KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Air
a. Air Baku
oleh senyawa lain. Salah satu penggunaan air yaitu untuk memenuhi
kesehatan masyarakat.
Tahun 2005, bahwa yang dimaksud dengan Air baku untuk air minum
rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku adalah air yang dapat
berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan atau air
hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air
minum.
adalah air angkasa (hujan), air permukaan, air laut, dan air tanah. Di
9
besar masyarakat adalah air tanah, baik air tanah dangkal maupun air
tanah dalam.
b. Air Tanah
berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi yang kemudian
tanah menjadi lebih baik dan lebih murni dibandingkan dengan air
permukaan.
Air tanah adalah air yang berada di dalam tanah. Air tanah
diperoleh dengan cara menggali tanah. Air tanah yang sebagian besar
berasal dari air permukaan dan air hujan relatif lebih bersih, hanya saja
pada Gambar 1.
10
Gambar 1. Skema Lapisan Air Tanah
terdiri atas :
1) Air tanah dangkal yaitu air yang terjadi karena proses peresapan air
air tanah akan mengandung zat kimia karena melalui lapisan tanah
pada muka air yang dekat dengan muka tanah. Air tanah ini
dangkal. Sebagai sumber air minum, ditinjau dari segi kualitas agak
baik. Tetapi dari segi kuantitas cukup kurang dan tergantung pada
musim.
2) Air tanah dalam yaitu air tanah yang terdapat setelah lapisan rapat
air yang pertama. Pengambilan air tanah dalam ini tidak semudah
11
pengambilan air tanah dangkal. Biasanya air tanah dalam ini berada
pada kedalaman (200 300) meter. Kualitas air tanah dalam lebih
Air tanah yang bisa dikonsumsi sebagai air bersih untuk air
minum harus memenuhi standar air yang layak. Menurut Tri Joko
kualitatif, mudah diperoleh oleh konsumen dan harga air relatif lebih
murah.
air antara lain parameter fisik, parameter kimia dan parameter biologi.
berbau, dan tidak berasa. Jernih berarti air bebas atau sedikit sekali
organik dan bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Tidak berbau
karena bau yang kadang tercium dalam air merupakan ciri terjadinya
12
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
jumlah maksimum E.coli dan total bakteri koliform per 100 ml sampel.
air seperti bau, warna, total zat padat terlarut (TDS), kekeruhan, rasa
dengan kandungan unsur atau zat kimia yang berbahaya bagi manusia,
yang terdiri dari kimia organik dan anorganik, diantaranya adalah besi
dan pH. Kandungan kimia dalam air harus ditekan seminimal mungkin
aktivitas sinar alfa dan beta yang diperbolehkan dalam air minum.
13
2. Derajat Keasaman (pH)
keasaman atau basa yang dimiliki oleh suatu zat, larutan atau benda. pH
8,5. Nilai ambang batas pH untuk air minum sesuai dengan Permenkes No
kondisi seperti ini dapat mengandung besi, dan lain-lain. Hal ini dapat
rasa yang asam, noda pada baju, noda pada kloset, dan lain sebagainya,
dengan pH tinggi (>8,5) berupa basa. Air tersebut tidak terlalu berdampak
buruk pada kesehatan, akan tetapi dapat menimbulkan masalah berupa rasa
penelitian ini adalah tipe pH-009 IA Pen Type pH Meter Digital Tester
14
Hydro. Cara pengoperasian dari alat ukur pH meter yaitu menggeser
tombol on pada alat, kemudian alat langsung dicelupkan pada larutan yang
Gambar 2. pH meter
Salah satu faktor yang sangat penting dan menentukan bahwa air
Rao dalam Effendi (2003), Total Dissolved Solid (TDS) atau Total Padatan
Terlarut adalah bahan-bahan terlarut (diameter < 10-6 mm) dan koloid
bahan-bahan lain yang tidak tersaring pada kertas saring berdiameter 0,45
m.
