan di dalam tabung reaksi dan dengan demikian air dalam tabung reaksi
terdorong keatas oleh tekanan atmosfer yang ada.
Kejadian-kejadian lain yang serupa adalah sukanya membuka atau
melepaskantutup pancinya setelah panci digunakan untuk memanasakan air atau
memanaskan sup, (hanya jika tutup panci itu dapat menutup kedap/rapat

Balon di dalam labu

Alat dan bahan

1. Labu erlemeyer (150-200 ml)


2. Balon karet bulat dengan mulut besar (tidak ditiup-kempes)
3. Kompor listrik atau pembakar spritus dan kaki tiga

Prosedur

1. Masukkan sedikit saja air (kira-kira 20 ml) ke dalam labu dan panaskan labu
sampai air di dalamnya mendidih (gunakan beberapa potong batu didih)
2. Biarkan air mendidih dengan kuat sekurang-kurangnya selama 1 menit penuh
3. Singkirkan labu dari kompor dan denga segera pasang balon pada labu dengan
memasukkan mulut labu ke dalam mulut balon
4. Biarkan labu mendidih perlahan-lahan menuju suhu kamar (balon akan terisap ke
dalam labu dengan permukaan luarnya menghadap ke dalam)

Pertanyaan

1. Apakah yang ada dalam labu selain air?


2. Apakah yang dilakukan air ketika didihkan?
3. Apa yang dilakukan uap air kepada udara di dalam labu?
4. Mengapa balon masuk ke dalam labu?
5. Mengapa balon terus menggembun di dalam labu?

Penjelasan
Pada waktu didihkan, air berubah dari wujud cair menjadi wujud gas. terbentuk
uap air dan uap ini mendesak udara yang mula-mula berada dalam labu keluar dari labu.
Makin lama air didihkan, makin sedikit udara yang tertinggal dalam labu. Setelah labu
ditutup dengan balon, udara tidak dapat kembali ke dalam labu. Mendinginnya labu
Page40

menyebabkan uap air di dalamnya MADRASAH


mengembun dank arenaNEGERI
ALIYAH itu menimbulkan keadaan
(MAN) WAJO

39
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

setengah hampa di dalam labu. Keadaan ini menyebabkan terisapnya balon ke dalam labu
dan tekanan atmosfer meniup dan menggembunkan balon di dalam labu.
Selam berlangsungnya pendingan labu dan pengisapan balon ke dalam labu,
harus dijaga jangan sampai mulut balon terpelintir dan tertutup (ini akan menghalangi
seluruh balon masuk ke dalam labu, hamya sebagian balon akan masuk dang mungkin
balon akan pecah).

Gelas yang bernyanyi

Alat dan bahan

1. Gelas anggur (atau gelas ain dengan bibir yang rata dan halus)
2. Sedikit cuka atau asam encer

Prosedur

1. Cuci tangan anda dengan sabun dan letakkan gelas anggur di atas meja
2. Celupkan jari telunjuk atau jari tegah kedalam cuka, tahan gelas angggur agar
berdiri stabil dengan tangan yang lain(tahan gelas sehingga menempel ke meja),
gosok bibir gellas dengan juari yang sudah dimasukkan kedalam cuka.
3. Penggosokan ini harus dilakukan secara perlahan-lahan (jika gosokan jari tetap
tidak menghailkan bunyi, hal ini mungkin dinding gelas berminyak atau jari anda
belum cukup bersih).
4. Tuankan sedikit air kedalam gelas anggur dan gosok kembali. Perhatiakn
perubabahan tinggi nada.,

Pertanyaan

1. Apa guna cuka ?


2. Mengapa tangan dan gelas harus bersih ?
3. Apa yang sebenarnya dilakukan jari ketika mengosok-gosok bibir gelas ?
4. Apa yang terjadi pada tinggi nada ketika air dituangkan kedalam gelas?

Penjelasan
Ketika jari mengosok-gosok bibir gelas , jari tidak sekedar menggelincir, tetapi
menggelincir dan tertahan-tahan silir berganti dengan pergantian yang cepat. Hal ini sama
Page40

dengan memukul-mukul pinggir gelas dengan benda keras dengan lemah dan dengan
MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

40
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

urutan yang sangat cepat. Cara kerjanya mirip dengan pemukul lonceng. Segera setelah
beberapa getaran pertama dihasilkan, getaran ini membuat gelas berosenansi karna tinggi
nada yang dihasilkan sama benar dengan tinggi nada yang dihasilkan gelas itu sendiri.
Dengan menambahkan air pada gelas, massa benda yang digetarkan bertambah
sehingga nada yang dihasilkan semakin rendah.

