KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
PETUNJUK TEKNIS
KAMPANYE DAN INTRODUKSI
IMUNISASI MEASLES RUBELLA
(MR)
iv PETUNJUK TEKNIS
DAFTAR ISI
vi PETUNJUK TEKNIS
4.2. Persiapan Vaksin Dan Logistik .............................. 41
4.2.1. Distribusi Vaksin Dan Logistik ...................... 41
4.2.2. Pelarutan Vaksin........................................... 43
4.2.3. Pemeliharaan Cold Chain............................. 45
4.2.4. Pengembalian Vaksin Sisa .......................... 46
4.3. Cara Pemberian Vaksin MR.................................... 47
4.4. Peran Petugas Kesehatan, Guru Dan Kader.......... 50
4.5 Penyuntikan Aman.................................................. 52
4.6. Manajemen Limbah................................................ 54
4.7. Pencatatan Dan Pelaporan..................................... 57
MR : Measles Rubella
TK : Taman Kanak-kanak
SD : Sekolah Dasar
MI : Madrasah Ibtidaiyah
x PETUNJUK TEKNIS
BAB I
PENDAHULUAN
2 PETUNJUK TEKNIS
Bab I- Pendahuluan
Gambar 1.
Distribusi Kelompok Umur Kasus Rubella Indonesia tahun 2015-2016
4 PETUNJUK TEKNIS
Bab I- Pendahuluan
1.2. TUJUAN
1.3. SASARAN
a. Persiapan
b. Pelaksanaan
6 PETUNJUK TEKNIS
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8 PETUNJUK TEKNIS
Bab II - Tinjauan Pustaka
1. Kelainan jantung :
- Patent ductus arteriosus
- Defek septum atrial
- Defek septum ventrikel
- Stenosis katup pulmonal
3. Kelainan pendengaran
5. Kelainan lain :
- Purpura
- Splenomegali
- Ikterik yang muncul dalam 24 jam setelah lahir
- Radioluscent bone
10 PETUNJUK TEKNIS
Bab II - Tinjauan Pustaka
Gambar 4.
Kumpulan gelaja kasus CRS dari 13 RS sentinel Indonesia 2015 2016
Tahun 2015 : 979 kasus CRS baru (dari 4.89 juta bayi
lahir hidup)
12 PETUNJUK TEKNIS
Bab II - Tinjauan Pustaka
14 PETUNJUK TEKNIS
Bab II - Tinjauan Pustaka
Kontraindikasi:
- Wanita hamil
- Decompensatio cordis
- Demam
- Batuk pilek
- Diare
16 PETUNJUK TEKNIS
BAB III
PERSIAPAN KAMPANYE
IMUNISASI MR
Tujuan khusus :
18 PETUNJUK TEKNIS
Bab III - Persiapan Kampanye Imunisasi MR
20 PETUNJUK TEKNIS
Bab III - Persiapan Kampanye Imunisasi MR
3.5. PEMBIAYAAN
3.6. MIKROPLANING
Dalam penyusunan mikroplaning dibutuhkan data-data
sebagai berikut:
1. Jumlah sasaran, yaitu anak usia 9 bulan sampai dengan
<15 tahun yang ada di wilayah kerja masing-masing.
22 PETUNJUK TEKNIS
Bab III - Persiapan Kampanye Imunisasi MR
24 PETUNJUK TEKNIS
Bab III - Persiapan Kampanye Imunisasi MR
Contoh penghitungan :
Wilayah A
b. Pendataan Sasaran
26 PETUNJUK TEKNIS
Bab III - Persiapan Kampanye Imunisasi MR
100
28 PETUNJUK TEKNIS
Bab III - Persiapan Kampanye Imunisasi MR
3.7. PELATIHAN
30 PETUNJUK TEKNIS
Bab III - Persiapan Kampanye Imunisasi MR
s Keamanan vaksin MR
1. Bidang Perencanaan
s Melakukan analisis situasi meliputi sasaran, tenaga,
sarana-prasarana yang dibutuhkan dan kondisi
geografis
s Menyusun rencana anggaran pelaksanaan
kampanye imunisasi MR
s Menyusun rencana dan jadwal kegiatan pelaksanaan
kampanye imunisasi MR
2. Bidang Logistik
s Menyusun perhitungan kebutuhan vaksin dan
logistik
s Melakukan koordinasi dan pemantauan dalam
rangka distribusi (pengambilan atau pengiriman)
vaksin MR
3. Bidang Pelaksanaan
s Melaksanakan kegiatan advokasi dan sosialisasi
32 PETUNJUK TEKNIS
Bab III - Persiapan Kampanye Imunisasi MR
4. Bidang Komunikasi
s Menyusun dan mengkaji materi Komunikasi
Informasi dan Edukasi (KIE) kampanye imunisasi
MR
s Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan
media dalam rangka publikasi kegiatan kampanye
imunisasi MR
s Melakukan dokumentasi kegiatan
3.9.1 Advokasi
34 PETUNJUK TEKNIS
ini adalah agar masyarakat sadar dan mau membawa
anaknya yang berusia 9 bulan sampai <15 tahun ke
pos pelayanan imunisasi selama masa kampanye untuk
mendapatkan imunisasi MR.
