Anda di halaman 1dari 31

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


RSIA PKU MUHAMMADIYAH CIPONDOH

RSIA PKU MUHAMMADIYAH CIPONDOH


Jl. Maulana Hasanudin No. 63 Cipondoh Kota Tangerang,
Tlp. (021) 55775013

TAHUN 2018

1
DAFTAR ISI

PEMBERLAKUAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN PPI .............................. i


KATA PENGANTAR………………………………………………….…..……….. iii
DAFTAR ISI …………………………………………………….….….…………... iv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
BAB II GAMBARAN UMUM RSIA PKU MUHAMMADIYAH CIPONDOH...... 3
BAB III VISI, MISI, MOTO RSIA PKU MUHAMMADIYAH CIPONDOH 5
......................
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RS 6
.............................................................................
BAB V STRUKTUR ORGANISASI PPI RSIA PKU MUHAMMADIYAH 11
CIPONDOH ..
BAB VI URAIAN JABATAN TIM PPI RSIA PKU MUHAMMADIYAH 14
CIPONDOH .....
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA PPI RSIA PKU MUHAMMADIYAH
CIPONDOH DENGAN UNIT 19
LAIN...........................................................................................
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI 21
PERSONIL .................................
BAB IX KEGIATAN 24
ORIENTASI ........................................................................................
BAB X PERTEMUAN ATAU 26
RAPAT ......................................................... .........................
BAB IX 27
PELAPORAN ......................................................... ................................................

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunia-Nya Pedoman Pengorganisasian Pencegahan Pengendalian Infeksi di RSIA
PKU Muhammadiyah Cipondoh dapat terselesaikan.
Rumah Sakit Ibu dan Anak PKU Muhammadiyah Cipondoh sebagai rumah sakit yang
terus tumbuh dan berkembang dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu,
khususnya dalam menjamin keselamatan pasien. Salah satu peningkatan mutu pelayanan
yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi di
RSIA PKU Muhammadiyah Cipondoh. Kami menyadari bahwa kualitas dan kuantitas
pengendalian infeksi di RSIA PKU Muhammadiyah Cipondoh sangat terkait dengan
komitmen pimpinan rumah sakit serta memerlukan dukungan dari para klinisi di RSIA
PKU Muhammadiyah Cipondoh. Infeksi Rumah Sakit (IRS) mungkin tidak dapat
dihilangkan sepenuhnya, akan tetapi pada prinsipnya hal ini dapat dicegah. Oleh karena itu
disusunlah Pedoman Pengorganisasian Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSIA
PKU Muhammadiyah Cipondoh yang diharapkan dapat menjadi acuan dalam membantu
terselenggaranya kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi yang lebih optimal di
RSIA PKU Muhammadiyah Cipondoh.
Pedoman ini tersusun atas dukungan berbagai pihak. Untuk itu, kami selaku tim
penyusun mengucapkan terima kasih dan berharap agar panduan ini dapat digunakan
sebagai acuan dalam pengendalian dan pencegahan infeksi di RSIA PKU Muhammadiyah
Cipondoh.

Tangerang, Juli 2018


Tim PPI

3
Lampiran : Peraturan Direktur RSIA PKU Muhammadiyah Cipondoh
NO.030/IV.4/AU/PERDIR/VII/2018

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PKU MUHAMMADIYAH CIPONDOH

BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengertian
Rumah Sakit Ibu dan Anak PKU Muhammadiyah Cipondoh sebagai salah satu
sarana pelayanan kesehatan di Kota Tangerang memiliki peranan yang sangat penting
dalam memningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kota Tangerang dan
sekitarnya. Oleh karena itu RSIA PKU Muhammadiyah Cipondoh berusaha untuk
memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan, dan
pengunjung rumah sakit dihadapkan pada risiko terjadinya infeksi baik karena
perawatan maupun karena datang berkunjung ke rumah sakit. untuk meminimalkan
terjadinya risiko infeksi tersebut maka RSIA PKU Muhammadiyah Cipondoh
menerapkan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) yang meliputi kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pendidikan dan pelatihan, serta monitoring dan
evaluasi.
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit (PPIRS) sangat berperan
penting dalam menggambarkan mutu pelayanan di rumah sakit. Terutama dengan
mulai bermunculannya berbagai penyakit infeksi baru (new emerging, emerging
diseases, dan re-emerging disease). Selain daripada itu, wabah atau Kejadian Luar
Biasa (KLB) penyakit infeksi tidak dapat diprediksi sehingga kewaspadaan melalui
kegiatan surveylans dan tindakan pencegahan serta pengendaliannya perlu terus
ditingkatkan. Karena infeksi dapat dikendalikan dan dicegah dengan melakukan
langkah-langkah yang sesuai dengan prosedur yang berlaku.

