Anda di halaman 1dari 24

1

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth.) sebagai salah satu tanaman
penghasil minyak atsiri yang berupa minyak nilam (patchouli oil), merupakan
tanaman bernilai ekonomi tinggi. Ketaren (1985) menyatakan bahwa komponen
penyusun nilam adalah sesquiterpen dan patchouli alcohol (oxygenated terpen)
yang terdiri atas benzaldehid, eugenol benzoat, sinamaldehid, alkohol dan
semikarbazom. Sesquiterpen tersebut diduga mempengaruhi perkembangan
serangga. Selanjutnya menurut hasil penelitian El-Shanzly dan Hussein (2004)
menunjukkan bahwa senyawa seskuiterpen terutama seskuiterpen alkohol dari
minyak atsiri mempengaruhi permeabiliti dan aktivitas mikrobial dan larvicidal.
Minyak nilam adalah minyak atsiri yang diperoleh dari daun, batang dan
cabang nilam dengan cara penyulingan. Minyak yang dihasilkan terdiri dari
komponen bertitik didih tinggi seperti patchouli alkohol, patchoulen, kariofilen dan
non patchoulenol yang berfungsi sebagai zat pengikat (fiksatif). Jenis minyak nilam
bersifat fiksatif, oleh karena itu minyak nilam banyak digunakan oleh industri
parfum, sabun dan kosmetika atau obat-obatan bahkan juga sebagai pestisida.
Minyak nilam merupakan hasil penyulingan (destilasi) uap dari daun nilam kering
(berupa campuran ranting dan daun). Produk utama dari proses penyulingan berupa
minyak, dari proses ini juga dihasilkan ampas nilam dalam jumlah yang cukup
besar, karena rendemen minyak yang dihasilkan hanyalah sekitar 1,5-2 %, sehingga
ampas yang dihasilkan sekitar 98-98,5%. Kombinasi bahan aktif limbah
penyulingan minyak sereh wangi dengan limbah penyulingan minyak nilam
berdasarkan perbandingan 4:4 dan 5:3 lebih efektif mengusir serangga lalat rumah
(Musca domestica).
Hasil uji efektivitas minyak nilam terhadap serangga pertanian
menunjukkan bahwa 20% ekstrak limbah penyulingan nilam memberikan
mortalitas terhadap Heliopeltis dan Ostremia purnacalis sebesar 40% dan 30%
(Laksmanahardja, 2002). Penelitian Mardiningsih (1994) menunjukkan bahwa
minyak nilam bersifat menolak beberapa jenis serangga seperti ngengat kain
(Thysanura lepismatidae), Sitophilus zeamais (kumbang jagung) dan Carpophilus
sp (kumbang buah kering). Menurut Grainge dan Ahmed (1987) minyak nilam juga
bersifat menolak Aphid (kutu daun), nyamuk dan Pseudaletia. Penggunaan minyak
nilam sebagai bahan aktif dalam pembuatan insektisida disebabkan karena adanya
kandungan senyawa metabolit sekunder yang bersifat merangsang khemoreseptor
sehingga tidak disukai oleh serangga.
Umumnya petani nilam menjual nilam kering mereka ataupun melakukan
penyulingan sendiri dengan cara yang masih tradisional menggunakan tungku
pembakaran dengan memanfaatkan bekas drum aspal atau oli yang membutuhkan
waktu yang sangat lama karena bahan yang tersuling tercampur menjadi satu
dengan air sehingga proses pergerakan bahan menjadi uap air pun bergerak lambat.
2