c. Penggunaan megaphone/loudspeaker
Megaphone atau loudspeaker dapat digunakan
untuk mensosialisasikan kampanye imunisasi MR
dan mengajak masyarakat untuk membawa anak-
anak yang menjadi kelompok sasaran agar datang
ke pos pelayanan imunisasi dan mendapatkan
imunisasi MR. Sosialisasi menggunakan
megaphone/loudspeaker ini juga dapat dilakukan
pada siang atau sore hari setelah pelayanan di pos
pelayanan imunisasi untuk menjaring sasaran yang
tidak datang ke pos pelayanan imunisasi pada pagi
harinya.
e. Kegiatan Pencanangan
Kegiatan pencanangan dilakukan dengan tujuan
36 PETUNJUK TEKNIS
untuk memberikan informasi mengenai kegiatan
Kampanye imunisasi MR kepada masyarakat luas
dengan melibatkan pimpinan daerah, para pembuat
keputusan, tokoh masyarakat, tokoh agama
dan pihak lintas sektor terkait lainnya. Kegiatan
pencanangan dapat dilaksanakan di tingkat provinsi,
kabupaten/kota maupun tingkat kecamatan.
Gambar 6:6:
Gambar Skema pelayanan
Skema di sekolah di sekolah
pelayanan
28
Waktu pelaksanaan
40 PETUNJUK TEKNIS
Bab IV - Pelaksanaan Kampanye Imunisasi MR
42 PETUNJUK TEKNIS
Bab IV - Pelaksanaan Kampanye Imunisasi MR
INGAT
JANGAN MELARUTKAN VAKSIN DENGAN SELAIN PELARUT YANG
Vaksin yang sudah
BERASAL dilarutkan
DARI harus
PRODUSEN segera
YANG SAMA.dibuang jika:
44 PETUNJUK TEKNIS
Bab IV - Pelaksanaan Kampanye Imunisasi MR
l VVM C dan D
INGAT
JANGAN MENYIMPAN BARANG SELAIN VAKSIN DAN
PELARUT DI DALAM VACCINE CARRIER
GambarGambar
9: Cara9: meletakkan vaksin
Cara meletakkan yangsudah
vaksin yang sudah dipakai
dipakai
4.2.4 SISA
NGEMBALIAN VAKSIN Pengembalian Vaksin Sisa
Logistik
ik yang masih tersisa padayang masih
akhir sesitersisa pada akhir
pelayanan yaitusesi pelayanan
vaksin dan pelarut yang
yaitu vaksin dan pelarut yang belum dibuka serta vaksin
uka serta vaksin yang sisa yang telah dibuka harus dikembalikan ke puskesmas.
yang sisa yang telah dibuka harus dikembalikan ke
perlu diperhatikan antara lain: Hal yang perlu diperhatikan antara lain:
puskesmas.
n dan pelarut yang1. masih
Vaksindalam keadaan
dan pelarut yangtertutup (belum
masih dalam digunakan) harus
keadaan
mbalikan dan diberi tanda K (Kembali)
tertutup kemudian harus
(belum digunakan) segera dimasukkan ke dalam
dikembalikan
dan diberi tanda K (Kembali) kemudian segera
erator. Pada hari pelayanan berikutnya, vaksin tersebut harus digunakan segera
dimasukkan ke dalam refrigerator. Pada hari
an tetap memperhatikan pelayanan
kondisi VVM dan tanggal kadaluarsa.
berikutnya, vaksin tersebut harus
digunakan segera dengan tetap memperhatikan
kondisi VVM dan tanggal kadaluarsa.