PERCOBAAN KIMIA

ASAM DAN BASA

A. Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa dapat memanfaatkan bahan alam sebagai indicator asam basa.
2. Mahasiswa dapat mengetahui sifat-sifat larutan melalui beberapa indikator.
B. Materi Singkat
Pengertian Asam dan Basa
Asam adalah suatu senyawa yang dapat memberikan ion hidrogen atau ion
hidronium bila dilarutkan kedalam air, sedangkan basa merupakan suatu senyawa
yang dapat memberikan ion hidroksi bila dilarutkan ke dalam air.1
Asam:
a. Asam memiliki rasa masam; misalnya cuka yang mempunyai rasa dari
asam asetat, dan lemon serta buah-buahan sitrun lainnyayang
mengandung asam sitrat.
b. Asam menyebabkan perubahan warna pada zat warna tumbuhan:
misalnya mengubah warna lakmus biru menjadi merah.
c. Asam bereaksi dengan logam tertentu seperti seng , magnesium dan besi
menghasilkan gas hidrogen . reaksi yang khas adalah antara asam
klorida engan magnesium:
+ +

d. Asam bereaksi dengan karbonat dan bikarbonat seperti ,

dan , menghasilkan gas karbon dioksida.


e. Larutan asam dalam air nebghantarkan arus listrik.
Basa :
a. Basa memiliki rasa pahit
b. Basa terasa licin misalnya, sabun yang mengandung basa memiliki sifat ini
c. Basa menyebabkan perubahan warna pada zat warna tumbuhan: misalnya
mengubah warna lakmus dari merah menjadi biru
Page40

1 MADRASAH
Qaddafi Muh.Penuntun Praktikum ALIYAH NEGERI 2013)
Kimia Dasar(Makassar:uin. (MAN)hal.
WAJO33

41
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

d. Larutan basa dalam air menghantarkan arus listrik.2


C. Konsep Asam-Basa
Untuk mengetahui reaksi-reaksi yang sederhana maupun yang rumit maka
perlu mengerti koonsep asam-basa. Pada hakekatnya reaksi-reaksi kimia dapat
dirangkum sebagai reaksi asam-basa.
Kita mengetahui ada tiga konsep asam-basa yaitu:3
1. Konsep Asam Basa menurut Arrhenius
Dalam tahun 1887 Syante Arrheniusmempostulatkan bahwa bila molekul
elektrolit dilarutkan dalam air, akan terbentuk ion-ion negatif dan positif.
Menjelang akhir abad sembilan belas definisi asam dan basa dinyatakan dalam
teori pengionan Arrhenius. Asam Arrhenius ialah zat yang melarut kedalam air

untuk memberikan ion-ion , dan basa Arrhenius ialah zat yang melarut ke

dalam air untuk memberikan ion-ion .4


Kelemahan-kelemahan konsep asam-basa Arrhenius antara lain adalah:
a. Tidak dapat menerangkan sifat-sifat
b. Tidak mesti senyawa yang mengandung hidrogen bersifat asam , terlihat
pada senyawa hidrokarbon
c. Tidak mesti senyawa yang mengandung gugus hidroksi, bersifat basa.
Senyawa-senyawa fenol dan keluarga fenol mengandung OH, namun
justru bersifat asam, misal fenol, eugenol,vanilin dan sebagainya.
d. Tidak mesti senyawa yang pahit harus ada yang mengandung OH.
Senyawa alkaloid bersifat basa namun sifat basa ditentukan oleh adanya
gugus amina, -N,-H .5
2. Konsep Asam Basa menurut Bronsted-Lowry
Dalam tahun 1923 J.N Bronsted di Denmark dan T.M Lowry srcara terpisah
menyatakan cara lain dalam memberikan asam basa.6 Dikatakan senyawa bersifat
asam bila senyawa dapat melepaskan atau memberikan proton (yang dimaksud

proton disini adalah ion hidrogen ) atau sering dikatan sebagai proton donor.

2
Chang Raymond,.Kimia Dasar(jil. 1. JakartaL:Erlangga 2005) hal. 96
3
Sastroharmidjojo, Kimia Dasar, (Cet I; Jakarta: Erlangga, 2010), hal. 257
4
Keenan, Kimia untuk Universitas (edisi keenam; Jakarta:Erlangga) hal. 408
Page40

5
Sastroharmidjojo, Kimia Dasar, (Cet I; Jakarta: Erlangga, 2010), hal. 257-258
6
Keenan,dkk. Kimia untuk Universitas MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) hal.
(edisi keenam;Jakarta:Erlangga) WAJO
408

42
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

Sedangkan senyawa bersifat basa bila senyawa dapat menagkap atau menerima
proton, hingga sering dikenal sebagai proton acceptor. Kelemahan konsep asam-

basa ini tidak dapat menjelaskan sifat-sifat senyawa seperti: dan


7
Defenisi Arrhenius mengenai asam dan basa hanya terbatas pada penerapan
dalam larutan dengan medium air. Definisi yang lebih luas, yang dikemukakan
oleh kimiawan Denmark Johannes Bronsted pada tahun 1932. Menyatakan asam
sebagai donor proton dan sebagai ekseptor proton. Zat-zat yang berperilaku
menurut definisi ini disebut Asam Bronsted (bronsted Acid) dan basa Bronsted
(Bronsted Base).8
3 Konsep Asam Basa Lewis
Teori yang sangat umum mengenai perilaku asam dan Basa dinyatkan oleh
G.N.Lewis. menurut konsep ini, suatu asam lewis didefenisikan sebagai spesi apa
saja yangbertindak sebagai penerima pasangan-elektron dalam reaksi kimia, dan
suatu basa Lewis ialah donor pasangan-elektron. Definisi Lewia taat-aazas dengan
pandangan Bronsted-Lowry, karena proton dapat dipandang sebagai suatu
penerima pasangan-elektron. Suatu zat yang menerima proton dapat dipandang
sebagai suatu donor pasangan-elektron. Definisi Lewis memperluas konsep
hubungan Asam-Basa kesejumlah reksi yang tidak melibatkan transfer proton. 9
Asam adalah suatu spesies yang dapat menerima pasangan elektron bebas
(akseptor pasangan elktron) dalam suatu reaksi kimia. Basa adalah suatu spesies
yang dapat memberikan pasangan elektron bebas (donor pasangan elektron).
+ Al-
Alcl3 adalah asam karena dapat menerima pasangan elektron dari

