Pembakuan ini diterbitkan dibawah perencanaan tetap D 422; Dengan singkatan angka perencanaan yang
mengikuti menunjukkan tahun awal pengangkatan atau kasus dimana direvisi. Tahun revisi terakhir. Angka dalam
tanda kurung menunjukkan tahun terakhir persetujuan ulang. Pangkat epsilon () menunjukkan suatu perubahahan
editorial sejak revisi akhir atau persetujuan ulang yang terakhir.
1. Ruang Lingkup
1.1 Metode pengujian ini untuk menentukan kuantitas distribusi ukuran butiran tanah yang lebih besar
dari 75m (tertahan oleh saringan No.200). Sedangkan partikel yang lebih kecil dari 75 m ditentukan
dengan menggunakan uji hydrometer.
Note 1 Pemisahan mungkin dilakukan pada No. 4 (4.75 mm), No, 40 (425 m), atau No. 200 (75 m). Apapun
saringan yang digunakan, harus dicatat di laporan.
Note 2 Dua jenis alat dispersi yang dipakai adalah: (1) pengaduk mekanis kecepatan tinggi, dan (2) dispersi udara
(air dispersion). Penyelidikan ekstensif menunjukkan bahwa alat dispersi udara memberikan dispersi tanah-tanah
plastis dibawah ukuran 20-m yang lebih positif dan degradasi yang lebih kurang untuk seluruh ukuran saat
digunakan dengan tanah berpasir. Karena kelebihan-kelebihan dispersi udara inilah sehingga alat ini dianjurkan
untuk digunakan. Hasil dari dua jenis alat ini berbeda dalam hal besaran, tergantung dari jenis tanah, mengakibatkan
perbedaan dalam distribusi ukuran partikel, terutama untuk ukuran lebih halus dari 20 m.
2. Referensi
2.1 ASTM standards:
D 421 Practice for Dry Preparation of Soil Samples for Particle Size Analysis and Determination of Soil
Constants
E.11 Spesification for Wire-Cloth Sieves for Testing Purposes
E 100 Specification for ASTM Hydrometers
3. Peralatan
3.1 Balances / Timbangan Timbangan dengan ketepatan 0.1-g untuk menimbang material lolos
saringan No.10 (2.00-mm) dan timbangan dengan sensitivitas 0.1% dari beratnya untuk menimbang
material yang tertahan saringan No. 10.
3.2 Alat Penggerak Baik alat A atau B bisa digunakan.
3.2.1 Apparatus A: Alat pengaduk dengan tenaga motor listrik yang memutar batang pengaduk paling
lambat 10,000 rpm tanpa beban. Tangkai harus dilengkapi dengan pelat pengaduk yang terbuat dari besi,
plastik dan karet keras seperti terlihat pada Gambar 1. Batang pengaduk harus memiliki panjang
sehingga pelat pengaduk beroperasi tidak kurang dari 1.5 inci (38.1mm) dari dasar mangkok dispersi.
Mangkok dispersi (sesuai dengan ASTM D 422), seperti Gambar 2, harus dapat menahan sampel saat
proses dispersi
3.2.2 Alat B harus dilengkapi dengan tabung pemisah partikel mempergunakan udara seperti terlihat
pada Gambar 3.
Note 3 Jumlah udara yang diperlukan untuk proses pemisahan adalah 2 ft 3/min; beberapa compressor udara tidak
mampu memberikan kebutuhan udara tersebut untuk beroperasi.
Note 4 Alat sejenis lainnya yang dikenal dengan nama tabung pemisah partikel, dikembangkan oleh Chu dan
Davidson dari Iowa State Collage, memberikan hasil yang sama dengan tabung udara pemisah partikel.
Note 5 Air mungkin mengembun dalam saluran air saat tidak digunakan. Air ini harus dihilangkan, baik dengan
dengan menggunakan water trap dalam saluran air, atau dengan meniup air keluar dari saluran sebelum
menggunakan udara untuk keperluan dispersi.
