BILANGAN REAL
Disusun oleh:
1
KATA PENGANTAR
Strategi penyajian modul dirancang agar belajar siswa tidak terfokus hanya
mempelajari satu sumber saja, tapi siswa didorong untuk melakukan eksplorasi
terhadap sumber-sumber belajar lain yang relevan. Melalui pendekatan ini,
diharapkan kompetensi dasar dan kompetensi kunci seperti kemampuan
komunikasi, kerjasama dalam tim, penguasaan teknologi informasi, pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan dapat terbentuk pada diri siswa.
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMELAJARAN
RENCANA BELAJAR SISWA ........................................................ 7
KEGIATAN BELAJAR .................................................................... 8
KEGIATAN BELAJAR 1 ........................................................... 8
KEGIATAN BELAJAR 2 ........................................................... 16
KEGIATAN BELAJAR 3 ........................................................... 22
KEGIATAN BELAJAR 4 ........................................................... 29
BAB III EVALUASI
EVALUASI KOMPETENSI ............................................................. 36
KUNCI EVALUASI ......................................................................... 37
BAB IV PENUTUP .......................................................................... 38
3
PETA MODUL MATEMATIKA
4
E Menerapkan 1. Membuat grafik Program Linear Modul 5
konsep program himpunan
linear penyelesaian
sistem
pertidaksamaan
linear
2. Menentukan model
matematika dari
soal ceritera
(kalimat verbal)
3. Menentukan nilai
optimum dari
sistem
pertidaksamaan
linear, model
matematika
4. Menerapkan garis
selidik
F Menerapkan 1. Mendeskripsikan Logika Modul 6
konsep logika pernyataan dan Matematika
matematika bukan pernyataan
(kalimat terbuka)
2. Mendeskripsi kan
ingkaran,
konjungsi,
disjungsi, implikasi,
biimplikasi dan
ingkarannya
3. Mendeskripsi kan
invers, konvers dan
kontraposisi
1. Menerapkan
modus ponens,
modus tollens dan
prinsip silogisme
dalam menarik
kesimpulan
5
G Menerapkan 1. menentukan dan Trigonometri Modul 7
trigonometri menggunakan nilai
perbandingan
trigonometri suatu
sudut
2. mengkonversi
koordinat kartesius
dan kutub
3. menggunakan
aturan sinus dan
kosinus
4. menentukan luas
suatu segi tiga
5. menggunakan
rumus trigonometri
jumlah dan selisih
dua sudut
6. menyelesaikan
persamaan
trigonometri
H Mengaplikasika 1. Mendeskripsikan Relasi dan Modul 8
n konsep fungsi perbedaan konsep Fungsi
relasi dan fungsi
2. Menerapkan
konsep fungsi
linear
3. Menerapkan
konsep fungsi
kuadrat
4. Menerapkan
konsep fungsi
eksponen
5. Menerapkan
konsep fungsi
logaritma
6. Menerapkan
konsep fungsi
trigonometri
6
I Mengaplikasika 1. Mengidentifikasi Barisan dan Modul 9
n konsep pola bilangan Deret
barisan dan bilangan dan deret
deret 2. Menerapkan
konsep barisan
dan deret
aritmetika
3. Menerapkan
konsep barisan
dan deret geometri
J Menerapkan 1. Mengidentifikasi Geometri Modul 10
konsep sudut Dimensi Dua
geometri 2. Menentukan
dimensi dua keliling dan luas
daerah bidang
datar
3. menerapkan
transformasi
bangun datar
K Menerapkan 1. Mengidentifikasi Geometri Modul 11
konsep bangun ruang dan Dimensi Tiga
geometri unsur-unsurnya
dimensi tiga 2. Menghitung luas
permukaan
3. Menerapkan
konsep volum
bangun ruang
4. menentukan
hubungan antar
unsur-unsur dalam
bangun ruang
Menerapkan 1. menerapkan Vektor Modul 12
konsep vektor konsep vektor pada
bidang datar
L
2. menerapkan
konsep vektor pada
bangun ruang
M Menerapkan 1. Mendeskripsikan Peluang Modul 13
konsep teori kaidah
peluang pencacahan,
permutasi dan
kombinasi
2. Menghitung
peluang suatu
kejadian
7
N Mengaplikasika 1. Mengidentifikasi Statistika Modul 13
n konsep pengertian
statistika statistik, statistika,
populasi dan
sampel
2. Menyajikan data
dalam bentuk tabel
dan diagram
3. Menentukan
ukuran pemusatan
data
4. Menentukan
ukuran penyebaran
data
O Menerapkan 1. menerapkan Irisan Kerucut Modul 14
konsep irisan konsep lingkaran
kerucut 2. menerapkan
konsep parabola
3. menerapkan
konsep elips
4. menerapkan
konsep hiperbola
8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul siswa tentang Penerapan Konsep Operasi Bilangan Real ini terdiri terdiri 4
bagian proses pemelajaran yang meliputi 4 sub kompetensi, yaitu :
1. Operasi pada bilangan real. Kegiatan belajar 1 membahas macam-macam
bilangan real, lengkap dengan sifat-sifat dan operasi yang berlaku pada
bilangan real.