4
Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka RSIA PKU Muhammadiyah
Cipondoh membentuk Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (Tim PPI) yang
bertugas, berkewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan pencegahan
dan pengendalian infeksi di RSIA PKU Muhammadiyah Cipondoh. Untuk itu
disunsunlah Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSIA PKU
Muhammadiyah Cipondoh yang merupakan salah satu faktor pendukung yang sangat
penting untuk mendapat dukungan dan komitmen dari pimpinan rumah sakit dan
seluruh petugas di rumah sakit ini.
Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSIA PKU
Muhammadiyah Cipondoh ini mengacu kepada Peraturan menteri kesehatan Nomor
27 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi. dengan
berdasarkan pada dokumen yang ada, dan dimodifikasi sesuai dengan fasilitas,
kemampuan sumber daya manusia, dan lingkungan di wilayah kerja RSIA PKU
Muhammadiyah Cipondoh.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu layanan RSIA PKU Muhammadiyah Cipondoh melalui
pencegahan dan pengendalian infeksi, yang dilaksanakan oleh semua
departemen/unit di RSIA PKU Muhammadiyah Cipondoh, meliputi kualitas
pelayanan, manajemen risiko, serta kesehatan dan keselamatan kerja.

2. Tujuan Khusus
a. Sebagai pedoman bagi direktur RSIA PKU Muhammadiyah Cipondoh dalam
membentuk organisasi, menyusun serta melaksanakan tugas, program,
wewenang dan tanggung jawab secara jelas.
b. Menggerakkan segala sumber daya yang ada di RSIA PKU Muhammadiyah
Cipondoh secara efektif dan efisien dalam pelaksanaan PPI.
c. Menurunkan angka kejadian infeksi di RSIA PKU Muhammadiyah Cipondoh
secara bermakna.
d. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program PPI.

5
BAB II
GAMBARAN UMUM RSIA PKU MUHAMMADIYAH

A. Sejarah RSIA PKU Muhammadiyah Cipondoh


Rumah Sakit Ibu dan Anak PKU Muhammadiyah Cabang Cipondoh merupakan
Amal Usaha Muhammadiyah di bidang kesehatan yang beroperasi sejak tanggal 12
september 2005. Pada awal berdiri rumah sakit ini bernama Rumah bersalin PKU
Muhammadiyah Cabang Cipondoh dan hanya memiliki tenaga bidan, administrasi dan
tenaga asisten apoteker yang hanya melayani persalinan normal. Rumah bersalin
beroperasi kurang lebih selama 2 tahun. Pada tahun 2007 Rumah bersalin berkembang
menjadi RB dan Klinik 24 jam PKU muhammadiyah Cabang Cipondoh yang dapat
melayani pengobatan umum dan persalinan. Seiring dengan berjalannya waktu RB dan
Klinik 24 jam PKU Muhammadiyah cabang Cipondoh mulai menambah pelayanan
yaitu poli kandungan dan anak. Pada tahun 2009 RB dan klinik 24 jam PKU
muhammadiyah mulai menambah fasilitas layanan Apotik 24 jam untuk memenuhi
kebutuhan obat sebagai persyaratan klinik 24 jam.
RB dan Klinik 24 jam PKU Muhammadiyah beroperasi selama kurang lebih 6
tahun hingga berkembang menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak PKU Muhammadiyah
cabang Cipondoh pada tahun 2015 sampai sekarang.
Dalam menjalankan fungsinya sebagai institusi pelayanan kesehatan RSIA PKU
Muhammadiyah Cabang Cipondoh mempunyai falsafah yang berdasarkan kepada Al-
Qur’an, Surat Al-Baqarah (25), yang artinya : “Dan sampaikanlah berita gembira
kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-
surga yang mengalir sungai-sungai didalamnya”, Surat As-Syuara (80). Yang
artinya : “Dan apabila aku sakit, maka Dia (Allah)lah yang akan menyembuhkan”.

B. Gambaran Umum
1. Keadaan Umum
Rumah sakit Ibu dan Anak PKU Muhammadiyah Cipondoh terletak di
kelurahan Cipondoh, kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang. Berada dilokasi yang
cukup strategis yaitu kawasan pemukiman, serta didukung denga sarana
transportasi yang baik merupakan nilai tambah dari rumah sakit ini”

6
2. Fisik bangunan
Secara umum PKU Muhammadiyah Cipondoh terdiri dari bangunan dengan
luas lahan yang ada sebesar 2.240 m2 dengan luas bangunan 225,32 seluas
1007,32 dan lahan parkir seluas 225,32 m2. Kemungkinan pengembangan adalah
lahan kosong dibelakang dan samping kiri rumah sakit. Bangunan RSIA PKU
Muhammadiyah Cipondoh didalam penataan fungsi dan Zoningnya disesuaikan
dengan Permenkes RI No 56 tahun 2014.