3.3 Hydrometer Hydrometer ASTM, dapat membaca dalam bentuk tahanan berat jenis atau tahanan
grams per liter, dan mengacu dengan menggunakan Hydrometer 151H atau 152H dalam spesifikasi E
100. Dimensi dari keduanya sama hanya skalanya yang berbeda.
3.4 Silinder Sedimentasi Gelas silinder dengan tinggi 18 inch (457 mm) dan diameter 2.5 inch (63.5
mm) dengan volume 1000 mL. Diameter dalam gelas sedemikian rupa sehingga angka 1000 mL ditandai
sekitar 36 2 cm dari dasar dalam gelas.
3.5 Thermometer memiliki ketepatan pengukuran sampai 1 0F (0.50C).
3.6 Saringan Beberapa saringan mengacu pada spesifikasi E 11. Satu set lengkap dari saringan
seperti berikut:
Note 6 - Sebuah set saringan yang memberikan uniform spacing titik-titik dalam grafik seperti yang disyaratkan
dalam Bagian 17, dapat dipergunakan jika diinginkan. Set saringan ini berisi:
3.7 Water Bath atau Ruangan dengan temperatur konstan - Water bath dapat berupa tangki air dengan
insulasi agar dapat menjaga suhu suspensi pada 68 0F (200F). Untuk ruangan yang memiliki kontrol suhu
otomatis, water bath tidak diperlukan.
3.8 Beaker - Sebuah gelas beaker dengan kapasitas 250 mL.
3.9 Alat pencatat waktu - Jam tangan atau jam dinding dengan penunjuk detik.
4. Larutan Pendispersi
4.1 Suatu larutan sodium hexametafosfat (disebut juga sodium metafosfat) harus digunakan dalam air
suling atau air demineralisasi, dengan 40 g sodium metafosfat/liter larutan. (Catatan 7)
Note 7 - Larutan garam ini, jika bersifat asam, perlahan-lahan kembalikan atau hidrolisa kembali ke bentuk ortofosfat
dengan penurunan resultan dalam aktivitas dispersif. Larutan harus dipersiapkan secara berkala (paling tidak sekali
sebulan) atau diubah menjadi pH 8 atau 9 dengan menggunakan sodium karbonat. Botol-botol yang mengandung
larutan harus memiliki tanggal pembuatan pada sisinya.
4.2 Semua air yang digunakan harus salah satu dari air suling atau air demineralisasi. Air untuk tes
hidrometer harus diusahakan memiliki suhu yang diperkirakan akan terjadi selama tes hidrometer.
Sebagai contoh, jika silinder pengendapan akan diletakkan didalam water bath, air suling atau air
demineral yang akan digunakan harus disamakan temperaturnya dengan temperatur water bath; atau jika
silinder pengendapan dipergunakan didalam ruangan yang memiliki kontrol temperatur, air untuk tes
tersebut harus memiliki temperatur yang sama dengan ruangan. Temperatur dasar untuk tes hidrometer
adalah 680F (200C). Variasi kecil dalam temperatur tidak menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam
praktek dan tidak menghindari penggunaan koreksi yang diturunkan sebagaimana diterangkan.
5. Uji Sampel
5.1 Persiapkan sampel tes untuk analisis mekanis seperti yang diterangkan dalam Practice D421.
Selama proses persiapan sampel dibagi menjadi dua bagian. Satu bagian hanya berisi partikel yang
tertahan pada saringan No.10 (2.00 mm), sementara bagian yang lain hanya berisi partikel yang melewati
saringan No.10. Berat dari tanah yang dikeringkan diudara yang dipilih untuk keperluan tes, sebagaimana
yang tercantum dalam Practice D421, harus cukup untuk menghasilkan kuantitas untuk analisis mekanis
sebagai berikut:
5.1.1 Ukuran dari bagian yang tertahan pada saringan No.10 harus tergantung pada ukuran partikel
maksimum, sesuai dengan aturan berikut:
5.1.2 Ukuran dari bagian yang melewati saringan No.10 harus kira-kira 115 g untuk tanah berpasir
(sandy soil) dan kira-kira 65 g untuk tanah lanau dan lempung.
