Anda di halaman 1dari 4

Nama : Altarsyah Riza Rachman

NIM : D0116006

Nomor Ujian : 04

1. Bagaimanakah menurut pendapat saudara seorang Wirausahawan yang berhasil,


berikan argumentasinya?
2. Jelaskan secara argumentatif mengapa sikap mental dan kepribadian dipandang
sebagai modal dasar wirausaha?
3. Jelaskan bagaimanakah kaitan antara kreativitas dan komunikasi dengan
pengembangan kewirausahaan?
4. Bila saudara sebagai seorang wirausahawan, bagaimanakah gaya kepemimpinan yang
harus anda terapkan bila dikaitkan dengan tingkat kesiapan/kematangan pegawai
anda?
Jawab:
1. Seorang wirausaha yang berhasil menurut saya antara lain:
- Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana
langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus
dilakukan oleh pengusaha tersebut.
- Inisiatif dan selalu proaktif. Seorang pengusaha harus aktif mencari dan membaca
peluang yang ada dan ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak
hanya menunggu sesuatu terjadi.
- Para pengusaha sukses selalu berorientasi kepada aksi. Seorang calon pengusaha
sukses tidak akan hanya duduk diam sembari menunggu impiannya terwujud. Saat
ia menginginkan sesuatu ia akan bekerja keras dan berusaha hingga hal itu bisa
tercapai. Terkadang dibutuhkan waktu lama hingga ide bisnisnya terwujud, namun
seorang pengusaha sukses tidak akan putus asa.
- Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang
di situ dia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu
kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya, ide-ide baru selalu
mendorongnya untuk bekerja keras merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan
tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.
- Memiliki kemampuan di bidang perencanaan, pengorganisasian, dan
pelaksanaannya. Seorang pengusaha yang baik harus dapat menguasai bidang
perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaannya agar tercipta keselarasan
dalam melaksanakan usahanya.
- Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik
yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak.
Hubungan baik yang perlu dijalankan, antara lain kepada: para pelanggan,
pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas.
- Kemampuan untuk mengambik resiko keuangan dan waktu. Ketakutan yang
dialami oleh pebisnis baru adalah ketakutan karena resiko kerugian keuangan dan
kerugian waktu yang telah ia buang. Seorang wirausahawan yang sukses
akanberani mengambil resiko tersebut dengan perhitungan yang tepat dan matang.
2. Didalam kuliah Kewirausahaan diterangkan bahwa sikap mental dan kepribadian
merupakan unsur penting sebagai dasar dan titik tolak mencapai hasil. Pembinaan
mental dan kepribadian ini dapat dikatakan lebih menitik beratkan membedah tenaga
dalam, seperti: kejujuran, ketekunan, keuletan, kemauan, tanggung jawab, percaya
diri, rajin berdaya upaya, tidak lekas putus asa, pemikiran dari diri sendiri, tidak
mengharap belas kasihan, lebih banyak berpikir, dan berbuat kreatif. Kepribadian
adalah keseluruhan dari sifat-sifat jasmani, pikiran, jiwa dan watak seseorang
sehinggga membedakan seseorang dari orang lain, baik dalam individualitas maupun
budi pekertinya. Suatu kepribadian paling baik adalah milik paling penting,
merupakan suatu kekuatan yang dapat menciptakan sesuatu menakjubkan.
Kepribadian memiliki nilai paling tinggi dibanding miliknya untuk mencapai suatu
keberhasilan.
Sebagaimana hasil penelitian Charles Screibe menyatakan bahwa keberhasilan
kegiatan seorang usahawan ditentukan oleh: pendidikan formal (15 %) dan nilai-nilai
sikap mental dan kepribadian seseorang (85 %). Sedangkan DR. Suparman S.
menyatakan keberhasilan ditentukan oleh kesediaan berjerih payah (25 %),
pendidikan sekolah formil (15 %) serta pengembangan kepribadian (60%).
Menurut saya sikap mental dan kepribadian dipandang sebagai modal dasar
wirausahawan karena sikap metal dan kepribadian itu merupakan sarana untuk
mencapai kesuksesan dalam usahanya. Sikap mental ada dua yaitu mental positif dan
negatif. Sikap mental positif diantaranya adalah berpikiran jernih, percaya diri, kreatif
dan inovatif, pantang menyerah, bekerja keras, dll. Sikap mental positif ini dapat
memberikan dorongan yang baik kepada seorang wirausahawan dalam
mengembangkan sebuah usaha. Sebaliknya ada sikap mental negatif diantaranya
mental tidak disiplin, kurang percaya diri, malas, dll. Sikap mental negatif ini dapat
menghambat terciptanya sebuah usaha dan menghambat wirausahawan untuk maju.
Beberapa contoh kepribadian yang positif antara lain mampu berinteraksi dan belajar
kepada dan dengan siapapun, bertekad kuat dan pantang menyerah meskipun
mengalami banyak rintangan dan hambatan, berinovasi terus menerus terhadap bidang
usahanya, tetap rendah hati ketika usahanya mengalami perkembangan yang pesat,
dll. Pada intinya kewirausahaan adalah suatu komponen kreatif dan inovatif dalam
menciptakan suatu hal yang baru. Hakikat dasar dari kewirausahaan adalah kreatifitas
dan inovasi. Maka dari itu sikap mental dan kepribadian yang baik merupakan modal
dasar seorang wirausahawan untuk terbentuknya sebuah usaha yang bagus.

