Anda di halaman 1dari 6

YAYASAN EFATA

RS. SANTO ANTONIUS JOPU


Jln. Wolowaru Nggela, Desa Jopu, Kec. Wolowaru 86372 Ende NTT
Telp: +6281319656784 Email: jopurssantoantonius@gmail.com
BAB 1
DEFINISI

Keadaan darurat dan bencana dapat terjadi di dalam maupun di luar Rumah Sakit.
Keadaan darurat dan bencana merupakan suatu kejadian yang mendadak dan tidak terduga,
yang menimbulkan kerugian harta benda dan jiwa manusia dalam jumlah relative banyak.
Keadaan darurat dan bencana dapat disebabkan oleh kebakaran, peledakan,
kecelakaan, bencana alam dan lain-lain, dapat menimbulkan kematian atau luka serius bagi
pekerja, pengunjung ataupun masyarakat atau dapat menutup kegiatan usaha, mengganggu
operasional, menyebabkan kerusakan fisik lingkungan ataupun mengancam financial dan
citra Rumah Sakit. Oleh karena itu RS mutlak memerlukan Sistem Tanggap Darurat atau
Sistem Emergensi.

Jenis Keadaan Darurat :


a. Kebakaran, adalah timbulnya api / asap yang tidak terkontrol ( liar ) yang dapat
membahayakan keselamatan jiwa maupun harta benda
b. Bencana alam, adalah kejadian darurat yang disebabkan faktor alam, antara lain :
gempa bumi, banjir, gunung meletus dan sebagainya, yang dapat menimbulkan
bahaya.
c. Kerusuhan massal, adalah suatu gangguan non teknis yang mengganggu
keamanan dan menjurus kepada pengrusakan, meliputi : huru hara, demonstrasi liar
dan sebagainya, yang dapat menimbulkan bahaya
d. Keracunan massal, adalah suatu kejadian yang mendadak dan tidak terduga, yang
menimbulkan banyak korban akibat suatu zat / bahan makanan / bahan kimia yang
bersifat racun bagi manusia
e. Ancaman peledakan, adalah suatu keadaan instabilitas keamanan akibat adanya
ancaman bahaya peledakan dengan bahan peledak yang ditujukan kepada RS
f. Kerusakan bangunan dan runtuhnya gedung, adalah suatu keadaan rusaknya
bangunan, baik akibat lapuk atau pun akibat getaran ( misalnya gempa ), yang dapat
membahayakan orang yang berada di dalam maupun disekitar bangunan.
g. Air bah-banjir, adalah peristiwa tergenang dan terbenamnya daratan ( yang
biasanya kering ) karena volume air yang meningkat. Banjir dapat terjadi karena
peluapan air yang berlebihan di suatu tempat akibat hujan besar, peluapan air
sungai, atau pecahnya bendungan sungai.

1
YAYASAN EFATA
RS. SANTO ANTONIUS JOPU
Jln. Wolowaru Nggela, Desa Jopu, Kec. Wolowaru 86372 Ende NTT
Telp: +6281319656784 Email: jopurssantoantonius@gmail.com

BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup Panduan Sistem Emergensi, meliputi :

A. Tujuan Perencanaan Darurat


1. Mempersiapkan sarana / prasarana, ketenagaan dan sistem kerja di RS Santo
Antonius Jopu apabila menghadapi bencana, baik yang terjadi di dalam maupun di
luar RS Santo Antonius Jopu.
2. Memberikan panduan bagi para pejabat / petugas dalam menghadapi keadaan
darurat, sehingga mekanisme penanggulangan dapat berjalan dengan lancar, efektif
dan efisien di bawah satu komando.
3. Menghindarkan kepanikan dan mencegah tindakan yang salah bagi karyawan, agar
tidak timbul kerugian atau akibat yang lebih besar.
4. Mengatur penyelamatan ( evakuasi ) pasien, pengunjung, petugas, dokumen serta
peralatan di RS Santo Antonius Jopu, apabila terjadi bencana di dalam RS Santo
Antonius Jopu, sehingga pertolongan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
5. Menekan sekecil mungkin kerugian akibat keadaan darurat, khususnya kebakaran.