2. Operasi pada bilangan berpangkat (eksponen). Pada kegiatan belajar 2
bilangan berpangkat dijelaskan dengan konsep yang berlaku.
3. Operasi pada bilangan irasional (bentuk akar). Pada kegiatan belajar 3,
bilangan real diklasifikasikan ke dalam bilangan rasional atau irasional.
4. Logaritma. Kegiatan belajar 4 membahas bentuk bilangan logaritma,
termasuk di dalamnya dijelaskan sifat-sifat bilangan lgaritma.
5. Evaluasi untuk kompetensi Penerapan Konsep Operasi Bilangan Real di
alokasikan waktu 2 jam pelajaran.
Pendekatan yang digunakan dalam modul ini adalah pendekatan siswa aktif
melalui metode: pemberian tugas, diskusi memecahkan masalah dan presentasi.
Guru merancang pemelajaran yang memberikan kesempatan seluas-luasnya
pada siswa untuk berperan aktif dalam membangun konsep secara mandiri
maupun bersama-sama. Peran guru lebih sebagai fasilitator, disamping sebagai
tutor.
B. Prasyarat
9
Kemampuan awal yang diperlukan untuk mempelajari modul ini adalah siswa
telah mempelajari dan mengerti konsep dasar mengenai bilangan yang sudah
dikenal sejak Sekolah Dasar.
2. Peran Guru
10
a. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar.
b. Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam
tahap belajar.
c. Membantu siswa dalam memahami konsep dan praktek baru dan menjawab
pertanyaan siswa mengenai proses belajar siswa.
d. Membantu siswa dalam menentukan dan mengakses sumber tambahan lain
yang diperlukan untuk belajar.
e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli/ pendamping guru dari tempat kerja untuk
membantu jika diperlukan.
g. Melaksanakan penilaian.
h. Menjelaskan kepada siswa mengenai bagian yang perlu untuk dibenahi dan
merundingkan rencana pembelajaran selanjutnya
i. Mencatat pencapaian kemajuan siswa.
D. Tujuan Akhir
Spesifikasi kinerja yang diharapkan dikuasai siswa setelah mengikuti seluruh
kegiatan belajar adalah siswa dapat :
1. Menelaah dan menganalisa berbagai himpunan bilangan yang termasuk
bilangan real
2. Mampu menerapkan operasi-operasi yang berlaku pada bilangan real
3. Menelaah dan menganalisa operasi pada bilangan berpangkat
4. Menelaah dan menganalisa operasi pada bilangan bentuk akar
5. Menelaah dan menganalisa operasi pada bilangan logaritma
11
F. Cek Kemampuan
12
BAB II
PEMELAJARAN
(.............................) (.............................)
