Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Melati (Jasminumsambac, Ait.) merupakanbunga yang


terkenalkarenabaunya yang harum. Di Indonesia,
pohonbungamelatiseringdijumpai di
perkaranganrumahatausebagaipembataspagar.
Bungamelatimemilikibanyakmanfaatdansudahdigunakanuntukberbagaikep
erluansejakjamandahulu.Baunya yang
wangimenjadikanbungamelatisebagaibungan yang wajibuntukhajatandan
ritual-ritual tertentu.Dari yang berbauadat, agamis,
hinggamistis.Melatimerupakantanamanperdu, berbatangtegakmerayap,
hidupmenahun.Melatitumbuhbaik di iklimpanas tropic,
kondisitanahringan, porus,
berpasirsampaiagakliat.Bungamelatiberukurankecil,
umumnyaberwarnaputih, petala (mahkotabunga)
selapisataubertumpuk.Daunbentukmembulat.Padabungamelatiterkandungb
eberapakandungan, sepertiminyaketeris (zatpembau), indole, Linalcohol,
Asetatbenzilic, Alkoholbenzilic, Livalylacetaat, Jasmon.
Minyak atsiri yang juga disebut minyak eteris merupakan minyak
yang mudah menguap dengan komposisi yang berbeda-beda sesuai sumber
penghasilnya. Minyak atsiri bukan merupakan zat kimia tunggal murni,
melainkan merupakan campuran zat-zat yang memiliki sifat fisika dan
kimia berbeda-beda (Lutony dan Rahmayanti, 2000).

Di Indonesia pemakaian bunga melati dalam jumlah yang besar


biasanya digunakan sebagai pewangi teh (Effendi, K. et al., 1995) untuk
mengurangi rasa asli daun teh. Kebutuhan melati dari pabrik industri teh
wangi berkisar 2 – 6 ton per hari (Wuryaningsih S. dan Satsiyati, 1995).
Pabrik teh tidak mampu menyerap seluruh produksi melati pada saat panen
raya. Industri lain yang menggunakan melati sebagai bahan baku seperti
industi minyak wangi jasmine, sabun, cat, tinta, karbol, semir sepatu, kain

1
dan pestisida. Industri-industri tersebut diharapkan dapat menyerap dan
meningkatkan harga melati. Jenis melati yang mengeluarkan aroma harum
dan banyak dimanfaatkan sebagai pewangi diantaranya adalah Jasminum
sambac dan Jasminum officinale (Wuryaningsih, 1994).

Bunga melati yang disuling untuk diambil minyak atsirinya banyak


digunakan dalam industri parfum, sabun, kosmetik, farmasi dan penyegar
ruangan. Jenis melati yang digunakan untuk produksi parfum di India
adalah Jasminum auriculatum, Jasminum grandiflorum dan Jasminum
sambac (Gupta and Chandra, 1957). Di Negaranegara Perancis, Mesir dan
Monako minyak melati digunakan sebagai bahan bermutu tinggi
(Guenther, 1952).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana taksonomi, organoleptik, dan kandungan kimia beserta
kegunaan pada biji alpukat?
2. Bagaimana proses perhitungan penetapanan susut pengeringan dan
rendemen pada biji alpukat?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui beberapa hal diantaranya yaitu Taksonomi,
Oganoleptik, Susut pengeringan, Rendemen dan Kegunaan dan Dosis yang
sebagaimana berdasarkan literatur pada biji alpukat yang didapat juga
untuk mengetahui akan pengaruh kadar air dan sinar matahari pada proses
pengeringan terhadap bungamelati. Untuk mengetahui peranan
bungamelati sebagai minyak atsiri.

1.4 Manfaat
Penulis makalah ini dapat memberikan baik kepada Mahasiswa/i, Dosen
dan Penulis itu sendiri :
1. Bagi Mahasiswa/i, sebagai bahan bacaan yang dapat memperluas
wawasan pengetahuan.
2. Bagi Dosen, sebagai bahan masukkan terhadap materi terkait yang
akan diajarkan didepan kelas.