46 PETUNJUK TEKNIS
2. Semua sisa vial vaksin MR yang telah dilarutkan lebih dari 6 jam/akhir sesi pelayanan di
luar gedung harus dimasukkan dalam box/plastik tersendiri di luar vaccine refrigerator
untuk dimusnahkan pada akhir kegiatan kampanye.
Bab IV - Pelaksanaan Kampanye Imunisasi MR
3. Jangan pernah menyimpan sisa vaksin MR yang dilarutkan di dalam vaccine refrigerator
untuk digunakan pada hari pelayanan berikutnya.
dilarutkan di dalam vaccine refrigerator untuk
digunakan pada hari pelayanan berikutnya.
Jumlah vial vaksin bekas
Jumlah vial vaksin yang dibawa ke pos
+ = pelayanan/sekolah
4.3. CARA
Berikan imunisasi PEMBERIAN
MR untuk VAKSIN
anak usia 9 bulan MR <15 tahun tanpa melihat
sampai dengan
Berikan
status imunisasi dan riwayat imunisasi
penyakit campakMR
atauuntuk
rubellaanak usia 9 Berikut
sebelumnya. bulan adalah
sampai
langkah-langkah dalam melakukan
dengan penyuntikan
<15 tahun tanpavaksin MR:
melihat status imunisasi dan riwayat
Imunisasi dilakukan dengan
penyakit menggunakan
campak alat suntik
atau rubella sekali pakaiBerikut
sebelumnya. (autodisable
adalah
syringe/ADS) 0,5 ml. Penggunaan alat suntik tersebut dimaksudkan untuk
langkah-langkah dalam melakukan penyuntikan vaksin MR:
menghindari pemakaian berulang jarum sehingga dapat mencegah penularan penyakit
l
HIV/AIDS, HepatitisImunisasi
B dan C. dilakukan dengan menggunakan alat suntik
Pengambilan vaksinsekali pakai
yang telah (autodisable
dilarutkan syringe/ADS)
dilakukan dengan cara memasukkan0,5
jarumml.
Penggunaan
ke dalam vial vaksin alat jarum
dan pastikan ujung suntikselalu
tersebut
berada dimaksudkan untuk
di bawah permukaan
larutan vaksin sehingga tidak ada udara
menghindari yang masuk
pemakaian ke dalam jarum
berulang spuit. sehingga dapat
Tarik torak perlahan-lahan agar larutan vaksin masuk ke dalam spuit dan keluarkan
mencegah penularan penyakit HIV/AIDS, Hepatitis B dan
udara yang tersisa dengan cara mengetuk alat suntik dan mendorong torak sampai
C.
pada skala 0,5 cc, kemudian cabut jarum dari vial.
l tempat
Bersihkan kulit Pengambilan vaksindengan
pemberian suntikan yang kapas
telahkering
dilarutkan dilakukan
sekali pakai atau
dengan
kapas yang dibasahi dengancara memasukkan
air matang, jarum
tunggu hingga ke dalam
kering. vial
Apabila vaksin
lengan dan
anak
tampak kotor diminta untuk dibersihkan
pastikan terlebihselalu
ujung jarum dahulu.berada di bawah permukaan
Penyuntikan dilakukan pada otot
larutan deltoid
vaksin di lengan tidak
sehingga kiri atas.
ada udara yang masuk ke
Dosis pemberian adalah 0,5 ml diberikan secara subkutan (sudut kemiringan
dalam spuit.
penyuntikan 45o.
l disuntikkan,
Setelah vaksin Tarik torak
jarumperlahan-lahan agar ambil
ditarik keluar, kemudian larutan vaksin
kapas kering masuk
baru lalu ke
dalam
ditekan pada bekas spuit
suntikan, jika dan keluarkankapas
ada perdarahan udara yang
tetap tersisa
ditekan pada dengan
lokasi
cara
suntikan hingga darah mengetuk
berhenti. alat suntik dan mendorong torak sampai
pada skala 0,5 cc, kemudian cabut jarum dari vial.