7
BAB III
VISI, MISI, MOTO
RSIA PKU Muhammadiyah Cipondoh

A. Visi
Terwujudnya Rumah Sakit Ibu dan Anak PKU Muhammadiyah Cipondoh sebagai
penyelenggara kesehatan yang islami, bermutu, terpercaya, dan profesional dalam
memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak masyarakat kota Tangerang dan
sekitarnya.

B. Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang cepat, tepat dan memuaskan pelanggan.
2. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas pada setiap lini pelayanannya.
3. Memberikan pelayanan yang bernilai dan bermutu tinggi.
4. Mengutamakan kepentingan pasien, tanggap, dan peka terhadap keluhan
pelanggan.
5. Melakukan pembinaan secara terus menerus terhadap sumber daya manusia dalam
rangka meningkatkan profesionalisme, keterampilan, kecepatan, dan ketepatan
pelayanan kesehatan.
6. Senantiasa melakukan pemeliharaan dan peningkatan infrastruktur dan fasilitas
kesehatan.

C. Moto
1. Senyum, salam, sapa, sopan santun (5S).
2. Bekerja dengan hati dan ikhlas dalam pelayanan.
3. Kelengkapan, kebersihan, dan keindahan (3K)

8
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS

A. Struktur Organisasi
Untuk mewujudkan fungsi dan syariah Rumah Sakit Ibu dan Anak PKU
Muhammadiyah Cabang Cipondoh, Badan Pelaksana Harian RSIA membentuk
Komite Etik dan Syari’ah yang bertugas mendukung Struktur Organisasi Rumah
Sakit Ibu dan Anak PKU Muhammdiyah Cabang Cipondoh yang tentunya dalam
SK BPH Rumah Sakit Ibu dan Anak PKU Muhammadiyah Cabang Cipondoh
Nomor : 39/KEP/III.0/D/2014 tanggal 13 Jumadil Akhir 1435 H yang bertepatan
dengan tanggal 13 April 2014 M. Struktur Organisasi Rumah Sakit Ibu dan Anak
PKU Muhammadiyah Cabang Cipondoh dipimpin oleh Direktur dan dibantu 4
(empat) orang Manager yaitu :

6
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PKU MUHAMMADIYAH CIPONDOH

MAJELIS
KESEHATAN

BPH

DIREKTUR

KOMITE MEDIK SPI


KOMITE KEPERAWATAN TIM ANTI FRAUD
TIM PPI TIM CASEMIX
TIM FARMASI DAN TERAPI TIM PONEK
BINROH

MANAJER MANAJER SDM DAN MANAJER UMUM


MANAJER MEDIS
KEPERAWATAN HUMAS DAN KEUANGAN

KA. INST. GADAR KA. INST. RANAP


DAN RAJAL

KETERANGAN :
7
STRUKTUR ORGANISASI RSIA PKU
MUHAMMADIYAH CIPONDOH
NO JABATAN NAMA

1 MAJELIS KESEHATAN LUKMAN HAKIM


BPH DRS. ZAUJIH
KETUA 1. DR. ASMUNI ILYAS
ANGGOTA 2. DR EDI
3. H. ISKANDAR MIRSAD, AK, MM
4. RAHMAT, SE, MM
DIREKTUR DAN
2 dr. ANDI RAHMAT SALEH, MM
MANAGER MEDIS
MANAGER UMUM DAN
3 AGUSTINA. A, ST
KEUANGAN
4 MANAGER SDM DAN HAMDAN YUAFI .S.Kom
HUMAS
5 MANAGER HEN
KEPERAWATAN
KA. INST. GADAR DAN
6
RAJAL
7 KA. INST. RANAP

B. Pelayanan
1. Pelayanan Medis
a) Dokter Umum
b) Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan
c) Dokter Spesialis Anak
d) Dokter Spesialis Penyakit Dalam
e) Dokter Spesialis Bedah
f) Dokter Gigi Umum
g) Dokter Spesialis Anestesi
h) Dokter Spesialis Radiologi
2. Pelayanan Penunjang Medis
a) Instalasi Farmasi
b) Instalasi Laboratorium

8
c) Instalasi Radiologi
3. Pelayanan Keperawatan
a) Rawat Inap Ibu dan Anak
b) Rawat Inap Dewasa Laki-laki

9
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
RSIA PKU MUHAMMADIYAH CIPONDOH

Organisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dibentuk dalam rangka


pencapaian visi, misi dan tujuan dari penyelenggaraan PPI. Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (PPI) dibentuk berdasarkan kaidah organisasi yang miskin struktur dan kaya fungsi
sehingga dapat menyelenggarakan tugas, wewenang, dan tanggung jawab secara efektif
dan efisien. Efektif yang dimaksud adalah sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan
secara optimal. Berikut adalah bagan struktur organisasi PPI RSIA PKU Muhammadiyah
Cipondoh.

