Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH BAYI BARU LAHIR

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Bayi Baru Lahir (Normal)


Masa neonatal masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28 hari) sesudah kelahiran.
Bayi adalah anak yang belum lama lahir. Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dari kehamilan
37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2.500-4000 gram. Bayi adalah individu baru
yang lahir di dunia. Dalam keadaannya yang terbatas, maka individu baru ini sangatlah
membutuhkan perawatan dari orang lain.
Bayi Baru Lahir adalah janin yang lahir melalui proses persalinan dan telah mampu hidup
di luar kandungan.
1.2 Karakteristik Bayi Baru Lahir (Normal)
a. Usia 36-42 minggu.
b. Berat badan lahir 2500-4000 gr.
c. Dapat bernafas dengan teratur dan normal.
d. Organ fisik lengkap dan dapat berfungsi dengan baik.

BAB II
PEMBAHASAN

Bayi adalah seorang anak yang muda usianya. Disini akan dijelaskan tentang bentuk rupa
ketika bayi baru lahir, seperti dagu dan pinggul bayi yang baru lahir itu sempit, dengan perut
agak buncit, serta lengan dan kaki yang agak pendek. Berat badannya kurang lebih 7.5 paun (3.2
kilogram) dan panjangnya 14-20 inci (35.6-50.8 sentimeter, walaupun bayi baru lahir pramasa
adalah lebih kecil). Kepala bayi baru lahir itu amat besar di banding bagian-bagian badan yang
lain, Sedangkan tengkorak manusia dewasa adalah kurang lebih 1/8 dari panjang badan. Ketika
dilahirkan, tengkorak bayi baru lahir masih belum sempurna menjadi tulang.
Setengah bayi baru lahir mempunyai bulu halus yang dinamakan lanugo, khususnya di
belakang, bahu, dan dahi bayi pramasa. Lanugo hilang dengan sendirinya dalam masa beberapa
minggu. Tidak semua bayi mempunyai rambut yang banyak. Ada yang botak, dan ada yang
mempunyai rambut yang terlalu halus sehingga hampir tidak dapat dilihat. Biasanya setelah
kelahiran, kulit bayi baru lahir sering berwarna keabu-abuan hingga biru suram. Bayi baru lahir
itu basah dan diliputi oleh tanda jalur darah serta bahan putih yang dinamakan verniks kaseosa
dan yang dianggap bertindak sebagai rintangan anti bakteria Bayi baru lahir mungkin juga
mempunyai bintik Mongolia, berbagai tanda lahir, atau kulit mengelupas, khususnya di bagian
pergelangan tangan, tangan, mata kaki, dan kaki. Bagaimanapun, semua ini dianggap biasa dan
akan hilang dengan peredaran masa.
Tali pusar bayi baru lahir berwarna putih kebiru-biruan. Selepas kelahiran, dokter akan
memotong tali pusar dan tali pusar yang ada di bayi baru lahir kira-kira panjangnya 1-2 inci. Tali
pusar itu akan menjadi kering dan keriput, serta menjadi hitam, dan kemudian lepas dengan
sendirinya dalam tempo kira-kira tiga minggu.
Proses menyusui dapat segera dilakukan begitu bayi lahir. Bayi
yang lahir cukup bulan akan memiliki naluri untuk menyusu pada ibunya di
20 30 menit setelah ia lahir. Seperti yang telah diketahui bersama, ibu harus menyusui sesering
mungkin kapanpun bayi menginginkannya. Ini berarti, paling tidak tiap 2 hingga 3 jam sekali
