Anda di halaman 1dari 5

Deskripsi Sereh

Sereh adalah rumput-rumputan yang dimanfaatkan secara luas sebagai rempah-rempah


bumbu dapur. Saat ini, penggunaannya sebagai rempah-rempah meluas dan dapat dijumpai di
Thailand, Vietnam, Malaysia, Kamboja, dan Indonesia. Di masyarakat, sereh juga dimanfaatkan
sebagai obat, meskipun instensitasnya tidak seperti pemanfaatan sereh sebagai rempah.
Penggunaan sereh sebagai rempah dan herba berkhasiat obat juga dijumpai pada masyarakat
yang tinggal di Afrika dan Amerika. Sereh adalah salah satu rempah penting di Indonesia
(Hamid & Djisbar, 1989). Sereh adalah anggota dari family Poaceae. Tumbuhan ini diduga asli
dari kawasan India Selatan dan Sri Lanka. Sereh tumbuh dalam rumpun yang dapat tumbuh
lebat, terutama dalam tanah berpasir subur di kawasan tropik dengan curah hujan yang sedang-
tinggi. Tanah berpasir, gembur, dan tidak keras sangat diperlukan oleh sereh dalam pertumbuhan
dan perkembangbiakan vegetatifnya. Meskipun demikian, sereh termasuk tanaman yang mudah
tumbuh di lahan-lahan kebun. Sereh dapat tumbuh pada daerah yang kurang subur dalam
lingkungan tropik. Pada daerah dengan curah hujan yang cukup sampai tinggi, sereh dapat
dipanen beberapa kali dalam setahun.
Sereh adalah tumbuhan perennial yang selalu hijau sepanjang tahun (evergreen
perennials). Daun sereh menyerupai daun rumput dengan warna hijau terang dengan pingir daun
tajam. Sereh tumbuh membentuk rumpun yang rapat, tumbuh dari batang rimpang yang ada di
dalam tanah dan dapat tumbuh mencapai lebar 1 meter. Pertumbuhan vegetatif sereh dilakukan
dengan munculnya tunastunah yang dapat dipisahkan dari rumpun induknya. Tunas sereh cepat
berkembang biak membentuk rumpun, terutama pada lingkungan yang kaya nutrisi dan dengan
aerasi udara yang baik. Sereh termasuk tumbuhan yang cepat tumbuh (fast growing plant), dan
dengan demikian menjadi pilihan bagi perbaikan lapisan tanah. Meskipun sereh dapat tumbuh
secara liar, terdapat beberapa jenis hama yang menjadi ancaman dari sereh. Hama dan penyakit
yang sering menyerang tanaman sereh adalah penyakit bintik mata yang disebabkan oleh
organisme Helminthosporium, serangan fungi Curvularia andropogonis, kumbang Sesamia
inferens, Aphid Sipha flava, dan Nematoda akar. Selain itu, tanaman juga dapat terserang
klorosis (Nethsingha & Paskaranathan, 1976).
Tanaman serai merupakan tanaman herbal yang relatif umum dijumpai ditanam di
pekarangan rumah. Tanaman serai memiliki lebih dari satu spesies, salah satunya adalah serai
wangi (Cymbopogon sp.). Serai wangi merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri
yang dikenal dengan nama citronella oil yang mengandung 2 senyawa penting yang dapat
menjadi bahan utama untuk pembuatan ester untuk parfum dan kosmetik yaitu senyawa
sitronellal dan geraniol. Citronella oil juga digunakan sebagai bahan untuk pembuatan
insektisida, nematisida, anti jamur, anti bakteri, hama gudang maupun jamur kontaminan
lainnya. Serai wangi juga merupakan tanaman obat yang dapat berkhasiat sebagai obat sakit
kepala, batuk, nyeri lambung, diare, penghangat badan, penurun panas dan pengusir nyamuk
(Fauzi, 2009).

