Anda di halaman 1dari 2

Haloperidol, Antipsikotik untuk Berbagai Usia

24 May 2008 Prima Almazini

Psikotik adalah salah satu kelainan psikiatri yang sering dijumpai. Salah satu obat yang efektif
untuk terapi gangguan psikotik adalah haloperidol. Penggunaannya telah terbukti ampuh pada
pasien berbagai usia.

Haloperidol adalah obat yang dikategorikan ke dalam agen antipsikotik, antidiskinetik, dan
antiemetik. Obat ini diindikasikan untuk kelainan psikotik akut dan kronik, seperti skizofrenia,
gangguan manik, dan psikosis yang diinduksi obat misalnya psikosis karena steroid. Haloperidol
juga berguna pada penanganan pasien agresif dan teragitasi. Selain itu, obat ini dapat digunakan
pada pasien sindrom mental organik dan retardasi mental. Pada anak haloperidol sering
digunakan untuk mengatasi gangguan perilaku yang berat.

Secara umum haloperidol menghasilkan efek selektif pada sistem saraf pusat melalui
penghambatan kompetitif reseptor dopamin (D2) postsinaptik pada sistem dopaminergik
mesolimbik. Selain itu, haloperidol bekerja sebagai antipsikotik dengan meningkatkan siklus
pertukaran dopamin otak. Pada terapi subkronik, efek antipsikotik dihasilkan melalui
penghambatan depolarisasi saraf dopaminergik.

Haloperidol memiliki beberapa karakteristik farmakodinamik. Konsentrasi plasma terapi obat ini
berkisar 4-20 nanogram per mL (0.01-0.05 mikromol per L). Ikatan haloperidol dengan protein
dalam darah sangat tinggi yaitu mencapai 92%. Pada penggunaan secara oral, tingkat absorpsi
haloperidol adalah 60%. Volume distribusinya adalah 18 L/Kg. Sekitar 40% dari dosis oral
tunggal akan dieliminasi melalui ginjal. Biasanya obat ini diekskresikan melalui urin dalam lima
hari. Sejumlah 15% dari dosis oral diekskresikan melalui feses oleh eliminasi empedu.

Pada remaja dan dewasa, haloperidol sebagai antipsikotik dan antidiskinetik digunakan secara
oral dengan dosis awal sebesar 500 mcg (0.5 mg) sampai 5 mg sebanyak 2 -3 kali per hari.
Peningkatan dosis dapat dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan dan daya toleransi. Batas
dosis pada orang dewasa adalah 100 mg per hari.

Pada anak-anak yang berusia 3-12 tahun dengan berat badan dalam kisaran 15-40 Kg,
haloperidol dikonsumsi secara oral dengan dosis awal 50 mcg (0.05 mg) per Kg/BB/hari (dibagi
ke dalam 2-3 dosis). Sementara itu, pada pasien usia lanjut dosis yang digunakan adalah 500
mcg 2 mg sebanyak 2-3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap sesuai kebutuhan
dan toleransi yang diperbolehkan.

Efek samping haloperidol berbeda pada berbagai tingkatan usia. Efek samping yang sering
terjadi pada anak-anak adalah efek piramidal. Sementara itu, pada pasien usia lanjut efek
samping yang sering muncul adalah efek ekstrapiramidal dan hipotensi ortostatik. Efek samping
itu dapat dicegah dengan penggunaan dosis awal yang lebih rendah dan peningkatan dosis secara
bertahap.

Penggunaan haloperidol harus disesuaikan dengan keadaan individu dan usia pasien.
Pemberiannya harus mempertimbangkan faktor risiko dan manfaat untuk menghindari timbulnya
efek samping yang lebih berbahaya. Dengan demikian, pasien yang menggunakan obat ini harus
membaca petunjuk pemakaian dengan seksama. Primz

Anda mungkin juga menyukai