Bagan 1. Struktur Organisasi PPI RSIA PKU Muhammadiyah Cipondoh

Direktur RS

Ketua PPI/IPCO

Sekretaris
PPI/IPCN

IPCLN IPCLN IPCLN

Keterangan:
Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSIA PKU Muhammadiyah Cipondoh (Tim
PPI RS) merupakan salah satu panitia non hirarki yang membantu manajemen rumah sakit
dalam mengendalikan infeksi di rumah sakit, sehingga bertanggung jawab langsung kepada
Direktur melalui Wakil Direktur Pelayanan.

A. Visi

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang optimal dalam rangka mengutamakan


keselamatan pasien.

10
B. Misi
1. Mencegah dan mengendalikan infeksi rumah sakit.
2. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas dalam melaksanakan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
3. Meningkatkan sikap tingkah laku petugas untuk menjadi pemutus mata rantai
infeksi.

C. Falsafah

Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi di RSIA PKU Muhammadiyah


Cipondoh merupakan salah satu tolak ukur standar mutu pelayanan dan sangat penting
dalam melindungi pasien, petugas kesehatan maupun pengunjung rumah sakit dari
kejadian infeksi dengan tetap memperhatikan cost effectiveness.

Kriteria pendukungnya antara lain:

1. Pedoman PPI RSIA PKU Muhammadiyah Cipondoh meliputi tujuan, sasaran,


program, kebijakan, struktur organisasi, dan uraian tugas Tim PPI.

2. Kegiatan tertulis mengenai program PPI yang memuat pengaturan tentang


pencegahan, kewaspadaan isolasi, surveylans, pendidikan dan latihan, kebijakan
penggunaan antimikroba yang rasional dan kesehatan karyawan.

3. Evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan kegiatan PPI secara berkala.

4. Evaluasi kebijakan dan prosedur setiap 3 (tiga) tahun sekali untuk


penyempurnaan.

D. Tujuan
1. Tujuan umum
Mengidentifikasi dan menurunkan risiko infeksi yang dapat ditularkan di
antara pasien, petugas dan pengunjung rumah sakit serta pengendalian lingkungan
rumah sakit untuk menciptakan lingkungan rumah sakit yang aman dari risiko
infeksi guna meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit dengan tetap
mempertimbangkan cost effectiftiveness.

2. Tujuan khusus

a. Menurunkan angka kejadian Infeksi Rumah Sakit di RSIA PKU


Muhammadiyah Cipondoh.

11
b. Terciptanya lingkungan rumah sakit yang memenuhi persyaratan agar
menjamin pencegahan Infeksi dan membantu proses pengobatan serta
penyembuhan penderita, sehingga rumah sakit dapat meningkatkan mutu
pelayanan cakupan dan efisiens

c. Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas pasien akibat infeksi yang


didapat di RSIA PKU Muhammadiyah Cipondoh.

E. Kebijakan
1. Rumah Sakit Ibu dan Anak PKU Muhammadiyah Cipondoh melaksanakan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).

2. Pelaksanaan PPI yang dimaksud mengacu kepada Pedoman Manajerial dan


Pengendalian Infeksi di RSIA PKU Muhammadiyah Cipondoh tahun 2018 dan
pedoman PPI RSIA PKU Muhammadiyah Cipondoh lainnya yang dibuat
berdasarkan Pedoman Manajerial dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya dan Pedoman PPI lainnya dikeluarkan
oleh Kementerian Kesehatan RI dengan berdasarkan pada dokumen yang ada, dan
dimodifikasi sesuai dengan fasilitas, kemampuan sumber daya manusia, dan
lingkungan di wilayah kerja RSIA PKU Muhammadiyah Cipondoh.

3. Direktur RSIA PKU Muhammadiyah Cipondoh membentuk Tim Pencegahan dan


Pengendalian Infeksi yang langsung berada di bawah koordinasi direktur.

4. Komite dan Tim PPI mempunya tugas, fungsi dan kewenangan yang jelas sesuai
dengan Pedoman Manajerial dan Pengendalian Infeksi di RSIA PKU
Muhammadiyah Cipondoh.

5. Untuk kelancaran kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSIA PKU


Muhammadiyah Cipondoh memiliki seorang IPCN (Infection Prevention and
Control Nurse) purna waktu.

F. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 4431).

12
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 5064).
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
(Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 5072).
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1204/Menkes/SK/III/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.