5.2 Persiapan dilakukan dalam Bagian 5 Practice D 421 untuk menimbang tanah yang dikeringkan
diudara untuk keperluan tes, separasi tanah pada saringan No.10 dengan penyaringan kering dan
pencucian, dan penimbangan bagian tanah tertahan pada saringan No.10 yang telah dicuci dan
dikeringkan. Dari kedua berat ini, persentase tertahan dan lewat saringan No.10 dapat dihitung
berdasarkan 12.1.
Note 8 - Pengecekan nilai berat dan kesempurnaan penghalusan bongkahan tanah dapat dilakukan dengan dengan
menimbang bagian yang lewat saringan No.10 dan menambahkan nilai ini kepada berat bagian yang tertahan pada
saringan No.10 yang telah dicuci dan di keringkan dengan oven.
Analisa Saringan Bagian yang Tertahan Pada Saringan No.10 (2.00 mm)
6. Prosedur
6.1 Pisahkan bagian yang tertahan pada saringan No.10 (2.00 mm) kedalam beberapa fraksi dengan
menggunakan saringan 3 inci (75 mm), 2 inci (50 mm), 1.5 inci (37.5 mm), 1 inci (25.0 mm), 3/4 inci (19.0
mm), 3/8 inci (9.5 mm), No. 4 (4.75 mm) dan No.10 (2.00 mm), atau sebanyak yang diperlukan
tergantung dari sampel, atau spesifikasi untuk material yang akan di uji.
6.2 Lakukan pengayakan dengan cara menggerakkan saringan secara lateral dan vertikal, ditambah
dengan gerakan mengguncang untuk menjaga sampel agar bergerak terus menerus pada bagian
permukaan saringan. Jangan sekali-kali menyentuh bagian-bagian tanah dengan tangan. Teruskan
proses pengayakan sampai tidak lebih dari 1 persen berat residu pada saringan melewati saringan
tersebut dalam 1 menit pengayakan. Pada pemakaian ayakan mekanis, uji kesempurnaan pengayakan
dengan menggunakan metoda ayakan dengan tangan seperti yang dijelaskan diatas.
6.3 Tentukan berat dari tiap-tiap fraksi dengan menggunakan neraca yang sesuai dengan persyaratan
dalam 3.1. Setelah ditimbang semua, jumlah berat tanah yang tertahan pada tiap-tiap saringan harus
sama atau mendekati berat awal tanah sebelum diayak.
Analisis Saringan dan Hidrometer Untuk Bagian yang Lolos Saringan No.10
(2.00 mm)
8. Kelembaban Hygroscopic
8.1 Ketika sample ditimbang untuk uji hydrometer, pisahkan kurang lebih 10 sampai 15 g pada suatu
wadah gelas kecil, keringkan sample di dalam oven bertemperatur , timbang lagi, dan catat beratnya.
Note 9 Alat penyuntik dengan ukuran besar sangat cocok untuk pembilasan. Alat lain termasuk botol pembilas
dengan selang yang tersambung dengan nozzle untuk memberi tekanan pada air distilled.
9.4 Jika apparatus B (Gambar 3) yang digunakan, buka tutup tabung dan sambungkan tabung
menggunakan selang karet, dengan konpresor udara. Pengukur tekanan udara harus terletak antara
tabung dan valve pengontrol. Buka valve sampai menunjukan kekuatan tekanan 1 psi (7 kPa) (Note 10).
Pindahkan campuran air dan sampel kedalam tabung dengan cara membilas menggunakan air distilled.
Tambahkan air distilled jika diperlukan, sampai total volume di dalam tabung tidak lebih dari 250 mL.
Note 10 Tekanan udara pertama 1 psi dibutuhkan untuk menjaga agar campuran air dan tanah tidak masuk ke
dalam ruangan udara jet pada saat dipindahkan ke dalam tabung dispersi.
