NAMA :
NIM :
I. SASARAN PEMBELAJARAN
Memahami anatomi muskuloskeletal terutama ekstremitas
Memahami patofisiologi hiperuresemia dan gout arthritis
Mendiagnosis Gout Artrhritis, melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang
Memahami prinsip-prinsip pengobatan, pencegahan danrehabilitasi pada gout
arthritis
Memahami komplikasi gout artrhitis.
2. Sejak 2 tahun yang lalu, pasien mengeluh bengkak yang hilang timbul pada lutut
dan ibu jari kaki, terutama jika makan kacang-kacangan.
a. Apa makna timbulnya keluhan yang berulang pada kasus ini?
Jawab:
Bengkak yang hilang timbul pada lutut sejak 2 tahun yang lalu menunjukkan
bahwa Ny. Ani mengalami Gout Arthritis stadium akut.
Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur penghematan
(salvage pathway).
1) Jalur de novo melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat melalui
prekursor nonpurin. Substrat awalnya adalah ribosa-5-fosfat, yang diubah
melalui serangkaian zat antara menjadi nukleotida purin (asam inosinat,
asam guanilat, asam adenilat). Jalur ini dikendalikan oleh serangkaian
mekanisme yang kompleks, dan terdapat beberapa enzim yang
mempercepat reaksi yaitu: 5-fosforibosilpirofosfat (PRPP) sintetase dan
amidofosforibosiltransferase (amido-PRT). Terdapat suatu mekanisme
inhibisi umpan balik oleh nukleotida purin yang terbentuk, yang fungsinya
untuk mencegah pembentukan yang berlebihan.
2) Jalur penghematan adalah jalur pembentukan nukleotida purin melalui
basa purin bebasnya, pemecahan asam nukleat, atau asupan makanan. Jalur
ini tidak melalui zat-zat perantara seperti pada jalur de novo. Basa purin
bebas (adenin, guanin, hipoxantin) berkondensasi dengan PRPP untuk
membentuk prekursor nukleotida purin dari asam urat. Reaksi ini
dikatalisis oleh dua enzim: hipoxantin guanin fosforibosiltransferase
(HGPRT) dan adenin fosforibosiltransferase (APRT).
4. Pemeriksaan fisik: asimertris mata kaki kiri dan kanan, podagra (+), bengkak,
rasa panas (+) dan nyeri tekan (+) di mata kaki kiri.
a. Apa interpretasi dan mekanisme hasil pemeriksaan fisik diatas?
Jawab:
1) Rubor (Kemerahan pada area jejas/trauma)
Terjadi pelebaran arteriola sehingga menyebabkan aliran darah
meningkat kedalam mikrosirkulasi lokal dan mengakibatkan kapiler
meregang
2) Kalor (Panas pada area jejas/trauma)
Terjadi proses kimia yang ditimbulkan penyerangan benda asing pada
jaringan dan reaksi tubuh terhadap kuman tersebut, sebagai akibat dari :
Banyaknya darah yang mengalir. Proses penyerangan benda asing.
Penangkisan sel darah putih.
3) Tumor (Pembengkakan pada area jejas/trauma)
Diakibatkan karena:
Banyaknya darah yang mengalir ke tempat radang
penumpukan cairan jaringan
Penumpukan kuman kuman dan jaringan yang rusak
4) Dolor (Rasa sakit / nyeri pada area jejas)
Diakibatkan oleh:
Perubahan pH lokal atau kerusakan ion ion tertentu dapat
merangsang ujung ujung saraf
Pengeluaran zat kimia tertentu (misal;histamin) atau zat kimia
bioaktif lainnya
Pembengkakan jaringan yan meradang yang menyebabkan
peningkatan tekanan lokal
5) Fungsiolesa
Perubahan fungsi jaringan yang cedera. Jaringan yang cedera mengalami
proses peradangan yang mengakibatkan keadaan kimia dan fisik yang
abnormal dari sel sel yang mengalami inflamasi / peradangan.
5. Pemeriksaan laboratorium: Leukosit 12000 mg/dl, asam urat: 11,1 mg/dl, Asam
urat urin 1240 mg/24jam.
a. Apa interpreasi dari mekanisme hasil pemeriksaan fisik diatas?
Jawab:
Leukosit : 12000 mg/dl Leukositosis (normal 4000-10.000 mg/dl)
Terjadi karena adanya proses inflamasi oleh kristal asam urat sehingga akan
mengaktifkan sel radang baik yang MN maupun PMN, leukosit adalah
pertahanan tubuh yang pertama ketika mengalami inflamasi sehingga jumlah
leukosit akan bertambah jika ada jaringan yang mengalami peradangan.
