Anda di halaman 1dari 6

PENGANTAR FARMASI RUMAH SAKIT

1. Segala bentuk dana, tenaga, perbekalan kesehatan, sediaan farmasi, dan alat
kesehatan dan teknologi untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang dilakukan
oleh pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat merupakan pengertian dari ...
a. Sumber daya tenaga kesehatan c. Perbekalan kesehatan
b. pelayanan kesehatan d. Upaya kesehatan
2. Dibawah ini merupakan sumber daya di bidang kesehatan, kecuali ....
a. Tenaga kesehatan c. Prasarana
b. Fasilitas pelayanan d. Alat kesehatan
3. Yang merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama (tingkat pelayanan dasar)
adalah ....
a. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) c. Puskesmas
b. RS Ibu dan Anak d. RS Spesialis Paru
4. Peraturan perundang-undangan mengenai definisi rumah sakit tercantum dalam...
a. UU RI No. 44/2009 c. Permenkes No. 58/2014
b. UU RI No. 36/2009 d. Permenkes No. 72/2016
5. Yang merupakan tugas rumah sakit adalah...
a. penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan
b. memberikan pelayanan kesehatan peroragan secara paripurna
c. pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan
d. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
6. Pengelolaan alat kesehatan, sediaan farmasi, dan bahan habis pakai rumah sakit
harus dilakukan oleh instalasi farmasi sistem satu pintu merupakan...
a. Tugas dan fungsi RS c. Persyaratan kefarmasian
b. Persyaratan SDM RS d. Upaya kesehatan
7. Klasifikasi dancperizinan rumah sakit diatur dalam peraturan...
a. Permenkes RI No. 72/2016 c. Permenkes RI No. 58/2004
b. Permenkes RI No. 34/2016 d. Permenkes RI No. 56/2010
8. Yang dimaksud jenis rumah sakit berdasarkan pengelolaannya adalah...
a. Rumah Sakit Umum dan Khusus
b. Rumah Sakit Pemeritah dan Swasta
c. Rumah Sakit Pendidikan dan Non Pendidikan
d. Rumah Sakit Ibu dan Anak
9. Pelayanan gawat darurat, pelayanan medik spesialis dasar, pelayanan medik
spesialis penunjang, pelayanan medik spesialis lain merupakan bagian dari ....
a. Pelayanan Medik c. Pelayanan rawat inap
b. Pelayanan Penunjang Klinik d. Pelayanan Rumah Sakit
10. Yang termasuk dalam pelayanan medik spesialis penunjang adalah...
a. pelayanan penyakit dalam, kesehatan anak, bedah dan ginekologi
b. pelayanan mata, THT, kedokteran jiwa, urologi, bedah syaraf
c. pelayanan subspesialis dibidang spesialis
d. pelayanan anastesiologi, radiologi, patologi klinik, dan rehabilitasi medik
11. Jumlah tempat tidur perawatan kelas III untuk RS pemerintah dan RS swasta
adalah...
a. 30% dan 20% dari seluruh tempat tidur
b. 20% dan 30% dari seluruh tempat tidur
c. 30% dan 30% dari seluruh tempat tidur
d. 50% dan 30% dari seluruh tempat tidur
12. Yang merupakan contoh bagian istalasi penunjang di Rumah Sakit....
a. Instalasi Rawat Jalan
b. Instalasi Bedah Sentral
c. Instalasi Gizi
d. Instalasi Hemodialisa
13. Tingkat kelulusan akreditasi nasional dibagi menjadi empat kategori, yaitu...
a. Rumah sakit tingkat Pratama, Madya, Utama, Paripurna
b. Rumah sakit tingkat Utama, Paripurna, Madya, Pratama
c. Rumah sakit tingkat Madya, Pratama, Utama, Paripurna
d. Rumah sakit tingkat Utama, Pratama, Paripurna, Madya
14. Dibawah ini merupakan komponen utama akreditasi, kecuali...
a. standar manajemen rumah sakit yang baik
b. berfokus pada keselamatan pasien
c. peningkatan mutu pelayanan rumah sakit
d. Upaya pencapaian tujuan pembangunan Milenium (MDGs)
15. Penilaian akreditasi internasional yang terkait dengan instalasi farmasi adalah
dalam...
a. Preparing and Dispensing
b. Medication Management and Use (MMU)
c. Ordering and Transcribing
d. Organization and Management
16. Peraturan yang mengatur tentang pedoman Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan
Departemen Kesehatan tercantum pada...
a. UU RI No. 36 Tahun 2009
b. Permenkes RI No. 56 Tahun 2014
c. Permenkes RI No. 77 Tahun 2015
d. Permenkes RI No. 58 Tahun 2014
