Anda di halaman 1dari 45

Hal.

PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR


JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 1
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

BAB I
PENDAHULUAN

TUJUAN PEMBELAJARAN

Di akhir perkuliahan mahasiswa dapat memahami pengertian Gambar Teknik.

HASIL PENILAIAN

Di akhir perkuliahan mahasiswa dapat:


- Menjelaskan peranan Gambar Teknik dalam Ilmu Arsitektur
- Mengenal peralatan yang digunakan dalam Gambar Teknik.

SUMBER PUSTAKA

PEDC, 1982. Gambar Teknik I . Penerbit PEDC Bandung

PENDAHULUAN

Gambar Teknik adalah suatu bahasa grafik yang digunakan orang di seluruh
dunia, dan biasanya dapat menyatakan sesuatu lebih jelas dari kata-kata, sebab setiap
garis, gambar dan simbol mempunyai fungsi dan pengertian tertentu. Karena itu
didalam penggambaran harus menggunakan peralatan yang sesuai standart dan
digunakan dengan cara yang benar.

Uraian Materi:
1.1. Peranan Gambar Teknik
Gambar Teknik tidak hanya digunakan pada disiplin ilmu Arsitektur saja. Sesuai
dengan namanya maka Gambar Teknik digunakan oleh hampir semua disiplin ilmu

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 2
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

keteknikan, seperti: Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Planologi dan lain
sebagainya. Hanya saja penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan masing-
masing disiplin ilmu tersebut.
Dalam Ilmu Arsitektur Gambar Teknik mempunyai peranan penting, dimana
hampir semua mata kuliah yang keluarannya berupa gambar didasari oleh Gambar
Teknik. Misalnya mata kuliah Gambar Arsitektur, Konstruksi Bangunan Gedung,
Studio Terpadu dan lain sebagainya.

1.2. Perbedaannya dengan Lukisan


Pada sebuah gambar lukisan, walaupun gambar tersebut berupa gambar
bangunan, biasanya digambarkan dengan cepat dan tanpa memperhatikan kaidah
Gambar Teknik. Lukisan bertujuan untuk dipajang dan dinikmati, karenanya dibuat
dengan seindah mungkin. Keterpaduan warna, tekstur dan seluruh gambar yang ada
pada bidang gambarnya merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Sebuah gambar bangunan yang digambarkan dengan cara Gambar Teknik
bertujuan untuk dijadikan sebagai gambar kerja. Gambar yang dibuat merupakan
miniatur dari bangunan yang akan diujudkan, karenanya dibuat dengan skala yang
pasti sehingga setiap bentuknya dapat diukur dan menjadi acuan dalam pelaksanaan
bangunan.
Seorang penggambar harus benar-benar memahami dan menghayati gambar
yang sedang dibuatnya supaya orang lain yang membacanya dapat memahaminya
sesuai dengan keinginan Arsitek. Keberhasilan penggambar dalam menggambarkan
gambar kerja diukur dari kebenaran gambar yang telah dibuatnya.

1.3. Peralatan yang Digunakan dalam Gambar Teknik

Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam menggambar kita memerlukan


berbagai macam peralatan yang baik pula. Peralatan harus akurat, terawat dan rapi
serta digunakan dengan cara yang tepat dan benar.

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 3
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

1.3.1. Peralatan Dasar


- Meja Gambar
Meja gambar untuk menggambar teknik berbeda dengan meja pada umumnya.
Bidang kerja pada meja sebaliknya tidak datar dan harus bisa diatur
kemiringannya, supaya punggung kita tidak pegal saat menggambar lama. Meja
yang miring juga sangat membantu ketika kita menggambar menggunakan mistar
siku yaitu dengan adanya gaya gravitasi. Meja gambar dapat dibuat sendiri atau
menggunakan meja gambar buatan pabrik.

- Mesin gambar
Mesin gambar adalah alat yang dibuat khusus untuk gambar teknik. Dengan
mesin gambar kita memperoleh kemudahan dalam membuat garis lurus horizontal
dan vertikal secara sejajar dengan akurat. Kita juga dapat membuat garis dengan
kemiringan tertentu.

- Penggaris T
Penggaris T membatu kita dalam membuat garis horizontal dan vertikal dengan
memanfaatkan sisi-sisi meja. Karena itu sisi meja harus lurus. Untuk membuat
garis dengan sudut tertentu harus dibantu dengan penggaris/mistar siku.

- Sepasang mistar siku


Sepasang mistar siku bila kita mahir menggunakannya dapat menyamai mesin
gambar. Untuk dapat menghasilkan garis yang akurat mistar siku harus selalu
digunakan berpasangan. Salah satu mistar digunakan sebagai panduan, sedangkan
pasangannya digunakan untuk menggaris. Kombinasi sepasang mistar siku dapat
menghasilkan sudut istimewa secara akurat (180o, 90o, 30o, 60o, 45o, 135o).
Tips: untuk dapat menjadi drafter sejati anda harus melupakan kebiasaan lama
menggunakan satu mistar, dan menggantinya dengan kebiasaan baru yang selalu
menggunakan sepasang mistar siku walaupun hanya menggambar satu garis.

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 4
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 5
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

- Penggaris berskala
Penggaris yang biasa mempunyai garis tanda untuk satuan cm dan inc. Kita di
Indonesia biasa menggunakan cm. Tanda cm yang ada dapat digunakan untuk
skala 1:1, 1:10 dan 1:100. Sedangkan untuk skala lainnya kita harus menghitung
sendiri. Dengan menggunakan mistar skala kita dapat menggunakan tanda untuk
skala yang tersedia di penggaris berskala.