2
3. Bagi Penulis, mendapatkan pengetahuan tentang materi“PROSES
PEMBUATAN SIMPLISIA BUNGA MELATI
(Jasminumsambac, Ait)”.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

SIMPLISIAmenurut Departemen Kesehatan RI adalah bahan alami yang


digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan proses apapun dan kecuali
dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang telah dikeringkan (Departemen
Kesehatan RI : 1989).

Melati merupakan tanaman bunga hias berupa perdu berbatang tegak yang hidup
menahun. Melati merupakan genus dari semak dan tanaman merambat dalam
keluarga zaitun (Oleaceae). Terdiri dari sekitar 200 spesies tumbuhan asli daerah
beriklim tropis dan hangat dari Eurasia, Australasia dan Oseania. Melati secara
luas dibudidayakan untuk aroma khas bunga mereka. Di Indonesia, salah satu
jenis melati dijadikan sebagai "puspa bangsa" atau simbol nasional yaitu melati
putih (Jasminum sambac), karena bunga ini melambangkan kesucian dan
kemurnian, serta dikaitkan dengan berbagai tradisi dari banyak suku di negara ini.
Bunga ini merupakan suatu keharusan hiasan rambut pengantin dalam upacara
perkawinan berbagai suku di Indonesia, terutama suku Jawa dan Sunda. Jenis lain
yang juga populer adalah melati gambir (J. officinale). Di Indonesia nama melati
dikenal oleh masyarakat di seluruh wilayah Nusantara. Nama-nama daerah untuk
melati adalah Menuh (Bali), Meulu atau Riwat (Aceh)[1], Menyuru (Banda), Melur
(Gayo dan Batak Karo), Manduru (Menado), Mundu (Bima dan Sumbawa) dan
Manyora (Timor), Melati Salam (UMI), Malete (Madura) serta Beruq-
beruq(Mandar).

Di Italia, melati casablanca (Jasminum officinalle), yang disebut Spanish Jasmine


ditanam tahun 1692 untuk dijadikan parfum. Tahun 1665 di Inggris
dibudidayakan melati putih (J. sambac) yang diperkenalkan oleh Duke Casimo de
Medici. Dalam tahun 1919 ditemukan melati J. parkeri di kawasan India Barat
Laut yang kemudian dibudidayakan di Inggris pada tahun 1923.

Di antara 200 jenis melati yang telah diidentifikasi oleh para ahli botani, baru
sekitar 9 jenis melati yang umum dibudidayakan dan terdapat delapan jenis melati
yang potensial untuk dijadikan tanaman hias. Sebagian besar jenis melati tumbuh
liar di hutan-hutan karena belum terungkap potensi ekonomi dan sosialnya.
Tanaman melati termasuk suku melati-melatian atau Oleaceae.

3
Jenis-jenis melati di antaranya adalah:

 Jasminum elongatum (Berg.) Willd. (melati hutan: gambir, poncosudo; syn. J.


multiflorum Bakh. non (Burm.f.) Andr.).
 Jasminum mensyi (Jasminum primulinum, melati primrose).
 Jasminum multiflorum (Burm.f.) Andr. (Star Jasmine, syn. J. pubescens Willd.).
 Jasminum officinale (melati casablanca, Spanish Jasmine) sinonim dengan J.
floribundum = Jasmine grandiflorum). Perdu setinggi 1,5 meter.
 Jasminum parkeri Dunn. (melati pot).
 Jasminum revolutum Sims. (melati italia)
 Jasminum rex (melati raja, King Jasmine).
 Jasminum sambac (L.) Aiton (melati putih, puspa bangsa)
 Jasminum simplicifolium (melati australia, J. volibile, melati bintang). Melati
hibrida. Bunga berwarna merah muda dan harum.

Bunga melati bermanfaat untuk bunga tabur, bahan industriminyak wangi,


kosmetika, parfum, farmasi, penghias rangkaian bunga dan bahan
campuran atau pengharum teh, seperti teh melati yang populer di
Indonesia.