dan tiap 4 hingga 5 jam di malam hari dari 8 hingga
12 kali menyusui selama 24 jam. Umumnya bayi menyusu kira-kira 20-40 menit sekali.
2.1 Masa bayi baru lahir (Neonatal) dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Periode Partunate, dimana masa ini dimulai dari saat kelahiran sampai 15 dan 30 menit
setelah kelahiran.
2. Periode Neonate, dimana masa ini dari pemotongan dan pengikatan tali pusar sampai sekitar
akhir minggu kedua dari kehidiupan pascamatur.
2.2 Ciri-Ciri bayi neonatal, yaitu :
1. Masa bayi neonatal merupakan periode yang tersingkat dari semua periode perkembangan.
Masa ini hanya dimulai dari kelahiran sampai tali pusar lepas dari pusarnya
2. Masa bayi neonatal merupakan masa terjadinya penyesuaian yang radikal. Masa dimana
suatu peralihan dari lingkungan dalam ke lingkungan luar.
3. Masa bayi neonatal merupakan masa terhentinya perkembangan. Ketika periode pranatal
sedang berkembang tiba-tiba terhenti pada kelahiran.
4. Masa bayi neonatal merupakan pendahuluan dari perkembangan selanjutnya. Perkembangan
individu di masa depan akan tampak pada waktu dilahirkan .
5. Masa bayi neonatal merupakan periode yang berbahaya. Masa ini berbahaya karena sulitnya
menyesuaikan diri pada lingkungan yang baru.
2.3 Penyesuaian pokok yang dilakukan bayi neonatal, yaitu :
1. Perubahan suhu, dimana ketika didalam rahim suhu berkisar 1000 F, namun suhu diluar
berkisar 600 sampai 700 F
2. Bernapas, jika tali pusar diputus maka bayi mulai harus menapas serndiri.
3. Mengisap dan menelan, jadi bayi sudah tidak lagi mendapat makanan melalui tali pusar
tetapi memperoleh makanan dengan cara mengisap dan menelan
4. Pembuangan, ketika bayi dilahirkan barulah alat-alat pembuangan itu berfungsi.
2.4 Indikasi umum tentang kesulitan menyesuaikan kehidupan setelah kelahiran
1. Berkurangnya berat badan
2. Perilaku yang tidak teratur
3. kematian pada bayi
2.5 Kondisi yang mempengaruhi penyesuaian diri pada kehidupan pascanatal :
1. Lingkungan pranatal, dimana pada waktu dilingkungan pranatal tidak di rawat oleh ibunya
sehingga dilingkungan pascanatal meempengaruhi perkembangannya.
2. Jenis persalinan, mudah atau sulitnya persalinan mempengaruhi penyesuaian pascanatal.
3. Pengalaman yang berhubungan dengan persalinan, ada dua pengalaman yang berpengaruh
besar pada penyesuaian pascanatal,yaitu seberapa jauh ibu terpengaruh oleh obat-obatan dan
mudah sullitnya bayi bernapas.
4. Lamanya periode kehamilan, jika bayi yang dilahirkan sebelum waktunya di sebut
premature, sedangkan yang terlambat disebut postmatur. Abortus : bayi lahir dengan berat
badan kurang dari 500 g, dan / atau usia gestasi kurang dari 20 minggu. Angka harapan hidup
amat sangat kecil, kurang dari 1%
5. Sikap Orang tua, sikap yang menyenangkan dari orang tua memperlakukan bayinya itu akan
mendorong penyesuaian yang baik.
6. Perawatan pascanatal, yaitu ada tiga aspek : pertama kebutuhan tubuh, kedua rangsangan
yang diberikan.dan ketiga kepercayaan orang tua.