13
BAB VI
URAIAN JABATAN
TIM PPI RSIA PKU MUHAMMADIYAH CIPONDOH

No. Tim PPI Tugas dan Tanggung Jawab


I. Ketua/IPCO 1. Menyusun Pedoman dan tata laksana pengendalian
infeksi dan sistem pengawasannya.
2. Memimpin rapat koordinasi Panita PPIRS.
3. Sosialisasi kebijakan RSIA PKU Muhammadiyah
terkait Program PPI.
4. Memberi saran kepada direksi dalam pengambilan
kebijakan yang terkait dengan program PPI.
5. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai
dengan prinsip PPI dan aman bagi yang menggunakan.
6. Memberi saran kepada direksi untuk menutup
unit/instalasi perawatan yang dianggap potensial
menularkan penyakit sesuai kebutuhan berdasarkan
saran Panita PPI.
7. Sebagai koordinator antara departemen/unit dalam
mendeteksi, mencegah dan mengendalikan infeksi di
rumah sakit.
8. Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi
bangunan dan pengadaan alat dan bahan kesehatan,
renovasi ruangan, cara pemrosesan alat, penyimpanan
alat dan linen sesuai dengan prinsip PPI.
9. Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan
penanggulangan infeksi bila ada KLB di rumah sakit
berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi yang
benar.
10. Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika
dan surveylans.
11. Mengidentifikasi dan melaporkan kuman patogen dan
pola resitensi antibiotika.
12. Bekerjasama dengan IPCN memonitor kegiatan

14
surveylans infeksi dan mendeteksi serta menyelidiki
KLB.
13. Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur
PPI yang berhubungan dengan prosedur terapi.
14. Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam
merawat pasien.
15. Turut membantu semua petugas kesehatan untuk
memahami pencegahan dan pengendalian infeksi.
16. Bersama IPCN Menyusun prosedur isolasi dan
memberi konsultasi tentang pencegahan dan
pengendalian infeksi yang diperlukan pada kasus yang
terjadi di rumah sakit.
17. Memberikan usulan kepada Direktur untuk pemakaian
antibiotika yang rasional berdasarkan hasil pantauan
kuman dan resistensinya terhadap antibiotika dan
menyebarluaskan resistensi antibiotika.
II IPCN 1. Bersama IPCO menyusun standard pelayanan (SPO,
Juknis, Format-format) PPI dan mensosialisasikannya.
2. Melaksanakan administrasi PPI (pelaporan, analisa dan
evaluasi, Panitia PPI, akreditasi rumah sakit).
3. Melaksanakan pemantauan langsung di lapangan
terhadap pelaksanaan seluruh SPO PPI.
4. Mengidentifikasi kasus PPI/Potensial Infeksi Rumah
Sakit (IRS) di lapangan.
5. Melaksanakan kegiatan lapangan yang berhubungan
dengan pelayanan PPI.
6. Melakukan surveylens PPI di lapangan.
7. Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait.
8. Memberi masukan kepada manajemen untuk pengadaan
alat kesehatan, alat umum, bahan/material yang
dibutuhkan di lapangan yang terkait dengan pelayanan
PPI.
9. Sebagai konsultan dan pengajar materi PPI di Rumah
Sakit.

15
10. Bekerjasama dengan IPCO memonitor,
menginvestigasi, melakukan kegiatan surveylans infeksi
dan mendeteksi serta menyelidiki KLB serta
melaporkannya ke Ketua Panita PPI serta melakukan
langkah perbaikan terhadap kesalahan yang terjadi.
11. Memberi konsultasi tentang pencegahan dan
pengendalian infeksi yang diperlukan pada kasus yang
terjadi di rumah sakit.
12. Memberikan penyuluhan tentang PPI kepada
pengunjung dan keluarga pasien.
III IPCLN 1. Mengisi formulir deteksi kecurigaan infeksi di
ruangan/instalasi masing-masing dan melaporkannya ke
IPCN melalui Ka.Instalasi.
2. Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi
potensial KLB dan konsultasi prosedur yang harus
dijalankan.
3. Membantu penyusunan SPO PPI yang berhubungan
dengan Keperawatan serta pemantauan pelaksanaan
SPO.
4. Mengawasi penggunaan APD oleh staf Keperawatan.
5. Mengawasi pelaksanaan sterilisasi alat kesehatan.
6. Memberi penyuluhan bagi pengunjung di ruang rawat
masing-masing.
IV. Anggota:
a. Pelayanan 1. Memonitor dan memfasilitasi pelaksanaan Program PPI
Medis dibidangnya.
2. Memberikan masukan program pendidikan dan
pelatihan untuk semua karyawan dijajarannya.
3. Ikut berperan dalam melakukan investigasi masalah
infeksi atau KLB yang terjadi di rumah sakit.
4. Memberi masukan tentang status kesehatan karyawan
dan merekomendasikan upaya pencegahan penularan
infeksi.
5. Membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan Program