Ekonomi Sereh
Beberapa kultivar dari cymbopogon, berdasarkan asal dan karakter minyak yang
dikandungnya di budidayakan di berbagai kawasan dunia untuk dikomersialkan. Sereh India
barat (WestIndian lemongrass atau C. citratus) adalah rempah penting yang digunakan secara
luas pada seni memasak di negara-negara Asia Timur. Indian lemon grass (C. flexuosus) banyak
digunakan sebagai bahan parfum (Aggarwal et al., 2001). Minyak atsiri dari sereh Indonesia
yang diperdagangkan dikenal dengan sebutan Java citronella Oil”. Penemuan cairan hasil
destilasi dari sereh pertama kali dijumpai di Filipina abad ke 7. Sereh kemudian menjadi terkenal
dan menyebar ke seluruh dunia. Pada tahun 1799, sereh dilaporkan diintroduksi ke Jamaica. Pada
tahun 1917, Sereh pertama kali di tanam oleh Hood. Nilai manfaat sereh semakin
dipertimbangkan penting sehingga pada tahun 1942, sebuah upaya kultivasi besar-besaran
dilakukan di Florida oleh US Sugar cultivation (Nethsingha & Paskaranathan, 1976).

Manfaat
Manfaat dari tanaman serai tidak dapat disepelekan. Tanaman serai dapat hidup dalam
kondisi ekstrim seperti tanah yang miskin hara, tanah basa, lereng terjal, dan hutan yang
terdegradasi. Akarnya mampu menahan tanah sehingga banyak direkomendasikan sebagai
tanaman pencegah erosi. Tanaman ini termasuk dalam daftar klasifikasi tanaman pelindung tanah
atau tanaman konservasi lahan. Tanaman serai wangi dibudidayakan untuk mengambil minyak
atsirinya karena memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Harga setiap kg mencapai Rp.
150.000,- dimanfaatkan sebagai bahan baku parfum dan obat (Waluyo et al, 2012). Sereh
mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia karena mengandung minyak esensial,
bahan aktif, mineral, vitamin dan anti oksidan penting bagi tubuh. Pada setiap 100 gr berat basah
dari Sereh mengandung 99 K.kalori dan tanpa kandungan kolesterol. Komponen kimia dari
Sereh adalah sitral atau lemonal, sebuah aldehida yang berperan dalam bau unik serasa jeruk.
Sitral juga mempunyai sifat anti-mikroba dan anti-jamur.
Bahan sereh yang telah dikeringkan dilaporkan mengandung setidaknya 35 komponen,
antara lain adalah sebanyak 16 jenis monoterpenes, Sembilan jenis sesquiterpenes dan empat
jenis komponen nonterpeni. Monoterpenes utama meliputi citronellal, geraniol, ã-terpineol dan
cis-sabinene hydrate (3.8%). Sesquiterpenes yang dijumpai antara lain adalah (E)-nerolidol, â-
caryophyllene and germacren-4-ol. (Mahalwal et al., 2003) Selain sitral, sereh juga mengandung
minyak esensial seperti myrcene, citronellol, methyl heptenone, dipentene, geraniol, limonene,
geranyl acetate, nerol, dan masih banyak lainnya. Komponen-komponen tersebut sangat berperan
penting dalam mengatasi iritasi, bertindak dan mempunyai sifat sebagai insektisida, anti fungi
dan antiseptik. Daun dan batang sangat penting dalam produksi folic acid (100 g daun dan batang
memberikan kontribusi sebesar 75 µg atau 19% RDA). Sereh juga mengandung Folat yang
berperan penting dalam pembelahan sel dan sintesis DNA. Herba ini juga kaya akan vitamin-
vitamin esensial seperti pantothenic acid (vitamin B5), pyridoxine (vitamin B-6) dan thiamin
(vitamin B-1). Vitamin-vitamin tersebut sangat diperlukan bagi tubuh. Sereh kaya akan anti
oksidan yang bermanfaat bagi tubuh. Sereh kaya akan mineral dan menjadi sumber minyak
penting, seperti misalnya kalium, seng, kalsium, besi, mangan, tembaga dan magnesium. Kalium
adalah komponen utama penyusun sel dan cairan tubuh yang berperan dalam tekanan darah.
Mangan dalam tubuh digunakan sebagai ko-faktor untuk enzim superoxide dismutase.
Sereh banyak dijumpai pada seni kuliner bangsa-bangsa Asia Timur. Daun dan batang
segar ataupun kering digunakan sebagai bumbu dalam berbagai masakan. Di Asia Tenggara,
sereh banyak digunakan di Malaysia, Thailand, Filipina, dan Indonesia untuk berbagai jenis
masakan, seperti sup, Tom yum, kari, dan masakan lainnya. Aroma yang kuat akan didapatkan
dari daun dan batang yang dihancurkan karena keluarnya minyak esensial dari tanaman sereh.
Sereh adalah materi yang bersifat menyegarkan. Citral adalah komponen yang digunakan dalam
sintesis vitamin A. Sereh adalah salah satu bahan campuran minuman. Sereh bermanfaat dalam
kesehatan sistem pencernaan. Minyak sereh jika digunakan dalam aromaterapi akan berfungsi
dalam revitalisasi tubuh dan mengurangi gejala-gejala dan sakit kepala (pusing) dan penyakit-
penyalit terkait stress. Minyak sereh digunakan secara luas oleh terapis dalam pemijatan dan
terapi otot serta toner kulit (Barber & Hall, 1950; Negrelle & Gomes, 2007).