TDS adalah benda padat yang terlarut, yaitu semua mineral, garam,
logam serta kation-anion yang terlarut di air, termasuk semua yang terlarut
padat terlarut merupakan jumlah antara kation dan anion di dalam air. TDS
terukur dalam satuan Parts per Million (ppm) atau perbandingan rasio
berat ion terhadap air (Santoso, 2008). Contoh padatan terlarut dalam air
adalah zat kapur, besi, timah, magnesium, tembaga, sodium, klorida, klorin
15
dan lain-lain. Menurut Permenkes No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang
persyaratan kualitas air minum, kadar TDS yang diperbolehkan adalah 500
mg/l.
kesehatan manusia. Mineral dalam air tidak hilang dengan cara direbus.
bahan untuk menghantarkan arus listrik). Cara penggunaan dari TDS meter
yang akan diukur dan secara otomatis akan terukur hasil kadarnya.
16
4. Besi (Fe)
Besi (Fe) yang berbentuk Ferro (Fe2+) dalam air bersifat terlarut,
amis, dan membentuk lapisan seperti minyak. Keberadaan besi dalam air
daripada mangan. Berdasarkan data survai air tanah yang pernah dilakukan
Pada dasarnya besi dalam air dalam bentuk Ferro (Fe2+) atau Ferri
(Fe3+), hal ini tergantung dari kondisi pH dan oksigen terlarut dalam air.
Pada pH netral dan adanya oksigen terlarut yang cukup, maka ion ferro
pada kondisi asam dan aerobik bentuk Ferrolah yang larut dalam air (Tri
Joko, 2010).
bersih adalah sampai dengan 1,0 mg/l sedangkan untuk air minum menurut
17
a. Gangguan teknis
seperti mengotori bak dari seng, westafel dan kloset, selain itu juga
bersifat korosif terhadap pipa dan akan mengendap pada saluran pipa
b. Gangguan fisik
Gangguan fisik yang ditimbulkan oleh adanya besi terlarut dalam air
adalah timbulnya warna, bau, rasa. Air minum akan terasa tidak enak
c. Gangguan kesehatan
usia, jenis kelamin, status fisik, serta metabolisme tubuh. Tetapi zat Fe
besar dapat merusak dinding usus. Kadar Fe yang lebih dari 1 mg/l akan
menyebabkan iritasi pada mata dan kulit. Apabila kelarutan besi dalam
air melebihi 10 mg/l akan menyebabkan air berbau seperti telur busuk.
18
d. Gangguan ekonomis
Widakdo, 2015).
5. Total Coliform
baik air angkasa, air permukaan, maupun air tanah. Jumlah dan jenis
19
bakteri berbeda sesuai dengan tempat dan kondisi yang mempengaruhinya.
patogen, tetapi bakteri ini merupakan indikator dari pencemaran air oleh
Coliform yang memenuhi syarat untuk air bersih bukan perpipaan adalah
MPN/100 ml sampel.
20
indikator kualitas air. Makin sedikit kandungan Coliform, artinya kualitas
a. Air bersih kelas A kategori baik mengandung total Coliform kurang dari
50
b. Air bersih kelas B kategori kurang baik mengandung total Coliform 51-
100
1001-2400
6. Karbon Aktif
limbah cair. Hal itu disebabkan pada suatu karbon atau arang terdapat
2000).
21
Karbon aktif juga dikatakan sebagai bahan berupa karbon atau
semakin besar baik untuk fase cair maupun pada fase gas (Sembiring
powder. Selain itu kelebihan lain dari karbon aktif dengan bentuk
berbentuk amorf yang sebagian besar terdiri dari karbon yang bebas
22
mempunyai daya serap yang baik. Mutu karbon aktif dikatakan baik
apabila kadar unsur karbon sangat tinggi, sedangkan kadar abu dan air
1) Aktivasi Fisika
karbon aktif batok kelapa dengan oven listrik pada suhu 2000C
23
selama 60 menit. Suhu yang digunakan tidak terlalu tinggi, karena
2) Aktivasi Kimia
klorida, sulfat, fosfat dari logam alkali tanah dan khususnya ZnCl2,
Struktur pori pada karbon aktif lebih besar daripada karbon alami.