33
KAMPANYE IMUNISASI MEASLES RUBELLA MR 47
Bab IV - Pelaksanaan Kampanye Imunisasi MR
Gambar 10: Cara pemakaian ADS dan memasukkan vaksin kedalam ADS
48 PETUNJUK TEKNIS
Bab IV - Pelaksanaan Kampanye Imunisasi MR
50 PETUNJUK TEKNIS
Bab IV - Pelaksanaan Kampanye Imunisasi MR
2. Peran Guru
3. Peran Kader
52 PETUNJUK TEKNIS
Bab IV - Pelaksanaan Kampanye Imunisasi MR
Gambar 14 :14
Gambar Penggunaan Safety
: Penggunaan SafetyBox
Box
INGAT KEAMANAN
l
PENYUNTIKKAN!
KUMPULKAN ampul/vial vaksin yang kosong dan limbah
lainnya di tempat yang terpisah dan musnahkan secara aman.
KUMPULKAN
l JANGANampul/vial
menyentuh vaksin
penyuntikan.
yangkembali
dan menutup kosong dansetelah
jarum limbah lainnya di tempat ya
terpisah
l dan musnahkan
JANGAN secara
mempersiapkan aman.
jarum suntik yang diisi dengan
vaksin sebelum kedatangan anak di tempat pelayanan
JANGAN menyentuh dan menutup kembali jarum setelah penyuntikan.
JANGAN mempersiapkan jarum suntik yang diisi dengan vaksin sebelum
4.6. MANAJEMEN LIMBAH
kedatangan anak di tempat pelayanan
Setiap tempat pelayanan imunisasi harus disediakan
safety box dengan jumlah yang cukup berdasarkan jumlah
4.6. MANAJEMEN LIMBAH
sasaran. Safety box harus diberi label dengan nama petugas,
nama tempat pelayanan dan tanggal pelayanan. Semua
Setiap ADS
tempat
yangpelayanan imunisasi
telah digunakan harus harus disediakan
dimasukan ke dalamsafety
safety box dengan
cukup berdasarkan
box. Janganjumlah sasaran.
membuang Safety
sampah box ke
lainnya harus diberi
dalam label dengan na
safety
box. Setelah safety box terisi penuh (3/4), safety box harus
nama tempat pelayanan dan tanggal pelayanan. Semua ADS yang telah digu
ditempatkan di tempat yang aman dengan kondisi tertutup.
dimasukan ke dalam
Limbah safety
lainnya box.vial
seperti Jangan membuang
vaksin, sampah
ampul pelarut, lainnya ke dalam
kapas
Setelah
54
safety box terisi penuh (3/4), safety box harus ditempatkan di tempat
PETUNJUK TEKNIS
dengan kondisi tertutup. Limbah lainnya seperti vial vaksin, ampul pelarut, ka
ke dalam kantong plastik khusus limbah medis atau kantong plastik biasa
dibuang ke dalam kantong plastik khusus limbah medis atau
kantong plastik biasa yang diberi tanda/ditulis limbah medis.
Limbah yang telah terkumpul tersebut kemudian diolah atau
dimusnahkan.
l Bak beton
l Insinerator
56 PETUNJUK TEKNIS
dari dalam botol atau ampul, kemudian cairan
vaksin tersebut didesinfeksi terlebih dahulu dalam
killing tank (tangki desinfeksi) untuk membunuh
mikroorganisme yang terlibat dalam produksi.
Limbah yang telah didesinfeksi dikirim atau dialirkan
ke Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL).