Cara ini kurang efektif karena minyak yang dihasilkan kurang banyak dan mutunya
kurang bagus. Setelah permasalahan yang diatas petani dan pelaku penyulingan
nilam juga akan menghadapi permasalahan lain seperti limbah padat hasil
penyulingan yang dibiarkan begitu saja di dekat tempat penyulingan dilakukan.
Banyaknya limbah yang dihasilkan dari penyulingan nilam dapat
mengakibatkan masalah. Oleh karena itu, perlu adanya penanganan khusus untuk
mengatasi limbah dari penyulingan minyak nilam ini agar dapat menjaga
kebersihan lingkungan dan menambah pemasukan bagi petani. Limbah nilam tadi
dapat dimanfaatkan menjadi berbagai produk yang memiliki nilai ekonomi seperti
memanfaatkannya menjadi pestisida organik.
Pembuatan pestisida organik dilakukan dengan cara sederhana, namun
demikian memiliki khasiat yang sangat ampuh untuk mengendalikan hama
tanaman, namun demikian tetap saja memiliki kelemahan. Kelebihan pestisida
organik dalam mengendalikan dan membasmi hama tanaman diantaranya yaitu :
(a) murah dan mudah pembuatannya; (b) sangat aman bagi kelestarian lingkungan,
karena menggunakan bahan yang mudah terurai; (c) tidak menyebabkan keracunan
pada tanaman; tidak menimbulkan kekebalan kepada hama tanaman; (d) dapat
menyesuaikan diri bila digabung dengan cara pengendalian hama lainnya; (e)
pestisida organik tidak saja membasmi, namun juga dapat mencegah serangan hama
pada tanaman dan ; (f) aman bagi kesehatan manusia.
Namun demikian, terdapat pula kekurangan dari pestisida organik itu
sendiri yang diantaranya sebagai berikut : (a) daya kerja pestisida organik relatif
lambat dalam menyerang hama; (b) tidak membunuh jasad sasaran secara langsung;
tidak tahan terhadap sinar matahari; (c) kurang praktis; (d) tidak tahan disimpan
dalam waktu yang lama dan; (e) pemakaian tidak cukup hanya sekali atau 2 kali,
namun harus dilakukan berulang-ulang.
Manfaat pestisida organik bagi petani adalah menciptakan lingkungan kerja
yang aman dan sehat bagi petani, karena petani akan terhindar dari paparan
(exposure) polusi yang diakibatkan oleh digunakannya bahan kimia sintetik dalam
produksi pertanian ; pestisida jenis ini jauh lebih bersahabat dengan alam serta
mampu menciptakan bahan pangan berkualitas bagi kesehatan manusia ; dan dapat
mengendalikan hama wereng pada tanaman jagung sehingga petani tidak harus
mengeluarkan biaya produksi tambahan untuk membeli pestisida sintetik.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas, maka dapat
dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut :
a. Bagaimana pemanfaatan limbah dapat dijadikan produk yang memiliki nilai
ekonomi?
b. Bagaimana prospek produk dari limbah penyulingan ini dapat digunakan?
c. Bagaimana dampak serangan wereng pada tanaman jagung?
3

1.3. Tujuan Penelitian


Adapun tujuannya dilakukan penelitian ini adalah untuk:
a. Memanfaatkan limbah agar dapat didayagunakan menjadi pestisida organik.
b. Memberikan keterampilan kepada petani untuk memanfaatkan limbah yang
ada.

1.4. Luaran yang Diharapkan


Dari penelitian ini diharapkan menjadi terobosan baru untuk petani nilam
dan industri penyulingan nilam agar dapat memanfaatkan limbah yang ada menjadi
produk pestisida organik yang bisa menambah pemasukan dan mengurangi
penggunaan pestisida sintetik dilingkup bidang kajian pertanian.

1.5. Kegunaan
Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi baru
mengenai penerapan pestisida organik dari limbah nilam pada komoditas jagung
dan juga sebagai gambaran atau rujukan bagi para petani jagung untuk dapat
menerapkan pestisida organik dari limbah nilam pada budidaya yang dilakukannya
agar dapat mengendalikan hama wereng jagung serta mengurangi biaya produksi
karena selain ramah lingkungan dan pembuatan pestisida organik ini juga mudah
dilakukan.
4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Tanaman Nilam
Tanaman nilam adalah tanaman asli Indonesia yang telah berhasil
didomestikasi, Indonesia merupakan pemasok minyak nilam utama di dunia dengan
kontribusi 90% atau sekitar 35-40% dari total nilai ekspor minyak atsiri dunia.
Produksi yang baik dapat mencapai 15-20 ton daun basah atau 5 ton daun kering
per ha dengan rendeman minyak 2,5-4% sehingga produksi minyak mencapai 100-
200 kg/ha/tahun (Mangun, 2012).
Perkembangan volume dan nilai ekspor komoditi nilam meningkat cukup
tajam setiap tahunnya. Bahkan akhir-akhir ini harga jual di kalangan petani
mencapai US $ 100 per kg atau sekitar 1,3 juta rupiah. Prospek ekspor komoditi ini
pada masa yang akan datang juga masih cukup besar, seiring dengan semakin
tingginya permintaan terhadap parfum atau kosmetika, trend mode dan belum
berkembangnya barang substitusi essential oil yang bersifat mengiat (fiksasi) dalam
industri parfum atau kosmetika (Sujianto, 2011).
Di Indonesia daerah sentra produksi nilam terdapat di Sumatera Barat,
Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Riau dan Nangro Aceh Darussalam, kemudian
berkembang di provinsi Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Kalimantan Tengah dan daerah lainnya. Di Sumatera Barata sendiri sentra produksi
nilam terdapat di kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat dan di Pasaman Barat
sendiri petani pada umumnya menanam nilam aceh varietas Sidikalang (Sujianto,
2011).