a. Makropori
24
b. Mesopori
c. Mikropori
(0.15 0.5) cm3/g, dan luas permukaan merupakan 95% dari total
pada daerah atau kawasan tepi pantai. Buah kelapa terdiri dari kulit luar,
sabut, batok kelapa, kulit daging (testa), daging buah, air kelapa, dan
sebagai bahan bakar, baik dalam bentuk batok kering atau arang batok
pembuatan arang, batok kelapa juga digunakan sebagai arang aktif yang
mempunyai kemampuan mengabsorpsi gas dan uap. Arang aktif dapat juga
digunakan untuk menurunkan kadar besi dalam air sumur. Cara kerja arang
25
aktif dari batok kelapa ini terutama daya afinitas (daya tarik menarik) yang
oleh mineral kwarsa, sering berlapis, dari butiran halus hingga kasar.
tanah dan sedimen pada air minum atau air tanah (Usman Bapa Jenti dan
kwarsa silikon dan oksigen, dua elemen kimia yang paling sering terdapat
26
membentuk mineral kwarsa. Kwarsa adalah mineral yang paling banyak di
kerak bumi. Silika atau dikenal dengan silikon dioksida (SiO2) merupakan
senyawa yang banyak ditemui dalam bahan galian yang disebut pasir putih
atau pasir kwarsa, terdiri atas kristal-kristal silika (SiO2) dan mengandung
memiliki formula kimia SiO2, dengan bentuk kristal tetrahidral dan tingkat
kekerasan mencapai 5.5 - 6.5 (skala Moh). Kwarsa sangat tahan terhadap
pengaruh cuaca dan oleh karena itu terhimpun sebagai batuan pasir dan
cuaca yang tinggi. Pasir kwarsa digunakan sebagai bahan filter terutama
pori-pori (ruang antar pasir) yang cukup kecil. Dengan demikian partikel-
partikel yang mempunyai ukuran butir lebih besar dari ruang antar butir
pasir media dapat tertahan. Pasir yang sangat halus akan lebih cepat
27
mampat (clogging), tetapi jika terlalu besar maka suspensi atau partikel
halus akan lolos. Ukuran yang sering dipergunakan dalam proses filtrasi
yaitu antara (0,2 - 0,4) mm pada saringan pasir lambat, dan (0,36 - 0,6)
mm pada saringan pasir cepat. Pasir yang dipergunakan dalam filter harus
bebas dari lumpur, kapur dan unsur-unsur organik (Tri Joko, 2010). Dalam
penelitian ini digunakan pasir dengan ukuran 30 mesh (0,595 mm) untuk
dilakukan oleh Ega Tri Rimawati (2013). Suhu yang digunakan untuk
pada struktur pasir aktif. Gambar 5 merupakan pasir pantai Indrayanti yang
28
9. Kerikil Aktif Kali Krasak
arah barat daya hingga bermuara di kali Progo. Kali ini juga menjadi garis
batas wilayah administrasi antara provinsi Jawa Tengah dan DIY. Pada
tahun 2010, sungai Krasak menjadi salah satu sungai yang terkena erupsi
gunung Merapi. Pasir dan batuan vulkanik sisa erupsi gunung Merapi
Kandungan silika pada batu kerikil tersebut dapat dijadikan sebagai bahan
karena reaksi alam atau biasa yang disebut pelapukan yang terjadi karena
tahan terhadap cuaca, serta keras (Usman Bapa Jenti dan Indah Nurhayati,
2014).
pemanasan pada suhu 2000C selama 60 menit. Suhu yang digunakan untuk
29
kerusakan pada struktur kerikil aktif. Kerikil kali Krasak yang telah
proses penyaringan. Pipa yang digunakan adalah jenis pipa PVC. Menurut
Tri Joko (2010), kekakuan pipa PVC (polyvinyl chloride) adalah tiga kali
kekakuan pipa polythene biasa. Pipa PVC lebih kuat dan dapat menahan
tekanan lebih tinggi. Sambungan lebih mudah dibuat dengan cara dilas.