Ditjen P2P
Ditjen Pelayanan Kesehatan, TP UKS Pusat
Pos
Pelayanan
Keterangan:
: Laporan
: Tembusan
58 PETUNJUK TEKNIS
BAB V
PEMANTAUAN DAN
PENANGGULANGAN KIPI
5.1. PENGERTIAN
60 PETUNJUK TEKNIS
Bab V- Pemantauan Dan Penanggulangan KIPI
Penemuan
Laporan Informasi dari Masyarakat
Petugas Kesehatan
24 jam
Laporan, Pelacakan/Investigasi
Konfirmasi : Positif atau Negatif
Identifikasi : Kasus
Vaksin
Petugas Petugas Kesehatan
Tata Laksana Kabupaten/Kota. Provinsi
Sikap Masyarakat
Tinggal/berkelompok
Apakah ada kasus lain yang serupa
Analisis (Sementara)
Klasifikasi KIPI
Pokja KIPI
Penyebab KIPI
Kabupaten/Kota
Tindak Lanjut
Pengobatan
Komunikasi Puskesmas RS
Perbaikan Mutu Pelayanan
Kajian Laporan
Komda PP KomNas
Etiologi Lapangan
KIPI PP - KIPI
Kausalitas
Subdit Imunisasi
BPOM
62 PETUNJUK TEKNIS
62
Bab V- Pemantauan Dan Penanggulangan KIPI
Menteri Kesehatan
Puskesmas
Memberikan laporan
Mengirimkan laporan
Pelacakan
Masyarakat
Koordinasi
64 PETUNJUK TEKNIS
Bab V- Pemantauan Dan Penanggulangan KIPI
Langkah Tindakan
1) Pastikan informasi l Dapatkan catatan medik pasien (atau
pada laporan catatan klinis lain)
l Periksa informasi tentang pasien dari
catatan medik dan dokumen lain
l Isi setiap kelengkapan yang kurang
dari formulir laporan KIPI
l Tentukan informasi dari kasus lain
yang dibutuhkan untuk mengelengkapi
pelacakan
2) Lacak dan Kumpulkan Tentang pasien
data l Kronologis imunisasi saat ini yang
diduga menimbulkan KIPI
l Riwayat medis sebelumnya, termasuk
riwayat imunisasi sebelumnya dengan
reaksi yang sama atau reaksi alergi
yang lain
66 PETUNJUK TEKNIS
Bab V- Pemantauan Dan Penanggulangan KIPI
68 PETUNJUK TEKNIS
Bab V- Pemantauan Dan Penanggulangan KIPI
70 PETUNJUK TEKNIS
Bab V- Pemantauan Dan Penanggulangan KIPI
d. Drug:
72 PETUNJUK TEKNIS
dan catat dosis setiap pengobatan yang diberikan.
Yakinkan catatan detail tersebut juga dibawa bersama
pasien ketika dirujuk.
Reaksi Anafilaktik?
1
NILAI Airway, Breathing, Circulation
Secara Simultan
CARI BANTUAN! 2
EPINEFRIN ELEVASI!
Hubungi 118 Segera injeksikan Epinefrin 1:1000 Intra Muskular Baringkan pasien terlentang,
(ambulans) atau RS pada mid-anterolateral paha. posisi hiperekstensi
terdekat Dosis: 0,01 mg/kg BB (sediaan ampul 1mg/ml) Naikkan kaki pasien ke atas
Maksimal dosis 0,3 ml per kali pemberian JANGAN BIARKAN PASIEN
DUDUK/BERDIRI!
Observasi!
Ulangi epinefrin 5 15 menit kemudian
apabila belum ada perbaikan (maksimal 3 kali
pemberian)
3
INTRAVENA! RJP!
OKSIGEN! Disetiap saat, apabila perlu,
Teruskan pemberian Pasang infus.
Bila syok, berikan NaCl 0,9% atau RL sebanyak 20 lakukan Resusitasi Jantung Paru
Oksigen 2-5 (RJP) dengan kompresi jantung
liter/menit melalui ml/kgBB pada 5 10 menit pertama
Dapat diulang sampai total maksimal 3 kali yang kontinyu (Anak: 100
kanul hidung x/menit, kedalaman 4 5 cm)
pemberian
Monitor!
Nilai dan catat KESADARAN dan TANDA VITAL
OKSIGENISASI setiap 5-15 menit sesuai kondisi pasien
Observasi 1-3 x 24 jam atau rujuk ke RS terdekat
74 PETUNJUK TEKNIS
49
1Keadaan yang mengancam jiwa:
Airway/jalan nafas: bengkak, suara serak, stridor
Breathing/pernafasan: napas cepat, mengi, sianosis,
Circulation/sirkulasi:
pucat, telapak tangan dan kaki dingin serta berkeringat,
tekanan darah rendah, pingsan, koma
78 PETUNJUK TEKNIS
Bab VI- Monitoring Dan Evaluasi
Terlampir adalah :
l Jadwal pelaksanaan imunisasi.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Kepala Puskesmas,
(..................................)
Tembusan:
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota..........................
Dinas Pendidikan Kab/Kota.........................................
Ketua TP UKS Kecamatan .......................
Lampiran 3
Contoh Surat Pemberitahuan Kampanye Imunisasi MR kepada Orangtua
Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.
Kepala Sekolah,
(..................................)
Tembusan:
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota..........................
Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota.........................................
Ketua TP UKS Kecamatan .......................