BAB I
PENDAHULUAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
HASIL PENILAIAN
SUMBER PUSTAKA
PENDAHULUAN
Gambar Teknik adalah suatu bahasa grafik yang digunakan orang di seluruh
dunia, dan biasanya dapat menyatakan sesuatu lebih jelas dari kata-kata, sebab setiap
garis, gambar dan simbol mempunyai fungsi dan pengertian tertentu. Karena itu
didalam penggambaran harus menggunakan peralatan yang sesuai standart dan
digunakan dengan cara yang benar.
Uraian Materi:
1.1. Peranan Gambar Teknik
Gambar Teknik tidak hanya digunakan pada disiplin ilmu Arsitektur saja. Sesuai
dengan namanya maka Gambar Teknik digunakan oleh hampir semua disiplin ilmu
keteknikan, seperti: Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Planologi dan lain
sebagainya. Hanya saja penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan masing-
masing disiplin ilmu tersebut.
Dalam Ilmu Arsitektur Gambar Teknik mempunyai peranan penting, dimana
hampir semua mata kuliah yang keluarannya berupa gambar didasari oleh Gambar
Teknik. Misalnya mata kuliah Gambar Arsitektur, Konstruksi Bangunan Gedung,
Studio Terpadu dan lain sebagainya.
- Mesin gambar
Mesin gambar adalah alat yang dibuat khusus untuk gambar teknik. Dengan
mesin gambar kita memperoleh kemudahan dalam membuat garis lurus horizontal
dan vertikal secara sejajar dengan akurat. Kita juga dapat membuat garis dengan
kemiringan tertentu.
- Penggaris T
Penggaris T membatu kita dalam membuat garis horizontal dan vertikal dengan
memanfaatkan sisi-sisi meja. Karena itu sisi meja harus lurus. Untuk membuat
garis dengan sudut tertentu harus dibantu dengan penggaris/mistar siku.
- Penggaris berskala
Penggaris yang biasa mempunyai garis tanda untuk satuan cm dan inc. Kita di
Indonesia biasa menggunakan cm. Tanda cm yang ada dapat digunakan untuk
skala 1:1, 1:10 dan 1:100. Sedangkan untuk skala lainnya kita harus menghitung
sendiri. Dengan menggunakan mistar skala kita dapat menggunakan tanda untuk
skala yang tersedia di penggaris berskala.
- Pensil
Pensil merupakan alat tulis yang paling sering digunakan dalam gambar teknik,
terutama dalam membuat gambar sketsa atau gambar dasar. Dengan
menggunakan teknik yang baik gambar pensil juga dapat dijadikan gambar akhir.
Kelebihan dari gambar pensil adalah karena mudah dihapus bila terdapat
kesalahan, sedangkan kelemahannya adalah gambar yang dihasilkan berbentuk
abu-abu bukan hitam.
Terdapat dua jenis pensil yang dijual di pasaran yaitu pensil biasa dan pensil
mekanik. Untuk pemula sebaliknya menggunakan pensil biasa untuk
mendapatkan kwalitas garis yang baik, sedangkan pensil mekanik sering
digunakan untuk gambar dasar saja.
5H 4H 3H 2H H F/HB B 2B 3B 4B
H = Hard F = Fixed B = Black
Terdapat bermacam merk yang dijual dipasaran, untuk gambar teknik sebaliknya
menggunakan merk terkenal (setara Steadler atau Rotring) untuk menghasilkan
gambar yang baik. Jangan menggunakan pensil yang biasa digunakan murid
sekolah SD karena hasilnya tidak maksimal.
- Penghapus pensil
Penghapus pensil juga tak kalah penting untuk mendapatkan gambar yang bersih.
Penghapus berkwalitas rendah akan meninggalkan noda hitam pada kertas bahkan
dapat menyebabkan kertas terkelupas. Gunakan penghapus yang lembut dengan
merk terkenal.