adalah basa karena dapat memberikan pasangan elektron

bebasnya.
Senyawa bersifat basa bila senyawa dapat melepaskan atau memberikan
sepasang elektron, sering dikenal sebagai elektron donor. Sedangkan senyawa

7
Sastroharmidjojo, Kimia Dasar, (Cet I; Jakarta: Erlangga, 2010), hal. 258-259
8
Chang Raymond.Kimia Dasar,(jil. 1: Jakarta; Erlangga. 2005)hal. 96
Page40

9
Keenan,dkk. Kimia untuk Universitas (edisi keenam; Jakarta:Erlangga) hal.
425-426 MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

43
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

bersifat asam bila dapat menerima atau menangkap sepasang elektron, hingga
disebut sebagai electron aceptor. Untuk memahami konsep asam-basa Lewis kita
harus mengetahui: teori atom, konfigurasi elektron, elektron valensi dan struktur
elektronik. Ciri-ciri basa Lewis: senyawa netral yang memiliki pasangan elektron

bebas, M:; senyawa bermuatan negatif, ; dan senyawa yang mengandung

ikatan.
C. Alat dan Bahan
1. Kegiatan 1 (Ekstrak alam sebagai indikator)
Alat dan Bahan
a. Gelaskimia 4 buah
b. Lumping/ Alu 1 buah
c. Pipet tetes 3 buah
a. Tabung Aquades secukupnya
b. Ekstrak kunyit 20 tetes
c. Ekstrak bunga rosilia 20 tetes
d. Ekstrak kembang sepatu 20 tetes
e. Ekstrak bunga asoka 20 tetes
f. Larutan HCl0,1 M 40 tetes
g. Larutan CH3COOH1 M 40 tetes
h. Larutan NaOH0,1 M 40 tetes
i. Tissue secukupnya
j. Tabung reaksi 12 buah
2. Kegiatan II(Menggunakan beberapa indikator)
a. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan II yyaitu sebagai berikut :
1) Pelat tetes 12 lubang 2 buah
2) Pipet tetes 3 buah
b. bahan
1) Lakmus biru secukupnya
2) Lakmus merah secukupnya
3) Larutan CH3COOH1 M 15 tetes
4) Larutan HCl 0,1 M 15 tetes
5) Larutan NaOH 0,1 M 15 tetes
6) Metil jingga 3 tetes
7) Metil Merah 3 tetes
8) PP (Penolftalien) 2 tetes
9) Tissue 1 tetes
Page40

B. Cara Kerja MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

44
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

1. Kegiatan 1 (Ekstrak alam sebagai indikator)


Cara kerja pada percobaan 1 adalah sebagai berikut :
a. Larutan NaOH
1) Menyiapkan bahan dan alat yang akan digunakan.
2) Menuangkan larutan NaOH ke dalam tabung reaksi empat buah
masing masing lima tetes.
3) Menambahkan larutan NaOH ke dalam tabung reaksi, masing
masing empat tetes, mengamati perubahan warna yang terjadi.
4) Mencatat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan.
b. Larutan CH3COOH
1) Menyiapkan bahan dan alat yang akan digunakan.
2) Menuangkan larutan CH3COOH ke dalam tabung reaksi empat
buah masing masing lima tetes.
3) Menambahkan larutan CH3COOH ke dalam tabung reaksi, masing
masing empat tetes, mengamati perubahan warna yang terjadi.
4) Mencatat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan.
c. Larutan HCl
1) Menyiapkan bahan dan alat yang akan digunakan.
2) Menuangkan larutan CH3COOH ke dalam tabung reaksi empat
buah masing masing lima tetes.
3) Menambahkan larutan CH3COOH ke dalam tabung reaksi,
masingmasing empat tetes, mengamati perubahan warna yang
terjadi.
4) Mencatat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan.
2. Kegiatan II (menggunakan beberapa indikator)
Cara kerja pada percobaan II adalah sebagai berikut :
a. Larutan NaOH
1) Memasukkan larutan NaOH 0,1 M ke dalam empat lubang pelat tetes
masing-masing sebanyak lima tetes.
2) Memasukkan masingmasing satu potong kertas lakmus merah dan
biru pada lubang pertama, Metil jingga pada lubang kedua, Metil
merah pada lubang ketiga, dan penolftalein pada lubangkeempat
pada larutan NaOH.
3) Mengamati perubahan warna yang terjadi.
4) Mencatat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan.
b. Larutan CH3COOH
Page40

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

45
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

1) Memasukkan larutan CH3COOH 1 M ke dalam empat lubang pelat


tetes masing-masing sebanyak tiga tetes.
2) Memasukkan masingmasing satu potong kertas lakmus merah dan
biru pada lubang pertama, Metil jingga pada lubang kedua, Metil
merah pada lubang ketiga, dan penolftalein pada lubang keempat
padalarutan CH3COOH.
3) Mengamati perubahan warna yang terjadi.
4) Mencatat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan.
c. Larutan HCl
1) Memasukkan larutan HCL0,1 M ke dalam empat lubang pelat tetes
masing-masing tiga tetes.
2) Memasukkan masingmasing satu potong kertas lakmus merah dan
biru pada lubang pertama, Metil jingga pada lubang kedua, Metil
merah pada lubang ketiga, dan penolftalein pada lubang keempat
pada masingmasing larutan.
3) Mengamati perubahan warna yang terjadi.
4) Mencatat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan.