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
SISTEM DISTRIBUSI OBAT DI RS
17. Suatu rangkaian kegiatan dalam rangka menyalurkan atau menyerahkan
perbekalan farmasi dari tempat penyimpanan sampai kepada unit pelayanan atau
pasien dengan tetap menjamin mutu, stabilitas, jenis, jumlah dan ketepatan waktu,
untuk memenuhi kebutuhan di unit pelayanan merupakan pengertian dari ....
a. Distribusi
b. Pengadaan
c. Pelayanan Obat
d. Upaya Perbekalan Farmasi
18. Yang bertanggung jawab terhadap kegiatan pendistribusian perbekalan farmasi di
RS untuk pelayanan individu dalamproses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat
jalan untuk menunjang pelayanan medis adalah...
a. Rumah Sakit
b. Apoteker
c. Istalasi Farmasi Rumah Sakit
d. Tenaga Kesehatan
19. Tujuan pendistribusian obat di Rumah sakit adalah ...
a. Menjaga kesinambungan suplai obat
b. menjaga mutu obat selama proses distribusi
c. mengurangi pencurian dankehilangan
d. tersediannya perbekalan farmasi di unit-unit pelayanan secara tepat
waktu, tepat jenis dan jumlah
20. Diperlukan sistem distribusi yang tepat agar dapat memenuhi persyaratan
penyampaian obat yang baik, kecuali...
a. tepat pasien
b. mengurangi pencurian dan kehilangan
c. tepat waktu pemberian
d. tepat petugas memberi obat kepada pasien
21. Jenis sitem distribusi obat di rumah sakit terdiri dari,kecuali ...
a.sistem dosis unit
b. sentralisasi
c.desentralisasi
d. sistem banyak depo
22. Bagaimana sistem distribusi obat secara desentralisasi...
a. 1 cabang IFRS (depo farmasi) disetiap ruang rawat inap atau rawat jalan
b. satu IFRS untuk seluruh ruang rawat
c. sistem persediaan lengkap di ruangan
d. sistem kombinasi
23. Distribusi perbekalan farmasi yang efektif ditentukan oleh ...
a. kebijakan rumah sakit
b. pemilihan desain sistem dan pengelolaan distribusi yang baik
c. fasilitas dan peralatan
d. tata ruang rumah sakit
24. Faktor yang mempengaruhi pemilihan SDO, kecuali...
a. kebijakan rumah sakit
b. tata ruang rumah sakit
c. SDM
d. pelayanan kefarmasian
25. Yang merupakan persiapan pelaksanaan SDO, kecuali ....
a. penentuan sistem distribusi
b. penggunaan sumber daya yang efisien
c. fasilitas penyimpanan
d. pengembangan sistem informasi
26. Keuntungan SDO pada persediaan lengkap ruangan adalah...
a. pelayanan lebih cepat, mengurangi penyalinan order perbekalan farmasi,
mengurangi jumlah SDM IFRS
b. pelayanan cepat, dapat dilakukan penyalinan resep obat, menambah jumlah
SDM IFRS
c. pelayanan cepat, menambah jumlah SDM IFRS, dapat dilakukan pengembaalian
perbekalan farmasi yang tidak terpakai
d. mengurangi jumlah SDM IFRS, dapat dilakukan pengembalian perbekalan
farmasi yang tidak terpakai.
27. Yang merupakan kelemahan dari SDO persediaan lengkap ruangan, kecuali...
a. kesalahan perbekalanfarmasi
b. persediaan perbekalan farmasi di unit pelayanan meningkat
c. waktu pelayanan perbekalan farmasi lebih lama
d. meningkatnya kerugian dan bahaya karna kerusakan perbekalan farmasi
28. Kelemahan dari SDO resep individu, kecuali...
a. waktu pelayanan perbekalan farmasi lebih lama
b. memerlukan SDM farmasi untuk melakukan pelayanan resep/ order dokter
c. ada kemungkinan pasien membayar obat yang kemudian tidak digunakan
sepenuhnya
d. memerlukan fasilitas ruangan dan peralatan bila dilakukan secara
desentralisasi
29. Pelayanan Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) untuk pasien kasus
ketergantungan heroin merupakan contoh penerapan SDO ....
a. SDO Resep Individu
b. SDO Dosis Unit
c. SDO Pelayanan Farmasi di RS
d. SDO Persediaan Lengkap di Ruangan
30. - Peningkatan pemantauan dan pengendalian obat
- Penurunan kejadian kesalahan obat (5% vs 18%)
- Efisiensi penggunaan personel
- Tagihan obat lebih akurat
- Pengendalian beban kerja lebih besar
Merupakan keuntungan dari SDO...
a. SDO Resep Individu
b. SDO Dosis Unit
c. SDO Pelayanan Farmasi di RS
d. SDO Persediaan Lengkap di Ruangan