- Pensil
Pensil merupakan alat tulis yang paling sering digunakan dalam gambar teknik,
terutama dalam membuat gambar sketsa atau gambar dasar. Dengan
menggunakan teknik yang baik gambar pensil juga dapat dijadikan gambar akhir.
Kelebihan dari gambar pensil adalah karena mudah dihapus bila terdapat
kesalahan, sedangkan kelemahannya adalah gambar yang dihasilkan berbentuk
abu-abu bukan hitam.

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 6
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Terdapat dua jenis pensil yang dijual di pasaran yaitu pensil biasa dan pensil
mekanik. Untuk pemula sebaliknya menggunakan pensil biasa untuk
mendapatkan kwalitas garis yang baik, sedangkan pensil mekanik sering
digunakan untuk gambar dasar saja.

Pensil dibedakan lagi berdasarkan tingkat kekerasannya yang ditandai dengan


kode huruf. Kode H menunjukkan pensil keras dan kode B menunjukkan pensil
yang lembut. Pensil keras terdiri dari H, 2H, 3H dan seterusnya akan semakin
keras, sedangkan pensil lembut terdiri dari B, 2B, 3B dan seterusnya akan
semakin lembut. Terdapat juga pensil dengan kekerasan sedang yaitu HB dan F,
pensil ini paling sering digunakan. Pensil keras menghasilkan garis yang tipis dan
tajam dan sulit dihapus, sedangkan pensil lembut cocok untuk garis tebal, lebih
hitam tapi mudah dihapus.

5H 4H 3H 2H H F/HB B 2B 3B 4B
H = Hard F = Fixed B = Black

Terdapat bermacam merk yang dijual dipasaran, untuk gambar teknik sebaliknya
menggunakan merk terkenal (setara Steadler atau Rotring) untuk menghasilkan
gambar yang baik. Jangan menggunakan pensil yang biasa digunakan murid
sekolah SD karena hasilnya tidak maksimal.

- Penghapus pensil

Penghapus pensil juga tak kalah penting untuk mendapatkan gambar yang bersih.
Penghapus berkwalitas rendah akan meninggalkan noda hitam pada kertas bahkan
dapat menyebabkan kertas terkelupas. Gunakan penghapus yang lembut dengan
merk terkenal.

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 7
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

- Pena Rapido / Drawing Pen


Pena Rapido digunakan untuk gambar akhir pada kertas yang permukaannya licin.
Sebaiknya digunakan pada kertas kalkir agar dapat dihapus. Pena rapido
menghasilkan garis yang berkwalitas baik, tajam dan pekat sehingga bila di foto
copy atau di cetak biru hasilnya juga jelas. Pena rapido mempunyai kode yang
membedakan ketebalan garis yang dihasilkan, seperti 0.1, 0.2, 0.3, 0.4, 0.5 dan
seterusnya. Pena yang ujungnya halus harus dijaga ekstra hati-hati karena mudah
patah dan macet. Bila rusak dapat dibeli matanya saja, semakin halus biasanya
semakin mahal. Karena mahalnya pena rapido, orang biasanya menggunakan
pena Drawingpen yang juga mempunyai mata yang berbeda. Harganya jauh lebih
murah, namun hasilnya tidak sebaik pena rapido.

- Penghapus Rapido dan Pisau silet


Gambar rapido pada kertas kalkir dapat dihapus. Untuk garis yang masih baru
dapat dihapus dengan penghapus rapido, tapi garis yang sudah lama sulit dihapus.
Untuk itu dapat digunakan pisau silet untuk mengkikis garis yang salah.
Diperlukan keterampilan khusus untuk menghapus pakai silet agar kertas tetap
licin dan dapat digaris kembali. Bila tidak kertas akan menjadi kasar dan bila
digaris kembali garisnya akan menjadi pecah. Jangan mengikis terlalu dalam
supaya kalkir tidak robek dan garis dapat dihapus sampai beberapa kali.

- Jangka
Jangka sangat membantu ketika membuat garis lengkung dan lingkaran. Biasanya
pada jangka terdapat mata pensil, tapi juga ada yang dapat dipasang rapido.

1.3.2. Peralatan Tambahan


- Sablon
Sablon membantu kita untuk menggambar bentuk tertentu, misalnya lingkaran,
segi empat, elips, furniture dan bentuk lainnya.

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 8
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

- Sablon huruf.
Sablon huruf sama dengan sablon bentuk, berguna untuk membantu menuliskan
keterangan gambar dan ukuran. Sablon huruf tersedia dalam berbagai ukuran
huruf sesuai kebutuhan.

- Busur derajat
Busur derajat sering digunakan untuk menggambar dengan sudut tidak istimewa
(selain sudut yang terdapat pada mistar siku). Bila kita menggambat dengan
mesin gambar busur derajat tidak diperlukan, karena pada mesin gambar terdapat
busur derajat.

- Pisau Kater (cutter)


Digunakan untuk memotong kertas, isolasi dan dapat juga juga digunakan untuk
meraut pensil.

- Isolasi
Digunakan untuk merekatkan kertas pada meja gambar, bila pada meja gambar
tidak terdapat magnet pemegang kertas.

- Peraut Pensil
Paling sering digunakan bila kita menggambar menggunakan pensil biasa.

- Amplas
Pensil yang agak tumpul dapat diasah dengan amplas halus agar pensil selalu
tajam. Biasanya orang mengasah pensil pada kertas bekas, tapi memakan waktu
lama, dengan amplas kita dapat menajamkan pensil dengan cepat. Jangan
mengasah pensil pada dinding dan lantai karena akan mengotori lingkungan.

- Kuas atau sikat lemut dan sapu tangan.


Kwalitas gambar juga ditentukan oleh kebersihan gambar. Kuas dan sikat lembut
digunakan untuk menyingkirkan kotoran bekas penghapus yang menumpuk pada

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 9
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

kertas. Jangan membersihkannya dengan tangan, karena akan membekas pada


kertas. Sapu tangan juga dapat digunakan untuk menyapu kertas, tapi yang
terpenting sapu tangan digunakan untuk mengalas tangan pada kertas agar kertas
tidak keriting karena pengaruh keringat tangan.