- Jangka
Jangka sangat membantu ketika membuat garis lengkung dan lingkaran. Biasanya
pada jangka terdapat mata pensil, tapi juga ada yang dapat dipasang rapido.
- Sablon huruf.
Sablon huruf sama dengan sablon bentuk, berguna untuk membantu menuliskan
keterangan gambar dan ukuran. Sablon huruf tersedia dalam berbagai ukuran
huruf sesuai kebutuhan.
- Busur derajat
Busur derajat sering digunakan untuk menggambar dengan sudut tidak istimewa
(selain sudut yang terdapat pada mistar siku). Bila kita menggambat dengan
mesin gambar busur derajat tidak diperlukan, karena pada mesin gambar terdapat
busur derajat.
- Isolasi
Digunakan untuk merekatkan kertas pada meja gambar, bila pada meja gambar
tidak terdapat magnet pemegang kertas.
- Peraut Pensil
Paling sering digunakan bila kita menggambar menggunakan pensil biasa.
- Amplas
Pensil yang agak tumpul dapat diasah dengan amplas halus agar pensil selalu
tajam. Biasanya orang mengasah pensil pada kertas bekas, tapi memakan waktu
lama, dengan amplas kita dapat menajamkan pensil dengan cepat. Jangan
mengasah pensil pada dinding dan lantai karena akan mengotori lingkungan.
Rangkuman
- Gambar Teknik merupakan dasar dalam berbagai mata kuliah Arsitektur
- Diperlukan berbagai peralatan dalam membuat suatu Gambar Teknik.
- Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam menggambar kita memerlukan
berbagai macam peralatan yang baik pula.
- Gunakan peralatan dengan cara yang benar untuk mendapatkan hasil yang
maksimal.
Kuis
1. Sebutkan peranan Gambar Teknik dalam ilmu Arsitektur
2. Sebutkan peralatan yang digunakan dalam Gambar Teknik.
BAB II
FORMAT KERTAS, GARIS TEPI DAN KOP
Tujuan Umum:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Mengetahui berbagai ukuran kertas
- Membuat garis tepi dan kop beserta isinya
Tujuan Khusus:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Menerangkan asal usul ukuran Ao
- Menerangkan hubungan ukuran satu kertas dengan ukuran kertas lainnya.
- Membuat garis tepi dan berbagai jenis kop dan mengisinya dengan benar.
Pengertian:
Ukuran kertas dibuat berdasarkan standart tertentu. Di berbagai negara termasuk
Indonesia sering digunakan ukuran A, misalnya Ao, A1, A2, A3 dan sterusnya.
Pada ukuran kertas yang berbeda dibuat garis tepi dan kop yang berbeda pula.
Uraian Materi
2.1. Asal Usul Ukuran Kertas Ao
Ukuran dasar kertas gambar mempunyai luas 1 M2
x . y = 1 M2
Hubungan panjang dan lebarnya adalah:
x:y=12
Dari pemecahan dua persamaan diatas kita dapatkan:
x = 0,841 M atau 84,1 cm
y = 1,189 M atau 118,9 cm
Ukuran inilah yang dikenal dengan ukuran Ao.
A2
59,45x42,05cm
A0 A1
118,9x84,1cm 84,1x59,45cm A4
A3 29,7x21
42,05x29,7 A4
29,7x21
Contoh
Rangkuman:
- Ukuran kertas yang biasa digunakan adalah ukuran Ao, A1, A2, A3 dan A4.
- Setiap lembar kertas gambar mempunyai garis tepi dan kop
Latihan:
1. Buatlah garis tepi dan kop pada ukuran kertas A2 dan A4 lengkap dengan isinya.
BAB III
G A R I S
Tujuan Umum:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Menerangkan berbagai magam garis dan kegunaannya
Tujuan Khusus:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Membuat garis dengan ketebalan yang berbeda menggunakan jenis pensil yang
berbeda pula.
