Anda di halaman 1dari 7

BASIS CRANII

Oleh :

SAKA SETIONO NUGROHO


160121110006

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS


PROGRAM STUDI BEDAH MULUT DAN MAKSILOFASIAL
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2011
BASIS CRANII

Didalam kepala terdapat cranium, otak, saraf-saraf otak (nervi cranialis), salut-salut
otak (meninges), dan organ indera khusus. Kepala juga merupakan tempat masuknya
makanan, dihirup dan dihembuskannya udara.

CRANIUM

Tengkorak adalah kerangka kepala. Tulang-tulang tengkorak membentuk cranium dan


kerangka wajah. Cranium meliputi otak dan meninges (salut-salut otak), bagian proksimal
saraf-saraf otak, dan pembuluh darah. Pada kerangka wajah terdapat kedua orbita (lekuk
mata) dan rongga hidung, dan juga maxilla (rahang atas) dan mandibula (rahang bawah).

I. ASPEK ANTERIOR

Pada aspek anterior tengkorak dapat dikenali os frontale dan kedua os zygomaticum,
kedua orbita, daerah hidung, maxilla dan mandibula. Os frontale membentuk kerangka dahi
yang ke inferior berhubungan dengan os nasale dan os zygomaticum. Titik temu antara os
frontale dan kedua os nasale dikenal sebagai nasion. Pada margo supraorbitalis os frontalis
terdapat sebuah foramen supraorbital (takik). Tepat diatas margo supraorbitalis dapat dikenali
sebuah arcus superciliaris. Dalam kedua orbita terdapat fissura orbitalis superior, fissura
orbitalis inferior, dan canalis opticus. Disebelah bawah masing-masing orbita terdapat sebuah
forameninfra orbitale pada maxilla. Kedua os zygomaticum membentuk tonjolan pipi. Sebuah
foramen zygomaticofaciale menembus bagian lateral masing-masing tulang. Disebelah
bawah os nasale terdapat apertura piriformis (nasalis anterior) yang jorong. Melalui lubang
ini dapat diamati sekat hidung berupa tulang yang membagi rongga hidung menjadi bagian
kanan dan kiri. Pada dinding lateral masing-masing bagian rongga hidung terdapat lempeng-
lempeng tulang yang lengkung, yaitu concha nasalis. Rahang atas dibentuk oleh kedua
maxilla yang bersatu; Processus alveolaris tulang-tulang ini membentuk ceruk-ceruk dan
tulang penunjang bagi gigi maksilar.

Processus alveolaris mandibula menyediakan tempat bagi gigi-gigi mandibular. Disebelah


bawah gigi geraham depan kedua terdapat foramen mentale. Protuberantia mentalis (dagu)
adalah sebuah lempeng tulang berbentuk segitiga yang meninggi di bawah symphisis
mandibula (mentalis), daerah persatuan kedua belah tulang fetal.

II. ASPEK LATERAL

Aspek lateral tengkorak terdiri dari tulang-tulang cranium dan tulang-tulang wajah. Fossa
temporalis dibatasi keatas dan belakang oleh linea temporalis superior dan linea temporalis
inferior os parietale, ke depan oleh os frontale dan os zygomaticum, dan ke bawah oleh arcus
zygomaticus. Tepi atas arcus zygomaticus adalah sesuai dengan batas inferior hemisfer otak
besar (cerebrum). Arcus zygomaticus dibentuk melalui persatuan processus temporalis os
zygomaticus dan processus zygomaticus os temporalis. Di bagian depan fossa temporalis,
kira-kira 4 cm diatas pertengahan arcus zygomaticus, terletak titik pterion. Titik ini
merupakan pertemuan sutura-sutura berbentuk H yang merupakan tempat pertemuan os
frontale, os parietale, os sphenoidale (ala major), dan os temporale. Meatus acusticus externus
mengantar ke membrana tympani. Processus mastoideus os temporalis terletak
posteroinferior terhadap meatus acusticus externus. Disebelah depan processus mastoideus
terdapat processus styloideus os temporalis. Mandibula terdiri dari dua bagian : bagian
horizontal, yakni corpus mandibula dan bagian vertikal, yakni ramus mandibula.

III. ASPEK SUPERIOR

Aspek superior tengkorak yang sedikit banyak berbentuk jorong, kearah posterior
melebar karena kedua tuber parietale. Keempat tulang yang bersatu untuk membentuk
calvaria terlihat dari aspek superior ; os frontale di sebelah anterior, kedua os parietale dextra
dan sinistra, dan os occipitale disebelah posterior. Sutura coronalis memisahkan os frontale
dari os parietale; sutura sagitalis memisahkan kedua tulang ubun-ubun satu dari yang lain;
dan kampuh lambdoid (sutura lambdoidea) memisahkan os parietale dan os tem porale dari
os occipitale. Titik Bregma adalah titik patokan antropologis yang merupakan titik temu
antara sutura sagitalisdan sutura coronalis. Titik Vertex, titik teratas pada tengkorak, terletak
pada sutura sagitalis, didekat titik tengahnya. Titik lambda merujuk kepada titik temu antara
sutura lambdoidea dan sutura sagitalis; titik ini kadang-kadang terasa sebagai lekukan.