Rangkuman
- Gambar Teknik merupakan dasar dalam berbagai mata kuliah Arsitektur
- Diperlukan berbagai peralatan dalam membuat suatu Gambar Teknik.
- Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam menggambar kita memerlukan
berbagai macam peralatan yang baik pula.
- Gunakan peralatan dengan cara yang benar untuk mendapatkan hasil yang
maksimal.

Kuis
1. Sebutkan peranan Gambar Teknik dalam ilmu Arsitektur
2. Sebutkan peralatan yang digunakan dalam Gambar Teknik.

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 10
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

BAB II
FORMAT KERTAS, GARIS TEPI DAN KOP

Tujuan Umum:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Mengetahui berbagai ukuran kertas
- Membuat garis tepi dan kop beserta isinya

Tujuan Khusus:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Menerangkan asal usul ukuran Ao
- Menerangkan hubungan ukuran satu kertas dengan ukuran kertas lainnya.
- Membuat garis tepi dan berbagai jenis kop dan mengisinya dengan benar.

Pengertian:
Ukuran kertas dibuat berdasarkan standart tertentu. Di berbagai negara termasuk
Indonesia sering digunakan ukuran A, misalnya Ao, A1, A2, A3 dan sterusnya.
Pada ukuran kertas yang berbeda dibuat garis tepi dan kop yang berbeda pula.

Uraian Materi
2.1. Asal Usul Ukuran Kertas Ao
Ukuran dasar kertas gambar mempunyai luas 1 M2
x . y = 1 M2
Hubungan panjang dan lebarnya adalah:
x:y=12
Dari pemecahan dua persamaan diatas kita dapatkan:
x = 0,841 M atau 84,1 cm
y = 1,189 M atau 118,9 cm
Ukuran inilah yang dikenal dengan ukuran Ao.

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 11
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

2.2. Hubungan Satu Ukuran dengan yang Lainnya


Ukuran lainnya didapat dengan membagi luas Ao menjadi dua bagian sehingga
masing-masing menjadi A1, begitu seterusnya sehingga didapat ukuran A2, A3 dan
A4.

A2
59,45x42,05cm
A0 A1
118,9x84,1cm 84,1x59,45cm A4
A3 29,7x21
42,05x29,7 A4
29,7x21

2.3. Garis Tepi dan Kop


Setiap lembar kertas yang berisi gambar harus memiliki garis tepi disetiap
sisinya. Pada sisi sebelah kiri mempunya jarak 2 cm dari pinggir kertas, sedangkan
sisi lainnya tergantung ukuran kertasnya, ukuran Ao dan A1 dengan jarak 1,5 cm dan
ukuran A2, A3 dan A4 dengan jarak 1 cm. Jarak yang lebar pada sisi sebelah kiri di
perlukan untu menjilid kertas.

2cm 1,5cm (A0 dan A1)


1cm (A2, A3 dan A4)

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 12
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

2.3. Kop / Kepala Gambar


Selain memiliki garis tepi sebuah kertas gambar harus memiliki kepala gambar.
Tujuannya adalah supaya gambar mudah dikenali tanpa harus melihat isinya.
Biasanya kop berisikan tentang:
- Nama Perusahaan
- Judul Proyek
- Judul Pekerjaan
- Judul gambar
- Skala
- Tanggal
- Nomor dan Jumlah Lembar
- Tanda tangan yang berwenang
Sedangkan pada Kampus kita kop dibuat dan berisikan seperti berikut:

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 13
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Contoh

Rangkuman:
- Ukuran kertas yang biasa digunakan adalah ukuran Ao, A1, A2, A3 dan A4.
- Setiap lembar kertas gambar mempunyai garis tepi dan kop

Latihan:
1. Buatlah garis tepi dan kop pada ukuran kertas A2 dan A4 lengkap dengan isinya.

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 14
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

BAB III
G A R I S
Tujuan Umum:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Menerangkan berbagai magam garis dan kegunaannya

Tujuan Khusus:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Membuat garis dengan ketebalan yang berbeda menggunakan jenis pensil yang
berbeda pula.
- Membuat berbagai jenis garis dengan ketebalan dan jenis pensil yang berbeda.

Pengertian:
Garis adalah kumpulan titik-titik yang digambarkan saling sambung menyambung
sehingga menghasilkan bentuk tertentu, misalnya garis lurus, garis lengkung, garis
putus-putus dan lain sebagainya. Garis merupakan elemen dasar pembentuk gambar.
Salah satu faktor yang terpenting dalam membuat garis adalah mutu dari garis
tersebut. Sebuah garis yang bermutu baik adalah garis yang mempunyai ketebalan
dan kepekatan yang seragam, baik pada untaian garis tersebut maupun bila
dibandingkan dengan garis lain yang berfungsi sama.

Uraian Materi:
3.1. Macam-macam Garis dan Kegunaannya.
Setiap bentuk garis mempunyai kegunaan tertentu, kita harus membedakan bentuk
garis apabila hendak memberikan makna yang berbeda supaya gambar mudah
dipahami. Berdasarkan bentuk dan ketebalannya garis dapat dibedakan sebagai
berikut:
3.1.1. Garis sangat tebal

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 15
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Bentuknya menerus dengan ketebalan 0,5mm.