2.2. Pestisida Organik


Pestisida organik merupakan ramuan obat-obatan untuk mengendalikan
hama dan penyakit tanaman yang dibuat dari bahan-bahan alami. Bahan-bahan
untuk membuat pestisida organik diambil dari tumbuhan-tumbuhan, hewan dan
mikroorganisme. Karena dibuat dari bahan-bahan yang terdapat di alam bebas,
pestisida jenis ini lebih ramah lingkungan dan lebih aman bagi kesehatan manusia
(Sujianto, 2011).
Bila dibandingkan dengan pestisida kimia, pestisida organik mempunyai
beberapa kelebihan. Pertama, lebih ramah terhadap alam, karena sifat material
organik mudah terurai menjadi bentuk lain. Sehingga dampak racunnya tidak
menetap dalam waktu yang lama di alam bebas. Kedua, residu pestisida organik
tidak bertahan lama pada tanaman, sehingga tanaman yang disemprot lebih aman
untuk dikonsumsi. Ketiga, dilihat dari sisi ekonomi penggunaan pestisida organik
memberikan nilai tambah pada produk yang dihasilkan. Produk pangan non-
pestisida harganya lebih baik dibanding produk konvensional. Selain itu,
pembuatan pestisida organik bisa dilakukan sendiri oleh petani sehingga
menghemat pengeluaran biaya produksi. Keempat, penggunaan pestisida organik
yang diintegrasikan dengan konsep pengendalian hama terpadu tidak akan
menyebabkan resistensi pada hama (Molide, 2011).
5

Pada limbah hasil penyulingan nilam secara tradisonal masih terdapat


ekstrak yang dapat dimanfaatkan untuk bahan pembuatan pestisida organik dengan
penambahan bahan lain. Hal ini disebabkan karena pada limbah hasil penyulingan
nilam terdapat bahan kimia (allelokimia) yaitu zat racun yang dapat mengendalikan
perkembangan hama dan berdasarkan penelitian zat allelokimia pada limbah
penyulingan nilam ini mampu menurunkan keberadaan hama wereng jagung
(Peregrinus maidis) (Mangun, 2012).
Selain dimanfaatkan menjadi pestisida organik, ternyata limbah
penyulingan nilam dapat dijadikan kompos, dupa, obat anti nyamuk, pakan ternak,
briket dan air bekas penyulingan dapat dipekatkan menjadi aromaterapi. Selain
memanfaatkan limbah penyulingan nilam juga pada pestisida organik dapat
ditambahkan bahan lain berupa cincangan daun pepaya dan parutan buah belimbing
wuluh. Pada tanaman pepaya, ekstrak daun pepaya mengandung bahan aktif
Papain, sehingga efektif untuk mengendalikan ulat, enzim Papain merupakan
enzim protease yang terkandung dalam getah papaya, baik dalam buah, batang
maupun daunnya. Sebagai enzim yang berkemampuan sebagai memecahkan
molekul protein, dewasa ini papain menjadi suatu produk yang sangat bermanfaat
bagi kehidupan manusia, baik di kehidupan rumah tangga maupun industri
(Fachraniah, 2012).
Sedangkan pada tanaman belimbing wuluh, kandungan kimia buah
belimbing wuluh antara lain saponin, tanin, glukosid, kalsium oksalat, sulfur, asam
format, peroksida dan kalium sitrat. Adpaun batangnya mengandung saponin, tanin,
glukocide, kalsium oksalat, sulfur, dan asam format. Sedangkan daunnya
mengandung tanin, sulfur, asam format dan perokside (Fachraniah, 2012).
Berdasarkan hasil pengujian oleh (Ariento,dkk.2015) ekstrak daun
belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) pada tanaman kubis (Brassica oleraceae),
dapat dilihat pada 12 jam pertama belum ada perubahan, dan 32 jam kemudian
barulah terjadi perubahan pada daun yang mulai berhenti berguguran dan batang
yang tadinya menguning mulai berubah menjada warna hijau lagi. Pada 48 jam
selanjutnya bercak pada daun dan bercak pada buah tidak mengalami pertumbuhan
lagi. Setelah waktu mencapai 72 jam daun sudah terlihat segar dan sehat kembali
(Ariento, 2015).
Pestisida organik merupakan pemecahan jangka pendek untuk mengatasi
masalah hama dengan cepat. Pestisida organik harus menjadi bagian dari sistem
pengendalian hama terpadu, dan hanya digunakan bila diperlukan (tidak digunakan
jika tidak terdapat hama yang merusak tanaman) (Ariento, 2015).