16
PPI di instalasi masing-masing.
b. Ka.Inst. 1. Membantu penyusunan SPO PPI yang berhubungan
Laboratorium dengan laboratorium.
2. Melaporkan hasil kultur dan uji sensitivitas obat.
3. Mengawasi penggunaan APD oleh staf laboratorium.
4. Melaksanakan SPO PPI di laboratorium.
c. Ka. Inst. 1. Membantu penyusunan SPO PPI yang berhubungan
Radiologi dengan radiologi.
2. Mengawasi penggunaan APD oleh staf radiologi.
3. Mengawasi pengelolaan limbah radiologi.
4. Mengawasi pelaksanaan tindakan USG.
d. Ka. Inst. 1. Membantu penyusunan SPO PPI yang berhubungan
Farmasi dengan farmasi.
2. Memberikan data jenis dan jumlah pemakaian
antibiotik di RS dan melaporkannya ke IPCO.
e. Ka. Ur. Tata 1. Membantu penyusunan SPO PPI yang berhubungan
Graha dan dengan Cleaning Service – Kesling.
Kesling 2. Mengawasi penggunaan APD.
3. Mengawasi penggunaan desinfektan.
4. Mengawasi pelaksanaan SPO PPI di Cleaning Service –
Kesling
5. Mengawasi pengendalian serangga.
6. Mengawasi pembuangan sampah akhir medis dan non
medis.
7. Melakukan pengawasan bakteriologi, air bersih dan
makanan di rumah sakit.
f. Ka. Ur. Gizi 1. Membantu penyusunan SPO PPI yang berhubungan
dengan Gizi.
2. Mengawasi penggunaan APD.
3. Mengawasi penyimpanan dan pengolahan makanan.
4. Mengawasi pelaksanaan SPO PPI di Gizi.
g. Ka. Ur. Laundry 1. Membantu penyusunan SPO PPI yang berhubungan
dengan Laundry.
2. Mengawasi penggunaan APD.

17
3. Mengawasi pengelolaan Linen infeksi dan non infeksi.
4. Mengawasi penggunaan detergen.
5. Mengawasi pelaksanaan SPO PPI di Laundry.
h. Ka.Ur.Perawata
n

18
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA PPI RSIA PKU MUHAMMADIYAH
DENGAN UNIT LAIN

Staf Medis
Keperawatan:
Kesling Ranap, Rajal, VK,
OK, HCU, Perina,
& IGD

Rumah Tangga:
TIM PPI
Tata Graha, Gudang
Farmasi
Umum, IPSRS,
Loundry, & Gizi

Laboratorium
Instalasi
Rehab Medik
Radiologi

Bagan 2. Tata Hubungan Kerja Internal PPI RSIA PKU Muhammadiyah

Keterangan:

A. Staf Medis

1. Staff medis di bawah Wadir Pelayanan berkoordinasi dengan Tim PPI RS dalam
Program Kerja PPI.

2. Melakukan analisa dan memberikan rekomendasi penggunaan antibiotika rasional


dengan panitia farmasi dan terapi.

B. Keperawatan

1. Kepala ruangan bertindak sebagai IPCLN di masing-masing ruangan/Instalasi.

2. Sebagai pelaksana Program PPI di RI, RJ, OK, IGD, VK, Perina, dan HCU.

19
C. Instalasi Farmasi

Permintaan perbekalan farmasi untuk desinfektan dan APD.

D. Instalasi Laboratorium

1. Melakukan pemeriksaan kultur.

2. Pengawasan pembuangan limbah laboratorium.

E. Instalasi Radiologi

Pengawasan pembuangan limbah radiologi.

F. Personalia

Pelaksana Diklat Infeksi Rumah Sait (IRS) untuk seluruh karyawan.

G. Rumah Tangga

1. Tata Graha : pemeliharaan kebersihan ruangan.

2. IPSRS : pemeliharaan, perbaikan dan kalibrasi alat kesehatan dan alat


umum.

3. Laundry : pengadaan linen.

4. Tata Boga : pengelolaan makanan dan minuman pasien dan karyawan.

20
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. Pola dan Kualifikasi Ketenagaan

No. Panitia Kualifikasi Jumlah


1. Ketua a. Dokter umum paruh waktu 1 orang
(IPCO) b. Pernah mengikuti pelatihan PPI:
Pengendalian penggunaan antibiotik/Teknik
Sterilisasi/ Universal Precaution/Isolation
Precaution
c. Masa Kerja minimal 3 tahun
2. Surveyor a. D3/S1 Perawat/bidan 1 orang :
(IPCN) b. Pernah mengikuti pelatihan PPI Dasar dan 25 TT
Lanjut
c. Kualifikasi minimal perawat kllinik III
3. IPCLN a. Perawatan (di seluruh ruangan/instalasi) 4 orang
b. Pernah mengikuti pelatihan PPI Dasar
4. Anggota a. Kepala Instalasi (Pelayanan medis [IGD dan 5 orang
Poliklinik, Rawat Inap, serta Perawatan
Intensif, Perinatalogi, HCU, Laboratorium,
Radiologi, Farmasi)
b. Kepala Urusan ( - Kesling, Gizi, Laundry)
5. Konsultan Dokter Spesialis Paruh waktu: 6 orang/
(SMF) Penyakit Dalam, Bedah, Obgyn, Anak, Anastesi, spesialisasi
Mata,dan Gigi.