13
2. Rumuskan hasil belajar anda sesuai standar bukti belajar yang telah
ditetapkan.
a. Untuk penguasaan pengetahuan, anda dapat membuat suatu ringkasan
menurut pengertian anda sendiri terhadap konsep-konsep yang berkaitan
dengan kompetensi yang pernah anda pelajari. Selain ringkasan anda
juga dapat melengkapi dengan kliping terhadap informasi yang relevan
dengan kompetensi yang sedang anda pelajari.
b. Tahapan pekerjaan dapat anda tuliskan dalam diagram alir yang
dilengkapi dengan penjelasan.
c. Produk hasil praktik kegiatan ini produksi dapat anda kumpulkan berupa
contoh dan bentuk fisualisasinya.
d. Setiap tahapan proses akan diakhiri, lakukanlah diskusi dengan guru
pembimbing untuk mendapatkan persetujuan, dan apabila ada hal-hal
yang harus dibetulkan maka anda harus melaksanakan saran guru
pembimbing anda.
A. KEGIATAN BELAJAR
14
Sistem matematika adalah himpunan unsur-unsur dengan operasi yang
didefinisikan. Operasi-operasi yang telah kita kenal antara lain:
"+ ","− ","× ","÷ "," ", dan logaritma. Sedangkan sebagian himpunan
dalam aljabar adalah himpunan-himpunan bilangan.
Himpunan-himpunan bilangan secara skematis terlihat seperti pada
bagan berikut:
Himpunan Himpunan
Bilangan Real Bilangan Imajiner
Himpunan Himpunan
Bilangan Rasional Bilangan Irasional
Himpunan Himpunan
Bilangan Bulat Bilangan Pecahan
Himpunan Himpunan
Bilangan cacah Bilangan Bulat negatif
Himpunan
Bilangan Asli Nol
Gambar 1.1
15
2) Pengertian Bilangan Real
Apakah bilangan real itu dan apa sifat-sifatnya? Untuk menjawabnya, kita
mulai dengan beberapa sistem bilangan yang sederhana berikut ini.
16
dua bilangan bulat. Jadi 2 adalah suatu bilangan tak rasional
(irasional). Demikian juga 3, 5, 3 7, π
Jika kita belum terbiasa untuk bisa membedakan bilangan rasional dan
bilangan irasional secara langsung, maka ada satu ciri khusus yang yang
bisa kita jadikan pedoman untuk membedakan keduanya.
Sekarang, coba periksa dengan menggunakan kalkulator nilai dari
1 2
, , 2, π . . Akan lebih bagus jika kalkulator yang digunakan memiliki
7 3
digit lebih banyak dibanding kalkulator biasa, atau Anda bisa
menggunakan kalkulator yang tersedia di dalam setiap program windows
di komputer Anda, yang ketelitiannya bisa mencapai 34 digit.
Setelah diperiksa, diperoleh sebagai berikut:
1
= 0,14285714285714285714285714285714
7
2
= 0, 66666666666666666666666666666667
3
2 = 1, 4142135623730950488016887242097
π = 3,1415926535897932384626433832795
1 2
Apabila kita perhatikan, dua bilangan yang pertama yaitu dan
7 3
memiliki bentuk desimal yang bilangan-bilangannya berulang dengan
urutan tertentu. Sedangkan dua bilangan terakhir yaitu 2 dan π (pi)
bentuk bilangan desimalnya tidak berulang (sembarang).
Coba periksa juga bilangan-bilangan lainnya, apakah termasuk bilangan
rasional ataukah irasional!
Bilangan-bilangan real
Sekumpulan bilangan (rasional dan irasional) yang dapat mengukur
panjang, bersama-sama dengan negatifnya dan nol kita namakan
bilangan-bilangan real. Atau dengan kata lain, bilangan real adalah
bilangan yang dapat berkoresponden satu-satu dengan sebuah titik pada
17
garis bilangan. Pada garis bilangan tersebut terdapat titik asal yang diberi
lambang 0 (nol) sebagai titik awal untuk mengukur jarak ke arah kanan
atau kiri. Setiap titik pada garis bilangan mempunyai lambang yang
tunggal, disebut koordinat titik, dan garis bilangan yang dihasilkan diacu
sebagai garis real. Perhatikan gambar!