2.3. Wereng Jagung (Peregrinus maidis)


a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
6

Ordo : Hemiptera
Famili : Delphacidae
Genus : Peregrinus
Spesies : P. maidis
b. Gejala serangan
Gejala serangan pada tanaman jagung, daun tampak bercak bergaris
kuning, garis pendek terputus sampai bersambung pada tulang daun kedua dan
ketiga. Daun tampak bergaris kunng panjang, begitu juga pada pelepah daun.
Pertumbuhan terhambat menjadi kerdil, tanaman menjadi layu dan mongering
(hopper burn) (Abdullah dan Rauf, 2011).
c. Siklus hidup
Bentuk dan ukuran serangga dewasa mirip dengan hama wereng coklat
dewasa yang meyerang padi. Siklus hidup 25 hari, masa telur 8 hari, telurnya
berbentuk bulat panjang dan agak membengkok (seperti buah pisang), warna putih
bening yang diletakkan pada jaringan pelepah daun secara terpisah atau
berkelompok (Lilies 1991, dalam Surtikanti 2011). Nimpa mengalami 5 instar,
instar pertama berwarna kemerah-merahan kemudian berangsur-angsur berubah
menjadi putih kekuning-kuningan. Disepanjang permukaan atas badannya terdapat
bintik-bintik kecil berwarna coklat (Abdullah dan Rauf, 2011).
Instar pertama menyukai daun-daun yang baru tebuka, pelepah daun,
kelopak daun dan bunga jantan yang masih muda dan lunak (Saranga 1980). Tubuh
wereng dewasa berwarna kuning kecoklatan, sayap bening dan kedua mata
berwarna hitam. Terdapat duri pada tibia belakang yang dapat berputar (Saranga
dan Fachruddin 1978, dalam Surtikanti 2011). Serangga dewasa ada yang
mempunyai sayap panjang dan ada pula bersayap pendek. Mempunyai bintik pada
ujung sayap dan bergaris kuning pada belakangnya. Sedangkan pada yang bersayap
pendek mempunyai sayap transparan dengan bintik warna gelap. Keduanya
mempunyai karakteristik dengan corak warna hitam dan putih pada bagian ventral
abdomen (Abdullah dan Rauf, 2011).
7

BAB III. METODLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat


Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan dimulai bulan-bulan 2017 ketika
dana hibah PKM cair. Penelitian dilakukan di Laboratorium Bioekologi Fakultas
Pertanian Universitas Andalas, Padang.

3.2. Metode Penelitian


3.2.1. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah spayer, toples, timbangan, blender, batang
kayu, botol plastik, nampan, ember, selang, pinset, botol koleksi, label, karet
gelang, kapas, tisu, gelas ukur, alat tulis, jaring serangga (paranet), polibag.
Sedangkan bahan yang dibutuhkan antara tanaman jagung berusia 30 hari,
pestisida sintetik carbofuran 3%, 1 kg limbah penyulingan nilam baru, 0,25 kg
daun pepaya, 0,25 buah belimbing wuluh, 1 liter air bilasan beras dan air.
3.2.2. Rancangan Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang
disusun secara dua faktorial dengan 2 ulangan.
Faktor 1. Dosis Pestisida Organik
N0 : Tanpa Perlakuan (Kontrol)
N1 : Dosis 150 gr/liter air
N2 : Dosis 300 gr/liter air
Faktor 2. Teknik Aplikasi
W1 : Jagung yang disemprot dengan pestisida organik
W2 : Jagung yang isemprot dengan pestisida sintetik carbofuran.
Kombinasi perlakuan sebagai berikut :
N0W1 N1W1 N2W1
N0W2 N1W2 N2W2

Sehingga diperoleh 6 perlakuan dengan 2 ulangan, maka didapat jumlah


kurungannya sebanyak 12 buah, dan di dalam tiap kurungan paranet dimasukkan
10 ekor nimfa wereng jagung.

3.2.3. Prosedur Pembuatan Pestisida Organik


Limbah hasil penyulingan yang baru di suling, di timbang sebanyak 1 kg
dimasukkan ke dalam ember besar yang berisi 1 liter air bilasan beras ditambahkan
daun pepaya yang diambil sebanyak 0,5 kg lalu dihancurkan dengan cara diblender,
lalu di rendam dengan ampas nilam selama 1 malam dengan sesekali di aduk. Buah
8

belimbing wuluh dipisahkan antara daging dengan bijinya, lalu daging hasil pisahan
diblender lalu di saring yang diambil hanya airnya saja sebanyak 0,5 liter. Setelah
1 (satu) malam air rendaman limbah nilam dan daun pepaya disaring pisahkan
dengan ampasnya. Campurkan air rendaman tadi dengan air belimbing wuluh.
Cara penggunaannya adalah dengan 150 gr pestisida organik diencerkan
dengan 1 liter air bersih dan 300 gr pestisida diencerkan dengan 1 liter air. Aduk
hingga rata dan masukkan dalam toples.

3.2.4. Penyiapan Nimfa


Nimfa Peregrinus maidis sebagai bahan uji diambil dari tanaman petani
yang terletak di Nagari Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat.
Nimfa dipelihara di Laboratorium Bioekologi Fakultas Pertanian Universitas
Andalas yang diletakkan di dalam kotak bening yang didalamnya terdapat
tanaman jagung berusia 20 hari agar menyerupai kondisi aslinya dan juga untuk
memudahkan dalam mengamati.