 Bunga dan daun-daun dari beberapa spesies melati digunakan untuk


mengurangi atau menghentikan keluarnya susu ibu[2][3], dalam rupa bunga
yang diremukkan atau tapal daun-daunan yang ditempelkan di atas buah
dada[4].
 Tapal daun-daun dari beberapa jenis melati dipakai untuk mengobati bisul
dan sakit kulit. Daun-daun ini juga digunakan sebagai obat kumur untuk
mengobati seriawan dan pembengkakan gusi. Air rendaman bunga yang
telah bermalam digunakan sebagai penyegar untuk mencuci muka.[4]
 Ekstrak akar beberapa jenis melati dimanfaatkan sebagai penurun demam.
Rebusan akar melati atau rendaman bunganya dipakai untuk mengatasi
radang peparu, bronkitis, dan juga asthma. Akar yang ditumbuk dijadikan
tapal untuk menyembuhkan keseleo atau patah tulang. Tingtur (ekstrak
dalam alkohol) akar J. sambac memiliki khasiat kuat sebagai penenang
(sedativa), anestetik, dan penyembuh luka.[4]

Minyak atsiri merupakan minyak dari tanaman yang komponennya secara


umum mudah menguap sehingga banyak yang menyebut minyak terbang. Minyak
atsiri disebut juga etherial oil atau minyak eteris karena bersifat sepeti eter. Dalam
bahasa internasional biasa disebut essential oil (minyak essen) karena bersifat
khas sebagai pemberi aroma/bau (esen). Definisi ini dimaksudkan untuk
membedakan minyak lemak dengan minyak atsiri yang berbeda tanaman
penghasilnya.
Sifat minyak atsiri sendiri antara lain :

4
1. Dapat didestilasi.
2. Tidak meninggalkan noda.
3. Tidak tersabunkan.
4. Tidak tengik.
5. Tidak mengandung asam.

Dalam tanaman, keberadaan minyak atsiri bisa di berbagai tempat antara lain :

 Dalam rambut kelenjar seperti Labiatae, misal: kumis kucing, mentha.


 Di dalam sel-sel parenkim seperti Piperaceae, misal: merica
 Pada tabung minyak seperti Umbelliferae, misal: adas.

Sedang cara pembentukan minyak atsiri dalam tanaman antara lain langsung dari
protoplasma, dekomposisi dari resin ataupun dengan cara hidrolisis dari glikosida
tertentu.Bila minyak atsiri baru saja didestilasi, umumnya tidak berwarna atau
berwarna pucat. Penyimpanan dalam jangka waktu lama yang tidak terkontrol
dapat menyebabkan minyak menjadi berwarna, mulai dari kuning tua hingga
coklat. Untuk menghindari kerusakan seperti itu dapat diatasi dengan perlakuan
seperti :
 Disimpan pada wadah tertutup rapat.
 Terlindung dari cahaya.
 Di tempat yang kering.
 Di tempat yang sejuk.
 Disimpan penuh dalam wadah

Pada bagian tanaman, minyak atsiri terkandung dominan misalnya :

 Di tumbuhan Rosa sinensis, pada petala bunga.


 Cinamomum, pada korteks dan daun.
 Foeniculi vulgare, pada perikap buah.
 Labiatae, pada rambut kelenjar.
 Citrus, pada kulit buah.

5
Bagi tanaman penghasil minyak, minyak atsiri berfungsi sebagai insect
repellant (mengusir serangga/parasit lain) dan insect attractant (menarik). Dalam
beberapa hipotesis dapat disimpulkan bahwa tumbuhan akan memproduksi
minyak atsiri secara maksimal jika kondisi tumbuh dalam keadaan susah,
misalnya akar tanaman sulit mendapat air, struktur tanah berkapur atau jarang
nutrisi makanan, dan sebagainya. Kondisi semacam itu membuat tanaman
berusaha untuk memproduksi minyak atsiri agar tetap toksik terhadap serangan
serangga maupun parasit lain.
Sebagian besar minyak atsiri mempunyai sifat fisika kimia sebagai berikut :

1. Bau khas.
2. Tidak larut dalam pelarut air, larut dalam eter, kloroform, dan pelarut
organik lain.
3. Sebagian komponen kandungan minyak mudah menguap.
4. Yang mengandung fenol dapat membentuk garam
5. Dapat membentuk kristal.