Kedudukan bilangan real dalam sistem bilangan dapat kita lihat dalam
diagram Gambar 1.1.
Pertanyaan
Dengan mengetahui anggota dari masing-masing himpunan bilangan
yang termasuk kelompok bilangan real, bagaimanakah hubungan masing-
masing himpunan bilangan asli, bilangan cacah, bilangan bulat, bilangan
rasional, bilangan real, dan bilangan kompleks jika kita gambarkan dalam
diagram venn?
a + b = c dengan a, b, c ∈
Contoh:
1. 4 + 6 = 10
2. 4 + ( − 6 ) = −2
3. −4 + 6 = 2
4. −4 + ( −6 ) = −10
b) Operasi pengurangan
18
a − b = c ⇔ a + ( −b ) = c dengan a, b, c ∈
Contoh:
1. 6−4 = 2
2. 6 − ( −4 ) = 6 + 4 = 10
3. −6 − 4 = −6 + ( −4 ) = −10
c) Operasi perkalian
a ⋅ b = c dengan a, b, c ∈
Contoh:
1. 6 ⋅ 4 = 24
2. 6 ⋅ ( −4 ) = −24
3. ( −6 ) ⋅ ( −4 ) = 24
d) Operasi pembagian
a 1
= a ⋅ = c dengan a, b, c ∈
b b
Contoh:
8 1
1. = 8× = 2
4 4
4 1 5
2. = 4 : = 4 ⋅ = 20
1 5 1
5
1
1 1 2 1 3 3 1
3. : = = ⋅ = =1
2 3 1 2 1 2 2
3
1
1 1 1 1
4. :3 = 2 = × =
2 3 2 3 6
19
Pengubahan pecahan ke desimal, desimal ke persen, dan
sebaliknya
a) Mengubah pecahan biasa ke desimal
Contoh:
2 2× 2 4
1. = = = 0, 4
5 5 × 2 10
5 5× 4 20
2. = = = 0, 2
25 25 × 4 100
1 1× 125 125
3. = = = 0,125
8 8 ×125 1000
b) Mengubah pecahan desimal ke persen
Contoh:
1. 0,3 = 0, 3 × 100% = 30%
2. 0, 05 = 0, 05 × 100% = 5%
c) Mengubah persen ke pecahan dan sebaliknya
Contoh:
Nyatakan ke dalam pecahan atau ke dalam persen!
25 1
1. 25% = =
100 4
2 50
16
2 50 1
2. 16 % = 3 = 3 = =
3 100 100 300 6
3 75
3. = = 75%
4 100
1 20
4. = = 20%
5 100
Menghitung persentase
a) Komisi
Komisi adalah pendapatan yang besarnya tergantung pada tingkat
penjualan yang dilakukan
Contoh:
20
Seorang salesman akan mendapatkan komisi sebesar 15 % jika ia
mampu menjual barang senilai Rp. 2.000.000,00. tentukan besarnya
komisi yang diterima?
Jawab:
Komisi = 15% × Rp 2.000.000, 00
15
= × Rp 2.000.000, 00
100
= Rp 300.000, 00
∴ Jadi besarnya komisi yang diterima oleh salesman itu
sebesar Rp 300.000, 00 .
b) Diskon
Diskon adalah potongan harga yang diberikan
Contoh:
Menjelang miladnya, sebuah toko serba ada memberikan diskon
sebesar 25% untuk semua produk. Jika kita berbelanja senilai Rp.
800.000,00, berapa kita harus membayar?
Jawab:
Diskon = 25% × Rp. 800.000, 00
25
= × Rp. 800.000, 00
100
= Rp. 200.000, 00
∴ Jadi, kita harus membayar sebesar:
Rp. 800.000, 00 − Rp. 200.000, 00 = Rp. 600.000, 00
c) Laba dan rugi
Laba diperoleh jika harga penjualan lebih dari harga atau biaya
pembelian. Dirumuskan sebagai berikut:
Rugi diderita jika harga penjualan kurang dari harga atau biaya
pembelian. Rumusannya sebagai berikut:
Rugi = Pembelian - Penjualan
21
Contoh:
Sebuah barang dibeli dengan harga Rp. 2.000.000,00, dan di jual
dengan harga Rp. 2.400.000,00. Hitunglah persentase keuntungan
dari harga pembelian dan dari harga penjualan!