Page40

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

46
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

E. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada percobaan yang telah dilakukan adalah
sebagai berikut:
1. Kegiatan 1(Ekstrak alam sebagai indikator)
Perubahan Warna
Ekstrak Warna Larutan Larutan
No Larutan HCL
Alam Awal NaOH CH3COOH

Kuning
1. Kunyit
Pekat

Kembang
2.
Sepatu Ungu

Bunga
3.
Rosilia Pink

4. Merah
Bunga Asoka
bata

Tabel 4.1 : Pengamatan dengan menggunakan indikator ekstrak alam


2. Kegiatan 2 : (Menggunakan beberapa indikator)
Warna indikator dalam larutan
Warna
No Indikator Larutan Larutan Larutan
Awal
NaOH CH3COOH HCl

1 Lakmus Biru Biru

Lakmus
2 Merah
Merah

3 Metil Orange Orange


4 Metil merah Merah

5 Penolftalien Bening
Page40

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

47
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

HASIL KALI KELARUTAN


A. Tujuan Percobaan
1. Membuat larutan jenuh suatu larutan garam karbonat
2. Menentukan kelarutan garam karbonat
3. Menentukan hasil kali kelarutan garam karbonat
B. Materi Singkat
Kelarutan (solubility) adalah jumlah maksimum zat yang dapat larut
dalam sejumlah tertentu pelarut. Pada zat yang tergolong mudah larut,satuan
kelarutan di nyatakan dalam gram per 100 gram air. Akan tetapi,pada zat yang
tergolong sukar larut,kelarutan dinyatakan dalam mol.L-1 sama dengan
molaritas.misalnya perak kromat (Ag2CrO4) merupakan garam yang sukar
larut dalam air,sebagian larut dan sebagian terurai menjadi ion-ionnya.
Kesetimbangan dalam larutan jenuh perak kromat adalah sebagai berikut :
Ag2CrO4 (s) 2Ag+ (aq) + CrO42- (aq)
Konsentrasi Ag2CrO4 yang larut dalam air di sebut kelarutan Ag2CrO4.
Tetapan kesetimbangan reaksi di atas adalah : Ag+ CrO42- Ag2CrO4

Tetapan kesetimbangan dari kesetimbangan antara garam atau basa yang


sedikit larut di sebut tetapan hasil kali kelarutan yang di nyatakan dengan
lambang Ksp.
Persamaan tetapan hasil kali kelarutan untuk Ag2CrO4 adalah :
Ksp = [Ag+]2[CrO42-]
Jadi, Ksp atau hasil kali kelarutan adalah ahsil kali konsentrasi ion-ion
dalam larutan jenuh dan tiap konsentrasi di pangkatkan dengan koefisien
reaksi.10
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Buret 1 buah
b. Corong 1 buah
c. Gelas Elemeyer 100 3 buah
d. Gelas Kimia 250 5 buah
e. Pipet tetes 1 buah
f. Pipet gondok 25 ml 1 buah
g. Pipet gondok 10 ml 1 buah
Page63

10
Sukardjo, kimia fisika, (Ed.Revisi
MADRASAH Cet. ALIYAH
3; Jakarta:Rineka Cipta,2004),
NEGERI (MAN) WAJO
h.266

48
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015
h. Pipet gondok 5 ml 1 buah
i. Statif dan klem 1buah
2. Bahan
a. Aquades
secukupnya
b. HCl 0,001 M secukupnya
c. Indikator penolphtalein secukupnya
d. Larutan MgCO3 secukupnya
e. Larutan CaCO3 secukupnya
f. NaOH 0,OO1 M secukupnya
D. Cara kerja
1. Larutan mgco3
2. Mengambil larutan mgco3 jenuh sebanyak 25 ML dengan pipet gondok
memasukkan kedalam erlemeyer 100 ml, menambahkan 5 Ml HCI
0,001 M dangan menggunakan pipet gondok.
3. Menambahkan larutan naoh 0,001 M sebanyak 10 ML, tetesi indikator
fenol merah ( FM ) atau penolphtalein (PP)
4. Menitrasi larutan dendan larutan baku HCI 0,001 M hingga terjadi
perubahan warna indikator.
5. Mencatat volume penitar yang dibutuhkan
6. Mengulangi cara kerja a sampai e sebanyak 2 kali lagi, sehingga diperoleh
3 data (triplo)
7. Menghitung volume venitar rata-rata ( untuk dimasukkan dalam hitungan )

E. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
Larutan Jenuh V1 (ml) V2 (ml) V3(ml) Vrata-rata (ml)