3.2.5. Penyiapan Jagung


Jagung ditumbuhkan dalam polibag sebanyak 2 tanaman per polibag.
Polibag lalu diletakkan dalam kurungan yang terbuat dari jaring-jaring serangga
(paranet) agar hama tidak dapat berpindah tempat. Penyemprotan dilakukan
sebanyak tiga kali dengan selang waktu 7 (tujuh) hari.

3.2.6. Aplikasi Pestisida Sintetik


Pada perlakuan dengan pestisida sintetik diletakkan dalam kurungan dari
jaring-jaring serangga agar hama tidak dapat berpindah tempat. Dilakukan aplikasi
penyemprotan dilakukan sebanyak tiga kali dengan selang waktu 7 (tujuh).
Sedangakn untuk kontrol tanaman jagung langsung dimasukkan kedalam kurungan.
Pengamatan dilakukan selama 25 hari juga.

3.3. Pengamatan Mortalitas Wereng


Persentase dihitung dari jumlah individu yang mati pada setiap perlakuan.
Persentase dapat dihitung dengan rumus :

Persentase mortalitas = Jumlah mortalitas yang diamati X 100%


Jumlah individu awal
Pengamatan dilakukan setiap hari dengan melihat dan memperhatikan ulat
yang mati selama kurun waktu tujuh hari setelah aplikasi pestisida. Lethal time 50
adalah pengujian waktu dalam hari yang diperlukan untuk mematikan 50% hewan
percobaan dalam kondisi tertentu.
9

BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Anggaran Biaya


Adapun anggaran biaya yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Tabel 1. Anggaran Biaya dalam Penelitian
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Peralatan penunjang 6.485.000
2. Bahan habis pakai 860.000
3. Perjalanan 1.400.000
4. Administrasi, laporan 1.150.000
Jumlah 9.895.000
(untuk rincian dana lebih lengkapnya dapat dilihat di lampiran 2)

4.2. Jadwal Kegiatan


Jadwal pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut (tabel ini
disajikan hanya dalam satu siklus budidaya) :
Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanakaan Bulan Ke-
No
Kegiatan I II III
1 Pengadaan alat dan
bahan dan konsultasi
2 Observasi tempat
penelitian dan cek alat
dan bahan

3 Pelaksanaan Penelitian
4 Analisis hasil
5 Pembahasan
6 Evaluasi penelitian
7 Konsultasi
8 Pelaporan
10

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, T. dan A. Rauf. 2011. Karakteristik Populasi dan Serangan Penggerek
Jagung Asia, Ostrinia furnacalis (Lepidoptera:Pyralidae), dan
Hubungannya Dengan Kehilangan Hasil. Jurnal Fitomedika. 7 (3) : 175-
181.
Ariento, dkk.2015. Pestisida Alami Pembasmi Jamur pada Tanaman Cabai dan
Tomat dari Daun Belimbing Wuluh (Averhoa Bilimbii) yang Ramah
Lingkungan.Bengkulu (E-Karya Tulis Ilmiah).

Fachraniah, dkk.2012. PESTISIDA ALAMI DARI DAUN DAN BATANG


PEPAYA. Politeknik Negeri Lhokseumawe (E-Jurnal Tugas Akhir).

Nurawaliah, Siti. 2011.PEMANFAATAN AMPAS PENYULINGAN DAUN


NILAM SEBAGAI BAHAN LITTER PADA PEMELIHARAAN AYAM
BROILER. BPTP Kalimantan Timur (E-Jurnal).

Magdalena, M. Kesek. 2015. POPULASI HAMA WERENG HIJAU (Nephotettix


spp.) DAN WERENG PUNGGUNG PUTIH (Sogatella furcifera Horv.)
PADA TANAMAN PADI SAWAH DI KECAMATAN SONDER
KABUPATEN MINAHASA . Fakultas Pertanian Universitas Sam
Ratulangi (E-Jurnal Tugas Akhir).

Mangun, H.M.S. 2012. Nilam. Penebar Swadaya. Jakarta.

Molide,Rizal 2011. PEMANFATAN PESTISIDA NABATI UNTUK


MENURUNKAN SERANGAN HAMA WERENG COKLAT Nilaparvata
Lugens PADA PADI > 80% . Laporan Teknis Penelitian Tahun Anggaran
2011 Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (E-Jurnal).

Rukmana, Rahmat. 2004. Prospek Agribisnis dan Teknik Budidaya Nilam.


Kanisius. Yogyakarta.

Sujianto.2011. RAGAM TEKNOLOGI PEMANFAATAN LIMBAH NILAM.