9.5 Tutup tabung dan buka valve pengontrol sampai tekanan 20 psi (140 kPa). Dispersikan tanah
dengan mengacu pada ketentuan di bawah:
Tanah yang mengandung mica, hanya perlu didispersi selama 1 menit. Setelah periode dispersi, kecilkan
tekanan sampai 1 psi untuk persiapan pemindahan air dan tanah ke silinder sedimentasi.
Note 11 Waktu yang diperlukan dalam periode ini kurang lebih 60 hitungan, menggerakan ke samping atas dan
bawah dianggap sebagai 2 hitungan. Tanah yang tertinggal di dasar silinder pada saat gerakan pertama, dapat di
lepaskan dengan gerakan mengoyang yang kuat pada saat posisi terbalik.
10.3 Untuk melakukan pembacaan hydrometer lebih teliti, masukan hydrometer 20 sampai 25 detik
sebelum pembacaan. Secepatnya setelah melakukan pembacaan, dengan hati-hati kembali hydrometer
kedalam tabung berisi air distilled dengan gerakan memutar pada saat memasukan.
Note 12 Sangatlah penting untuk memindahkan hydrometer segera setelah pembacaan. Pembacaan
harus diambil dari atas titik meniscus di sekelilingnya, karena tidak memungkinkan untuk membaca
angka di bawah meniscus.
Note 13 Hasil formula di dalam kurung untuk hydrometer 151H merupakan angka konstanuntuk seri pembacaan
dan dapat dihitung terlebih dahulu kemudian dapat dikalikan dengan bagian di dalam kurung.
P = (Ra/W) x 100
Dimana,
a = Faktor koreksi yang dipakai bila menggunakan hydrometer 152H. (angka yang diberikan merupakan
angka hasil skala dengan menggunakan berat jenis 2.65. Faktor koreksi dapat dilihat pada Tabel 1.)
P = Presentase tanah yang lolos dari saringan No.200 dimana uji hydrometer mengukur kepadatannya.
R = Bacaan hydrometer yang dikoreksi komposit (section 7)
W = Berat kering oven tanah dari total uji sampel yang mewakili dengan berat tanah terdispersi (lihat 14.2),
g.
G = Berat jenis dari partikel tanah
Gl = Berat jenis cairan yang digunakan oleh partikel tanah. Gunakan angka 1. Untuk Gl pertama
penggunaan angka yang bervariasi tidak banyak menimbulkan perbedaan hasil dan untuk G lkedua,
Koreksi komposit untuk harga R bergantung pada angka 1 untuk G l.
15. Diameter Partikel Tanah
15.1 Diameter partikel tanah berdasarkan presentase yang diberikan dari pembacaan hydrometer
dapat dihitung dengan menggunakan hukum Stoke (Note 14), dengan dasar diameter partikel yang
berada pada permukaan pada saat pertama proses sedimentasi dan sudah mengalami penurunan, yang
mana telah diukur oleh hydrometer. Menurut hukum Stoke:
Dimana,
D = diameter partikel, mm
= koefisien viskositas aquades (poise), bergantung pada temperatur.
L = effective depth, cm. Tabel 2
T = elapsed time, menit
G = specific gravity of soil
Gl = specific gravity (kepadatan relatif) ,bisa digunakan angka 1 untuk semua material
Note 14 Karena hukum Stoke mempertimbangkan kecepatan dari satu butir yang jatuh di dalam cairan,
ukurannya mewakili diameter dari butiran yang akan jatuh dengan kecepatan yang sama dengan partikel tanah.
15.2 Untuk menyederhanakan di dalam perhitungan, formula di atas dapat disederhanakan menjadi:
Dimana,
K = harga konstant yang bergantung terhadap temperatur dan berat jenis dari partikel tanah. Harga K dapat
dilihat pada Tabel 3. Harga K tidak berubah selama pembacaan, sementara harga L dan T bervariasi.
15.3 Harga D dapat dihitung dengan akurasi yang tepat, dengan menggunakan 10 inch penggaris
geser.
Note 15 Harga L dibagi dengan T menggunakan skala A dan B, diakarkan sudah mengindikasikan harga D. Lalu
dikalikan dengan K, dengan menggunakan skala C atau C1.