KINETIKA REAKSI
A. Tujuan Percobaan
1. Mempelajari pengaruh suhu dan konsentrasi pada kecepatan reaksi
2. Menentukan tetapan kecepatan reaksi dan orde reaksi pada sistem H 2SO4
dan Na2S2O3.
B. Ringkasan Materi
Reaksi-reaksi kimia berlangsung dengan laju yang berbeda-beda . Ada
reaksi yang berlangsung sangat cepat misalnya reaksi penetralan antara larutan
asam klorida dan larutan natrium hidroksida, dan ada pula reaksi yang
berlangsung lambat misalnya perkaratan besi . laju reaksi dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Dalam industri suatu proses terkadang perlu dipercepat atau
Page63

diperlambat . oleh karena itu setiap reaksi kimia dalam industri perlu perlu
MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

49
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015
dilangsungkan pada kondisi tertentu agar produknya dapat diperoleh dalam waktu
sesingkat mungkin. dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi suatu
reaksi , reaksi itu dapat dikendalikan .11
Banyak reaksi yang berlangsung dalam tahapan-tahapan , dalam deretan
tahapan ini disebut mekanisme reaksi 12. dimekanika reaksi merupakan perincian
serangkaian reaksi elementer dengan laju yang digabungkan untuk menghasilkan
reaksi keseluruhan. Sangat mungkin untuk menuliskan beberapa mekanisme
reaksi , masing-masing sesuai dengan reaksi keseluruhan yang ada. Salah satu
tujuan kinetika kimia adalah menggunakan laju reaksi hasil pengamatan untuk
memilih berbagai mekanisme reaksi yang dapat diterima.13
Kinetika kimia adalah bagian dari kimia fisika yang mempelajari
kecepatan reaksi-reaksi kimia dan mekanisme reaksi reaksi tersebut. Tidak semua
reaksi kimia dapat dipelajari secara kinetik . diantara kedua jenis ini, banyak
reaksi-reaksi yang kecepatannya dapat diukur 14. kecepatan reaksi tergantung dari
1. Jenis zat pereaksi
2. Temperatur reaksi
3. Konsentrasi zat pereaksi
Menurut Dulkberg dan Waag ( hukum kegiatan massa kmia), pada suhu
tetap kecepatan reaksi dalam suatu sistem homogeby berbangding lansung dengan
kepekatan z t yang bereaksi. Koefisien masing-masing zat yang beraksi bagi tiap-
tiap kepekatannya.15
Persamaaan Reaksi :
mA + nB Yc + zD ( 2.1 )
kecepatan reaksinya adalah :
v = k =[A]m [B]n ( 2.2 )
dimana :
V = kecepatan reaksi
K = tetapan kecepatan reaksi

11
Tim dosen uin, Penuntun Praktikum Kimia Dasar(Ed. Revisi; Makassar: Press UIN
Alauddin Makassar, 2012), h. 37
12
Ibid , hlm 37
13
Oxtoby Gillis, kimia modern ( Ed. Revisi; Jakarta: citra aditya , 2009), h.417
14
Suukarjo, Kimia fisika ( Ed. Revisi; Jakarta: RIineka , 1995), h.323
Page63

15
Tim dosen uin, Penuntun Praktikum Kimia Dasar(Ed. Revisi; Makassar: Press UIN
Alauddin Makassar, 2013), h. 20 MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

50
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015
M dan n = orde reaksi
Hubungan antara tetapan kecepatan reaksi dengan suhu diperlihatkan
dalam persamaan Archinius sebagai berikut :
K = A. E Ea/ RT atau In k = In A Ea/ RT ( 2.3 )
Dimana :
A = tetapan archenius
Ea = energi Aktivasi
R = tetapan gas
T = Suhu
Dari persamaan ini terlihat bahwa In k sebagai fungsi I/T merupakan garis lurus
dengan intersep In a dan gradient Ea/R . dengan demikian nilai tetapan A dan
energy aktivasi (Ea) dalam reaksi tersebut dapat ditentukan.16
A . pengertian Laju Reaksi
Laju reaksi ialah cepat atau lambatnya suatu reaksi berlangsung .
pengetahuan tentang laju reaksi sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari
dan industri . laju reaksi ditentukan melalui percobaan yaitu dengan mengukur
banyaknya pereaksi yang dihabiskan atau banyaknya produk yang dihasilkan
dalam waktu tertentu.17
Perhatikan persamaan reaksi umum berikut ini:
A B
Ketika awal reaksi , yang tersedia adalah konsentrasi A , sedangkan
konsentrasi B belum ada . setelah bebebrapa waktu reaksi berlangsung ,
konsentrasi A akan berkurang , sedangkan konsentrasi B mulai bertambah .18
Jadi laju reaksi didefinisikan sebagai perubahan konsentrasi pereaksi atau
hasil reaksi tiap satuan waktu seccara matematis dirumuskan dengan :

Laju reaksi , v = ( 2.4 )

Bila ditinjau dari perubahan pereaksi dan hasil reaksi , laju reaksi dirumuskan
dengan :
Page63

16
Ibid, hlm 21
17
Syarifuddin, inti sari kimia ( Ed.MADRASAH
Revisi; jakarta :Gedung
ALIYAH karisma,
NEGERI 2008),h.
(MAN) WAJO
18
Ibid , hlm