Digunakan untuk garis tepi, garis pada
penampang dan garis bawah pada judul.
3.1.2. Garis tebal
Bentuknya menerus dengan ketebalan 0,3mm atau 0,2mm.
Digunakan pada garis tampak atau apa yang terlihat.
3.1.3. Garis Tipis
Bentuknya menerus dengan ketebalan 0,1mm.
Digunakan untuk bantu, garis proyeksi ukuran dan arsiran
3.1.4. Garis Putus Titik sangat tebal
Kombinasi garis pendek dengan titik dengan ukuran
sama dengan garis sangat tebal
Digunakan untuk pemotongan suatu gambar
3.1.5. Garis Putus Titik tebal
Kombinasi garis pendek dengan titik dengan ukuran
sama dengan garis tebal.
Digunakan untuk menentukan sumbu-sumbu
3.1.6. Garis Putus-putus
Berbentuk garis yang terpotong-potong dengan ketebalan
sama dengan garis tebal.
Digunakan untuk menjelaskan apa yang tidak terlihat
kerena letaknya terhalang atau dibelakang pandangan.
3.1.7. Garis putus-putus pendek
Berbentuk garis yang terpotong-potong pendek dengan
ketebalan sama dengan garis tipis.
Digunakan pada gambar suatu rencana pembongkaran atau pengembangan
3.1.8. Garis semu
Berbentuk bebas dengan ketebalan sama dengan garis tipis
Digunakan untuk menggambarkan kontur, arsiran kayu dan lain-lain.

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 16
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Rangkuman
- Garis mempunyai bermacam bentuk dengan kegunaan yang berbeda
- Garis yang baik ditentukan oleh kwalitasnya
Latihan:
1. Isilah kotak-kotak berikut sesuai petunjuk dengan kwalitas yang baik, gunakan
berbagai jenis pensil sesuai kebutuhan.

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 17
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

BAB IV
HURUF DAN ANGKA
Tujuan Umum:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Menulis huruf dan angka dengan free hand

Tujuan Khusus:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Menulis huruf dan angka dengan berbagai ukuran

Pengertian
Huruf dan angka tak kalah pentingnya dalam Gambar Teknik. Walaupun kita
disarankan seminimal mungkin untuk menggunakan kata-kata namun tanpa huruf dan
angka suatu gambar menjadi sulit dipahami. Pada suatu gambar resmi kita diminta
untuk menulis menggunakan sablon huruf , namun pada beberapa gambar seperti
gambar pradisain dan gambar lainnya cukup hanya dengan menuliskan huruf dan
angka dengan cara free hand.
Pada awalnya kita akan merasa kesulitan melakukannya, namun apabila sudah
terbiasa tulisan kita akan menjadi bagus dan gambar kita akan menjadi menarik dan
mempunyai kesan tersendiri. Pekerjaan kitapun akan menjadi cepat selesai bila
dibandingkan dengan menggunakan sablon huruf. Tulisan tidak perlu dibuat cantik,
karena akan mengurangi makna gambar kita. Huruf dan angka mempunyai karakter
yang tegas dan simpel.

Uraian Materi:
4.1. Huruf Besar
Huruf besar digunakan pada judul dan isi kop. Namun tak jarang orang menuliskan
semua keterangan gambar dengan huruf besar. Ukuran huruf disesuikan dengan ruang

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 18
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

yang tersedia pada gambar. Untuk judul gunakan ukuran yang besar sedangkan
keterangan gambar yeng menunjukan nama ruang, notasi, ukuran dan lain-lain
gunakan huruf yang lebih kecil
Secara umum bentuk huruf besar mempunyai proporsi sebagai berikut:

contoh

4.2. Huruf Kecil


Huruf kecil jarang digunakan pada suatu Gambar Teknik. Biasanya digunakan untuk
keterangan saja. Proporsi huruf kecil berbeda dengan huruf besar, secara umum dapat
di jelaskan sebagai berikut:

contoh

4.3. Angka
Penulisan angka tidak terpengaruh dengan adanya huruf besar dan huruf kecil.

contoh

Rangkuman
- Penulisan huruf dan angka hendaknya dibatasi.
- Ukuran huruf dan angka disesuaikan dengan kebutuhan dan tempat yang tersedia.

Latihan:
1. Buatlah huruf dan angka mengikuti petunjuk berikut:

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 19
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

BAB V
NOTASI
Tujuan Umum:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Mengetahui kegunaan setiap notasi.

Tujuan Khusus:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Menulis /menggambar berbagai bentuk notasi

Pengertian
Ukuran judul dan keterangan gambar lainnya merupakan penjelasan yang sangat
membatu dalam memahami gambar. Sementara gambar juga harus dilengkapi dengan
simbol agar gambar mudah dimengerti tanpa harus banyak menggunakan kata-kata.

Uraian Materi:
5.1. Ukuran
Penggambaran dan penulisan ukuran bertujuan untuk memperjelas suatu gambar.
Penggambaran dan penulisan ukuran harus mengikuti aturan tertentu, jika tidak
keberadaan ukuran akan dapat menggangu makna dari gambar tersebut. Bahkan
penulisan yang salah akan memberikan pengertian yang salah pula bagi orang yang
membacanya.

contoh

5.2. Simbol

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 20
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Dengan membeikan simbol yang tepat akan sangat membantu dalam memahami
gambar dan dapat mengurangi penggunakan kata-kata. Simbol setiap bahan yang
digunakan dibuat berbeda dengan bahan lainnya. Beberapa bahan yang dapat
dibuatkan simbol adalah sebagai berikut:
- Pasangan bata / batako
- Pasangan bata / batako dengan pelesteran
- Pasangan batu kali
- Beton
- Pasangan bata dengan adukan rapat air (trasram)
- Tanah urug
- Pasir urug
- Potongan kayu
- Kaca
- Permukaan tanah
- Permukaan tanah miring
- Mata angin

5.3. Judul Gambar


Setiap gambar mempunyai judul, ada judul kelompok dan ada judul individu. Judul
ditulis dengan huruf besar dan berada ditengah-tengah gambar. Judul diberi garis
bawah dan di bawah garis tersebut dituliskan skala.

contoh

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 21
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

BAB VI
SKALA
Tujuan Umum:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Menggunakan skala dan mengetahui fungsinya

Tujuan Khusus:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Menggambar ulang suatu gambar dengan berbagai ukuran skala.