Jawab:
Laba =Rp. 2.400.000, 00 − Rp. 2.000.000, 00 = Rp. 400.000, 00
Persentase keuntungan (laba) dari harga beli:
Rp. 400.000
p% = × 100% = 20%
Rp. 2.000.000
Persentase keuntungan (laba) dari harga penjualan:
Rp. 400.000
p% = × 100% = 16, 7%
Rp. 2.400.000
22
5. Sifat identitas pada penjumlahan (0 adalah elemen identitas atau
elemen netral)
a+0 = 0+a = a
6. Sifat invers pada penjumlahan
a + ( −a ) = ( −a ) + a = 0
Perkalian:
1. Sifat tertutup pada perkalian
a × b = r, r ∈
2. Sifat komutatif pada perkalian
a×b = b× a
3. Sifat asosiatif pada perkalian
( a × b) × c = a × (b × c )
4. Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan
a ( b + c ) = ab + ac (distributif kiri)
jika ada operasi penjumlahan
( b + c ) a = ab + ac (distributif kanan)
5. Sifat identitas pada perkalian (1 adalah elemen identitas perkalian)
a × 1 = 1× a = a
6. Sifat invers pada perkalian tidak berlaku, sebab 0 tidak mempunyai
invers.
1 1
a× = × a = 1 (untuk a ≠ 0 )
a a
1
0 × ≠ 1 (tidak ada/tidak didefinisikan)
0
Catatan:
Untuk selanjutnya kita sepakati jangan sekali-kali membagi dengan nol,
karena kita tidak mungkin membuat pengertian dari lambang-lambang ini
23
• Bilangan-bilangan real adalah Sekumpulan bilangan (rasional dan
irasional) yang dapat mengukur panjang, bersama-sama dengan
negatifnya dan nol.
• Sifat-sifat operasi penjumlahan pada bilangan real diantaranya:
tertutup, komutatif, asosiatif, distributif, identitas (0 adalah elemen
identitasnya), invers (lawan bilangannya).
• Sifat-sifat operasi perkalian pada bilangan real diantaranya: tertutup,
komutatif, asosiatif, distributif, identitas (1 adalah elemen identitasnya).
• Komisi adalah pendapatan yang besarnya tergantung pada tingkat
penjualan yang dilakukan.
• Diskon adalah potongan harga yang diberikan.
• Laba diperoleh jika harga penjualan lebih dari harga atau biaya
pembelian.
• Rugi diderita jika harga penjualan kurang dari harga atau biaya
pembelian.
24
1 d) 9
c)
5
e) 1,3232
3. Nyatakan pecahan berikut ke dalam bentuk persen atau sebaliknya!
3 c) 12,5%
a)
5
d) 175%
5
b) 1
20 e) 3 %
4
4. Frodo menjual tanah pamannya, Mr. Bilbo, seharga Rp.
1
75.000.000,00. Jika Mr. Bilbo memberinya komisi 2 % , berapakah
2
komisi yang diterima Frodo?
5. Berapa persen diskon yang diberikan “Toko Little S” jika harga
barang Rp. 2.500.000,00 bisa dibayar dengan harga Rp.
2.325.000,00?
