Bahan Eksmet
Bahan Eksmet
Bahan Eksmet
PEMBAHASAN
GAMBAR 1
PERUBAHAN FASE
Keterangan :
Suatu benda akan mengalami muai panjang apabila benda itu hanya
memiliki (dominan dengan) ukuran panjangnya saja. Muai luas terjadi pada
benda apabila benda itu memiliki ukuran panjang dan lebar, sedangkan muai
volum terjadi apabila benda itu memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi.
Keterangan :
: luas (Area) pada suhu t,
: luas pada suhu awal,
: koefisien muai luas, dan
: besarnya perubahan suhu.
Keterangan :
: V(olum) pada suhu t,
: volum pada suhu awal,
: koefisien muai volum, dan
: besarnya perubahan suhu.
Tekanan, yakni gaya per satuan luas, dari gas dapat dituliskan sebagai:
II-5
PV = NkBT
dimana B adalah konstanta Boltzmann dan T adalah suhu absolut. Dan dari
rumus diatas, dihasilkan Derivat:
(2)
3. Banyaknya tumbukan dengan dinding
Jumlah tumbukan atom dengan dinding wadah tiap satuan luar tiap satuan
waktu dapat diketahui. Asumsikan pada gas ideal, derivasi dari
menghasilkan persamaan untuk jumlah seluruh tumbukan tiap satuan
waktu tiap satuan luas:
Contoh:
dan .
b. Kalor
Panas, bahang, atau kalor adalah energi yang berpindah akibat
perbedaan suhu. Satuan SI untuk panas adalah joule. Panas bergerak dari
daerah bersuhu tinggi ke daerah bersuhu rendah. Setiap benda memiliki
energi dalam yang berhubungan dengan gerak acak dari atom-atom atau
molekul penyusunnya.
Energi dalam ini berbanding lurus terhadap suhu benda. Ketika dua
benda dengan suhu berbeda bergandengan, mereka akan bertukar energi
internal sampai suhu kedua benda tersebut seimbang. Jumlah energi yang
disalurkan adalah jumlah energi yang tertukar. Kesalahan umum untuk
menyamakan panas dan energi internal. Perbedaanya adalah panas
dihubungkan dengan pertukaran energi internal dan kerja yang dilakukan
oleh sistem. Mengerti perbedaan ini dibutuhkan untuk mengerti hukum
pertama termodinamika.
Ketika suatu benda melepas panas ke sekitarnya, Q < 0. Ketika
benda menyerap panas dari sekitarnya, Q > 0.
Jumlah panas, kecepatan penyaluran panas, dan flux panas semua
dinotasikan dengan perbedaan permutasi huruf Q. Mereka biasanya
diganti dalam konteks yang berbeda.
Jumlah panas dinotasikan sebagai Q, dan diukur dalam joule dalam
satuan SI.
Keterangan:
: banyaknya kalor (jumlah panas) dalam joule
: massa benda dalam kg
: kalor jenis dalam joule/kg C, dan
: besarnya perubahan suhu dalam C.
m .c 1 .t
t= m1 .c 1
1
Dimana:
: massa benda dalam kg
t : temperatur
: kalor jenis dalam joule/kg C,
DGq = -RTln K
Dengan demikian nilai negatip dari DGq berkorelasi untuk K >1 dan
menunjukkan bahwa reaksi dapat terjadi. Laju reaksi juga relevan tetapi pada
temperatur yang tinggi reaksi sering berlangsung cepat dan kita umumnya
mengasumsikan bahwa proses dapat terjadi melalui perkiraan termodinamika.
Energi bebas dari reduksi oksida logam tergantung pada temperatur hal ini
terlihat berbeda-beda dari logam untuk mencapai temperatur yang lebih
tinggi. Hubungan antara energy bebas Gibbs dan temperatur ditunjukkan
pada diagram Ellingham, yang menggambarkan hubungan antara energy
bebas Gibbs dari berbagai bentuk oksida versus temperatur (Gambar 3).