Pengertian
Skala adalah perbandingan. Pada sebuah gambar bangunan, skala biasanya dipakai
untuk mengecilkan ukuran sebenarnya, sehingga semua gambar muat dalam kertas
gambar. Penggunaan skala berarti menyajikan gambar dalam perbandingan nyata.
Skala kecil memuat lebih banyak gambar namun tidak mendetail, supaya tidak terjadi
kesalahbacaan buatlah gambar detail dalam skala yang lebih besar.
Jika ada skala 1 : 100 , berarti 1 cm di gambar sama dengan 100 cm di lapangan.

Uraian Materi
6.1. Tujuan Skala
Skala bertujuan untuk memudahkan kita dalam penggambaran yaitu dengan membuat
perbandingan. Sebuah bangunan yang besar dapat kita gambarkan pada selambar
kertas. Semakin kecil skala semakin tidak jelas dan tidak akurat, karenanya pada
bagian-bagian tertentu untuk memperjelas dibuatkan detail dengan skala yang lebih
besar

6.2. Macam-macam Skala


6.2.1. Skala kecil

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 22
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Digunakan untuk gambar situasi / site plan, gambar rencana (denah, tampak,
potongan dan lain-lain). Contoh: 1 : 1000, 1 : 500, 1 : 200, 1 : 100 dan 1 : 50
6.2.2. Skala Besar
Digunakan untuk detail atau penjelasan dari gambar rencana, misalnya detail pondasi,
detail kuda-kuda, detail kusen pintu jendela dan lain-lain.
Contoh: 1 : 20, 1 : 10, 1 : 5, 1 : 2 dan 1 : 1
6.2.3. Skala Perbesaran
Digunakan untuk menggambarkan detail khusus yang objeknya sangat kecil sehingga
perlu diperbesar. Contoh: 2 : 1 dan 5 : 1

Rangkuman
Skala bertujuan untuk memudahkan dalam penggambaran karena kita tidak herus
membuat gambar sebesar yang sebenarnya, yaitu dengan membuat perbandingan.
Skala ada 3 macam, yaitu skala kecil, skala besar dan skala perbesaran.

Latihan:
Gambarkan kembali gambar berikut dengan skala 1 : 200, 1 : 100 dan 1 : 50

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 23
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

BAB VII
KOMPOSISI
Tujuan Umum:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Mengetahui pentingnya komposisi pada suatu lembar gambar.

Tujuan Khusus:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Mengatur beberapa objek gambar yang tidak sama besar pada suatu lembar
kertas.

Pengertian
Terlepas dari salah benarnya suatu gambar secara sepintas gambar akan terlihat
menarik apabila diatur dalam suatu komposisi. Gambar yang benarpun akan menjadi
tidak enak dilihat bila penempatannya pada lembar kertas berat sebelah dan
berserakan.

Uraian Materi
Komposisi setidaknya didasari oleh tiga hal:
7.1. Proporsi
Proporsi bersrti menempat sesuatu sesuai tempatnya. Pada gambar bangunan
kaitannya bentuk gambar secara keseluruhan lembar kertas. Jika gambar kita kecil
gunakan kertas kecil, begitu sebaliknya. Dan jika gambar kita melebar gambarkan
secara horizontal pada gambar, begitu sebaliknya.

contoh

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 24
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

7.2. Keseimbangan
Jika gambar kita hanya satu, maka letakkan pada bagian tengah kertas. Jika gambar
kita banyak maka secara keseluruhan gambar kita juga berada ditengah kertas, jangan
berat sebelah. Ada keseimbangan simetris ada pula keseimbangan asimtris. Pada
keseimbangan simetris kita akan mudah mencapainya yaitu dengan membaginya
sama besar. Namun pada kesimbangan asimetris diperlukan feeling kita untuk
mencapainya.

contoh

7.3. Kesatuan
Jika mempunyai beberapa gambar yang sejenis dan ukurannya adalah sama dalam
satu lembar kertas, aturlah dengan jarak yang sama, namun secara keseluruhan harus
menunjukan satu kesatuan dan terlihat mengelompok di tengah. Dan jika gambar kita
terdiri dari beberapa jenis dan ukurannya tidak sama, kelompokkanlah dalam masing-
masing jenis dan antar kelompok diberikan jarak yang cukup, namun secara
keseluruhan gambar kita tetap dalam satu kesatuan pada lembar kertas.

contoh

Rangkuman
Penggunaan komposisi yang tepat akan membantu gambar kita menjadi menarik.
Komposisi setidaknya didasari oleh: proporsi, kaseimbangan dan kesatuan.

Latihan:
Gambarkanlah gambar-gambar berikut pada selembar kertas sehingga membentuk
komposisi yang baik.

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 25
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

BAB VIII
PROYEKSI ORTHOGRAFIS

Tujuan Umum:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Menguasai proyeksi orthografis dan menerapkannya pada gambar benda sederhana.

Tujuan Khusus:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Menggambarkan tiga prinsip pandangan pada proyeksi orthografis
- Menggambarkan pandangan sesuai permintaan
- Melengkapai pandangan dengan garis maya.

Pengertian
Proyeksi Orthografis berarti penggambaran dengan cara multi pandangan dimana
semua garis proyeksi sejajar terhadap satu sama lain dan tegak lurus terhadap bidang
dimana benda tersebut diproyeksikan. Terdapat sedikitnya tiga pandangan utama
pada proyeksi orthografis yaitu tampak atas (denah) , tampak depan dan tampak
samping yang disusun secara sistematis dimana masing-masing gambar pandangan
saling diproyeksikan.