- Membuat berbagai jenis garis dengan ketebalan dan jenis pensil yang berbeda.
Pengertian:
Garis adalah kumpulan titik-titik yang digambarkan saling sambung menyambung
sehingga menghasilkan bentuk tertentu, misalnya garis lurus, garis lengkung, garis
putus-putus dan lain sebagainya. Garis merupakan elemen dasar pembentuk gambar.
Salah satu faktor yang terpenting dalam membuat garis adalah mutu dari garis
tersebut. Sebuah garis yang bermutu baik adalah garis yang mempunyai ketebalan
dan kepekatan yang seragam, baik pada untaian garis tersebut maupun bila
dibandingkan dengan garis lain yang berfungsi sama.
Uraian Materi:
3.1. Macam-macam Garis dan Kegunaannya.
Setiap bentuk garis mempunyai kegunaan tertentu, kita harus membedakan bentuk
garis apabila hendak memberikan makna yang berbeda supaya gambar mudah
dipahami. Berdasarkan bentuk dan ketebalannya garis dapat dibedakan sebagai
berikut:
3.1.1. Garis sangat tebal
Rangkuman
- Garis mempunyai bermacam bentuk dengan kegunaan yang berbeda
- Garis yang baik ditentukan oleh kwalitasnya
Latihan:
1. Isilah kotak-kotak berikut sesuai petunjuk dengan kwalitas yang baik, gunakan
berbagai jenis pensil sesuai kebutuhan.
BAB IV
HURUF DAN ANGKA
Tujuan Umum:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Menulis huruf dan angka dengan free hand
Tujuan Khusus:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Menulis huruf dan angka dengan berbagai ukuran
Pengertian
Huruf dan angka tak kalah pentingnya dalam Gambar Teknik. Walaupun kita
disarankan seminimal mungkin untuk menggunakan kata-kata namun tanpa huruf dan
angka suatu gambar menjadi sulit dipahami. Pada suatu gambar resmi kita diminta
untuk menulis menggunakan sablon huruf , namun pada beberapa gambar seperti
gambar pradisain dan gambar lainnya cukup hanya dengan menuliskan huruf dan
angka dengan cara free hand.
Pada awalnya kita akan merasa kesulitan melakukannya, namun apabila sudah
terbiasa tulisan kita akan menjadi bagus dan gambar kita akan menjadi menarik dan
mempunyai kesan tersendiri. Pekerjaan kitapun akan menjadi cepat selesai bila
dibandingkan dengan menggunakan sablon huruf. Tulisan tidak perlu dibuat cantik,
karena akan mengurangi makna gambar kita. Huruf dan angka mempunyai karakter
yang tegas dan simpel.
Uraian Materi:
4.1. Huruf Besar
Huruf besar digunakan pada judul dan isi kop. Namun tak jarang orang menuliskan
semua keterangan gambar dengan huruf besar. Ukuran huruf disesuikan dengan ruang
yang tersedia pada gambar. Untuk judul gunakan ukuran yang besar sedangkan
keterangan gambar yeng menunjukan nama ruang, notasi, ukuran dan lain-lain
gunakan huruf yang lebih kecil
Secara umum bentuk huruf besar mempunyai proporsi sebagai berikut:
contoh
contoh
4.3. Angka
Penulisan angka tidak terpengaruh dengan adanya huruf besar dan huruf kecil.
contoh
Rangkuman
- Penulisan huruf dan angka hendaknya dibatasi.
- Ukuran huruf dan angka disesuaikan dengan kebutuhan dan tempat yang tersedia.
Latihan:
1. Buatlah huruf dan angka mengikuti petunjuk berikut:
BAB V
NOTASI
Tujuan Umum:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Mengetahui kegunaan setiap notasi.