Sebuah diagram Ellingham adalah grafik yang menunjukkan
ketergantungan suhu stabilitas senyawa. Analisis ini biasanya digunakan
untuk mengevaluasi kemudahan pengurangan oksida logam dan sulfida .
Diagram ini pertama kali dibangun oleh Harold Ellingham tahun 1944.
Dalam metalurgi, diagram Ellingham digunakan untuk memprediksi suhu
kesetimbangan antara logam, oksida, serta oksigen - dan dengan
perpanjangan, reaksi logam dengan sulfur, nitrogen, dan non - logam lainnya.
Diagram ini berguna dalam memprediksi kondisi dimana bijih akan dikurangi
menjadi logam. Analisis ini termodinamika di alam, dan mengabaikan
kinetika reaksi . Dengan demikian, proses yang diperkirakan akan
menguntungkan dengan diagram Ellingham masih bisa lambat.
GAMBAR 3
DIAGRAM ELLINGHAM
KATA PENGANTAR
Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karunia-Nyalah Penulis dapat menyelesaikan Tugas Teknik Lingkungan ini yang
berjudul Dasar Dasar Fisika dan Kimia dengan baik.
Adapun tujuan dari penyusunan tugas ini adalah sebagai syarat untuk
mengikuti mata kuliah Ekstraksi Metalurgi pada Jurusan Teknik Pertambangan
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.
Pada kesempatan ini, Penulis tak lupa mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Rr. Harminuke Eko H., ST., MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Pertambangan
Universitas Sriwijaya
2. Ir. A. Taufik Arief, MS selaku Dosen Pembimbing mata kuliah Teknik
Lingkungan
3. Rekan-rekan seperjuangan yang telah banyak membantu dalam penulisan
tugas ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan baik isi
maupun metode yang digunakan dalam penulisan tugas ini.
Untuk itu Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan tugas ini. Akhirnya Penulis berharap semoga
penulisan tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua, amin.
Penulis
DASAR-DASAR FISIKA DAN KIMIA
Disusun Oleh :
Cindy Dwilarasati 03111002008
Ela Rahayu 03111002034
Zella Navtalia 03111002088
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... v
BAB
I. PENDAHULUAN ............................................................................ I-1
I.1 Latar belakang ............................................................................ I-1
I.2 Tujuan penulisan ......................................................................... I-1
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DASAR DASAR FISIKA DAN KIMIA
TUGAS
EKSTRAKSI METALURGI
III.1. Kesimpulan
Adapun hal-hal yang dapat disimpulkan dari tugas ini meliputi :
1. Ada dasar dasar fisika kdan kimia yaitu perubahan fase, pemuaian, teorik
kinetic, teori termodinamika, suhu dan kalor, dan suhu campuran.
2. Bentuk-bentuk berbeda yang diambil oleh berbagai fase materi berlainan
yaitu wujud zat.
3. Perubahan suatu benda yang bisa menjadi bertambah panjang, lebar,
luas, atau berubah volumenya karena terkena panas (kalor).
4. Teori Kinetik berupaya menjelaskan sifat-sifat makroscopik gas, seperti
tekanan, suhu, atau volume, dengan memperhatikan komposisi
molekular mereka dan gerakannya.
5. Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran
energi, termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi
(kecepatan suatu proses reaksi berlangsung).
III.2. Saran
Adapun saran yang disampaikan oleh penulis yaitu semoga apa yang
telah kita pelajari pada pelajaran Ekstraksi Metalurgi ini dapat kita terapkan
dengan kemampuan kita masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
Bates, R.L., 1960. Geology of The Industrial Rocks And Minerals, Harper And
Raw Publisher, New York.
Smart and Moore Solid State Chemistry: An Introduction (Chapman and Hall)
ISBN 0-412-40040-5
Einstein, A. (1905), "ber die von der molekularkinetischen Theorie der Wrme
geforderte Bewegung von in ruhenden Flssigkeiten suspendierten
Teilchen", Annalen der Physik 17: 549560.