Anda di halaman 1dari 4

Hukum Penjumlahan

a. Mutually exclusive (kejadian saling bebas)


Adalah dua atau lebih kejadian yang tidak dapat terjadi secara bersamaan dalam
satu waktu.

b. Kejadian tidak saling lepas (non mutually exclusive)


Adalah dua atau lebih kejadian yang dapat terjadi secara bersamaan dalam satu
waktu (kejadian saling tumpang tindih/memiliki irisan)
Contoh:
Penyelesaian:
Diketahui: 1. Jumlah pegawai yang butuh sepatu penyembuh: 8 persen (A)
2. Jumlah pegawai yang butuh perbaikan gigi: 15 persen (B)
3. Jumlah pegawai yang membutuhkan keduanya: 3 persen

Ditanya: P(A atau B)

Jawab:

P(A atau B) = P(A) + P(B) P(A dan B)

= 0.08 + 0.15 0.03

= 0.20

Kejadian pada soal di atas merupakan contoh dari kejadian non mutually
exclusive, karena terdapat kejadian yang saling tumpang tindih, yaitu pegawai
perusahaan tersebut ada yang membutuhkan sepatu penyembuh dan perbaikan gigi
secara bersamaan.

Hukum Perkalian

a. Kejadian saling bebas


Adalah dua atau lebih kejadian dimana setiap kejadian tidak akan memengaruhi
hasil dari kejadian yang lain (saling independen)
Contoh:
Penyelesaian:
Misalnya diketahui:
Berat lebih ringan = A
Kantung pertama yang lebih ringan = A1
Kantung kedua yang lebih ringan = A2
Kantung ketiga yang lebih ringan = A3

Ditanya: Berapa peluang ketiga kantung memiliki berat yang lebih ringan?

Jawab:

P(A1 dan A2 dan A3) = P(A1) X P(A2) X P(A3)

= 0.025 X 0.025 X 0.025

= 15.625 X 10-6

Kejadian pada soal di atas merupakan contoh dari kejadian saling bebas. Hal
tersebut karena setiap kantung memiliki beratnya masing-masing. Jadi berat pada
kantung pertama tidak akan mempengaruhi berat kantung kedua maupun kantung
ketiga.

b. Kejadian bersyarat/saling terikat (dependen)


Adalah dua atau lebih kejadian dimana kejadian pertama akan mempengaruhi
kejadian berikutnya.
Contoh:
Di dalam sebuah kotak, terdapat 10 gulungan film dimana di dalamnya
terdapat tiga gulungan yang rusak. 2 gulungan akan diambil secara
berurutan. Berapa probabilitas mengambil gulungan rusak diikuti oleh
gulungan rusak berikutnya?
Penyelesaian:
Diketahui: Peluang pengambilan gulungan rusak pertama = P(A) = 3/10
*karena gulungan diambil secara berurutan, maka gulungan pertama
tidak dikembalikan ke dalam kotak, sehingga jumlah gulungan yang
ada di dalam kotak menjadi berkurang.*
Karena yang diambil pertama adalah gulungan rusak, maka jumlah
gulungan rusak dalam kotak menjadi berkurang, sehingga:
Peluang pengambilan gulungan rusak kedua = P(B|A) = 2/9

Ditanya: Peluang mengambil gulungan rusak diikuti oleh gulungan rusak


berikutnya

Jawab:

P(A dan B) = P(A) X P(B|A)

= 3/10 X 2/9

= 1/30

Anda mungkin juga menyukai