Kandungan kimia semua minyak atsiri merupakan senyawa campuran dan


tidak pernah dalam bentuk tunggal, misal minyak kapulaga mengandung 5
komponen besar seperti cineol, borneol, limonen, alfa-terpinilasetat dan alfa
terpinen. Jika diuraikan, cineol berbau sedap tapi pedas seperti minyak kayu putih.
Borneol berbau kamper seperti kapur barus, limonen harum seperti jeruk keprok,
alfa-terpinilasetat berbau jeruk purut, sedang alfa terpinen berbau jeruk citrun.
Nah, campuran dari kelima komponen itulah yang membuat aroma khas kapulaga.
Dari semua jenis minyak atsiri sebenarnya tersusun dari jalur biosintesis metabolit
sekunder :

 Asetat- mevalonat untuk golongan terpenoid.


 Jalur sikimat-fenil propan untuk golongan aromatik.

Contoh kerangka minyak atsiri :


1. Monoterpen yaitu :
a. Asiklis.
b. Siklis

6
2. Seskuiterpen.
3. Senyawa fenil propanoid

Cara penyarian minyak atsiri ada beberapa metode tergantung dari jenis dan
sifat dari bahan baku dan minyak atsirinya. Beberapa metode umum yang biasa
digunakan antara lain :
1. Destilasi (air, uap dan air-uap)
2. Pengepresan
3. Ekstraksi
4. Enfleurasi
5. Hidrolisis glikosida tertentu.

7
BAB III

METODE KERJA

3.1 Alat dan Bahan


Alat : Baskom, Timbangan, Blender dan KainHitam
Bahan :BungaMelati.

3.2 Prosedur Pembuatan Simplisia Pada BungaMelati Sebanyak 1,5 kg


Beserta Dokumentasi

1. Proses Pembuatan Simplisia BungaMelatiSebanyak 1,5 kg.


a. Pemanenan
Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan
harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat
yang digunakan dipilih dengan tepat untuk mengurangi terbawanya
bahan atau tanah yang tidak diperlukan.Padabungamelati, waktu
yang
bagusdalampemanenanadalahketikabungamelatimasihkuncup.Karen
apadasaatitukandunganminyakatsirididalamnyamasihbanyak.

b. Penyortiran (segar)
Pernyortiran segar dilakukan setelah selesai panen dengan
tujuan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing,
bahan yang tua dengan yang muda atau bahan yang ukurannya lebih
besar atau lebih kecil. Proses penyortiran pertama bertujuan untuk
memisahkan bahan yang busuk atau bahan yang muda dan yang tua
serta untuk mengurangi jumlah pengotor yang ikut terbawa dalam
bahan.

8
c. Penimbangan (ke-1)
Untuk mengetahui berat awal pada bahan yang akan
digunakan sebelum proses pencucian.

d. Pencucian
Pencucian bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoran
dan mengurangi mikroba-mikroba yang melekat pada bahan.
Pencucian harus segera dilakukan setelah panen karena dapat
mempengaruhi mutu bahan. Pencucian menggunakan air bersih
seperti air dari mata air, sumur atau PAM. Penggunaan air kotor
menyebabkan jumlah mikroba pada bahan tidak akan berkurang
bahkan akan bertambah. Pada saat pencucian perhatikan air cucian
dan air bilasannya, jika masih terlihat kotor ulangi pencucian atau
pembilasan sekali atau dua kali lagi. Perlu diperhatikan bahwa
pencucian harus dilakukan dalam waktu yang sesingkat mungkin
untuk menghindari larut dan terbuangnya zat yang terkandung dalam
bahan.

