Anda di halaman 1dari 3

SERTIFIKASI PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH

TANGGA (SPP-IRT)
No. Dokumen : SPO/PKL/PB/005
Ditetapkan Oleh,
Kepala UPT Puskesmas DTP
No. Revisi : 0 Beber,

Pembuat SPO : K. PKL


PUSKESMAS SPO Tanggal Terbit : 02 Januari 2015 Drs. HAERIA, SKM., MKM
BEBER Pembina
Unit Pemeriksa : POKJA II NIP. 19641213 198803 1 006

Halaman : 1/2

1. Pengertian Merupakan proses pemberian Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan dan


Sertifikasi Produksi Pangan kepada Industri Rumah Tangga Pangan
1. Menghasilkan pangan yang bermutu, aman
2. Tujuan
dikonsumsi dan sesuai dengan tuntutan konsumen baik domestik maupun
internasional.
2. Memberikan prinsip-prinsip dasar dalam
memprodukasi pangan yang baik.Mengarahkan industri pangan agar dapat
memenuhi persyaratan produksi
3. Kebijakan a. Keputusan Kepala Puskesmas Beber No 044/SK/KA-PKM.BBR/IV/2015
Tgl 20-01-2015 tentang penugasan progr. Kesling.
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Referensi
2. Undang-undang No.07 Tahun 1996 tentang Pangan
3. Undang-undang No. 08 Tahun 1999, tentang Perlindungan
Konsumen.
4. Peraturan Pemerintah RI No. 28 Tahun 2004 tentang Keamanan,
Mutu dan Gizi Pangan.
5. Surat Keputusan Kepala Badan POM RI Nomor HK. 00.05.5.1640,
tanggal 30 April 2003 tentang Pedoman Tata Cara Penyelenggaraan
Sertifikasi Produksi Pangan Industri Rumah Tangga.
5. Prosedur a. Persiapan Bahan dan Alat :
1. Format Pendaftaran Produksi Industri Rumah Tangga
2. Formulir Audit Sanitasi Tempat pengelolaan Makanan /
Minuman
b. Langkah Langkah Prosedur :
1. Pengajuan Pemohon
Pemilik atau penanggung jawab Industri Rumah Tangga (IRT) mengajukan
permohonan kepada Pemerintah Daerah c.q Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten.
Jika produknya seperti di bawah ini, permohonan ditolak dan diminta untuk
mendaftarkannya ke Badan POM RI :
Susu dan hasil olahannya
Daging, Ikan, Unggas dan hasil olahannya yang memerlukan
proses dan atau penyimpanan beku.
Pangan kaleng
Pangan Bayi
Minuman beralkohol
Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)
Pangan lain yang wajib memenuhi persyaratan SNI
Pangan lain yang ditetapkan Badan POM RI
2. Pelaksanaan Penyuluhan Keamanan Pangan
Pemilik atau penanggung jawab IRT mengikuti penyuluhan Keamanan

Pangan dengan kurikulum baku selama 2 (dua) hari kerja @ lima (lima)
jam yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten.
Kepada pemilik atau penanggung jawab IRT yang lulus diberikan Sertifikat
Penyuluhan Keamanan Pangan
3. Pemeriksaan Sarana Produksi
Pemeriksaan sarana produksi pangan IRT dilakukan oleh Petugas Dinas
Kesehatan Kabupaten yang memiliki Sertifikat Inspektur Pangan
Kabupaten yang dikeluarkan Badan POM RI c.q. Balai POM.
Sertifikat Produksi Pangan IRT (SPP-IRT) dan No. PIRT diterbitkan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten jika hasil pemeriksaan sarana produksi
nilainya minimal cukup.
4. SPP-IRT dapat dibatalkan dan di cabut
SPP-IRT dapat di cabut atau dibatalkan Pemerintah Kabupaten c.q. Dinas
Kesehatan apabila :
1. Pemilik atau penanggung jawab perusahaan melakukan
pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku di bidang
pangan
2. Pemilik perusahaan tidak sesuai dengan nama dan alamat
yang tertera pada SPP-IRT
3. Produk Pangan terbukti merugikan dan membahayakan
kesehatan atau jiwa
1. Dinas Kesehatan
6. Unit Terkait
2. UPTKL
3. Puskesmas
1. Hasil Audit Saniasi Tempat Pengelolaan Makanan / Minuman (F-HAS 004)
7. Dokumen Terkait
2. Hasil Laboratorium sampel makanan / minuman ( F-HLS 005)
Puskesmas Beber Sertifikasi No. Dokumen : No. Revisi : 0 Halaman :2/2
Produksi Pangan SPO/PKL/PB/005
Industri Rumah
Tangga
(Spp-Irt)

Heading Halaman 2 dst.....

8. Diagram Alir

Anda mungkin juga menyukai