Scribd (E-Jurnal).
Soesanto, Loekas.2008. PENGANTAR PENGENDALIAN HAYATI
PENYAKIT TANAMAN. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
11

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing


1. Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Rahmi Eka Putri
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Agroekoteknologi
4 NPM 1410212072
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bukittinggi, 13 November 1996
6 E-mail Rahmiekaputri63@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082283897832

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 07 Kinali SMPN 03 SMAN 1
Kinali Kinali
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 2002-2008 2008-2011 2011-2014
Lulus

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Pekan Kreatifitas Mahasiswa Bidang
Penelitian.
Padang, 09 November 2016
Pengusul,

( Rahmi Eka Putri )


12

2. Anggota 1

A. Identitas Diri Anggota 1


1 Nama Lengkap Ressy Gusmiandra
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Agroekoteknologi
4 NPM 1410212044
5 Tempat dan Tanggal Lahir Padang Panjang, 25 Agustus 1996
6 E-mail gusmiandra@gmail.coms
7 Nomor Telepon/HP 082385295979

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 03 MTsN Pitalah SMAN 1
Batipuah Batipuah
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 2002-2008 2008-2011 2011-2014
Lulus

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Program Kreativitas Penelitian.

Padang, 08 November 2016


Pengusul,

(Ressy Gusmiandra)
13

Anggota 2

A. Identitas Diri Anggota 2


1 Nama Lengkap Intan Novita Sari
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Agroekoteknologi
4 NPM 1410211093
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kp. Bendang, 26 November 1996
6 E-mail intannovita2611@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082388403628

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 35 VII SMPN 1 VII Koto SMAN 1 VII
Koto Sungai Sungai Sariak Koto Sungai
Sariak Sariak
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 2002-2008 2008-2011 2011-2014
Lulus

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Program Kreativitas Penelitian.

Padang, 08 November 2016


Pengusul,

(Intan Novita Sari)


14

4. Anggota 3

A. Identitas Diri Anggota 3


1 Nama Lengkap Aditia Nofrianto
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Agroekoteknologi
4 NPM 1510212072
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kayu Aro, 15 November 1998
6 E-mail aditianofrianto15@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 0825789310439

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 161/III SMPN 35 SMAN 7
Batang Sangir Kerinci Kerinci
Jurusan - - IPS
Tahun Masuk- 2003-2009 2009-2012 2012-2015
Lulus

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Program Kreativitas Penelitian.

Padang, 08 November 2016


Pengusul,

(Aditia Nofrianto)
15

5. Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Dr. Hasmiandy Hamid, SP, MSi
2 Jabatan Fungsional Lektor
3 Jabatan Struktural -
4 NIP 197309022005011002
5 NIDN 0002097308
6 Tempat dan tanggal Ujungpandang, 2 September 1973
lahir
7 Alamat rumah Komplek Pemda Blok F No.9 Koto Lua
Padang
8 No Telp/faks 081219543209/-
9 Alamat Kantor Jurusan HPT Faperta, Kampus Unand
Limau Manis Padang
10 No Telp/faks 0751 72701/72702
11 Alamat e mail hasmiandyhamid@gmail.com
12 Lulusan yang Telah S1 = 11 orang; S2 = orang; S3 = orang
Dihasilkan
13 Mata Kuliah yang 1. Pengantar Ekologi
diampuh
2. Statistika Terapan
3. Rancangan Percobaan
4. Pengantar Perlindungan Tanaman
5. Pengendalian Hayati dan Pengelolaan
Habitat
6. Hama dan Penyakit Pascapanen
7. Entomologi Pertanian
8. Ekologi Serangga
9. Morfologi Serangga
16

B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama PT Univ Hasanuddin Institut Pertanian Institut Pertanian
Bogor Bogor
Bidang Ilmu Hama dan Penyakit Entomologi Entomologi
Tumbuhan
Tahun 1991-1996 1999-2002 2002-2009
Masuk-Lulus
Judul Skripsi/ Preferensi dan Keanekaragaman, Komunitas
tesis/disertasi Beberapa Aspek Parasitisasi dan serangga
Biologi Penyebaran herbivora
Callosobruchus Parasitoid pada penggerek
maculatus F. dan Pertanaman Padi polong legum
Acanthoscelides dan Tebu di dan
obtectus Say. Daerah Geografik parasitoidnya:
(Coleoptera: yang Berbeda Di Studi kasus di
Bruchidae) pada Pulau Jawa daerah Palu dan
Beberapa Fraksi Toro, Sulawesi
Ekstrak Daun Tengah
Andropogon nardus
L.
Nama 1. Ir. Silvia Syam, 1. Dr. Ir. 1. Dr. Ir.
Pembimbing MS Damayanti Damayanti
2. Ir. Fatahuddin, Buchori, MSc Buchori, MSc
/promotor MS 2. Dr. Ir. 2. Prof. Dr. Ir.
Hermanu Sjafrida
Triwidodo, Manuwoto,
MSc MSc
3. Dr. Ir.
Hermanu
Triwidodo,
MSc
17