Tujuan Khusus:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Menulis /menggambar berbagai bentuk notasi
Pengertian
Ukuran judul dan keterangan gambar lainnya merupakan penjelasan yang sangat
membatu dalam memahami gambar. Sementara gambar juga harus dilengkapi dengan
simbol agar gambar mudah dimengerti tanpa harus banyak menggunakan kata-kata.
Uraian Materi:
5.1. Ukuran
Penggambaran dan penulisan ukuran bertujuan untuk memperjelas suatu gambar.
Penggambaran dan penulisan ukuran harus mengikuti aturan tertentu, jika tidak
keberadaan ukuran akan dapat menggangu makna dari gambar tersebut. Bahkan
penulisan yang salah akan memberikan pengertian yang salah pula bagi orang yang
membacanya.
contoh
5.2. Simbol
Dengan membeikan simbol yang tepat akan sangat membantu dalam memahami
gambar dan dapat mengurangi penggunakan kata-kata. Simbol setiap bahan yang
digunakan dibuat berbeda dengan bahan lainnya. Beberapa bahan yang dapat
dibuatkan simbol adalah sebagai berikut:
- Pasangan bata / batako
- Pasangan bata / batako dengan pelesteran
- Pasangan batu kali
- Beton
- Pasangan bata dengan adukan rapat air (trasram)
- Tanah urug
- Pasir urug
- Potongan kayu
- Kaca
- Permukaan tanah
- Permukaan tanah miring
- Mata angin
contoh
BAB VI
SKALA
Tujuan Umum:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Menggunakan skala dan mengetahui fungsinya
Tujuan Khusus:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Menggambar ulang suatu gambar dengan berbagai ukuran skala.
Pengertian
Skala adalah perbandingan. Pada sebuah gambar bangunan, skala biasanya dipakai
untuk mengecilkan ukuran sebenarnya, sehingga semua gambar muat dalam kertas
gambar. Penggunaan skala berarti menyajikan gambar dalam perbandingan nyata.
Skala kecil memuat lebih banyak gambar namun tidak mendetail, supaya tidak terjadi
kesalahbacaan buatlah gambar detail dalam skala yang lebih besar.
Jika ada skala 1 : 100 , berarti 1 cm di gambar sama dengan 100 cm di lapangan.
Uraian Materi
6.1. Tujuan Skala
Skala bertujuan untuk memudahkan kita dalam penggambaran yaitu dengan membuat
perbandingan. Sebuah bangunan yang besar dapat kita gambarkan pada selambar
kertas. Semakin kecil skala semakin tidak jelas dan tidak akurat, karenanya pada
bagian-bagian tertentu untuk memperjelas dibuatkan detail dengan skala yang lebih
besar
Digunakan untuk gambar situasi / site plan, gambar rencana (denah, tampak,
potongan dan lain-lain). Contoh: 1 : 1000, 1 : 500, 1 : 200, 1 : 100 dan 1 : 50
6.2.2. Skala Besar
Digunakan untuk detail atau penjelasan dari gambar rencana, misalnya detail pondasi,
detail kuda-kuda, detail kusen pintu jendela dan lain-lain.
Contoh: 1 : 20, 1 : 10, 1 : 5, 1 : 2 dan 1 : 1
6.2.3. Skala Perbesaran
Digunakan untuk menggambarkan detail khusus yang objeknya sangat kecil sehingga
perlu diperbesar. Contoh: 2 : 1 dan 5 : 1
Rangkuman
Skala bertujuan untuk memudahkan dalam penggambaran karena kita tidak herus
membuat gambar sebesar yang sebenarnya, yaitu dengan membuat perbandingan.
Skala ada 3 macam, yaitu skala kecil, skala besar dan skala perbesaran.
Latihan:
Gambarkan kembali gambar berikut dengan skala 1 : 200, 1 : 100 dan 1 : 50
BAB VII
KOMPOSISI
Tujuan Umum:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Mengetahui pentingnya komposisi pada suatu lembar gambar.