B. Kompetensi Surveyor (IPCN)

Aspek
No. Indikator Kompetensi
Kompetensi
1. Pengetahuan PPI a. Mengetahui batasan dan kriteria Infeksi Rumah
Sakit/IRS (Mengidentifikasi kejadian, sumber dan
masa inkubasi penyakit infeksi).

21
b. Mengetahui konsep standar precaution.
c. Mengetahui jenis-jenis Antiseptik.
d. Mengetahui konsep pengelolaan limbah RS.
e. Mengetahui jenis dan tujuan penggunaan APD.
2. Penguasaan a. Mengetahui jenis-jenis format surveilans serta cara,
Surveilans dan tujuan pengisiannya.
b. Mengetahui metode pengumpulan data dan mampu
melakukannya.
c. Mengetahui metode pengolahan dan analisa data
serta mampu melakukannya sampai dengan
membuat kesimpulan.
3. Konsep a. Mengetahui konsep sterilisasi (mulai proses
Sterilisasi dekontaminasi - distribusi).
b. Mengetahui tentang alat dan bahan yang dipakai
untuk sterilisasi pelayanan.
c. Mengetahui metode sterilisasi untuk setiap alat
kesehatan yang dipakai
d. Mengetahui system pencatatan dan pelaporan
kegiatan sterilisasi.
4. Keterampilan a. Mampu melakukan prosedur cuci tangan dengan
tehnik yang benar.
b. Mampu menggunakan dan melepas APD dengan
teknik dan urutan yang benar.
c. Mengetahui cara pengambilan sampel, tehnik
pengiriman dan penyimpanan spesimen.
d. Mampu melakukan pengambilan sampel dengan
teknik yang benar, mengirim dan menyimpan
spesimen.

C. Performance Level (PL)


Perfomance Level berfungsi untuk menilai kemampuan teknis unit kerja.

Level Kompetensi Dokumen

22
IPCN Level I Menguasai/tidak memerlukan bantuan/mandiri Adanya bukti
dalam melakukan kegiatan operasional rutin kegiatan secara
sebagai surveyor PPI (IPCN). tertulis

IPCN Level II Menguasai/tidak memerlukan bantuan/mandiri Adanya hasil


dalam melakukan kegiatan operasional rutin evaluasi dan
sebagai surveyor PPI (IPCN) dan membuat analisanya/adanya
program kerja tahunan, mampu melakukan proposal
pengolahan, analisa data serta memberikan perbaikan sistem/
masukan ke manajemen RS dan mampu SPO
mengajar sampai ke level manajer RS.

IPCN level III Mahir dan mampu membuat/mengembangkan Adanya sistem/


sistem dan diimplementasikan untuk program/
kepentingan di Yayasan Muhammadiyah, ketentuan baru
mampu melakukan penelitian serta sebagai yang sah berlaku
konsultan PPI di tingkat Yayasan. Yayasan.

23
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Pelaksanaan Kegiatan orientasi di RSIA PKU Muhammadiyah Cipondoh dilaksanakan


dalam bentuk diklat yang dibagi menjadi 2 (dua) kategori kegiatan orientasi, yaitu:

A. Kegiatan Orientasi

Kegiatan orientasi ditujukan kepada:


1. Karyawan baru
Lebih kepada pengenalan teoritis tentang program PPI.
2. Perawat yang akan dimutasi ke ruangan dengan risiko tinggi (OK, VK, ICU)
Pengenalan lebih dalam tentang PPI terutama yang berkaitan terhadap ruang-
ruang resiko tinggi.
3. Petugas IPCN baru
Pemahaman dan aplikasi program PPI, pelaporan, surveilens, dan mikrobiologi.

B. Rincian Kegiatan

1. Karyawan baru RSIA PKU Muhammadiyah Cipondoh


a. Struktur Organisasi Tim PPIRS
b. Program PPIRS.
c. Pengertian Infeksi Rumah Sakit (IRS).
d. Rantai penularan penyakit infeksi.
e. Kewaspadaan Standar
2. Perawat yang dimutasi ke ruangan dengan risiko tinggi (VK, OK, HCU, IGD)
a. Struktur Organisasi Tim PPIRS.
b. Program PPIRS.
c. Pengertian Infeksi Rumah Sakit (IRS).
d. Rantai penularan penyakit iInfeksi.
e. Kewaspadaan Standar.
f. Kewaspadaan Isolasi.
g. Batasan operasional diagnosa HAIs (IDO, ISK, IADP, VAP, HAP, Phlebitis,
dan Dekubitus)