B. Perencanaan Darurat
Perencanaan Darurat disusun dengan menyiapkan berbagai Panduan untuk Keadaan
Darurat di Rumah Sakit. Di dalam setiap Panduan tersebut diatur tentang :
1. Pengorganisasian
2. Penanggung jawab
3. Bagan alur
4. Sistem komunikasi
5. Sistem alarm
6. Denah evakuasi
7. Pengerahan tenaga
8. Pemenuhan Sumber Daya ( Logistik, Obat, Penunjang lainnya )
9. Kerja sama dengan pihak lain ( misalnya Dinas Pemadam Kebakaran, Kepolisian,
RS lain, dan sebagainya ).

2
YAYASAN EFATA
RS. SANTO ANTONIUS JOPU
Jln. Wolowaru Nggela, Desa Jopu, Kec. Wolowaru 86372 Ende NTT
Telp: +6281319656784 Email: jopurssantoantonius@gmail.com
BAB III
TATA LAKSANA

A. Personil / karyawan yang mengetahui terjadinya bencana segera lapor kepada : Posko
Kebakaran ( Ext 111 ). Komandan Jaga yang akan segera mengidentifikasi jenis dan
lokasi bencana, untuk dilaporkan kepada Direktur RS Santo Antonius Jopu.
Sesuai dengan macam, berat ringannya bencana dan besar kecilnya korban, Komandan
Jaga sesuai dengan pengarahan pimpinan Rumah Sakit, bila perlu segera menghubungi :
Polisi, Dinas Kebakaran dan atau Instansi Kesehatan lain.

B. Komunikasi jika terjadi kebakaran


Jika diketahui adanya kebakaran dan melihat pertama kali adalah:
a. Satu orang
1. Segera berteriak kode merah
2. Ambil APAR padamkan api
3. Bila api tidak bisa dipadamkan
4. Hubungi segera posko kebakaran Nomer 111
5. Segera lakukan upaya pemadaman

b. Dua orang atau lebih


1. Salah seorang segera menghubungi Posko Kebakaran di pesawat 111
2. Lainnya melakukan upaya pemadaman sendiri

C. Teknik Evakuasi Bencana / Kebakaran


Bila terjadi bencana atau kebakaran
1. Beritahukan kepada seluruh penghuni dan pengunjung yang berada di TKP dan
sekitarnya bahwa telah terjadi bencana / kebakaran.
2. Tunjukan jalur evakuasi / tangga darurat serta titik kumpul yang terdekat dan
aman.
3. Beritahukan agar saat meninggalkan TKP dengan sikap yang tenang dan jangan
panik, melalui jalur evakuasi / tangga darurat menuju ke Titik kumpul / Meeting
point yang aman.
4. Segera menghubungi pihak keamanan untuk membantu evakuasi.

3
YAYASAN EFATA
RS. SANTO ANTONIUS JOPU
Jln. Wolowaru Nggela, Desa Jopu, Kec. Wolowaru 86372 Ende NTT
Telp: +6281319656784 Email: jopurssantoantonius@gmail.com
5. Petugas koordinasi Api dengan menggunakan Helm Merah segera menghubungi
Direksi dan memberitahukan bahwa telah terjadi bencana / kebakaran dan mohon
petunjuk untuk evakuasi.
6. Lakukan Triage di TKP sesuai tingkat cedera yang di alami oleh penghuni atau
pengunjung.
7. Segera mengevakuasi pasien yang membutuhkan bantuan dengan teknik evakuasi
yang benar dan aman.
8. Petugas koordinasi pasien dengan menggunakan Helm Biru tugasnya
Mengevakuasi pasien ke Titik kumpul / Meeting point yang terdekat dan aman
dari bencana / kebakaran yang terjadi.
9. Petugas koordinasi dokumen dengan menggunakan Helm Putih tugasnya
mengevakuasi dokumen pasien yang bisa diselamatkan.
10. Petugas koordinasi alat medis dengan menggunakan Helm Kuning tugasnya
mengevakuasi peralatan medis yang dapat dan memungkinkan untuk
diselamatkan.
11. Lakukan triage ulang di Titik kumpul / Meeting point.
12. Tempatkan pasien dengan kondisi gawat pada triage dengan warna merah.
13. Tempatkan pasien dengan kondisi tidak darurat namun perlu pertolongan pada
triage dengan warna kuning.
14. Tempatkan pasien yang tidak mengalami cedera pada triage dengan warna hijau.
15. Tempatkan pasien pada triage yang berwarna hitam apabila ada yang meninggal.
16. Segera minta bantuan Ambulance apabila ada pasien yang memerlukan
penanganan dan harus dibawa ke IGD.
17. Lakukan pengecekan dan hitung jumlah penghuni yang bisa di evakuasi, baik
yang selamat maupun yang meninggal.
18. Buat catatan dan laporkan kepada Direksi untuk evakuasi dan tindak lanjut.