3. Kaitan antara kreativitas dan komunikasi dengan pengembangan kewirausahaan yaitu


kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk menciptakan/menemukan atau
menghasilkan sesuatu yang baru dan asli baik berupa gagasan maupun karya nyata,
yang relatif berbeda dengan apayang telah ditemuka sebelunya atau untuk
memecahkan masalah baru yang dihadapi. Dalam kewirausahaan kreativitas
merupakan aspek penting yang harus dikuasai oleh seorang wirausahawan untuk
memulai dan terus menjalankan usahanya agar terus berkembang. Pemikiran kreatif
berhubungan secara langsung dengan penambahan nilai, penciptaan nilai, serta
penemuan peluang bisnis. Pola pemikiran kreatif juga dibutuhkan untuk
menggambarkan keadaan masa depan, di mana seorang wirausaha akan beroperasi,
juga akan memberikan gambaran yang tidak dapat dihasilkan oleh eksplorasi terhadap
trend masa kini. Seorang wirausaha sangat memerlukan kemampuan komunikasi.
Komunikasi merupakan dasar bagi seorang wirausaha untuk menyampaikan pesan,
mendekati pelanggan, memimpin dan memotivasi karyawan. Seorang wirausaha
sekalipun memiliki produk unggulan, konsep layanan prima dan gagasan-gagasan
kreatif, tetapi tidak dikomunikasikan kepada orang lain dengan cara yang baik, maka
hal tersebut menjadi tidak berguna.

4. Gaya kepemimpinan yang akan saya terapkan kepada pegawai saya bila dikaitkan
dengan tingkat kesiapan dan kematangan pegawai saya
1. Mengatakan / memerintah (telling)
Gaya kepemimpinan ini ditujukan untuk kelompok yang memiliki tingkat
kesiapan atau kematangan yang rendah. Tingkat kematangan atau kesiapan
yang rendah menyebabkan bawahan yang kita pimpin cenderung tidak mampu
dan tidak mau untuk melaksanakan tugas yang diberi jika perintah yang
didapatkan tidak jelas. Oleh karena itu, lebih baik menerapkan kepemimpinan
yang bersifat menugaskan, memerintah atau mengarahkan secara jelas dan
terperinci tugas tugas yang harus dilaksanakan oleh bawahan tetapi dengan
diberikan hubungan kemanusiaan kepadannya .
2. Menjual / menawarkan (selling)
Gaya kepemimpinan ini ditujukan untuk kelompok yang tingkat kesiapan atau
kematangannya menengah. Gaya kepemimpinan ini ditujukan untuk bawahan
yang cenderung tidak mampu akan tetapi mau. Bentuk gaya kepemimpinan
yang cocok adalah kombinasi antara penugasan tinggi (PT) dengan hubungan
persahabatan yang tinggi pula (PH). Hal ini disebabkan karena pada tingkat ini
bawahan pada dasarnya tidak mampu untuk melaksanakan tugas tersebut
sehingga perlu diberikan perincian pengarahan tugas yang harus dilakukan
dengan penugasan yang tinggi, akan tetapi karena mereka bersedia untuk
bekerja keras, maka haruslah pula diberikan dorongan/motivasi dalam bentuk
hubungan kemanusiaan/persahabatan yang komunikatif dan persuasif.
3. Partisipasi (participating)
Gaya kepemimpinan ini ditujukan untuk kelompok yang tingkat kesiapan atau
kematangannya menengah. Gaya kepemimpinan ini ditujukan untuk bawahan
yang mampu akan tetapi tidak mau. Gaya kepemimpinan yang sesuai adalah
prioritas tinggi terhadap hubungan kemanusiaan, dengan tingkat penugasan
serta pengarahan yang rendah. Yang perlu diperhatikan dan dirangsang oleh
pimpinan adalah mengadakan diskusi yang bersifat suportif, fasilitatif, dan
bersahabat untuk menimbulkan komitmen atau rasa tanggung jawab yang
tinggi.

4. Pendelegasian tugas (delegating)


Gaya kepemimpinan ini ditujukan untuk kelompok yang tingkat kesiapan atau
kematangannya yang tinggi. Gaya kepemimpinan ini ditujukan untuk bawahan
yang mampu akan tetapi mau.Pendelegasian tugas, tanggung jawab, dan
wewenang yang cukupbesar kepada bawahan karena pada tipe ini bawahan
sudah mampu dan bersemangat tinggi untuk bekerja. Para bawahan pada tipe
ini biasanya bekerja dengan profesionalisme yang tinggi tanpa menunggu
arahan maupun perintah dari atasannya

Anda mungkin juga menyukai