ABSTRAK
PENDAHULUAN
PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) yaitu upaya untuk mengurangi jumlah
nyamuk dengan melakukan pemberantasan pada jentiknya. Pemberantasan jentik
nyamuk adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk membasmi atau memberantas
telur, jentik, dan kepompong nyamuk dengan berbagai cara, dengan tujuan untuk
menekan laju pertumbuhan nyamuk. PSN merupakan cara pengendalian vektor
sebagai salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan
penyakit. Kampanye PSN sudah digalakkan pemerintah dalam hal ini Departemen
Kesehatan dengan semboyan 3M Plus.
Adapun cara yang efektik untuk dilakukan dalam perilaku PSN ialah penerapan
gerakan 3M Plus. Sebagaimana menurut pendapat Prof. Tjandra Yoga yang
merupakan co-chair dari pertemuan TAG APSED (Technical Advisory Group Asia
Pasific Strategy On Emerging Infectious Diseases) beliau mengatakan, sampai saat
ini pengendalian vector nyamuk dengan program "3M Plus" masih tetap menjadi
cara penanggulangan utama. 3M yang dimaksud adalah menguras, menutup, dan
mengubur atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat
perkembangbiakan nyamuk. Sedangkan yang dimaksud dengan Plus adalah segala
bentuk kegiatan pencegahan seperti menaburkan bubuk larvasida pada tempat
penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau anti
nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk seperti serai dll, serta rutinitas
menjaga kebersihan lingkungan dan pribadi.
Berdasarkan observasi yang dilakukan, bahwa perilaku mahasiswa dalam
pemberantasan sarang nyamuk masih rendah. Hal ini dikarenakan belum optimalnya
kegiatan 3M Plus yang dilakukan oleh mahasiswa. Ketidakpedulian mahasiswa
dalam perilaku PSN dapat dilihat dari kebiasaan mahasiswa dalam membuang
sampah tidak pada tempatnya, membiarkan air tergenang didalam ember bekas dan
sebagainya.
Berdasarkan keterangan subjek peneliti (Mahasiswa), dalam mewujudkan
perilaku PSN di kampus maka dibutuhkan suatu penerapan gerakan untuk
memberantas sarang nyamuk di lingkungan kampus yaitu dengan cara 3M Plus.
Gerakan tersebut bertujuan untuk mengajak mahasiswa dalam perilaku PSN dan
menciptakan lingkungan kampus yang bersih dan sehat. Sebagaimana terdapat
didalam peraturan UndangUndang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam hal ini penulis mengangkat judul
penerapan gerakan 3M Plus dalam perilaku pemberantasan sarang nyamuk di
lingkungan kampus pendidikan biologi Universitas Riau.
KESIMPULAN
Untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat maka dibutuhkan peran
mahasiswa dalam menjaga lingkungan kampusnya. Cara yang efektif ialah dengan
penerapan gerakan 3M Plus. Dan untuk menerapkan gerakan 3M Plus pada
mahasiswa dalam perilaku memberantas sarang nyamuk ialah dengan mengajak,
menjadi contoh serta menginfokan pentingnya kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Penerapan gerakan 3M dalam pelaksanaan PSN dapat menciptakan lingkungan
kampus yang bersih dan sehat. Semakin banyak yang menerapakan gerakan tersebut
maka akan semakin bersih dan sehat lingkungan dikampus.
DAFTAR PUSTAKA
Alodokter. 2017. Mengenal Habitat dan Kebiasaan Nyamuk Demam Berdarah Agar
Mudah Menanggulanginya. http://www.alodokter.com. ( 25 Mei 2017 )
Gama, Z.P. & A. L. 2010. Strategi Pemberantasan Nyamuk Aman Lingkungan.
Jakarta. Jurnal Pembangunan dan Alam Lestari
Nuryanti. 2013. Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk di Masyarakat.
https://journal.unnes.ac.id. (27 Mei 2017)
Pusat Bahasa. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia Online.
http://kamusbesarbahasaindonesia.org. (28 Mei 2017)
Sandi, M.S. & Kartika, K. A. 2016. Gambaran Pengetahuan dan Perilaku
Pencegahan Penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue di Desa
Antiga. E-Jurnal Medika
Wulandari, D.A. 2016. Analisa Menguras Menutup dan Mengubur (3M Plus) Pada
Kepala Keluarga di Dusun Branjangan Tijayan Manisrenggo Klaten.
Yogyakarta