Tujuan Khusus:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Mengatur beberapa objek gambar yang tidak sama besar pada suatu lembar
kertas.
Pengertian
Terlepas dari salah benarnya suatu gambar secara sepintas gambar akan terlihat
menarik apabila diatur dalam suatu komposisi. Gambar yang benarpun akan menjadi
tidak enak dilihat bila penempatannya pada lembar kertas berat sebelah dan
berserakan.
Uraian Materi
Komposisi setidaknya didasari oleh tiga hal:
7.1. Proporsi
Proporsi bersrti menempat sesuatu sesuai tempatnya. Pada gambar bangunan
kaitannya bentuk gambar secara keseluruhan lembar kertas. Jika gambar kita kecil
gunakan kertas kecil, begitu sebaliknya. Dan jika gambar kita melebar gambarkan
secara horizontal pada gambar, begitu sebaliknya.
contoh
7.2. Keseimbangan
Jika gambar kita hanya satu, maka letakkan pada bagian tengah kertas. Jika gambar
kita banyak maka secara keseluruhan gambar kita juga berada ditengah kertas, jangan
berat sebelah. Ada keseimbangan simetris ada pula keseimbangan asimtris. Pada
keseimbangan simetris kita akan mudah mencapainya yaitu dengan membaginya
sama besar. Namun pada kesimbangan asimetris diperlukan feeling kita untuk
mencapainya.
contoh
7.3. Kesatuan
Jika mempunyai beberapa gambar yang sejenis dan ukurannya adalah sama dalam
satu lembar kertas, aturlah dengan jarak yang sama, namun secara keseluruhan harus
menunjukan satu kesatuan dan terlihat mengelompok di tengah. Dan jika gambar kita
terdiri dari beberapa jenis dan ukurannya tidak sama, kelompokkanlah dalam masing-
masing jenis dan antar kelompok diberikan jarak yang cukup, namun secara
keseluruhan gambar kita tetap dalam satu kesatuan pada lembar kertas.
contoh
Rangkuman
Penggunaan komposisi yang tepat akan membantu gambar kita menjadi menarik.
Komposisi setidaknya didasari oleh: proporsi, kaseimbangan dan kesatuan.
Latihan:
Gambarkanlah gambar-gambar berikut pada selembar kertas sehingga membentuk
komposisi yang baik.
BAB VIII
PROYEKSI ORTHOGRAFIS
Tujuan Umum:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Menguasai proyeksi orthografis dan menerapkannya pada gambar benda sederhana.
Tujuan Khusus:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Menggambarkan tiga prinsip pandangan pada proyeksi orthografis
- Menggambarkan pandangan sesuai permintaan
- Melengkapai pandangan dengan garis maya.
Pengertian
Proyeksi Orthografis berarti penggambaran dengan cara multi pandangan dimana
semua garis proyeksi sejajar terhadap satu sama lain dan tegak lurus terhadap bidang
dimana benda tersebut diproyeksikan. Terdapat sedikitnya tiga pandangan utama
pada proyeksi orthografis yaitu tampak atas (denah) , tampak depan dan tampak
samping yang disusun secara sistematis dimana masing-masing gambar pandangan
saling diproyeksikan.
Uraian Materi
Prinsip penggambaran proyeksi orthografis menggunakan sistem kwadran. Ada dua
kwadran yang biasa digunakan, yaitu proyeksi kwadran pertama yang banyak
digunakan dinegara-negara Eropa dan Asia dan proyeksi kwadran ketiga yang
digunakan di negara Amerika dan Canada
gambar
gambar
Gambar
Untuk memperoleh gambar sebuah benda biasanya diperlukan tiha pandangan yang
berbeda, yaitu:
- Tampak depan
- Tampak atas atau denah
- Tampak samping.