31. Pelayanan farmasi di rawat jalan, rawat inap, gawat darurat, dan pelayanan di
ruang bedah merupakan SDO pada pelayanan ?

a. SDO Resep Individu


b. SDO Dosis Unit
c. SDO Pelayanan Farmasi di RS
d. SDO Persediaan Lengkap di Ruangan
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PRAKTIK DISPENSING YANG BAIK
32. Proses penyiapan dan penyerahan obat atas dasar resep kepada seorang pasien
merupakan...
a. Dispensing
b. Distribusi
c. Penerimaan Resep
d. Pengadaan
33. Penjelasan mengenai dispensing diatur dalam ...
a. Permenkes No. 56 Tahun 2014
b. Permenkes No. 58 Tahun 2014
c. Permenkes No. 77 Tahun 2015
d. Permenkes No. 12 Tahun 2012

34. Untuk menganalisa adanya masalah terkait oobat, biladitemukan masalah terkait
obat harus dikonsultasikan kepada dokter penulis resep merupakan dari ...

a. kegiatan dispensing
b. alur administrasi
c. penerapan distribusi
d. tujuan dispensing
35. Persyaratan farmasetik meliputi,kecuali ...
a. nama obat, bentuk dan kekuatan sediaan
b. dosis dan jumlah obat
c. duplikasi pengobatan
d. stabilitas dan aturan serta cara penggunaan
36. Persyaratan klinis meliputi, kecuali...
a. ketepatan indikasi, dosis, dan waktu penggunaan obat
b. duplikasi pengobatan
c. ROTD, kontraindikasi dan interaksi obat
d. stabilitas
37. Dispensing sediaan khusus sterilharus dilakukan di IFRS dengan teknik aseptik
untuk menjamin sterilitas dan stabilitas produk dan melindungi petugas dari
paparan zat berbahaya serta menghindari terjadinya kesalahan pemberian obat.
Terdiri dari...
a. pencampuran obat suntik
b. dispensing
c. penyiapan nutrisi parenteral
d. penanganan sediaan sitotoksik
38. Faktor faktor yang mempengaruhi dispensing, kecuali...
a. lingkungan dispensing
b. petugas pelaksana dispensing
c. proses dispensing
d. alur dispensing
39. menerima dan memvalidasi resep
- Mengkaji resep
- Menapisan profil pengobatan penderita
- Menyampaikan atau mendistribusikan obat
Merupakan bagian dari ...
a. proses dispensing
b. alur dispensing
c. distribusi obat
d. lingkungan dispensing

GOOD LUCK!!!!!!1

Anda mungkin juga menyukai