25
1 3 7 2
− + 15. 2 + =
2 4 8= 1
13. 2−
1 3 7 2
+ −
2 4 8
2
14. 1 − =
1
2+
2
26
b) 1× 2 × 3 × 4 × ... × 100 (sampai dengan 100)
c) 2 × 3 × 10 × 15 × 43 (perkalian 5 bilangan sembarangan)
d) x1 + x2 + x3 + ... + x100 (sampai dengan 100)
100
e) Ditulis dengan mengunakan notasi pi, π xi
i =1
Dari keempat model cara penulisan singkat (bentuk umum) di atas, yang
akan kita pelajari sekarang adalah cara penulisan dalam bentuk
perpangkatan (eksponen).
a n = a14
⋅ a ⋅4⋅ a ⋅ ... ⋅3
a244 a⋅
n buah faktor a
Keterangan:
a n dibaca a pangkat n
a (ruas kiri) disebut bilangan pokok, berasal dari a (ruas kanan)
yang disebut faktor.
n disebut eksponen (pangkat), menunjukkan banyaknya faktor a
27
Selanjutnya a1 = a , dan nanti kita akan menemukan bahwa a 0 = 1 .
= 22
3. (4 )
2 3
= 42 × 4 2 × 42
=4 2+ 2 + 2 (a )
p n
= a pn
= 46
( 2 ⋅ 4)
3
4. = 2⋅ 4× 2⋅ 4× 2⋅ 4
(a ⋅ b)
n
= a nb n
= 2⋅ 2⋅ 2× 4⋅ 4⋅ 4
= 2 3 × 25
33
2 2 23
5. = 3 =
( 22 )
3 n
4 4 a an
= ;b ≠ 0
b bn
23 1 1
= = =
2 6 23 8
23
6. 23 : 23 = =1
23
a0 = 1 ( a ≠ 0)
2⋅2⋅2
=
2⋅2⋅2
= 23−3 = 2 0
23
7. 23 : 25 =
25
1
a−n =
2⋅2⋅2 an
=
2⋅2⋅2⋅2⋅2
28
1
= 23−5 = 2 −2 =
22
3
2 2 2 2
3⋅
2
8. a 3 = a 3 × a 3 × a 3 = a 3 =a 2
( a)=
3
m
3 2 3
a2 × 3 a2 × 3 a2
a n = n am
= 3 a6 = a 2
2
a 3 = 3 a2
Contoh:
Hitung atau sederhanakan bentuk berikut!
1. 115 × 113 4. b3 : b10
2. a 9 × a 3 a7 ⋅ b ⋅ c4
5.
7 5 a 4 ⋅ b3 ⋅ c
1 1
3. ×
5 5
Jawab:
1. 115 ×113 = 115+3 = 118
2. a 9 × a 3 = a 9 +3 = a12
7 5 7 +5 12
1 1 1 1 1
3. × = = = 12 = 5−12
5 5 5 5 5
4. b3 : b10 = b 3−10 = b −7
a7 ⋅ b ⋅ c4
5. = a 7 − 4 ⋅ b1−3 ⋅ c 4−1 = a 3 ⋅ b −2 ⋅ c 3
a 4 ⋅ b3 ⋅ c
Persamaan eksponen
Definisi:
29
Cara penyelesaiannya:
Tipe 1 a
f ( x)
= a p ⇔ f ( x) = p
( )
Contoh:
Selesaikan!
1. 52 x +1 = 59
2
−4 x 1
2. 5 x =
125
Jawab:
1. 52 x +1 = 59 ⇔ 2 x + 1 = 9
⇔ 2x = 9 −1
8
⇔ x= =4
2
∴ HP = {4}
2
−4 x 1 2
2. 5 x = ⇔ 5 x − 4 x = 5− 3
125
⇔ x 2 − 4 x = −3
⇔ x2 − 4 x + 3 = 0
⇔ ( x − 1)( x − 3) = 0
⇔ x1 = 1; x2 = 3
∴ HP = {1,3}
f ( x) g ( x)
Tipe 2 a =a ⇔ f ( x) = g ( x)
Contoh:
Selesaikan!