2.6 Bahaya pada bayi neonatal, yaitu :


1. Bahaya fisik, seperti lingkungan pranatal yang tidak baik, persalinan yang sulit dan ruwet,
kelahiran kembar, postmatur, premature dan kematian bayi
2. Bahaya psikologis, seperti kepercayaan tradisional mengenai kelahiran, ketidakberdayaan,
individualitas bayi, terhentinya perkembangan bayi, kurangnya rangsanagn,kemurungan
orang tua baru, dan sikap yang kurang menyenangkan dari orang-orang yang berarti.
2.7 Berat badan bayi baru lahir (birthweight)
Berat badan bayi pada saat kelahiran, ditimbang dalam waktu satu jam sesudah lahir.
1. Bayi berat lahir cukup : bayi dengan berat lahir > 2500 g.
2. Bayi berat lahir rendah (BBLR) / Low birthweight infant : bayi dengan berat badan lahir
kurang dari 1500 2500 g.
3. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) / Very low birthweight infant : bayi dengan berat
badan lahir 1000 1500 g.
4. Bayi berat lahir amat sangat rendah (BBLASR) / Extremely very low birthweight infant :
bayi lahir hidup dengan berat badan lahir kurang dari 1000 g.
2.8 Adaptasi Fisik Bayi Baru Lahir (Normal)
Segera setelah lahir, BBL harus beradaptasi dari keadaan yang sangat tergantung menjadi
mandiri secara fisiologis. Banyak perubahan yang akan dialami oleh bayi yang semula berada
dalam lingkungan interna (dalam kandungan Ibu)yang hangat dan segala kebutuhannya terpenuhi
(O2 dan nutrisi) ke lingkungan eksterna (diluar kandungan ibu) yang dingin dan segala
kebutuhannya memerlukan bantuan orang lain untuk memenuhinya.
Saat ini bayi tersebut harus mendapat oksigen melalui sistem sirkulasi pernafasannya
sendiri yang baru, mendapatkan nutrisi oral untuk mempertahankan kadar gula yang cukup,
mengatur suhu tubuh dan melawan setiap penyakit.
Periode adaptasi terhadap kehidupan di luar rahim disebut Periode Transisi. Periode ini
berlangsung hingga 1 bulan atau lebih setelah kelahiran untuk beberapa sistem tubuh. Transisi
yang paling nyata dan cepat terjadi adalah pada sistem pernafasan dan sirkulasi, sistem
termoregulasi, dan dalam kemampuan mengambil serta menggunakan glukosa.

2.9 Dua faktor yang berperan pada rangsangan nafas pertama bayi :
a. Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar rahim yang merangsang
pusat pernafasan di otak.
b. Tekanan terhadap rongga dada yang terjadi karena kompresi paru-paru selama persalinan
yang merangsang masuknya udara kedalam paru-paru secara mekanis (Varney, 551-552)
Interaksi antara sistem pernafasan, kardiovaskuler dan susunan syaraf pusat menimbulkan
pernafasan yang teratur dan berkesinambungan serta denyut yang diperlukan untuk kehidupan.

2.10 Upaya pernafasan pertama seorang bayi berfungsi untuk :


a. mengeluarkan cairan dalam paru-paru.
b. Mengembangkan jaringan alveolus dalam paru-paru untuk pertama kali.

2.11 Perubahan Dalam Sistem Peredaran Darah.


Setelah lahir darah bayi harus melewati paru untuk mengambil O2 dan mengantarkannya
ke jaringan. Untuk membuat sirkulasi yang baik guna mendukung kehidupan luar rahim harus
terjadi 2 perubahan besar :

a. Penutupan foramen ovale pada atrium jantung.

b. Penutupan ductus arteriosus antara arteri paru-paru dan aorta.

Oksigen menyebabkan sistem pembuluh darah mengubah tekanan dengan cara


mengurangi dan meningkatkan resistensinya hingga mengubah aliran darah.

2.12 Dua peristiwa yang mengubah tekanan dalam sistem pembuluh darah :
a. Pada saat tali pusat dipotong.
Tekanan atrium kanan menurun karena berkurangnya aliran darah ke atrium kanan. Hal ini
menyebabkan penurunan volume dan tekanan atrium kanan. Kedua hal ini membantu darah
dengan kandungan O2 sedikit mengalir ke paru-paru untuk oksigenasi ulang.
b. Pernafasan pertama menurunkan resistensi pembuluh darah paru-paru dan meningkatkan
tekanan atrium kanan. O2 pada pernafasan pertama menimbulkan relaksasi dan terbukanya
sistem pembuluh darah paru-paru.
Peningkatan sirkulasi ke paru-paru mengakibatkan peningkatan volume darah dan
tekanan pada atrium kanan. Dengan peningkatan tekanan atrium kanan dan penurunan tekanan
atrium kiri, foramen ovale secara fungsional akan menutup.
Dengan pernafasan, kadar O2 dalam darah akan meningkat,mengakibatkan ductus
arteriosus berkontriksi dan menutup. Vena umbilikus, ductus venosus dan arteri hipogastrika dari
tali pusat menutup dalam beberapa menit setelah lahir dan setelah tali pusat diklem. Penutupan
anatomi jaringan fibrosa berlangsung 2-3 bulan.