Benda yang sederhana kadangkala cukup dengan dua pandangan saja, namun pada
benda yang rumit selain tiga pandanagan utama kita masih perlu menambahkan
dengan pandangan-pandangan pembantu, seperti:
- Tampak samping kanan
- Tampak bawah
- Tampak belakang.
gambar
gambar
gambar
Gambar
8.2.2. Perbedaan antara Proyeksi Kwadran Pertama dengan Proyeksi Kwadran Ketiga
tabel
Rangkuman
- Terdapat dua jenis proyeksi yang biasa digunakan, yaitu; proyeksi kwadran
pertama dan proyeksi kwadran ketiga.
- Tiga pandangan pokok dalam proyeksi orthografis, yaitu: tampak atas (denah),
tampak depan dan tampak samping.
Latihan
1. Berdasarkan gambar berikut buatlah proyeksi kwadran pertama dan proyeksi
kwadran ketiga.
2. Lengkapi gambar-gambar berikut.
BAB IX
PERPUTARAN BENDA
Tujuan Umum:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Menggambarkan benda sederhana dalam suatu perputaran.
Tujuan Khusus:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Menggambarkan benda sederhana bila diputar pada bidang horizontal, frontal dan
vertikal.
Pengertian
Perputaran benda menggunakan prinsip Proyeksi Orthografis. Gambar yang tadinya
sederhana akan menjadi rumit karena hanya bidang-bidang yang sejajar dengan
bidang-bidang gambar saja yang dapat diukur atau mempunyai ukuran yang
sebenarnya. Perputaran sering diperlukan apabila kita hendak menampilkan gambar
dalam bentuk pandangan yang lebih menarik.
Uraian Materi
Perputaran dapat dilakukan pada ketiga bidang gambar dengan menempatkan sumbu
perputaran pada bidang-bidang tersebut. Perputaran pada satu sumbu disebut dengan
perputaran sederhana. Apabila kita sudah mahir dalam penggambaran perputaran
sederhana, maka kita akan dapat menggambar benda dengan perputaran pada
beberapa sumbu.
Gambar
Pada bidang horizontal benda diputar pada satu sumbu tegak lurus, sehingga denah
tidak berubah bentuk, karenanya gambarlah denah terlebih dahulu. Kalau tingginya
juga tidak berubah, maka dapat juga diproyeksikan sesuai pandangan permulaan
gambar
Gambar
gambar
Rangkuman
- Untuk dapat menggambarkan benda pada suatu perputaran diperlukan penguasaan
prinsip-prinsi proyeksi orthografis
- Perputaran sederhana pada sebuah sumbu dapat dilakukan pada bidang horizontal,
frontal dan vertikal
Latihan
Berdasarkan gambar berikut buatlah gambar proyeksi dengan perputaran pada:
3. Bidang horizontal 30o searah jarum jam
BAB X
PERSPEKTIF PARALELLOGRAM
Tujuan Umum:
Di akhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Memvisualkan benda dari gambar multi pandangan kepada gambar tiga dimensi
berupa perspektif paralellogram
Tujuan Khusus:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Menggambarkan benda sederhana dari gambar multi pandangan kepada gambar
tiga dimensi berupa perspektif paralellogram
Pengertian
Gambar multi pandangan (Proyeksi Orthografis) tak jarang hanya dimengerti oleh
orang yang mempelajarinya saja . Karenanya kita perlu memvisualkan gambar
tersebut kedalam pandangan tiga dimensi (perspektif paralellogram) sehingga orang
awampun dapat dengan mudah memahami bentuk yang hendak kita wujudkan.
Sebaliknya sebuah gambar perspektif paralellogram dapat pula dirobah menjadi
gambar multi pandangan (Proyeksi Orthografis).