C. Riwayat Penelitian
Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian Jumlah
Sumber
(Rp.)
1. 2014 Distribusi dan Tingkat BOPTN 12.500.000
Serangan Cylas formicarius Universitas
Fab. (Coleoptera: Andalas
Curculionidae) pada
Beberapa Klon Ubi Jalar
Lokal Sumatera Barat
2. 2012 Teknologi Pengendalian BOPTN 48.360.000
Hama Penggerek Polong Universitas
Kacang Tanah Berbasis Andalas
Varietas Tahan dan
Penggunaan Agen Hayati
3. 2011 Struktur Komunitas DIPA 8.250.000
Serangga Herbivora dan Universitas
Parasitoid pada Polong Andalas
Tanaman Kacang-kacangan
(Fabaceae) di Padang
4. 2010 Diversitas Coccinellidae DIPA 7.250.000
Predator Pada Pertanaman Universitas
Sayuran di Kota Padang Andalas
5. 2010 Keanekaragaman dan DP2M Dikti 33.500.000
struktur komunitas semut Hibah
(Hymenoptera: Formicidae) Bersaing
pada beberapa perkebunan
kakao rakyat di Sumatera
Barat
6. 2009 Pemanfaatan Komunitas DP2M Dikti 83.000.000
Arthropoda Predator pada Stranas
Padi Sawah SRI (System of
Rice Intensification) di
Sumatera Barat
18

D. Riwayat Pengabdian kepada Masyarakat


No Tahun Judul Pengabdian kepada Pendanaan
masyarakat
Sumber Jumlah
1. 2013 Pemanfaatan Teknologi DIPA Unand Rp. 5 juta,-
Pengendalian Hama Keong
Mas Dengan Menggunakan
Limbah Rumah Tangga
Dan Pembuatan Pupuk
Organik Berbahan Dasar
Keong Mas Pada
Kelompok Tani Harus
Sakato, Kel. Cupak
Tangah, Kecamatan Pauh,
Kota Padang
2. 2011 Teknik Perbanyakan DIPA Unand Rp. 5 juta,-
Massal Coccinellidae
Predator Menochilus
sexmaculatus

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal


No Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume/No Nama jurnal
1. 2012 Struktur Komunitas 9(2): 88-94 Jurnal
Serangga Herbivora dan Entomologi
Parasitoid pada Polong Indonesia
Tanaman Kacang-
kacangan (Fabaceae) di
Padang
2. 2008 Komunitas serangga 9(2): 6-10 Jurnal
herbivora penggerek Mangaro
polong Crotalaria striata
dan parasitoidnya di Palu
dan Toro
3. 2008 Komunitas serangga 9(1): 6-12 Jurnal
herbivora penggerek Mangaro
polong berbagai jenis
legum dan parasitoidnya
di Toro dan sekitarnya
19

No Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume/No Nama jurnal


(daerah tepian taman
nasional lore lindu)
4. 2007 Komunitas serangga pada 4(2): 86-97 Jurnal
tanaman orok-orok Entomologi
(Crotalaria striata) di Indonesia
berbagai habitat

F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral pada Pertemuan /


Seminar Ilmiah
Nama Pertemuan Judul Artikel Tempat dan
No
Ilmiah/Seminar Ilmiah Waktu
1. Seminar Nasional Keanekaragaman Unand, 14
Biodiversitas dan Serangga September 2013
Ekologi Tropika Pengunjung Bunga
Indonesia Pada Ekosistem
Pertanian Organik
dan Konvensional
2. Kongres VIII dan Struktur Komunitas IPB Bogor, 24-
Seminar Nasional Serangga Herbivora 25 Januari 2012
Perhimpunan Entomologi dan Parasitoid pada
Indonesia (PEI) Polong Tanaman
Kacang-kacangan
(Fabaceae) di
Padang
3. Seminar Nasional dan Keanekaragaman Universitas
Musyawarah Anggota dan Struktur Padjajaran
Perhimpunan Entomologi Komunitas Semut Bandung, 16-17
Indonesia Cabang pada Beberapa Februari 2011
Bandung Perkebunan Kakao
Rakyat di Sumatera
Barat
4. Seminar Nasional dan Struktur Komunitas Universitas
Rapat Tahunan Serangga Herbivora Bengkulu, 23-25
(Semirata) Dekan BKS- Penggerek Polong Mei 2010
PTN Wilayah Barat Berbagai Jenis
Bidang Ilmu-ilmu Legum Dan
Pertanian Parasitoidnya
20

G. Pengalaman Penulisan Buku


Jumlah
No Tahun Judul buku Penerbit
halaman

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Program Kreativitas Penelitian.