51
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

V= ( 2.5 )

V= ( 2.6 )

B. Pengukuran Laju Reaksi


Eksperimen kinetik mengukur laju berdasarkan perubahan konsentrasi zat
yang mengambil bagian dalam reaksi kima dari waktu ke waktu. Bagaimana
perubahan konsentrasi dipantau secara eksperimen? Jika reaksi culup lambat kita
dapat membuatnya berlangsung untuk waktu yang tertentu, kemudian secara
mendadak menghentikannya dengan pendinginan cepat campuran reaksi tersebut
pada suhu yang cukup rendah . Pada suhu rendah, kita mempunyai untuk
menganalisi kimia terhadap reaktan dan pproduk tertentu. Prosedur ini tidak
berguna untuk reaksi yang cepat, terutama yang melibatkan pencampuran gas ,
yang sulit didinginkan dengan cepat 19. Alternatifnya ialah menggunakan
penerapan cahaya sebagai kuarnya atau (probe). Seperti panjang gelombang
cahaya yang diserap oleh molekul berbeda-beda. Jika panjang molekul tertentu
diserap oleh salah-satu reaktan atau produk, maka pengukuran jumlah cahaya
yang diserap pada panjang pada panjang gelombang itu oleh campuran reaksi
dapat digunakan menentukan konsentrasi reaktan atau produk, maka pengukuran
jumalah cahaya yang diserapa pada panjang gelombang itu oleh campuran reaksi
dapat digunakan menentukan konsentrasi reaktan atau produk yang menyerapnya.
Pengukuran dilakuukan dalam rentang waktu tertentu sering kali, kilatan cahaya
juga dapat digunakan untuk menwakili reaksi yang sangat cepat.20
C. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah :
a. Gelas kima 4 buah
b. Gegep 1 buah
c. Kaki tiga 1 buah
d. Kasa 1 buah
e. Lampu spiritus 1 buah
f. Pipet tetes skala 2 buah
Page63

19
Oxtoby Gillis, kimia modern ( Ed. Revisi; Jakarta: citra aditya , 2009), h.415
20
MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO
Ibid, hlm 415

52
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015
g. Pipet hisap 1 buah
h. Stopwatch 1 buah
i. Tabung reaksi 10 buah
j. Termometer 1 buah
2. Bahan
Bahan - bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah:
a. NaOH 1 M secukupnya
b. Na2S2O3 1 M secukupnya
c. Aquades secukupnya
d. Korek api secukupnya
D. Prosedur Kerja
1. Pengaruh konsentrasi Na2S2O3
a. Mencampurkan isi dengan 5 ml H2SO4 1 M
b. Menyediakan 5 buah tabung reaksi lain dan tiap tabung tersebut diisi
dengan 5 ml,3 ml,2ml,dan 1ml,Na2S2O3,cukupkan volume tabung
dengan aquades hingga volume ke lima tabumg tersebut tetap 5 ml.
c. Campurkan isi tabung yang berisi Na2S2O3 (pada sat kerja b) ke dalam
tabung yang berisi H2SO4 (pada cara kerja a).
d. Bersamaaan dengan bercampurnya kedua zat, stopwatch dijalankan.
e. Stopwatch dihentikan setelah reaksi sempurna (keruh/tanda titik hitam
tidak tampak lagi).
f. Catatan waktu yang diperlukan.
2. Pengaruh konsentrasi H2SO4
a. Sediakan 5 buah tabung reaksi dan masing-masing tabung tersebut diisi
dengan 5 mL Na2S2O3 1 M
b. Sediakan 5 buah tabung reaksi lain dan tiap tabung tersebut diisi dengan
5 mL, 4 mL, 3 mL, 2 mL, 1 mL H 2SO4, cukupkan volume tabung
dengan aquades hingga volume ke lima tabung tersebut tetap 5 mL.
c. Campurkan isi tabung yang berisi H2SO4 (pada saat kerja b) ke dalam
tabung yang berisi Na2S2O3 (pada cara kerja a)
d. Bersamaan dengan campurannya kedua zat, stopwatch dijalankan.
e. Stopwatch dihentikan setelah reaksi sempurna (keruh/tanda titik hitam
tidak tampak lagi).
f. Catat waktu yang diperlukan.
3. Pengaruh suhu
a. Pilih salah satu konsentrasi dari percobaan (1) dan (2).
b. Siapkan minimal 10 buah tabung reaksi (5 buah diisi dengan Na2S2O3 1
M dan 5 buah lainnya diisi dengan H2SO4 1 M.
c. Masukkan ke dalam gelas piala yang berisi air dingin beberapa menit
hinnga suhunya merata.
d. Catatan suhu awal sebelum pencampuran.
Page63

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

53
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015
e. Ambil 2 buah tabung reaksi (1 buah berisi H 2SO4 dan 1 buah berisi
Na2S2O3).
f. Campurkan isi tabung tersebut, dan bersamaan bercampurnya kedua
zat tersebut, stopwatch dijalankan.
g. Stopwatch dihentikan setelah reaksi sempurnah (keruh/tanda titik hitam
tidak tmpak lagi)
h. Catat waktu yang diperlukan.
i. Kerjakan langkah sampai h dengan interval suhu 5 0C atau 10 0C
E. Hasil Pengamatan
1.Tabel Pengamatan
Hasil pengamatan yang diperoleh pada percobaan ini sebagai berikut:

Tabel 4.1 Pengaruh konsentrasi Na2S2O3


H2SO4 1 M Na2S2O3 1 M T (detik) 1/T (detik-1)

Tabel 4.2 Pengaruh konsentrasi H2SO4


H2SO4 1 M Na2S2O3 1 M T (detik) 1/T (detik-1)

Tabel 4.3 Pengaruh suhu


Volume H2SO4 1 M = 5 ml
Volume Na2S2O3 1 M = 5 ml
No Suhu Awal Suhu Akhir T ( detik) 1/T ( detik -1)

4
Page63

5
MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

54
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015

STOIKIOMETRI
A. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan titik stoikiometri
sistem NaOH dan H2SO4.
B. KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Stoikiometri
Dalam bahasa Yunani , kata stoichen berarti unsur. Istilah stoikiometri
(stoichiometry) secara harfiah berarti mengukur unsur , tetapi dari sudut
pandang praktis , stoikiometri meliputi semua bilangan kuantitatif yang
meliputkan massa atom dan massa rumus , rumus kimia,dan persamaan
kimia.kita telah mempelari makna kuantitatif dari rumus kimia dan sekarang
kita akan melihat beberapa segi kuantitatif tambahan dalam persamaan kimia.
Hukum Dasar Ilmu Kimia
1. Hukum kekekalan massa
Penelaahan reaksi kimia secara kuantitatif dapat memberi informasi
tentang perubahan kimia yang mungkin terjadi. Pada kondi normal, suhu
250C,tekanan 1 atm perubahan kimia juga di sertai dengan perubahan massa
yang berubah menjadi energi.Tetapi karna perubahan massa,ini kecil
sekali,perubahan dapat di abaikan.Pada umumnya di katakan bahwa pada
kondisi iyu perubahan kimia tidak menyebabkan perubahan massa, dengan
demikian, dalam perubahan kimia, jumlah massa zat yang di hasilkan oleh
perubahan itu sama dengan jumlah massa zat sebelum terjadi
perubahan.Peristiwa ini sesuai dengan hukum kekebalan massa, yaitu massa
zat sebelum dan sesuda reaksi sama. Pernyataan ini di kemukakan oleh Antoine
Page63

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

55
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015
Lavoisier (1774) dari hasil percobaan-percobaan, yang di lakukannya, dengan
jalan menimbang massa zat sebelum dan sesudah suatu reaksi kimia terjadi.21
2. Hukum Perbandingan Tetap

Setelah di ketahui adanya hubungan antara massa zat ebelum dan


sesudah reaksi kimia, dengan munculnya hukum kekekalan massa, maka
pada tahun 1799 Josep louis Proust melakukan penelitaian tentang
hubungan massa unsur-unsur yang membentuk suatu senyawa. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa senyawa yang sama selalu
maengandung unsur-unsur penyusunnya dalam perbandingan yang
sama.Susunan unsur-unsur dalam suatu senyawa dapat di tentukan dengan
cara analisis kimia,bardasarkan data hasil analisis itu dapat di tentukan
rumus kimia dari senyawa yang bersangkutan .Sebagai contoh senyawa besi
sulfida, dimana perbandingan massa besi dan beleran tetap yaitu 7:4. Contoh
lain misalnya air yang perbandingan massa hidrogen dan oksigen juga tetap
yaitu 1:8. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, Proust mengusulkan
suatu hukum yang kemudian dikenal dengan istilah hukum Proust (hukum
perbandingan tetap).22

3. Hukum Perbandingan Berganda

Pecobaan-percobaan yang dikembangkan setelah adanya hukum


kekelan massa dan perbandingan tetap ini menunjukkan bahwa ada
beberapa pasangan unsur-unsur yang membentuk suatu senyawa dengan
lebih dari suatu macam perbandingan massa yang tetap. John Dalton adalah
orang yang pertama kali meneliti kasus tersebut dalam tahun 1804. Sebagai
gambaran atas temuan John Dalton itu, misalnya senyawa CO dan CO 2. Pada
senyawa CO dan CO2perbandingan massa karbon dan oksigen adalah 3:4,
sedangkan pada senyawa CO2 perbandingan massa antara karbon dan
oksigen adalah 3:8. Data ini menunjukkan bahwa perbandingan massa
oksigen dalam senyawa CO dan CO2dengan massa karbon yang sama
adalah 4:8 atau 1:2.23
Page63

21
Tim Dosen UNHAS,Kimia Dasar,(Makassar:2007),.h 48
22
Tim Dosen UNHAS,KimiaMADRASAH
Dasar,(Makassar:2007).,h
ALIYAH NEGERI 49 (MAN) WAJO
23
Ibid.,h 49

56
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015
Hukum Perbandingan Ganda, yaitu bila dua macam unsur dapat
membentuk dua senyawa atau lebih, sedang massa salah satu unsur sama
banyaknya maka massa unsur lainnya dalam senyawa-senyawa itu akan
berbanding sebagai bilangan bulat positif dan sederhana.24