2.13 Sistem pengaturan Suhu, Metabolisme Glukosa, gastrointestinal dan Kekebalan Tubuh.
a. Pengaturan Suhu
Suhu dingin lingkungan luar menyebabkan air ketuban menguap melalui kulit sehingga
mendinginkan darah bayi. Pembentukan suhu tanpa menggigil merupakan usaha utama seorang
bayi yang kedinginan untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya melalui penggunaan lemak
coklat untuk produksi panas.
Lemak coklat tidak diproduksi ulang oleh bayi dan akan habis dalam waktu singkat dengan
adanya stress dingin.

b. Metabolisme Glukosa
Untuk memfungsikan otak memerlukan glukosa dalam jumlah tertentu. Pada BBL,
glukosa darah akan turun dalam waktu cepat (1-2 jam). BBL yang tidak dapat mencerna
makanan dalam jumlah yang cukup akan membuat glukosa dari glikogen dalam hal ini terjadi
bila bayi mempunyai persediaan glikogen cukup yang disimpan dalam hati.
c. Perubahan Sistem Gastrointestinal
Reflek gumoh dan reflek batuk yang matang sudah terbentuk pada saat lahir. Sedangkan
sebelum lahir bayi sudah mulai menghisap dan menelan. Kemampuan menelan dan mencerna
makanan (selain susu) terbatas pada bayi.
Hubungan antara esofagus bawah dan lambung masih belum sempurna yang berakibat gumoh.
Kapasitas lambung juga terbatas, kurang dari 30 cc dan bertambah secara lambat sesuai
pertumbuhan janin.

d. Perubahan Sistem Kekebalan Tubuh


Sistem imunitas BBL belum matang sehingga rentan terhadap infeksi. Kekebalan alami
yang dimiliki bayi diantaranya :
1) Perlindungan oleh kulit membran mukosa.
2) Fungsi jaringan saluran nafas.
3) Pembentukan koloni mikroba oleh kulit dan usus.
4) Perlindungan kimia oleh lingkungan asam lambung.
Kekebalan alami juga disediakan pada tingkat sel oleh sel darah yang membantu membunuh
organisme asing.

2.14 Pengkajian Fisik Bayi Baru Lahir


Pengkajian Pertama Pada Bayi Baru Lahir
Pengkajian ini dilakukan di kamar bersalin setelah bayi lahir dan setelah dilakukan
pembersihan jalan nafas/resusitasi, pembersihan badan bayi, dan perawatan tali pusat. Bayi
ditempatkan di atas tempat tidur yang hangat. Maksud pemeriksaan ini adalah untuk
mengenal/menemukan kelainan yang perlu mendapatkan tindakan segera dan kelainan yang
berhubungan dengan kehamilan, persalinan, dan kelahiran, misalnya; bayi yang lahir dari ibu
dengan diabetes melitus, eklamsia berat dan lain-lain, biasanya akan mengakibatkan kelainan
bawaan pada bayi. Oleh karena itu, pemeriksaan pertama pada bayi baru lahir ini harus segera
dilakukan. Hal ini ditujukan untuk menetapkan keadaan bayi dan untuk menetapkan apakah
seorang bayi dapat dirawat gabung atau di tempat khusus. Dengan pemeriksaan pertama ini juga
bisa menentukan pemeriksaan dan terapi selanjutnya.