D. Pengerahan Tenaga
Sesuai dengan arahan pimpinan RS dan di bawah koordinasi Komandan Jaga serta
kepala IGD, pengerahan tenaga non kesehatan ( Koordinator : Komandan Jaga )
1. Terutama dikerahkan untuk pengamanan materiil dan personil di tempat bencana.
2. Pengamanan di lingkungan RS, pintu gerbang, jalan-jalan ke luar, tempat penting
lain untuk berjaga-jaga terhadap kemungkinan yang tidak diinginkan.
3. Sebagian tenaga non kesehatan bila diperlukan membantu evakuasi korban dari
tempat bencana ke tempat pengumpulan korban yang aman dari bencana.

4
YAYASAN EFATA
RS. SANTO ANTONIUS JOPU
Jln. Wolowaru Nggela, Desa Jopu, Kec. Wolowaru 86372 Ende NTT
Telp: +6281319656784 Email: jopurssantoantonius@gmail.com

E. Tindakan Pengamanan
1. Ditujukan terhadap pengamanan personil dan materiil di tempat bencana untuk
mencegah terjadinya kerusakan atau kerugian yang lebih besar.
2. Pengamanan tidak langsung di lingkungan RS. Di tempat yang dianggap penting
seperti pintu gerbang, jalan keluar, instalasi penting lain terhadap :
a. Kemungkinan pemanfaatan oleh pihak lain
b. Menjaga kelancaran alur bantuan
3. Tindakan pengamanan khusus terhadap personil RS pada keadaan huru hara,
ancaman bom.

F. Kepala IGD bersama Dokter Jaga IGD segera membuat Persiapan dan Perencanaan
Penanggulangan GADA
Pengerahan tenaga medis dibagi dalam ( 3 ) tiga kelompok :
1. Kelompok yang bertugas melaksanakan evakuasi korban dari tempat bencana ke
tempat pengumpulan korban yang aman dari bencana.
2. Kelompok yang membawa korban dari titik pengumpulan korban ke tempat
perawatan lanjut : HCU, IGD, RANAP.
3. Kelompok yang melaksanakan pengobatan dan perawatan yaitu yang bertugas di
HCU, IGD, RANAP.
4. Tindakan medis
a. Tentukan tempat pengumpulan korban di daerah yang aman dari bencana.
b. Regu penolong membawa korban ke tempat pengumpulan korban.
c. Triase. Laksanakan Triase di tempat pengumpulan korban, pelaksanaan triase adalah
seorang dokter dibantu perawat senior.
d. Tindak lanjut Triase sesuai kebutuhan pasien.
e. Dokter dan perawat melakukan pemeriksaan dan pengobatan pada penderita. Sesuai
dengan kondisi pasien dapat pulang, rawat inap ataupun dilakukan rujukan untuk
keadaan yang di luar kemampuan pada saat itu, baik oleh karena keterbatasan
fasilitas maupun perawatan.

5
YAYASAN EFATA
RS. SANTO ANTONIUS JOPU
Jln. Wolowaru Nggela, Desa Jopu, Kec. Wolowaru 86372 Ende NTT
Telp: +6281319656784 Email: jopurssantoantonius@gmail.com
BAB IV
DOKUMENTASI

Setelah penanganan bencana selesai, segera diadakan pengumpulan data mengenai sebab
bencana, macam bencana, berat ringannya bencana, besar kecilnya korban, kerugian-
kerugian materiil dan fasilitas serta hal-hal lain yang perlu untuk dilaporkan kepada pihak
yang berwenang.

Anda mungkin juga menyukai