Anda di halaman 1dari 3

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segalarahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tugasmata kuliah Pembiayaan Pembangunan
yang berjudul Dana Alokasi Khusus Penulis menyampaikan u!apan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telahmembantu selama proses penyelesaian makalah ini" se!ara khusus kepada
Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kami kesehatan sertakesempatan untuk
membuat makalah ini sehingga makalah ini dapat selesa Putu &de Ariastita" 'T" MT selaku
dosen pengajar sekaligus dosenpembimbing pembuatan makalah tugas mata kuliah
PembiayaanPembangunan atas bimbingannya dalam membantu memberikan saran"masukan"
maupun kritik selama penyusunan makalah ini sampai selesai% Penyusunan makalah tugas mata
kuliah Pembiayaan Pembangunan inibertujuan untuk memahami pengertian dan penjelasan lebih
dalam lagi daridana alokasi khusus%Dalam penyusunan makalah" penulis merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan yang terjadi" baik pada teknis penulisan maupun pembahasanmateri%
(leh karena itu" kritik dan saran yang membangun dari semua pihaksangat diharapkan demi
penyempurnaan penyusunan makalah ini% 'emogamakalah ini dapat berman)aat bagi pemba!a
pada khususnya dan dapatmemberikan masukan in)ormasi serta pengetahuan yang berman)aat
bagimasyarakat pada umumnya%

https://www.scribd.com/document/328158598/MAKALAH-PEMBIAYAAN-
PEMBANGUNAN

devinisi

Menurut David N. Hyman (1993), Pembiayaan pembangunan adalah cabang dari ilmu ekonomi
yang mempelajari upaya-upaya pemerintah dalam rangka membiayai berbagai pengeluaran
pemerintah sesuai fungsi yang diembannya terkait penyediaan barang dan jasa bagi masyarakat,
dimana dalam kegiatan penyediaan barang dan jasa yang dilakukan oleh pemerintah terjadi
melalui proses politik dengan berbagai prosedur dan aturan yang berubah dari waktu ke waktu
sesuai dengan pilihan masyarakat. Jadi, dalam hal ini pemerintah berperan sebagai penyedia
infrastruktur publik. Menurut Direktorat Neraca Pembayaran dan Kerjasama Ekonomi
Internasional, Bappenas Indonesia, secara garis besar sumber pembiayaan pembangunan
dikelompokkan menjadi sumber pajak dan non pajak. Sumber pembiayaan lain yang dapat
dijadikan alternatif berasal dari investasi asing baik yang berupa penanaman modal asing
langsung maupun arus masuk modal swasta lainnya, perdagangan internasional yang bisa
diarahkan sebagai motor dari pembangunan, hutang dan bantuan luar negeri.
Menurut Prof. Dr. P. J. A. Adriani, Pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat
dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum
(undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan
yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara
untuk menyelenggarakan pemerintahan. Sedangkan menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH,
pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat
dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat
ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Pajak dipungut
pemerintah sebagai bentuk kewajiban warga negara berkontribusi membangun suatu negara

https://annisamuawanah.wordpress.com/2013/07/31/pembiayaan-pembangunan/

Sumber-sumber Pembiayaan Pembangunan

Sumber pembiayaan pembangunan merupakan pengalokasian dana yangdigunakan untuk


pembangunan kegiatan ekonomi, sosial, fisik, dll. Sumber pembiayaansendiri dibedakan menjadi dua,
yaitu:
1. sumber pembiayaan konvensional

Sumber pembiayaan konvensional diperoleh daripemerintah, yaitu dari anggaran pemerintah seperti
APBN/APBD, pajak, retribusi.

2. sumber pembiayaan non konvensional

Sedangkan sumber pembiayaan non-konvensional diperoleh dari gabungan danapemerintah, swasta, dan
masyarakat. Misalnya: zakat, dana pensiun, tabunganmasyarakat.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan di bawah ini:


Konsep Anggaran

Pada umumnya, sistem anggaran mengalami perkembangan mulai dari zamanfeodal,


absolutisme, hingga zaman modern. Di zaman foedal pengeluaran danpendapatan negara dianggap
sebagai alat privat raja atau penguasa, dimanapendapatan maupun pengeluaran raja atau penguasa publik lain
tidak dimasukkan kedalam anggaran negara.Pada zaman absolutisme, sistem keuangan yang
berlaku adalah sistem sportel yaitusebagian besar pendapatan negara tidak masuk ke dalam kas
pusat, melainkan kedalam kas pejabat umum yang secara langsung membiayai tindakan
penyediaan negara.Semua pemasukan negara masuk ke dalam kas para pejabat sebagai imbalan
bagi jasayang mereka lakukan.Perkembangan pemikiran demokrasi yang menguasai
ketatanegaraan berlangsungmulai abad ke-19 dan adanya perkembangan ekonomi menyebabkan
terjadinyaperubahan pada sistem anggaran yang dikenal dengan sistem anggaran
modern.Pelaksanaan sistem ini bervariasi, terutama mengenai susunan anggaran danperiodisitas
dan bentuk formilnya. Adapun asas-asas yang dipergunakan dalam sistemanggaran modern ini
adalah (Bohari, 1995):

https://www.scribd.com/doc/66946258/Sumber-Pembiayaan-Pembangunan

Anda mungkin juga menyukai