Anda di halaman 1dari 2

SUBTEMA : PENDIDIKAN

WALL-E Sebagai Solusi Bimbingan Belajar dengan Harga Terjangkau dan


Solusi Pengurangan Volume Sampah di Kota Bandung

Tsaqif Alfatan Nugraha(13214036)


Adi Trisna Nur Wijaya(13214122)
Johannes Ary (13214083)
Program Studi Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung

ABSTRAK

Pendidikan yang gratis dan berkualitas bagi seluruh manusia merupakan salah satu
agenda yang ingin diwujudkan dalam SDGs 2030. Pemerintah juga telah
mewujudkan beberapa solusi yang bisa mewujudkan pendidikan gratis bagi seluruh
masyarakat Indonesia. Misalnya, adanya program BOS (Bantuan Operasional
Sekolah) yang mana tiap sekolah diberikan dana tambahan untuk mendukung tiap
kegiatan belajar bagi seluruh murid secara gratis. Namun jika kita berbicara
pendidikan berkualitas, hal ini tentulah belum cukup. Seperti yang kita ketahui, murid
tidak hanya butuh pendidikan formal di dalam sekolah tetapi juga butuh pelajaran
tambahan di luar sekolah yang mana menyebabkan banyaknya program bimbingan
belajar (Bimbel) terbentuk. Program Bimbel menyediakan tambahan pembelajaran
sehingga terbentuknya pendidikan berkualitas. Namun, Bimbel memerlukan biaya
cukup mahal dan tidak semua murid bisa mengikutinya. Oleh karena itu, penulis
menawarkan sebuah solusi untuk bimbingan belajar harga terjangkau dengan konsep
WALL-E. WALL-E merupakan bimbingan belajar yang menarik biaya dengan
penyetoran sampah atau barang-barang bekas dari tiap murid. Tiap sampah yang
disetor kemudian akan diakumulasikan dan diberikan kepada bank sampah. WALL-E
juga memberi kesempatan terhadap generasi Y untuk mengolah sampah menjadi
barang-barang daur ulang sehingga generasi Y dapat berkontribusi lebih dalam
mewujudkan SDGs 2030. Ada tiga aspek penting dalam pembuatan sebuah produk
bisnis yakni konsep bisnis itu sendiri, analisa pasar, dan kontrol jika bisnis sudah
berjalan. (Munjiati Munawaroh, 2016). Hal inilah yang mendasari metodologi
penelitian penulis untuk mewujudkan konsep WALL-E. Setelah merancang konsep
WALL-E dan sebelum implementasi konsep WALL-E, penulis melakukan riset
terhadap pasar WALL-E dengan metode survei ataupun wawancara. Survei diberikan
kepada beberapa murid SMA untuk mengetahui minat mereka terhadap konsep
WALL-E. Kemudian juga dilakukan wawancara terhadap beberapa ahli khususnya di
bidang bimbingan belajar ataupun penangan sampah di Kota Bandung. Tahapan
terakhir ialah implementasi WALL-E dengan melakukan percobaan selama satu bulan
untuk menyiapkan siswa SMA dalam menghadapi ujian masuk universitas
SBMPTN.Berdasarkan hasil survei awal terhadap minat WALL-E ,pendapat ahli
terhadap WALL-E, dan pendapat siswa yang mengikuti uji coba WALL-E , penulis
dapat menyimpulkan apakah konsep WALL-E disukai oleh masyarakat dan dapat
memberikan dampak yang baik bagi masyarakat. Konsep WALL-E juga menjadi
harapan untuk menjadi solusi bimbingan belajar dengan harga terjangkau dan
pengurangan volume sampah di Kota Bandung
Kata Kunci : Bimbingan belajar, Pengurangan Sampah, WALL-E

Anda mungkin juga menyukai