Uraian Materi
Prinsip penggambaran proyeksi orthografis menggunakan sistem kwadran. Ada dua
kwadran yang biasa digunakan, yaitu proyeksi kwadran pertama yang banyak
digunakan dinegara-negara Eropa dan Asia dan proyeksi kwadran ketiga yang
digunakan di negara Amerika dan Canada

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 26
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

gambar

8.1. Proyeksi Kwadran Pertama


Pada proyeksi kwadran pertama semua pandangan diproyeksikan pada bidang di
belakang benda, sedang bendanya diproyeksikan pada kwadran pertama

gambar

8.1.1. Prinsip Pandangan

Gambar

Untuk memperoleh gambar sebuah benda biasanya diperlukan tiha pandangan yang
berbeda, yaitu:
- Tampak depan
- Tampak atas atau denah
- Tampak samping.
Benda yang sederhana kadangkala cukup dengan dua pandangan saja, namun pada
benda yang rumit selain tiga pandanagan utama kita masih perlu menambahkan
dengan pandangan-pandangan pembantu, seperti:
- Tampak samping kanan
- Tampak bawah
- Tampak belakang.

gambar

8.1.2. Prinsip-prinsip Gambar Multi Pandangan


- Tampak atas (denah) dan tampak depan selalu tegak lurus dalam garis vertikal

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 27
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

- Tampak depan dan tampak samping selalu dalam keadaan segaris


mendatar/horozontal
- Lebar benda diperlihatkan pada tampak depan dan denah
- Kedalaman/panjang benda diperliahatkan pada tampak samping dan denah
- Tinggi benda diperlihatkan pada tampak depan dan tampak samping.

gambar

8.2. Proyeksi Kwadran Ketiga


Pada proyeksi kwadran ketiga semua pandangan diproyeksikan pada bidang yang
terletak diantara benda dan titik observasi, yang berari tampak atas terletak di atas
tampak depan, dan tampak samping memperlihatkan sisi kanan terletak di sebelah
kanan tampak depan, sedang bendanya diproyeksikan pada kwadran ketiga.

gambar

8.2.1. Pandangan Utama

Gambar

8.2.2. Perbedaan antara Proyeksi Kwadran Pertama dengan Proyeksi Kwadran Ketiga

tabel

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 28
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Rangkuman
- Terdapat dua jenis proyeksi yang biasa digunakan, yaitu; proyeksi kwadran
pertama dan proyeksi kwadran ketiga.
- Tiga pandangan pokok dalam proyeksi orthografis, yaitu: tampak atas (denah),
tampak depan dan tampak samping.

Latihan
1. Berdasarkan gambar berikut buatlah proyeksi kwadran pertama dan proyeksi
kwadran ketiga.
2. Lengkapi gambar-gambar berikut.

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 29
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

BAB IX
PERPUTARAN BENDA
Tujuan Umum:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Menggambarkan benda sederhana dalam suatu perputaran.

Tujuan Khusus:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Menggambarkan benda sederhana bila diputar pada bidang horizontal, frontal dan
vertikal.

Pengertian
Perputaran benda menggunakan prinsip Proyeksi Orthografis. Gambar yang tadinya
sederhana akan menjadi rumit karena hanya bidang-bidang yang sejajar dengan
bidang-bidang gambar saja yang dapat diukur atau mempunyai ukuran yang
sebenarnya. Perputaran sering diperlukan apabila kita hendak menampilkan gambar
dalam bentuk pandangan yang lebih menarik.

Uraian Materi
Perputaran dapat dilakukan pada ketiga bidang gambar dengan menempatkan sumbu
perputaran pada bidang-bidang tersebut. Perputaran pada satu sumbu disebut dengan
perputaran sederhana. Apabila kita sudah mahir dalam penggambaran perputaran
sederhana, maka kita akan dapat menggambar benda dengan perputaran pada
beberapa sumbu.

Gambar

9.1. Perputaran pada Bidang Horizontal

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 30
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Pada bidang horizontal benda diputar pada satu sumbu tegak lurus, sehingga denah
tidak berubah bentuk, karenanya gambarlah denah terlebih dahulu. Kalau tingginya
juga tidak berubah, maka dapat juga diproyeksikan sesuai pandangan permulaan

gambar

9.2. Perputaran pada Bidang Frontal


Pada bidang Fontal benda diputar pada satu sumbu tegak lurus, sehingga tampak
depan tidak berubah bentuk, karenanya gambarlah tampak depan terlebih dahulu.
Dari gambar tersebut dapat diproyeksikan tambak-tampak yang lain.

Gambar

9.3. Perputaran pada Bidang Vertikal


Pada bidang Vertikal benda diputar pada satu sumbu tegak lurus, sehingga tampak
samping tidak berubah bentuk, karenanya gambarlah tampak samping terlebih
dahulu. . Dari gambar tersebut dapat diproyeksikan tambak-tampak yang lain.

gambar

Rangkuman
- Untuk dapat menggambarkan benda pada suatu perputaran diperlukan penguasaan
prinsip-prinsi proyeksi orthografis
- Perputaran sederhana pada sebuah sumbu dapat dilakukan pada bidang horizontal,
frontal dan vertikal

Latihan
Berdasarkan gambar berikut buatlah gambar proyeksi dengan perputaran pada:
3. Bidang horizontal 30o searah jarum jam

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 31
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

4. Bidang frontal 45 o searah jarum jam


5. Bidang vertikal 30 o berlawanan arah jarum jam

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 32
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

BAB X
PERSPEKTIF PARALELLOGRAM

Tujuan Umum:
Di akhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Memvisualkan benda dari gambar multi pandangan kepada gambar tiga dimensi
berupa perspektif paralellogram

Tujuan Khusus:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Menggambarkan benda sederhana dari gambar multi pandangan kepada gambar
tiga dimensi berupa perspektif paralellogram

Pengertian

Gambar multi pandangan (Proyeksi Orthografis) tak jarang hanya dimengerti oleh
orang yang mempelajarinya saja . Karenanya kita perlu memvisualkan gambar
tersebut kedalam pandangan tiga dimensi (perspektif paralellogram) sehingga orang
awampun dapat dengan mudah memahami bentuk yang hendak kita wujudkan.
Sebaliknya sebuah gambar perspektif paralellogram dapat pula dirobah menjadi
gambar multi pandangan (Proyeksi Orthografis).