Padang, 10 November 2016


Pengusul,

(Dr. Hasmiandy Hamid,SP, MSi)


21

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah
Pemakaian Satuan (Rp)
(Rp)
Blender Buah 1 400.000 400.000
Botol Koleksi Buah 5 80.000 400.000
Selang Meter 20 10.000 200.000
Jerigen Buah 2 50.000 100.000
Karung Buah 2 20.000 40.000
Ember Buah 2 50.000 100.000
Timbangan Buah 1 300.000 300.000
Pipa Meter 5 30.000 150.000
Koneksi internet Bulan 3 75.000 225.000
Parang Buah 1 60.000 60.000
Kotak Kaca Buah 2 400.000 800.000
Kalkulator Buah 1 50.000 50.000
Saringan Buah 5 30.000 150.000
Sprayer Buah 1 150.000 150.000
Jaring Serangga Meter 50 30.000 1.500.000
Label Buah 1 20.000 20.000
Kapas Buah 1 30.000 30.000
Nampan Buah 2 50.000 100.000
Paku Buah 1 30.000 30.000
Kayu Meter 100 10.000 1.000.000
Tisu Buah 1 10.000 10.000
Keret Gelang Buah 1 10.000 10.000
Pinset Buah 2 50.000 50.000
Masker Buah 1 50.000 50.000
Gelas Ukur Buah 2 50.000 100.000
Sarung Tangan Buah 1 100.000 100.000
Polibag Buah 50 5.000 250.000
Pengaris Buah 1 10.000 10.000
Tali rafia Meter 20 5.000 100.000
Sub Total (Rp) 6.485.000
22

2. Bahan Habis Pakai


Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah
Pemakaian Satuan (Rp)
(Rp)
Limbah nilam Kg 10 20.000 200.000
Daun pepaya Kg 2 10.000 20.000
Air Liter 50 2.000 100.000
Pestisida sintetik Kg 5 50.000 250.000
Bibit Jagung Kg 1 40.000 40.000
Buah belimbing Kg 2 30.000 60.000
wuluh
Air bilasan beras Liter 3 10.000 30.000
Buku catatan Buah 4 10.000 40.000
Pena Buah 10 5.000 50.000
Kertas A4 Rim 2 35.000 70.000
Sub Total (Rp) 860.000

3. Biaya Perjalanan
Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah
Pemakaian Satuan (Rp)
(Rp)
Pembelian bibit Kali 1 50.000 50.000
Pembelian alat Kali 2 300.000 600.000
dan bahan
Transportasi Kali 50 10.000 500.000
Konsultasi Kali 5 50.000 250.000
Sub Total (Rp) 1.400.000

4. Lain-lain
Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah
Pemakaian Satuan (Rp)
(Rp)
Pembuatan Buah 3 100.000 300.000
laporan
Dokumentasi Kali 10 30.000 300.000
Komunikasi Kali 6 75.000 450.000
Sub Total (Rp) 1.150.000
23

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang Waktu Uraian
No Nama/NIM
Studi Ilmu (Jam/ Tugas
Minggu)

- Koordinator
penelitian
- Penanggung

jawab
penyediaan
Rahmi Eka Agroekotek- Perlindungan
1 28 alat dan
Putri nologi Tanaman
bahan
-
Penanggunga
jawab
kegiatan
- Sekretaris

penelitian
Ressy Agroekotek- Perlindungan - Penanggung
2 24
Gusmiandra nologi Tanaman jawab
penghitungan
populasi
- Bendahara
- Penanggung

Intan Agroekotek- Pemuliaan jawab


3 20
Novita Sari nologi Tanaman Penyediaan
Alat dan
Bahan
- Penanggung

Aditia Agroekotek- jawab


4 - 20
Nofrianto nologi Peminjaman
Laboratorium
24

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS ANDALAS
KANTOR PUSAT TATA USAHA, LIMAU MANIS, PADANG- 25163
Telp/PABX 0751-71181, 71175, 71086, 71699 Fax. 71085,71301
http;//www.unand.ac.id email;rektor.unand.ac.id

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA


Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Rahmi Eka Putri


NPM : 1410212072
Program Studi : Agroekoteknologi
Fakultas : Pertanian

Dengan ini menyatakan bahwa usulan ini sesuai dengan bidang PKM saya
dengan judul: Uji Efektifitas Larutan Pestisida Organik Hasil Penyulingan Nilam
Terhadap Mortalitas dan Perkembangan Hama Wereng Jagung (Peregrinus
maidis). Yang diusulkan untuk tahun anggaran 2016 bersifat original dan belum
pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan
ini, maka saya bersedia di tuntut dan di proses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya kegiatan yang sudah diterima di kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dengan sebenar-
benarnya.

Padang, 10 November 2016


Mengetahui
Ketua Jurusan, Pengusul

(Dr. Yusniwati, SP., MP) Rahmi Eka Putri


NIP. 197012172000122001 NIM. 1410212072

Anda mungkin juga menyukai