BIOKONVERSI SAMPAH ORGANIK DENGAN APLIKASI

METODE VERMICOMPOSTING

Sampah merupakan masalah yang tak menguraikan bahan organic. Pada

pernah terselesaikan sampai saat ini. Hal ini
dikarenakan kehidupan manusia tidak dapat
dipisahkan dari adanya produksi sampah.
Karena hampir setiap aktivitas yang
dilakukan oleh manusia akan menghasilkan
sampah, baik sampah organik maupun
sampan anorganik. Sumber sampah bisa
bermacam-macam, diantaranya adalah: dari
rumah tangga, pasar, warung, kantor,
bangunan umum, industri, dan jalan.
Sekarang ini sudah banyak himpunan
masyarakat yang mengolah sampah
anorganik. Biasanya dapat didaur ulang
menjadi barang baru dan menghasilkan
produk yang dapat dijual kembali.
Sedangkan sampah organik diketahui hanya
dapat dijadikan kompos oleh masyarakat
pada umumnya. Selain menjadi kompos,
banyak masyarakat yang membakar sampah
daun dan mengubur sampah organik yang
basah. Padahal sebenarnya sampah organik
jika diolah juga dapat menghasilkan produk
yang memiliki nilai jual. Hanya saja perlu
dipilah dari jenis sampah organik untuk
pengolahannya.
prinsipnya metode ini tidak hanya berperan
sebagai pengolahan limbah organic otomatis
dan menolong mengurangai permasalahan
sampah yang ada di Kota Pontianak, akan
tetapi juga menghasilkan pupuk yang baik
yaitu kascing (vermicompost). Metode ini
tidak jauh berbeda dengan mekanime
alamiah dikarenakan metode ini
menggunakan cacing tanah yang kita
ketahui sejak dulu mempunyai peranan
peting terhadap alam yaitu membentuk
tanah-tanah pertanian secara alamiah.
Sebagaian besar petani Indonesia
menggunakan pupuk organik buatan. Alasan
petani ini adalah karena penggunaan pupuk
organik buatan ini praktis dan hasil panen
yang memuaskan.

Salah satu metode pengolahan sampah

dari bahan organic yaitu vermicomposting.
Vermicomposting adalah proses pengolahan
sampah organic menjadi kompos yang selain
memanfaatkan mikroorganisme juga
menggunakan cacing tanah dalam