Uraian Materi
10.1. Perspektif Miring Denah
Disebut dengan perspektif miring denah dikarenakan dalam penggambarannya
dilakukan proyeksi pada sebuah denah/tampak atas yang dimiringkan, sedangkan
bentuk dari denah tersebut tetap dan tidak berubah. Perspektif ini baik digunakan

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 33
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

untuk memvisualkan denah karena kita mendapat kemudahan dalam menggambarnya


dimana sudut-sudut dan lingkaran adalah tetap/tidak berubah.

gambar

10.2. Perspektif Miring Tampak


Pada perspektif miring tampak, salah satu sisi benda (tampak depan atau tampak
samping) di gambarkan dalam keaadaan normal, sementara sisi tampak lainnya
diproyeksikan miring. Disini kita mendapatkan kemudahan karena salah satu tampak
tidak berubah, sehingga cocok dipakai untuk memvisualkan tampak benda.

gambar

10.3. Axonometri: Isometri, Dimetri, Trimetri


Axonemetri adalah gambar perspektif paralellogram dengan semua tampaknya dalam
keadaan miring.
10.3.1. Isometri
Isometri digambarkan dengan sumbu miringnya membentuk sudut 30o terhadap
sumbu mendatar. Kelebihannya semua tampak tidak ada yang dominan.

gambar

10.3.2. Dimetri
Pada dimetri biasanya digunakan sudut yang berbeda dengan keutamaan pada tampak
atas/denah. Pada dimetri terdapat kejanggalan pada kedalaman (sudut yang besar)
yang terlihat lebih panjang dari panjang sebenarnya, karenanya perlu di skalakan
sampai 3 : 4 supaya terlihat normal.

gambar

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 34
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

10.3.3. Trimetri
Pada trimetri juga digunakan sudut yang berbeda dengan perbedaan yang lebih
mencolok Karena terdapat kejanggalan pada kedalaman (sudut yang besar) yang
terlihat lebih panjang dari panjang sebenarnya, karenanya perlu di skalakan sampai 1
: 2 dan kejanggalan juga terdapat pada ketinggiannya sehingga perlu diskalakan
sampai 3 : 4 supaya terlihat normal.

gambar

Rangkuman
- Perspektif paralellogram bertujuan untuk memudahkan pemahaman kepada orang
awam suatu gambar benda/bangunan.
- Perspektif paralellogram dibuat berdasarkan gambar proyeksi orthorafis dan
sebaliknya.

Latihan
Berdasarkan gambar proyeksi berikut buatlah gambar Perspektif paralellogram
berupa:
1. Perspektif miring denah
2. Perspektif miring tampak
3. Perspektif miring isometrik
4. Perspektif miring dimetri
5. Perspektif miring trimetri

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 35
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

BAB XI
PERSPEKTIF TITIK LENYAP
Tujuan Umum:
Di akhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Memvisualkan benda dari gambar multi pandangan kepada gambar tiga dimensi
berupa perspektif titik lenyap

Tujuan Khusus:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Menggambarkan benda sederhana dari gambar multi pandangan kepada gambar
tiga dimensi berupa perspektif dengan titik lenyap

Pengertian
Tujuan penggambaran perspektif titik lenyap adalah sama dengan perspektif
paralellogram. Namun pengerjaannya jauh lebih rumit dan sulit untuk menentukan
ukuran sebenarnya. Karenanya diperlukan dasar-dasar yang kuat agar dapat
menggambarkan bentuk-bentuk yang rumit.
Bila kita berhasil menyelesaikannya kita akan mendapatkan kekuasan dimana
gambar kita tidak hanya dapat kita nikmati sendiri, tetapi juga oleh orang lain.
Gambar akan menjadi seperti sebenarnya atau seperti foto.

Uraian Materi
11.1. Dasar-dasar Perspektif Titik Lenyap
Garis-garis yang sejajar akan ketemu pada suatu titik lenyap, bidang-bidang yang
bejarak sama akan terlihat semakin rapat apabila menjauhi pengamat. Kesepakatan-
kesepakatan dalam perspektif titik lenyap adalah sebagai berikut:

gambar

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 36
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

11.2. Perspektif Satu Titik lenyap.


Perspektif satu titik lenyap sering digunakan untuk memvisualkan gambar interior

gambar

11.3. Perspektif Dua Titik lenyap.


Perspektif dua titik lenyap sering digunakan untuk memvisualkan gambar eksterior.
Terdapat tiga jenis perspektif eksterior berdasarkan ketinggian pengamat, yaitu:
- Perspektif normal (mata manusia)

gambar

- Perspektif kodok/cacing, bila pengamat berada dekat dengan bidang dasar.

gambar

- Perspektif mata burung, bila pengamat berada di ketinggian.

gambar

11.4. Perspektif Tiga Titik lenyap.


Perspektif tiga titik lenyap sering digunakan untuk memvisualkan gambar eksterior
khususnya gedung yang menjulang tinggi. Biasanya perspektif ini termasuk dalam
perspektif kodok/cacing.

gambar

Rangkuman

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 37
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Gambar perspektif titik lenyap merupakan gambar yang hampir menyerupai gambar
sebenarnya atau seperti foto.