4. Hukum Perbandingan Volume

Hubungan antara volume-volume dari gas-gas dalam reaksi kimia telah


diselidiki oleh Joseph Gay-Lussac dalam tahun 1905. Pada penelitian itu
ditemukan bahwa pada suhu dan tekanan tetap, setiap satu volumre gas
oksigen akan bereaksi dengan 2 volume gas hidrogen menghasilkan 2
volume uap air, dengan demikian perbandingan antara volume
hidrogen,volume oksigen dan volume uap air berurut adalah 2:1:2. Konsep
hubungan antara volume gas yang bereaksi dengan volume gas yang
dihasilkan dari reaksi tersebut sangat berguna untuk menjelaskan tentang
proses reaksi kimia yang terjadi.25

Berdasarkan uraian diatas, disimpulkan bahwa volume-volume gas yang


bereaksi dan gas hasil reaksi, bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama
akan berbanding sebagai bilangan yang bulat dan sederhana. Pernyataan
ini dikenal dengan hukum Gay-Lussac atau hukum perbandingan volume.26

5. Hukum Avogadro

Pada tahun 1911, Amadeo Avogadro membuat hipotesis untuk


menjelaskan bagaiman gas-gas itu bereaksi seperti apa yang diungkapkan
oleh Gay-Lussac. Hipotesis yang diajukan oleh Avogadro adalah, pada suhu
dan tekanan tetap, semua gas yang volumenya sama akan mengandung
molekul yang sama jumlahnya, dengan demikian perbandingan volume
sama dengan perbandingan molekul. Berdasarkan uraian ini Avogadro
Page63

24
Ibid.,h 49
25
Tim Dosen UNHAS,KimiaMADRASAH
Dasar,(Makassar:2007).,h
ALIYAH NEGERI 50 (MAN) WAJO
26
Ibid.,h 50

57
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015
menyatakan bagian terkecil uatu unsur tidak harus merupakan atom tunggal,
akan tetapi dapat berupa suatu kelompok atom yang disebut molekul.27

C. Alat dan Bahan


1. Alat
a. .Gelas kimia 2 buah
b. Pipet volume 3 buah
c. Batang pengaduk 1 buah
d. Termometer 1 buah

2.Bahan

a. H2SO4 0,5 M 50 ml
b. NaOH 1 M 50 ml
c. Tissue secukupnya
d. Air secukupnya
B.Prosedur Kerja
1. Tahap I
a. Memasukkan 20 mL NaOH 1 M kedalam gelas kimia dan catat
temperaturnya (suhu awal)
b. Menyiapkan 5 mL H2SO4 0,5 M (yang sudah di ketahui suhunya)
c. Menuangkan secara perlahan (sambil diaduk) larutan H 2SO4 kedalam
gelas kimia yang berisi larutan NaOH
d. Mencatat suhu optimum (suhu akhir) dari pencampuran tersebut
2. Tahap II
a. Memasukkan 15 mL NaOH 1 M kedalam gelas kimia dan catat
temperaturnya (suhu awal)
b. Menyiapkan 10 mL H2SO4 O,5 M (yang sudah di ketahui suhunya)
c. Menuangkan secara perlahan (sambil diaduk) larutan H2SO4 kedalam
gelas kimia yang berisi larutan NaOH
d. Mencatat suhu optimum (suhu akhir) dari pencampuran tersebut
3. Tahap III
a. Memasukkan 10 mL NaOH 1 M kedalam gelas kimia dan catat
temperaturnya
b. Menyiapakan 15 mL H2SO4 0,5 M (yang sudah di ketahui suhunya)
c. Menuangkan secara perlahan (sambil diaduk) larutan H2SO4 kedalam
gelas kimia yang berisi larutan NaOH
d. Mencatat suhu optimum (suhu akhir) dari pencampuran tersebut
4. Tahap IV
a. Memasukka 20 mL H2SO4 1M kedalam gelas kimia dan catat
Page63

temperaturnya (suhu awal)


27
MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO
Ibid.,h 50

58
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015
b. Menyiapkan 20 mL H2SO4 0,5 M (yang sudah di ketahui suhunya)
c. Menuangkan secara perlahan (sambil diaduk) larutan H2S04 kedalam
gelas kimia yang berisi larutan NaOH
d. Mencatat suhu optimum (suhu akhir) dari pencampuran tersebut
e. Membuat kurva antara suhu rata-rata dan volume H2SO4 atau volume
NaOH
f. Menentukan titik stoikiometri
g. Menuliskan reaksi yang terjadi
h. Menentukan konsentrasi hasil reaksi

E. HASIL PENGAMATAN

Tabel 4.1 .

Volume (mL) Suhu awal (C) Suhu Suhu


akhir(C) (C)
NaOH H2SO4 TO TO TO TA rata TA-TO
NaOH H2SO4 rata

Page63

DAFTAR JUDUL PRAKTIKUM UNTUK SETIAP KIT


MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO
KIT PANAS DAN HIDROSTATIKA

59
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA AKLAM
2015
1. Pemantulan gelombang pada bidang datar

2. Pemantulan gelombang pada bidang lengkung

3.

4.

KIT LISTRIK

5.

6.

7.

8.

9. Alat ukur dasar

10. Rangakaian Terbuka dan Tertutup

11. Bahan Konduktor dan Isolator

12. Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

13.

Page63

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) WAJO

60

Anda mungkin juga menyukai