DISUSUN OLEH
B. JENIS LAGOON
Lagoon dpat dibedakan bedasarkan derajat pencampuran mekanik yang dilakukan.
Jika energy yang diberikan cukup untuk mendapatkan derajat pencampuran dan aerasi
terhadap seluruh air limbah termasuk padatan tersuspensi, reaktor ini disebut lagoon
aerobic.efluen dari lagoon aerobic memerlukan unit peralatan sistem untuk pemisahan
padatan agar didapatkan hasil olahan sesuai dengan standar yang dibolehkan.
Jika energy yang dihasilkan hanya cukup untuk pencampuran dan aerasi sebagian
dari air limbah yang ada di dalam lagoon, sedangkan padatan yang ada di dalam air
limbah mengendap di dasar lagoon atau di daerah yang mempunyai gradient kecepatan
yang rendah serta menghasilkan proses peruraian secara anaerobic disebut Lagoon
Fakultatif, dan proses tersebut dapat dibedakan dengan kolam fakuktatif hanya pada
metode pemberian oksigen atau cara aerasinya.
Lagoon atau kolam fakultatif dapat juga dianggap sebagai reactor dengan
pencampuran sempurna tanpa sirkulasi biomassa.
C. GAMBAR LAGOON
Gambar bak aerasi lagoon pada pengolahan air
Kekurangan :
Membutuhkan energi yang besar, karena disamping untuk suplai oksigen juga untuk pengadukan
secara sempurna.
Membutuhkan lahan yang luas
Membutuhkan energi yang besar
Membutuhkan penanganan lumpur lebih lanjut.
Dapat menimbulkan pertumbuhan cacing rambut, serta kadang-kadang timbul bau yang
kurang sedap
Memerlukan udara ( dari blower) dan di-on-kan secara terus menerus (24 jam).
Perlu penambahan nutrisi / suplemen seperti ; urea, tetes tebu, KCL dan BIO Active.
Diperlukan Bak Aerasi/Aerobik dengan waktu tinggal dijaga sekitar 8-14 jam.
Perlu dilakukan analisa secara berkala untuk parameter ( BOD, COD, MHSS, SV30).
Bila terjadi trouble pada pengolahan (misal terjadi shock-loading), maka cadangan bakteri di
Bak stabilisasi dapat dialirkan ke dalam Bak Aerasi.