1. 52 x +1 = 5 x − 2
2
−4 x 1
2. 5 x =
125
Jawab:
30
1. 52 x +1 = 5 x − 2 ⇔ 2 x + 1 = x − 2
⇔ 2 x − x = −2 − 1
⇔ x = −3
∴ HP = {−3}
2
−3 x 1 2 1
2. 5 x = 6− x
⇔ 5 x − 4 x = 2( 6 − x )
25 5
2
−3 x − 2( 6 − x )
⇔ 5x =5
⇔ x 2 − 3 x = −2 ( 6 − x )
⇔ x 2 − 3 x = −6 + 2 x
⇔ x 2 − 3x − 2 x + 6 = 0
⇔ x2 − 5x + 6 = 0
⇔ ( x − 2 )( x − 3) = 0
⇔ x = 2 atau x = 3
∴ HP = {2,3}
c. Rangkuman :
• Bilangan berpangkat (eksponen) didefinisikan sebagai:
a n = a14
⋅ a ⋅4⋅ a ⋅ ... ⋅3
a244 a⋅
n buah faktor a
a (ruas kiri) disebut bilangan pokok, berasal dari a (ruas kanan) yang
disebut faktor.
n disebut eksponen (pangkat), menunjukkan banyaknya faktor a
• Sifat-sifat ekponen diantaranya:
a m × a n = a m+n a
n
an
= ;b ≠ 0
am b bn
a m : a n = n = a m−n
a a0 = 1 ( a ≠ 0)
(a )
p n
= a pn 1
a−n =
an
(a ⋅ b)
n
= a nb n
m
a = n am
n
31
• Cara menyelesaikan persamaan eksponen:
f ( x)
Tipe 1: a = a p ⇔ f ( x) = p
f ( x) g ( x)
Tipe 2: a =a ⇔ f ( x) = g ( x)
d) 8 ⋅ ⋅ 92
3
1 1
7 3
b) ×
5 5
5
1
c) 23 ⋅
2
2. Sederhanakan bentuk berikut ini!
a) a 9 × a −6 a10b 2 c5
c)
a 7 bc8
b) (2 p q )
2 5 3
d) x 2 3 x 2
3. Carilah himpunan penyelesaian dari persamaan eksponen berikut ini!
a) 36 x −3 = 32 x +11 c) 52 x −6 = 5 5
b) 213 x + 2 = 128 d) 1253 x − 2 = 25 x − 20
32
2. Sifat pada Langkah 1 menunjukkan bahwa hanya berlaku untuk m ≥ n .
Jika ditetapkan m dan n dengan m < n , misalnya m = 6 dan n = 8 ,
maka sifat pada langkah 1 memberikan:
a6
8
= a...−... = a −... (*)
a
a6
3. sekarang hitunglah 8
dengan menyatakan a 6 dan a 8 ke dalam
a
perkalian berulang a .
× a × ... ×3a
a1424
a6
= ... faktor
a 8
× a4
a14 ×244 a × ... ×3a
... faktor
33
b. Uraian Materi Kegiatan Belajar 3
1) Bilangan bentuk akar
Definisi bilangan bentuk akar
b= n a
Catatan:
( −2 )
3
b) 3
−8 = 3
= −2 Akar pangkat n dari suatu
bilangan negatif adalah negatif
( −3 )
5
5
−243 = 5
= −3 untuk n ganjil
c) −4 = tidak ada
(khayal/ imajiner) Akar pangkat n dari suatu
bilangan negatif tidak ada jika n
−9 = tidak ada
genap
(khayal/ imajiner)
Sebab: ( 2 ) = 4
2
( −2 )
2
=2
(?)
2
= −4 (tidak ada)
Bilangan m a dan n
b disebut senama jika dan hanya
jika m = n .
34
(penting untuk prinsip perkalian dan pembagian)
Contoh:
a. 2, 2 3,3 5, 8 adalah bilangan-bilangan yang senama
3
b. 2, 3 3, 2 3 8, 3 21 adalah bilangan-bilangan yang senama
Contoh:
a. 6 2 + 5 2 − 3 2 = ( 6 + 5 − 3) 2 = 8 2
b. 10 3 2 − 5 3 2 − 3 3 2 + 3 2 = (10 − 5 − 3 + 1) 3 2 = 3 3 2
c. 32 − 8 = 25 − 23
= 22 2 − 2 2
= 4 2 −2 2 = 2 2
d. 9 12 − 2 75 = 9 22 ⋅ 3 − 2 52 ⋅ 3
= 9⋅ 2 3 − 2⋅5 3
= 18 3 − 10 3 = 8 3
35
Perhatikan bahwa untuk contoh c dan d diperlukan penyederhanaan
terlebih dahulu sehingga akar-akarnya menjadi sejenis sehingga
operasi penjumlahan dan pengurangan bisa dilakukan.