Uraian Materi
10.1. Perspektif Miring Denah
Disebut dengan perspektif miring denah dikarenakan dalam penggambarannya
dilakukan proyeksi pada sebuah denah/tampak atas yang dimiringkan, sedangkan
bentuk dari denah tersebut tetap dan tidak berubah. Perspektif ini baik digunakan
gambar
gambar
gambar
10.3.2. Dimetri
Pada dimetri biasanya digunakan sudut yang berbeda dengan keutamaan pada tampak
atas/denah. Pada dimetri terdapat kejanggalan pada kedalaman (sudut yang besar)
yang terlihat lebih panjang dari panjang sebenarnya, karenanya perlu di skalakan
sampai 3 : 4 supaya terlihat normal.
gambar
10.3.3. Trimetri
Pada trimetri juga digunakan sudut yang berbeda dengan perbedaan yang lebih
mencolok Karena terdapat kejanggalan pada kedalaman (sudut yang besar) yang
terlihat lebih panjang dari panjang sebenarnya, karenanya perlu di skalakan sampai 1
: 2 dan kejanggalan juga terdapat pada ketinggiannya sehingga perlu diskalakan
sampai 3 : 4 supaya terlihat normal.
gambar
Rangkuman
- Perspektif paralellogram bertujuan untuk memudahkan pemahaman kepada orang
awam suatu gambar benda/bangunan.
- Perspektif paralellogram dibuat berdasarkan gambar proyeksi orthorafis dan
sebaliknya.
Latihan
Berdasarkan gambar proyeksi berikut buatlah gambar Perspektif paralellogram
berupa:
1. Perspektif miring denah
2. Perspektif miring tampak
3. Perspektif miring isometrik
4. Perspektif miring dimetri
5. Perspektif miring trimetri
BAB XI
PERSPEKTIF TITIK LENYAP
Tujuan Umum:
Di akhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Memvisualkan benda dari gambar multi pandangan kepada gambar tiga dimensi
berupa perspektif titik lenyap
Tujuan Khusus:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Menggambarkan benda sederhana dari gambar multi pandangan kepada gambar
tiga dimensi berupa perspektif dengan titik lenyap
Pengertian
Tujuan penggambaran perspektif titik lenyap adalah sama dengan perspektif
paralellogram. Namun pengerjaannya jauh lebih rumit dan sulit untuk menentukan
ukuran sebenarnya. Karenanya diperlukan dasar-dasar yang kuat agar dapat
menggambarkan bentuk-bentuk yang rumit.
Bila kita berhasil menyelesaikannya kita akan mendapatkan kekuasan dimana
gambar kita tidak hanya dapat kita nikmati sendiri, tetapi juga oleh orang lain.
Gambar akan menjadi seperti sebenarnya atau seperti foto.
Uraian Materi
11.1. Dasar-dasar Perspektif Titik Lenyap
Garis-garis yang sejajar akan ketemu pada suatu titik lenyap, bidang-bidang yang
bejarak sama akan terlihat semakin rapat apabila menjauhi pengamat. Kesepakatan-
kesepakatan dalam perspektif titik lenyap adalah sebagai berikut:
gambar
gambar
gambar
gambar
gambar
gambar
Rangkuman
Gambar perspektif titik lenyap merupakan gambar yang hampir menyerupai gambar
sebenarnya atau seperti foto.
Latihan
Berdasarkan gambar berikut buatlah:
1. Gambar Interior
2. Gambar Eksterior
BAB XII
BAYANGAN
Tujuan Umum:
Di akhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Memberikan kesan tiga dimensi pada gambar dua dimensi
- Mempertegas kesan tiga dimensi pada gambar perspektif
Tujuan Khusus:
Diakhir perkuliahan mahasiswa dapat :
- Memberikan bayangan pada suatu gambar dua dan tiga dimensi
Pengertian
Bayangan tak pernah terlepas dari kehidupan kita, sehingga kita seperti
melupakannya. Pada sebuah gambar tanpa diberi bayangan, gambar kita tidak dapat
dikatakan salah. Namun dengan dibreikan bayangan suatu gambar akan mejadi lebih
hidup dan kesan tiga dimensinya semakin terasa.