Pipa PVC tahan terhadap asam organik, alkali dan garam, senyawa
organik, serta korosi. Pipa ini banyak digunakan untuk penyediaan air
buah pipa yang masing-masing diberi kran. Pada lubang sambungan antar
pipa serta lubang kran, dipasang kain saringan agar padatan yang berasal
dari absorbent tidak terlarut ke dalam air hasil proses penyaringan. Proses
30
penyaringan dilakukan dengan cara memasukkan absorbent ke dalam pipa
1 2 3 4 5
penurunan kadar kontaminan seperti bakteri, warna, rasa, bau, dan besi
(Fe), sehingga diperoleh air bersih yang memenuhi standar kualitas air
masuknya suatu molekul gas atau larutan yang disebut absorbat (zat yang
tidak akan terjadi. Semakin besar pori atau rongga pada absorbent maka
daya serap pada partikelnya akan semakin besar. Proses absorbsi sering
Jerapan atau adsorpsi terjadi pada sistem yang tak berpori, sedangkan
serapan atau absorbsi terjadi pada sistem yang berpori (Dorfner dan
Hartomo, 1995).
Pada proses absorbsi terjadi gaya fisik seperti gaya Van der Walls,
dimana ketika gaya tarik menarik molekul antara larutan dan pori-pori
media lebih besar daripada gaya tarik substansi terlarut dan larutan, maka
substansi terlarut akan diserap oleh pori-pori media. Selain itu juga terjadi
gaya coulomb, yaitu gaya yang terjadi akibat interaksi antar partikel-
partikel bermuatan.
32
proses sedimentasi secara umum diartikan sebagai proses pengendapan,
dimana akibat gaya gravitasi partikel yang mempunyai massa jenis lebih
besar dari massa jenis air akan mengendap ke bawah dan yang lebih kecil
aliran down flow (arah aliran dari atas ke bawah) dan up flow (arah aliran
down flow, karena pada metode up flow pencucian media penyaring dapat
wash), sehingga air hasil saringan yang berada di atas lapisan media
33
b. Sistem filtrasi up flow memiliki tekanan yang lambat dibandingkan
c. Pada metode down flow apabila air baku mempunyai kekeruhan yang
tinggi, maka beban filter menjadi lebih besar, sehingga sering terjadi
34
tersebut disebabkan cahaya yang melewati air keruh mengalami
menjadi electrical current (arus listrik). Ada dua macam bentuk luxmeter,
baik.
Gambar 8. Luxmeter
terlebih dahulu pada air dalam kemasan dengan tujuan untuk mengetahui
35
bergantian dan berulang pada air sampel yang belum diberi perlakuan, dan
air yang telah diberi perlakuan. Setelah cahaya dilewatkan pada wadah
Keterangan gambar :
4. Wadah sampel
yang lebih sempit sehingga mudah dikontrol. Menurut Mas Aji Kurniawan
polikromatis yang berasal dari lampu pijar 60 watt dan diarahkan lurus
B. Kerangka Berpikir
yang dirasa kurang baik juga menambah pencemaran air dari segi
berasal dari air bersih yang kualitasnya buruk, maka akan sangat merugikan
penurunan kualitas air yang terjadi pada air groundtank yang bersumber dari
sumur bor LPPMP UNY, maka cara yang diperlukan yaitu dengan membuat
suatu sistem pengolahan air. Dalam hal ini, peneliti membuat alat pengolahan
air dengan sistem FAS (Filtrasi, Absorbsi dan Sedimentasi) yang ditunjukkan
pada Gambar 7. Selain itu juga digunakan absorbent jenis karbon aktif batok
kelapa, pasir aktif pantai Indrayanti dan kerikil aktif kali Krasak. Absorbent
37
yang digunakan diaktivasi secara fisika untuk meningkatkan kemampuan
absorbsinya dengan cara dipanaskan pada oven listrik. Proses pengolahan air
mengetahui kualitas airnya. Diharapkan air hasil proses FAS ini sesuai
dengan standar kualitas air minum yang berlaku, sehingga dapat dihasilkan
38