Contoh:
a. 6 × 3 = 18 = 32 ⋅ 2 = 3 2
b. 3
5 × 2 3 2 × 3 4 = 2 3 5 ⋅ 2 ⋅ 4 = 2 3 40 = 2 3 23 ⋅ 5 = 2 ⋅ 2 3 5 = 4 3 5
c. 3
5 × 7 = 6 52 × 6 7 3
= 6 25 × 6 343 = 6 8575
d. 2 2 × 5 2 × 10 2 = 210 25 × 10 22 × 10 2
= 210 25 × 2 2 × 2
= 210 28 = 2 5 24
c. Rangkuman :
• Definisi bilangan bentuk akar
b= n a
• Bilangan
m
a dan n
b disebut senama jika dan hanya jika m = n .
36
• Bilangan m
a dan n
b disebut sejenis jika dan hanya jika m = n dan a = b .
• Dua atau lebih bilangan bentuk akar bisa dijumlahkan/ dikurangkan jika
dan hanya jika akarnya sejenis.
• Dua atau lebih bilangan bentuk akar bisa dikalikan/ dibagi jika dan hanya
jika akarnya senama.
37
Hal tersebut, menggambarkan betapa perlunya Anda memahami
logaritma dengan baik.
Definisi logaritma
a
log b = c ⇔ a c = b
dengan syarat: a > 0; a ≠ 1 dan b > 0 .
Perhatikan, bahwa logaritma adalah invers (kebalikan) dari eksponen.
Bentuk logaritma
a isebut bilangan pokok
b isebut numerus
c disebut hasil
Bentuk eksponen
a disebut bilangan pokok
b disebut pangkat (eksponen)
c disebut hasil
Contoh:
Hitunglah logaritma (soal a dan b) dan cari nilai x (soal c dan d)!
a. log10.000 c. 2
log x = 3
2 1 1
b. log d. 4
log x =
2 2
Jawab:
a. log10.000 = 4, sebab 10 4 = 10.000
1 1
b. 2
log = −1, sebab 2−1 =
2 2
c. 2
log x = 3 ⇔ 23 = x = 8
1
1
d. 4
log x = ⇔ 42 = x
2
⇔ x= 4=2
Sifat-sifat logaritma
38
1. Sifat perkalian
a
log ( b × c ) = a log b + a log c
2. Sifat pembagian
b a
a
log = log b − a log c
c
3. Sifat pemangkatan
a
log b n = n ⋅ a log b
c
log b 1
a
log b =
a
log b = b
c
log a log a
c
log b
Contoh:
Jika log 2 = 0,301 , log 3 = 0, 477 , log 5 = 0, 699 , hitung:
a. log 6 9
c. log
4
b. log18
Jawab:
a. log 6 = log 2 ⋅ 3 = log 2 + log 3 = 0,301 + 0, 477 = 0, 778
9
c. log = log 9 − log 4 = log 32 − log 22 = 2 log 3 − 2 log 2 = 2 ( 0, 477 ) − 2 ( 0, 301) = 0,352
4
c. Rangkuman :
• Logaritma adalah invers dari eksponen
a
log b = c ⇔ a c = b
a disebut bilangan pokok, dengan a > 0 dan a ≠ 1
b disebut numerus, dengan b > 0
39
c disebut hasil logaritma, bisa positif, nol, atau negatif
• Sifat-sifat logaritma:
o Sifat perkalian a log ( b × c ) = a log b + a log c
b a
o Sifat pembagian a log = log b − a log c
c
o Sifat pemangkatan a log b n = n ⋅ a log b
c
log b
o Sifat pengubahan bilangan pokok a log b = c
log a
40
DAFTAR PUSTAKA
41