Uraian Materi
Bayangan tercipta karena cahaya datangnya pada satu arah, sehingga satu sisi benda
akan menjadi terang dan sisi yang berlawanan akan menjadi gelap, bidang yang
tertutup benda akan membentuk bayangan.
12.1. Bayangan Matahari
Bayangan matahari digunakan pada perspektif eksterior, pada gambar tampak,
gambar axonometri,
gambar
gambar
Rangkuman
Bayangan tercipta karena cahaya datangnya pada satu arah, sehingga satu sisi benda
akan menjadi terang dan sisi yang berlawanan akan menjadi gelap, bidang yang
tertutup benda akan membentuk bayangan.
Latihan:
Tambahkan bayangan pada gambar latihan sebelumnya.
BAB XIII
GAMBAR KERJA
Tujuan Umum:
Diharapkan mahasiswa dapat mempraktekan semua pelajaran yang sudah dipelajari dalam bentuk
gambar kerja.
Tujuan Khusus:
Diharapkan mahasiswa dapat menggambarkan denah, tampak, potongan, perspektif
interior dan eksterior yang dilengkapi dengan bayangan
Pengertian
Gambar kerja adalah gambar acuan yang digunakan pelaksana/tukang dalam
mewujudkan bangunan. Sebuah gambar yang digambarkan dengan cara Gambar
Teknik yang benar akan dapat dipahami oleh siapa saja yang pernah mempelajarinya.
Agar tidak terdapat kesalah pahaman maka gunakanlah aturan-aturan yang sudah
disepakati oleh masyarakat dunia.
Uraian Materi
Gambar kerja / bestek untuk keperluan proyek yang besar digambarkan
dengan selengkap-lengkapnya sehingga semua item pekerjaan menjadi sangat jelas
dan dapat dilaksanakan tanpa mengalami hambatan
Pada sebuah gambar sederhana yang dikerjakan oleh tukang yang berpengalaman
gambar kerja cukup dengan menampilkan gambar-gambar pokok saja, seperti
gambar denah, tampak, potongan, perspektif interior dan eksterior yang dilengkapi
dengan bayangan.
Berikut ditampilkan contoh gambar kerja sebuah rumah tinggal
13.1. Denah
gambar
13.2. Tampak
gambar
13.3. Potongan
gambar
gambar
Rangkuman
Gambar kerja adalah gambar acuan yang digunakan pelaksana/tukang dalam
mewujudkan bangunan
Tugas terstruktur:
Berdasarkan gambar berikut buatlah:
1. Denah
2. Tampak
3. Potongan.
4. Perspektif Interior
5. Perspektif Eksterior
6. Bayangan pada perspektif Interior dan Eksterior
DAFTAR PUSTAKA
1. Schaarwachter, 1984. Perspektif untuk Para Arsitek. Penerbit Erlangga Jakarta
2. Ching, Frank, 1986. Grafik Arsitektur. Penerbit Erlangga Jakarta
3. PEDC, 1982. Gambar Teknik I . Penerbit PEDC Bandung
4. PEDC, 1982. Gambar Teknik II . Penerbit PEDC Bandung
5. FX Budi W; Yasin N, 1979. Teknik Menggambar Arsitektur. Penerbit -- Bandung
Rangkuman
Latihan
12. Bab IX. Perputaran Benda
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Pengertian
Uraian Materi:
9.1. Perputaran pada Bidang Horizontal
9.2. Perputaran pada Bidang Frontal
9.3. Perputaran pada Bidang Vertikal
Rangkuman
Latihan
13. Bab X. Perspektif Paralellogram
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Pengertian
Uraian Materi:
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Pengertian
Uraian Materi:
13.1. Denah
13.2. Tampak
13.3. Potongan.
13.4. Perspektif Interior
13.5. Perspektif Eksterior
13.6. Bayangan
Rangkuman
Tugas Terstruktur
Daftar Pustaka
17.