Tujuan Pengkajian Fisik Pada Bayi Baru Lahir


Untuk mendeteksi kelainan-kelainan. Pemeriksaan awal pada bayi baru lahir harus
dilakukan sesegera mungkin sesudah persalinan untuk mendeteksi kelainan-kelainan dan
menegakkan diagnosa untuk persalinan yang beresiko tinggi. Pemeriksaan hatrus difokuskan
pada anomali kegenital dan masalah-masalah patofisiologi yang dapat mengganggu adaptasi
kardiopulmonal dan metabolik normal pada kehidupan extra uteri. Pemeriksaan dilakukan lebih
rinci dan dilakukan dalam 24 jam setelah bayi lahir.
Untuk mendeteksi segera kelainan dan dapat menjelaskan pada keluarga.
Apabila ditemukan kelainan pada bayi maka petugas harus dapat menjelaskan kepada keluarga,
karena apabila keluarga menemukannya kemudian hari, akan menimbulkan dampak yang tidak
baik dan menganggap dokter atau petugas tidak bisa mendeteksi kelainan pada bayinya.

Langkah-Langkah Dalam Melakukan Pengkajian Fisik Pada Bayi Baru Lahir

- Pertama, seorang petugas mengkaji keadaan umum bayi; melihat cacat bawaan yang jelas
tampak seperti hidrosefal, mikrosefali, anensefali, keadaan gizi dan maturitas, aktivitas
tangis, warna kulit, kulit kering/mengelupas, vernik caseosa, kelainan kulit karena fravina
lahir, toksikum, tanda-tanda metonium, dan sikap bayi tidur.
- Langkah kedua, pertugas melakukan pemerikasaan pada kulit. Ketidakstabilan vasomotor
dan kelambatan sirkulasi perifer ditampakan oleh warna merah tua atau biru keunguan pada
bayi yang menangis. Yang warnanya sangat gelap bila penutupan gloris mendahului tangisan
yang kuat dan oleh sianosis yang tidak berbahaya.
- Pada pemeriksaan kepala bisa dilihat; besar, bentuk, molding, sutura tertutup/melebar, kaput
suksedanium, hematoma sefaldan karnio tabes.
- Pada pemeriksaan telinga dapat mengetahui kelainan daun/bentuk telinga.
- Pada pemeriksaan mata yang bisa dinilai perdarahan sukonjugtiva, mata yang menonjol,
katarak, dan lain-lain.
- Mulut dapat menilai apakah bayi; labioskisis, labioynatopalatoskisis, tooth-buds, dan lain-
lain.
- Leher; hematoma, duktis tirolusus, higromakoli.
- Dada; bentuk, pembesaran buah dada, pernafasan retraksi interkostal, sifoid, merintih,
pernafasan cuping hidung, bunyi paru.
- Jantung; pulsasi, frekuensi bunyi jantung, kelainan bunyi jantung.
- Abdomen; membuncit, (pembesaran hati, limpa, tumor, asites), skafoid (kemungkinan bayi
mengalami hernia diafragmatika atau atresia esofagis tanpa fistula), tali pusat berdarah,
jumlah pembuluh darah tali pusat, warna dan besar tali pusat, hernia di pusat atau di
selangkang.
- Alat kelamin; tanda-tanda hematoma karena letak sungsang, testis belum turun, fisnosis,
adanya perdarahan/lendir dari vagina, besar dan bentuk klitoris dan labia minora, atresia ani.
- Tulang punggung; spina bifida, pilonidal sinus dan dumple.
- Anggota gerak; fokomeria, sindaktili, polidaktili, fraktor, paralisis talipes dan lain-lain.
- Keadaan neuramuskular; refleks moro, refleks genggam, refleks rootingdan sebagainya:
tonus otot, tremor.
- Pemeriksaan lain-lain; mekonium harus keluar dalam 24 jam sesudah lahir, bila tidak harus
waspada terhadap atrersia ani/obstruksi usus. Urine harus ada juga pada 24 jam. Bila tidak
ada harus diperhatikan kemungkinan obstruksi saluran kencing.

Kepala Janin Dan Ukuran-Ukurannya.


Bagian yang paling keras dan besar dari janin adalah kepala janin. Posisi dan besar
kepala dapat mempengaruhi jalan persalinan. Kepala juga sering mengalami cedera, sehingga
dapat membahayakan hidup. Tengkorak bayi mungkin bertumpangan (molded) terutama bila
bayi adalah anak pertama dan kepala telah berfiksasi beberapa waktu. Tulang parietal cenderung
menumpangi tulang oksipital dan frontal. Garis sutura dan ukuran serta tekanan kontanela
anterior dan posterior harus ditentukan secara digital.