Jenis-Jenis Serai
Berdasarkan manfaatnya terdapat dua jenis serai, yaitu serai wangi dan serai dapur.
- Serai wangi atau serai sitronela (Cymbopogon Nardus Redle)
Merupakan tanaman yang tumbuh di sepanjang tahun (perennial) pada daerah tropis
dengan suhu udara 18-250C. Serai wangi memiliki daun yang lebih panjang dan ramping
dari serai bumbu, bentuk daunnya melengkung sampai menyentuh daun, dan warna
batangnya merah keunguan, hingga disebut serai merah. Serai wangi memiliki kandungan
utama yaitu Citronela yang menghasilkan wangi seperti minyak telon jika diremas. Serai
wangi dimanfaatkan sebagai minyak atau parfum dan memiliki nilai jual yang tinggi.
- Serai Dapur (Cymbopon Citratus DC)
Merupakan jenis serai yang biasa dijadikan sebagai bahan bumbu masakan, sehingga
sering disebut serai dapur. Serai dapur memiliki batang yang tegak dan bentuk pangkal
batang lebih besar dan berisi, daun yang kurang melengkung dan lebih pendek dari serai
wangi, batang serai berwarna hijau, dan pangkal batangnya berwarna putih. Serai dapur
memiliki kandungan utama yaitu sitral dan memiliki aroma mirip lemon jika dimemarkan
dan diremas. Kandungan Citral yang tinggi sangat tidak disukai oleh nyamuk, sehingga
serai dapur ini dapat digunakan sebagai pengusir nyamuk.

Sumber :
Sopacua, Barba N.H. 2016. Pengaruh Pemupukan dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Serai Wangi (Cymbopogon citratus). Jurnal Triton. 7 (1)

Salman, dll. 2021. Pengaruh Beberapa Jenis Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Serai Wangi (Cymbopogon nardus (L.) Rendle). Jurnal Sains Agro. 6 (1)

Hakim, Luchman. 2015. Rempah dan Herba Kebun-Pekarangan Rumah Masyarakat:


Keragaman, Sumber Fitofarmaka dan Wisata Kesehatan-kebugaran. Yogyakarta: Diandra
Creative
Rohman, Abdur. 2020. Ensiklopedia Serai. Yogyakarta : Karya Bakti Makmur Indonesia

Anda mungkin juga menyukai