Latihan
Berdasarkan gambar berikut buatlah:
1. Gambar Interior
2. Gambar Eksterior

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 38
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

BAB XII
BAYANGAN
Tujuan Umum:
Di akhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Memberikan kesan tiga dimensi pada gambar dua dimensi
- Mempertegas kesan tiga dimensi pada gambar perspektif

Tujuan Khusus:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Memberikan bayangan pada suatu gambar dua dan tiga dimensi

Pengertian
Bayangan tak pernah terlepas dari kehidupan kita, sehingga kita seperti
melupakannya. Pada sebuah gambar tanpa diberi bayangan, gambar kita tidak dapat
dikatakan salah. Namun dengan dibreikan bayangan suatu gambar akan mejadi lebih
hidup dan kesan tiga dimensinya semakin terasa.

Uraian Materi
Bayangan tercipta karena cahaya datangnya pada satu arah, sehingga satu sisi benda
akan menjadi terang dan sisi yang berlawanan akan menjadi gelap, bidang yang
tertutup benda akan membentuk bayangan.
12.1. Bayangan Matahari
Bayangan matahari digunakan pada perspektif eksterior, pada gambar tampak,
gambar axonometri,

gambar

12.2. Bayangan Lampu

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 39
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Bayangan lampu sering digunakan pada perspektif interior. Bayangan lampu


memperikan kesan artistik pada ruang yang kita tampilkan.

gambar

Rangkuman
Bayangan tercipta karena cahaya datangnya pada satu arah, sehingga satu sisi benda
akan menjadi terang dan sisi yang berlawanan akan menjadi gelap, bidang yang
tertutup benda akan membentuk bayangan.

Latihan:
Tambahkan bayangan pada gambar latihan sebelumnya.

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 40
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

BAB XIII
GAMBAR KERJA
Tujuan Umum:
Diharapkan mahasiswa dapat mempraktekan semua pelajaran yang sudah dipelajari dalam bentuk
gambar kerja.

Tujuan Khusus:
Diharapkan mahasiswa dapat menggambarkan denah, tampak, potongan, perspektif
interior dan eksterior yang dilengkapi dengan bayangan

Pengertian
Gambar kerja adalah gambar acuan yang digunakan pelaksana/tukang dalam
mewujudkan bangunan. Sebuah gambar yang digambarkan dengan cara Gambar
Teknik yang benar akan dapat dipahami oleh siapa saja yang pernah mempelajarinya.
Agar tidak terdapat kesalah pahaman maka gunakanlah aturan-aturan yang sudah
disepakati oleh masyarakat dunia.

Uraian Materi
Gambar kerja / bestek untuk keperluan proyek yang besar digambarkan
dengan selengkap-lengkapnya sehingga semua item pekerjaan menjadi sangat jelas
dan dapat dilaksanakan tanpa mengalami hambatan
Pada sebuah gambar sederhana yang dikerjakan oleh tukang yang berpengalaman
gambar kerja cukup dengan menampilkan gambar-gambar pokok saja, seperti
gambar denah, tampak, potongan, perspektif interior dan eksterior yang dilengkapi
dengan bayangan.
Berikut ditampilkan contoh gambar kerja sebuah rumah tinggal
13.1. Denah

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 41
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

gambar

13.2. Tampak

gambar

13.3. Potongan

gambar

13.4. Prspektif Interior

gambar

13.3. Perspektif Eksterior

Rangkuman
Gambar kerja adalah gambar acuan yang digunakan pelaksana/tukang dalam
mewujudkan bangunan

Tugas terstruktur:
Berdasarkan gambar berikut buatlah:
1. Denah
2. Tampak
3. Potongan.
4. Perspektif Interior
5. Perspektif Eksterior
6. Bayangan pada perspektif Interior dan Eksterior

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 42
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 43
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

DAFTAR PUSTAKA
1. Schaarwachter, 1984. Perspektif untuk Para Arsitek. Penerbit Erlangga Jakarta
2. Ching, Frank, 1986. Grafik Arsitektur. Penerbit Erlangga Jakarta
3. PEDC, 1982. Gambar Teknik I . Penerbit PEDC Bandung
4. PEDC, 1982. Gambar Teknik II . Penerbit PEDC Bandung
5. FX Budi W; Yasin N, 1979. Teknik Menggambar Arsitektur. Penerbit -- Bandung

Rangkuman
Latihan
12. Bab IX. Perputaran Benda
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Pengertian
Uraian Materi:
9.1. Perputaran pada Bidang Horizontal
9.2. Perputaran pada Bidang Frontal
9.3. Perputaran pada Bidang Vertikal
Rangkuman
Latihan
13. Bab X. Perspektif Paralellogram
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Pengertian
Uraian Materi:

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 44
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

10.1. Perspektif Miring Denah


10.2. Perspektif Miring Tampak
10.3. Axonometri: Isometri, Dimetri dan
Trimetri
Rangkuman
Latihan
14. Bab XI. Perspektif Titik Lenyap
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Pengertian
Uraian Materi:
11.1. Dasar-dasar Perspektif titik Lenyap
11.2. Perspektif Satu Titik Lenyap
11.3. Perspektif Dua Titik Lenyap
11.4. Perspektif Tiga Titik Lenyap
Rangkuman
Latihan
15. Bab XII. Bayangan
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Pengertian
Uraian Materi:
12.1. Bayangan Matahari
12.2. Bayangan Lampu
Rangkuman
Latihan
16. Bab 13. Gambar Kerja Bangunan Rumah
Sederhana

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK


Hal.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 45
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Pengertian
Uraian Materi:
13.1. Denah
13.2. Tampak
13.3. Potongan.
13.4. Perspektif Interior
13.5. Perspektif Eksterior
13.6. Bayangan
Rangkuman
Tugas Terstruktur
Daftar Pustaka
17.

INDRAYADI - GAMBAR TEKNIK

Anda mungkin juga menyukai