Asam Urat serum : 11,1 mg/dl Hiperuresemia (normal = 3,5 7,0
mg/dl)
Mekanisme : Obesitas -- makan kacang-kacangan overproduksi asam
urat meningkat hiperuresemia
Asam Urat urine (1240mg/24jam)
250-750mg/24jam, maka Asam Urat Urinenya over-produksi.
Mekanisme : Asam urat serum meningkat fungsi ginjal normal (dibuktikan
dengan kadar kreatinin dan ureumnya normal) urin yang keluar bersamaan
dengan asam urat asam urat urin tinggi.
6. Bagaimana cara mendiagnosa kasus ini?
Jawab:
Anamnesis : nyeri, bengkak, kemerahan pada mata kaki kiri serta bengkak yang
hilang timbul pada lutut dan ibu jari kaki.
Pemeriksaan fisik :
IMT : obesitas,
Look : asimetris mata kaki kiri dan kanan, podagra (+), bengkak.
Feel : rasa panas (+) dan nyeri tekan (+) dimata kaki kiri
Pemeriksaan laboratorium : leukositosis, hiperuresemia.
12. Apa yang akan terjadi bila keadaan ini tidak diatasi secara komprehensif?
Jawab:
Penyakit tersebut akan memburuk dan menjadi kronis.
13. Apakah perlu intervensi mendalam untuk menatalaksana pada kasus ini?
Jawab:
Iya, perlu.
14. Bila ya, bagaimana memberikan penjelasan dan mendapat izin dari pasien
tindakan lanjutan?
Jawab:
Beri arahan kepada pasien untuk selalu memelihara kesehatan seperti:
1) Pantau kadar asam urat serum
2) Berikan istirahat dengan kaki ditinggikan dan diberikan kantung es
3) Berikan obat anti gout yang dirresepkan dan evaluasi keefektipannya
4) Berikan pasien untuk minum 2-3 liter cairan setiap hari dan meningkatkan
mesukan makanan pembuatan alkalin.
15. Apakah pasien ini perlu dirujuk dan bagaimana prosedur rujukannya?
Jawab:
Iya, perlu.
Berikut ini adalah prosedur (tata cara rujukan):
1) Terbatas hanya pada masalah penyakit yang dirujuk saja (gout arthritis).
2) Tetap berkomunikasi antara dokter konsultan dan dokter yang meminta
rujukan.
3) Perlu disepakati pembagian wewenang dan tanggungjawab masing-masing
pihak.
Pembagian wewenang & tanggungmjawab
1) Interval referral
Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab penderita sepenuhnya kepada
dokter konsultan untuk jangka waktu tertentu, dan selama jangka waktu
tersebut dokter tersebut tidak ikut menanganinya.
2) Collateral referral
Menyerahkan wewenang dan tanggung jawab penanganan penderita hanya
untuk satu masalah kedokteran khusus saja.
3) Cross referral
Menyerahkan wewenang dan tanggung jawab penanganan penderita
sepenuhnya kepada dokter lain untuk selamanya.
4) Split referral
Menyerahkan wewenang dan tanggung jawab penanganan penderita
sepenuhnya kepada beberapa dokter konsultan, dan selama jangka waktu
pelimpahan wewenang dan tanggung jawab tersebut dokter pemberi rujukan
tidak ikut campur.
16. Apakah gangguan ini bisa diatasi sampai tuntas, bagaimana prosedurnya?
Jawab:
Bisa.
Prosedurnya adalah
1) Pada gout akut pengobatannya bertujuan untuk menghilangkan keluhan nyeri
sendi dan peradangan dengan obat-obatan antara lain: kolkisin, OAINS,
kortikosteroid, hormone acth, obat penurun asam urat seperti alpurinol atau
obat urikosurik tidak boleh diberikan pada stadium akut. Namun pada pasien
yang telah rutin mendapat obat penurun asam urat, sebaiknya tetap diberikan.
2) Pada stadium interkritikal dan menahun tujuan pengobatan adalah untuk
menurunkan kadar asam urat, sampai kadar normal, guna mencegah
kekambuhan, penurunan kadar asam urat di lakukan dengan pemberian diet
rendah purin dan pemakaian obat alupurinol bersama obat orikosurik yang
lain.
IV. HIPOTESIS
Ny. Ani, 42 tahun menderita bengkak dan nyeri akibat serangan akut gout arthritis tipe
overproduksi.
V. KERANGKA KONSEP
-Obesitas
Over production
urin acid
- Temperatur
Terbentuk kristal - pH
MSU pada sendi
- gravitasi
Inflamasi
Kalor Dolor Rubor
Gout artritis