16. Analisa Saringan untuk Butiran Lolos dari Saringan No.10 (2.00 mm)
16.1 Perhitungan presentase dari bermacam-macam ukuran saringan yang digunakan untuk uji
saringan pada sampel dari uji hydrometer, dilakukan dengan beberap langkah. Langkah pertama,
menghitung berat pecahan yang tertahan di saringan No. 10 yang belum dipindahkan. Berat ini sama
dengan total presentase yang tertahan di saringan No. 10 ( 100 dikurang total presentase yang lolos) ,
berat total dari sampel diwakili oleh berat tanah yang digunakan (seperti perhitungan pada section 14.2)
dan hasilnya dibagi oleh 100.
16.2 Selanjutnya hitung total berat yang lolos saringan No. 200. Jumlahkan berat pecahan yang
tertahan pada semua saringan, termasuk saringan No. 10. Kurangi total berat sample dengan jumlahnya
(seperti perhitungan pada section 14.2).
16.3 Selanjutnya hitung berat total yang lolos pada masing-masing saringan, menggunakan cara
yang diberikan pada section 12.2.
16.4 Perhitungan terakhir, total presentase yang lolos, dengan membagi total berat yang lolos (dihitung
pada 16.3) dengan total berat sampel (dihitung pada 14.2) dan kalikan dengan 100.
17. Grafik
17.1 Sesudah uji Hydometer dilakukan, grafik dari hasil uji dapat ditampilkan, plot diameter butiran
dalam skala logaritma sebagai sumbu x and presentase butiran yang lolos sebagai sumbu y. Bila uji
hydrometer tidak dilakukan dengan proporsi tanah, persiapan dari grafik secar optimal, karena angka
dapat diambil langsung dari data tertabulasi.
18. Laporan
18.1 Laporan harus termasuk:
18.1.1 Ukuran maksimal partikel
18.1.2 Presentase yang lolos pada tiap saringan, yang ditabulasikan dan diplot dalam bentuk grafik
(Note 16)
18.1.3 Deskripsi dari pasir dan partikel gravel:
18.1.3.1 Bentuk bulat atau bersudut
18.1.3.2 Kekerasan keras dan tahan, lemah atau lapuk dan pecah-pecah.
18.1.4 Berat jenis
18.1.5 Segala macam kesulitan dalam mendispersi pecahan yang lolos dari saringan No. 10 (2.00
mm), yang meng-indikasikan perubahan jenis ataupun jumlah larutan dispersi yang digunakan.
18.1.6 Alat yang digunakan untuk proses dispersi dan waktu yang digunakan.
Note 16 Grafik ini dapat menunjukan gradasi dari sampel uji. Jika partikel lebih besar dari sampel yang
dipindahkan sebelum uji dimulai, berikan catatan mengenai maksimal ukuran dan jumlahnya.
18.2 Untuk material dengan spesifikasi yang lebih pasti, pecahan-pecahan yang ada harus dilaporkan.
Pecahan yang lebih kecil dari saringan No. 10 dapat dilihat dari grafik.
18.3 Untuk material dengan spesifikasi yang tidak terindikasi dan tanah terkomposisi dari partikel yang
lolos saringan No. 4 (4.57 mm), hasil yang ditampilkan pada grafik dapat dilaporkan sebagai berikut:
18.4 Untuk material dengan spesifikasi yang tidak terindikasi dan tanah terkomposisi dari partikel yang
tertahan saringan No. 4 (4.57 mm), dianjurkan untuk melakukan analisa saringan, hasilnya dapat
dilaporkan sebagai berikut (Note 17):
ANALISA SARINGAN
ANALISA HYDROMETER
0.0074 mm
0.005 mm
0.001 mm
Note 17 Saringan No. 8 (2.36 mm) dan No. 50 (300 m) bisa saja menggantikan No. 10 dan No. 40.
19. Keywords
19.1 Ukuran butiran; analisa hydrometer; kelembaban hygroscopic; ukuran partikel; analisa saringan.