Kepala janin terdiri dari:


a. Bagian muka
- Tulang hidung (os nasake)
- Tulang pipi (oszygomaticum) ada dua buah.
- Tulang rahang atas (os maxilare)
- Tulang rahang bawah (os mandibularis)
b. Bagian tengkorak
Bagian ini yang terpenting pada persalinan karena biasanya bagian tengkoraklah yang paling
depan.
Yang membentuk bagian tengkorak adalah:
- Tulang dahi (os frontale) 2 buah.
- Tulang ubun-ubun (os parletal) 2 buah.
- Tulang pelipis (os temporale) 2 buah.
- Tulang belakang kepala (os occipidale) 1 buah.
Yang penting dalam persalinan yaitu 7 tulang tersebut di atas. Diantara tulang-tulang
tersebut terdapat sela tengkorak yang disebut sutura, yang mana ini membantu dalam persalinan.
Kalau kepala anak tertekan pada waktu kepala bergeser/bergerak di bawah kedua tulang
ubun-ubun, ini salah satu tanda untuk mengenal tulang belakang kepala pada pemeriksan dalam.
Sutura dan ubun-ubun penting diketahui untuk menetukan presentasi/bagian terendah dari kepala
anak dalam jalan lahir.
Macam-macam sutura yang kita kenal:
1. Sutura Sagitalis (sela panah) antara kedua ossa parletalis.
2. Sutura Coronaria (sela mahkota) antara os frontale dan os parletal.
3. Sutura Lambdoldea antara os occipitale dan kedua ossa parletal.
4. Sutura Frontalis antara os frontale kiri kanan.
Ubun-ubun besar (fonticulus mayor) merupakan lubang dalam tulang tengkorak yang
berbentuk segi empat dan hanya tertutup oleh selaput. Ubun-ubun besar terdapat pasa pertemuan
antara 4 sutura :
1. Sutura Sagitalis
2. Sutura Coronaria
3. Sutura Lambdoldea
4. Sutura Frontale
Bentuknya: sudut depan yang runcing menunjukan bagian muka anak. Sudut belakang adalah
tumpul.
Ubun-ubun kecil (frontikulus minor)
Ubun-ubun kecil terdiri dari 3 sutura:
- Sutura Lambdoldea 2 buah.
- Sutura Sagitalis 1 buah.
Tulang ubun-ubun ini baru akan tertutup nanti pada anak usia 1,5 2 tahun.
Ukuran-ukuran kepala bayi
a.Ukuran muka belakang
1. Diameter sub occipitalus-bregmatica dari foramen magnum ke ubun-ubun besar 29,5 cm.
2. Diameter sub occipito frontalis: (dari foramen magnum ke pangkal hidung) 11 cm.
3. Diameter fronto occipitalis (dar pangkal hidung ke titik yang terjadi pada belakang kepala.12
cm.
4. Diameter mento occipitalis (dari dagu ke titik yang terjauh pada belakang kepala). 13,5
bertugas.
5. Diameter sub mento bragmatika (dari bawah dagu ke ubun-ubun besar) 9 cm.

b. Ukuran lingkaran
1. Circumferentia sub occiput bregmatika. (lingkaran kecil kepala) 31 cm.
2. Circumferentia fronto occipitalis (lingkaran sedang kepala) 34 cm.
3. Circumferentia mento occipitalis (lingkaran besar kepala). 35 cm.
BAB III
KESIMPULAN

Bayi adalah individu baru yang lahir di dunia. Dalam keadaannya yang terbatas, maka
individu baru ini sangatlah membutuhkan perawatan dari orang lain.
Bayi Baru Lahir adalah janin yang lahir melalui proses persalinan dan telah mampu hidup di luar
kandungan.

DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, Elizabeth B., PSIKOLOGI PERKEMBANGAN, Jakarta : Erlangga edisi kelima
Kamus besar bahasa Indonesia, 2002 : 111

Anda mungkin juga menyukai