24
3. Petugas IPCN baru
a. Peminatan di PPI.
b. Struktur Organisasi PPIRS.
c. Program PPIRS.
d. Pengertian Infeksi Rumah Sakit (IRS).
e. Rantai penularan penyakit infeksi.
f. Pengenalan terhadap mikrobiologi dan sensitifitas kuman terhadap
penggunaan antibiotik.
g. Kewaspadaan Standar.
h. Kewaspadaan Isolasi.
i. Batasan Operasional Diagnosa penyakit IRS (IDO, ISK, IADP, Phlebitis, dan
Dekubitus)
j. SPO yang berkaitan dengan IRS.
k. Alur dan pelaporan kejadian IRS.
l. Pembuatan laporan PPIRS.
m. Penggunaan lembar Survey IPCN.

25
BAB X
PERTEMUAN ATAU RAPAT

Secara garis besar kegiatan rapat PPI dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu Kegiatan Rapat Rutin,
Rapat Panitia PPI dan Rapat lain-lain. Berikut penjelasannya:

A. Rapat Rutin

1. Dilakukan 1 kali sebulan


2. Dipimpin oleh Ketua Tim PPI/ IPCO.
3. Dihadiri oleh sekretaris dan seluruh anggota Tim PPIRS.
4. Agenda rapat: laporan kegiatan bulanan, evaluasi kegiatan, pembahasan
permasalahan terkait program PPI.
5. Notulen rapat diberikan kepada Direktur sebagai masukan dan evaluasi.

B. Rapat Tim PPI


1. Dilakukan satu kali/3 bulan.
2. Dilaksanakan di Aula RSIA PKU Muhammadiyah Cipondoh.
3. Dihadiri oleh IPCO, IPCN, dan Staf Departemen terkait.
4. Agenda Rapat: Laporan kegiatan bulanan, evaluasi kegiatan, pembahasan
permasalahan terkait program PPI.
5. Notulen rapat diberikan kepada Direktur sebagai masukan dan evaluasi.

C. Rapat Lain-lain

Dilaksanakan sesuai jadwal rapat masing-masing.


1. Rapat Patient Safety.

26
BAB XI
PELAPORAN

Pelaksanan kegiatan PPI yang berjalan dengan baik tidak terlepas dari dukungan
penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi yang baik. Penyelenggaraan administrasi
tersebut meliputi laporan tertulis kepada direktur setiap bulannya dan pelaporan rutin.
Adapun sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan PPI terdiri dari:
A. Pencatatan kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi, pemantauan kegiatan
sterilisasi, dan kebersihan lingkungan RS dilakukan dengan menggunakan format
sebagai berikut (terlampir):
1. Form kegiatan survey PPI (Pemantauan pengguna peralatan kesehatan: pada
pasien dengan Infus, Kateter).
2. Form kegiatan survey PPI untuk staf keperawatan.
3. Form kegiatan survey PPI untuk staf penunjang medis.
4. Form kegiatan survey PPI untuk staf rumah tangga.

B. Pencatatan kegiatan Surveilans dilakukan dengan menggunakan format sebagai berikut


(terlampir):

1. Format Survei Harian Infeksi Rumah Sakit


2. Formulir Pemantauan Infeksi Aliran Darah Primer (IADP)
3. Formulir Pemantauan Infeksi Saluran kemih (ISK)
4. Formulir Pemantauan Infeksi Daerah Operasi (IDO)
5. Formulir Pemantauan Phlebitis
6. Formulir Pemantauan Ulkus Dekubitus
7. Format Rekapitulasi Laporan Bulanan Hasil Surveilans
8. Format Laporan Kegiatan PPI-RS Triwulan
9. Formulir Rekapitulasi Laporan Hasil Surveilans Tahunan

D. Pencatatan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan untuk karyawan dilakukan oleh bagian
personalia

27
E. Laporan Tim PPI
Penanggun
No. Laporan Periode Keterangan
g Jawab
1. Laporan kegiatan Bulanan IPCN merupakan rekapitulasi
pemantauan dan kejadian Infeksi dari data
kejadian infeksi Triwulan harian
2. Laporan Triwulan IPCO -
pencapaian standar
mutu
3. Laporan pelayanan Triwulan IPCN dan Termasuk pelaporan
sterilisasi tentang penerimaan dan
pendistribusian semua
barang/bahan yang
disterilkan
4. Laporan Triwulan Kesling -
pembuangan
sampah
5. Laporan hasil Semester Kesling -
pemeriksaan baku
mutu air
6. Laporan Triwulan Ka.Ur. -
pengelolaan linen Laundry

Seluruh Tim PPI RS laporan ditandatangani oleh IPCO dan diserahkan ke Direktur

28

Anda mungkin juga menyukai