Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INOVASI PERTANIAN

IDENTIFIKASI MASALAH DAN IDENTIFIKASI INOVASI


TANAMAN SERAI WANGI (Cymbopogon nardus)

Oleh:
KELOMPOK VII
1. Wahyu Fikriansyah (01.02.19.096)
2. Wanda Nurtia (01.02.19.097)
3. Wulan dari Yunaidi (01.02.19.098)
4. Yulia Devi sari (01.02.19.099)

PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERKEBUNAN PRESISI


JURUSAN PERKEBUNAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MEDAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2021
A. Latar Belakang
Serai wangi (Cymbopogon nardus) merupakan salah satu jenis tanaman yang
menghasilkan minyak atsiri. Tanaman serai wangi tergolong kedalam tanaman
perkebunan sebagai penghasil minyak atsiri dari kelompok Grainae atau lebih
dikenal dengan rerumputan. Tanaman serai wangi merupakan tanaman yang biasa
dimanfaatkan bagian daunnya untuk disuling sehingga dapat menghasilkan
minyak atsiri yang dikenal dengan nama citronella oil.
Citronella oil merupakan senyawa aktif yang terdapat pada tanaman serai
wangi. Minyak atsiri memiliki kandungan rata-rata 0,7 % (berkisar antara 0,5%
pada musim hujan serta mencapai 1,2% pada musim kemarau). Hasil dari
penyulingan minyak serai wangi yaitu berwarna kuning kepucatan. Senyawa aktif
yang paling utama dihasilkan pada minyak atsiri yaitu senyawa aldehidehid
berkisar antara 30- 45%, senyawa alcohol sitronelol dan geraniol berkisar antara
55-65% dan senyawa lain seperti geraniol, nerol, metal, sitral, heptono dan
dipentena (Khoirotunnisa, 2008).
Minyak atsiri memiliki dua senyawa penting yang dapat dimanfaatkan sebagai
bahan utama untuk pembuatan produk seperti parfum, sabun, kosmetik dan juga
biasa digunakan untuk pembuatan insektisida, nematisida, anti bakteri, anti jamur
serta hama gudang (Swasono et al., 2015).
Indonesia memiliki 2 jenis serai wangi yang banyak dibudidayakan yaitu jenis
Mahapengiri dan Lenabatu. Jenis Mahapengiri bisa kita kenal dengan bentuk daun
yang lebih pendek dan lebih luas dari pada jenis Lenabatu. Serai wangi jenis
Mahapengiri memiliki hasil kandungan minyak yang lebih tinggi serta kualitas
lebih baik, yang mana maksudnya hasil dari kandungan geraniol dan
sitronellalnya lebih tinggi dari jenis Lenabatu.
Dalam melakukan budidaya tanaman serai wangi, petani mangalami berbagai
permasalahan yang harus dihadapi dari hulu hingga hilir. Maka dari itu kami
membuat rancangan inovasi yang dapat membantu petani mengetasi permasalahan
yang sedang terjadi.
B. Identifikasi Masalah Petani Serai Wangi (Cymbopogon nardus)
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka masalah
petani serai wangi yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Petani belum memaksimalkan penggunaan teknologi pengolahan dan


peralatan penyulingan sehingga produktivas tidak maksimal.

2. Petani tidak memanfaatkan limbah serai wangi untuk diolah menjadi produk
sehingga terjadi pembusukan dan mengeluarkan bau tidak sedap.

3. Kurangnya keterampilan petani dalam mengolah serai wangi menjadi produk


yang dapat meningkatkan nilai ekonomis.

4. Sulitnya pemasaran hasil produksi serta belum dapat menyesuaikan hasil


produksi sesuai dengan kebutuhan pasar.

5. Pengaruh pemupukan dan jarak tanam terhadap pertumbuhan tanaman serai


wangi.

6. Dampak Penyakit bercak cokelat terhadap produktifitas tanaman serai wangi.

7. Kurangnya pengetahuan petani tentang manfaat dan kandungan serai wangi.


C. Identifikasi Inovasi
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka dibuatlah
rencana inovasi pertanian serai wangi guna membantu menyelesaikan
permasalahan petani adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan handsanitizer dari limbah serai wangi dalam mencegah penularan
Covid-19
2. Pembuatan lilin aromaterapi serai wangi dan kulit jeruk nipis
3. Membuat essential oil dari tanaman serai wangi
4. Pembuatan fresh mouth spray dari serai wangi
5. Pembuatan karbol dari tanaman serai wangi
6. Pembuatan permen organik dari tanaman serai wangi
7. Pemanfaatan daun sereh wangi dan madu untuk pembuatan teh sereh wangi
dalam menurunkan intensitas Desmanore
8. Pengolahan limbah serai wangi sebagai pakan ternak
DAFTAR PUSTAKA

Anizah Paramitha D, dkk. (2020). Uji Daya Tolak Lilin Aromaterapi Minyak
Atsiri Serai (Cymbopogon citratus) terhadap Nyamuk Aedes aegyti.
BALABA Vol. 16, 21-28.
Qurrotul A’yun, dkk. (2020). Analisis Rendemen Minyak Atsiri Serai Wangi
(Cymbopogon nardus (L.) pada Beberapa Varietas. Jurnal Pertanian
Presisi Vol. 4, 160-173.
Fifi Harmely, C. D., & Sukri, W. (14). FormulasiI dan Evaluasi Sediaan Edible
Film dari Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum americanum L.) sebagai
Penyegar Mulut. Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 1(1), 38-47.
Fitra, d. (2020). Pemanfaatan Limbah Serai Wangi Sebagai Pakan Ternak dan
Pupuk Organik . Jurnal Ilmiah Pengabdian pada Masyarakat. 2(1):16-23,
16-23.
Isy Royhanaty, dkk. (2018). Manfaat Minuman Serai (Cymbopogo citrus) dalam
menurunkan Intensitas Dismenore. Jurnal SMART Kebidanan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Semarang Vol. 5 No.1, 37-
46.
Retno H Setiati, dkk. (2021). Sistem Informasi Komoditas Sereh Wangi Realtime
Berbasis Mobile Website. 410-420.
Trianah, Y. (2019). SOSIALISASI PEMBUATAN HANDSANITIZER SERAI
WANGI DI KELURAHAN BATU URIB KECAMATAN
LUBUKLINGGAU UTARA II KOTA LUBUKLINGGAU. JPM Vol. 2
No. 1, 98-106.
Wijayanti, Y. R. (2014). Metode Mengatasi Bau Mulut. Cakradonya Dent J 2014;
6(1), 619-677.
Zulkifli, dkk. (2020). Pembuatan Karbol Berbahan Organik Extra Sereh Untuk
Kebutuhan Rumah Tangga . 132-142.

Anda mungkin juga menyukai