IV. ASPEK INFERIOR

Aspek inferior tengkorak (dasar tengkorak) setelah mandibula diangkat, memperlihatkan


processus palatinus maxilla dan os palatinum, os sphenoidale, vomer, os temporale, dan os
occipitale. Palatum durum dibentuk oleh processus palatinus maxilla di sebelah anterior dan
lamina horizontalis kedua os palatinum di sebelah posterior. Posterior terhadap gigi-gigi seri
terdapat fossa incisiva. Disebelah posterolateral terdapat foramen palatinum majus dan
foramen palatina minora. Superior terhadap tepi posterior os palatinum terdapat kedua choana
yang juga dikenal sebagai apertura nasalis superior. Vomer, lempeng tulang yang tipis, turut
membentuk sebagian sebagian besar sekat hidungberupa tulang. Terjepit antara os frontale, os
temporale, an os occipitale terdapat os sphenoidale terdiri dari sebuah corpus dan tiga pasang
processus : ala major, ala minor, processus pterygoideus. Dari corpus os sphenoidalis tergelar
sayap-sayap ke lateral. Masing-masing processus pterygoideus terdiri dari lamina processus
pterigoidei lateral dan medial yang dilepaskan dari pangkal ala major pada corpus os
sphenoidalis di kedua sisi. Alur untuk bagian tuba auditoria (auditiva) yang berupa tulang
rawan, terletak medial dari spina os sphenoidalis. Fossa mandibularis adalah bagian-bagian
os temporale yang cekung untuk menampung kedua condylus mandibula.

Disebelah posterior, dasar tengkorak dibentuk oleh os occipitale yang ke anterior


berhubungan dengan os sphenoidale. Keempat bagian os occipitale teratur sekeliling foramen
magnum yang besar. Pada bagian lateral os occipitale terdapat dua benjolan besar, yakni
condylus occipitalis. Lubang yang besar antara os occipitale dan bagian os temporale yang
dikenal yang dikenal sebagai os petrosum adalah foramen jugulare. Meatus acusticus
internus terletak superolateral terhadap foramen jugulare. Pintu masuk ke canalis caroticus
terletak tepat di depan foramen jugulare. Processus mastoideus berigi karena otot-otot
melekat kepadanya. Foramen stylomastoideum terletak posterior terhadap pangkal processus
styloideus.

V. ASPEK DALAM DASAR TENGKORAK

Permukaan dalam dasar tengkorak memperlihatkan tiga fossa cranii anterior, fossa cranii
media, fossa cranii posterior yang membentuk dasar cavitas cranii dan berwujud seperti
mangkok. Fossa cranii anterior menempati bidang teratas, dan fossa cranii posterior bidang
terbawah.

Fossa cranii anterior dibentuk oleh os frontal disebelah anterior, os ethmoidale ditengah,
dan corpus os sphenoidalis serta ala minor os sphenoidalis di sebelah posterior. Bagian fossa
cranii anterior yang lebih luas dibentuk oleh facies orbitalis os frontalis yang berigi dan
menyangga kedua lobus frontalis cerebrum serta membentuk atap kedua orbita. Crista
frontalis adalah sebuah sebuah tonjolan menjulang keatas dari os ethmoidale. Disebelah
kanan dan kiri crista galli terdapat lamina cribosa os ethmoidalis yang menyerupai pengayak.

Fossa cranii media disebelah kanan dan kiri berupa lekukan-lekukan yang dalam dikedua
sisi corpus os sphenoidalis. Unsur unsur yang membentuk fossa cranii media adalah kedua
ala major sphenoidalis, squama temporalis di sebelah lateral, dan bagian-bagian pars petrosa
kedua os temporale di sebelah posterior. Fossa cranii media terletak posteroanterior terhadap
fossa cranii anterior dan menyangga lobus temporalis cerebri. Batas antara fossa cranii media
dan fossa cranii posterior adalah margo superior partis petrose di sebelah lateral, dan dorsum
sella os sphenoidalis disebelah medial. Sella turcica, bagian os sphenoidalis yang menyerupai
pelana dan terletak antara processus clinoideus anterior dan processus clinoideus posterior,
terdiri dari tiga bagian :

1. Tuberculum sella
2. Fossa hypophysealis
3. Dorsum sella

Anda mungkin juga menyukai