e. Pengeringan
Pengeringan adalah suatu cara pengawetan atau pengolahan
pada bahan dengan cara mengurangi kadar air, sehingga proses
pembusukkan dapat terhambat. Dengan demikian dapat dihasilkan
simplisia terstandar, tidak mudah rusak dan tahan disimpan dalam
waktu yang lama dalam proses ini, kadar dan reaksi-reaksi zat aktif,
dalam bahan akan berkurang, sehingga suhu dan pengeringan perlu
diperhatikan. Suhu pengeringan tergantung pada jenis bahan yang
dikeringkan.Padabungamelatiini, pengeringan di lakukandengancara
di jemur di
bawahsinarmataharidanpadabagianataswadahtempatbungamelatidila

9
pisiolehkainhitam.
Kainhitaminiberfungsiuntukmengurangikadarminyakatsiri yang
terkandulhilang.

f. Simplisia
Rajangan 1,5 kg diblender agak menjadi serbuk.

h. Penimbangan (ke-2)
Untuk mengetahui berat akhir pada bahan yang akan
digunakan setelah menjadi serbuk.

i. Pengemasan
Pengemasan dapat dilakukan terhadap simplisia yang sudah
dikeringkan. Jenis kemasan yang digunakan dapat berupa plastik,
kertas maupun karung goni. Persyaratan jenis kemasan yaitu dapat
menjamin mutu produk yang dikemas, mudah dipakai, tidak
mempersulit penanganan, dapat melindungi isi pada waktu
pengangkutan, tidak beracun dan tidak bereaksi dengan isi dan kalau
boleh memiliki bentuk sdan rupa yang menarik. Berikan label yang
jelas pada tiap kemasan tersebut yang isinya menuliskan : nama
bahan, bagian dari tanaman, bahan yang digunakan, tanggal
pengemasan, nomer/kode produksi, nama/alamat penghasil, berat
bersih dan metode penyimpanan.

j. Penyimpanan
Penyimpanan simplisia dapat dilakukan diruang biasa (suhu
kamar) ataupun diruang berAC. Ruang tempat penyimpanan harus
bersih, udaranya cukup kering dan berventilasi.

10
2. Dokumentasi (I)
Lokasipembelian :
Jl. Sudirman No.15 (Samping Rs.Salak)
HP: 0858903973

Proses pembelian bahan dan penimbangan

Dokumentasi (II)

1kg bunga melati

11
997 gramBunga melati (Setelah di sortasi basah)

Proses pencucian dengan air mengalir

12
Proses pengeringan

Proses Sortasi Kering

Proses penghalusan dan pengemasan rajangan

13
BAB IV
PEMBAHASAN

IV.1. Taksonomi BungaMelati


Klasifikasi BungaMelati
Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Oleales

Famili : Oleaceae

Genus : Jasminum

Spesies : Jasminumsambac, JasminumMultiflorum,


JasminumOfficinale, Jasminum Rex, JasminumMensyidll.

IV.2. Deskripsi BungaMelati

Morfologi Bunga Melati - Melati merupakan tanaman hias yang menjadi


lambang pesona bunga Indonesia, berbunga putih mungil dengan aroma
khas yang memberi kesan romantis. Tanaman melati bisa tumbuh dari
mulai dataran rendah sampai ketinggian 1500 meter di atas permukaan
laut.
Mahkota bunga bervariasi dari tunggal hingga yang bersusun seperti
bunga mawar kecil. Warna bunga umumnya putih, namun beberapa
spesies ada yang berwarna kuning (J. bignoniaceum, J. fruticans, J.
humile, J.humile revolutum, J. mesnyi, J. nudiflorum, J. primulinum),
merah atau pink seperti J. besianum, Forest and Diels, maupun waktu
kuncup pink atau merah muda, namun sesudah mekar berwarna putih
seperti pada J. grandiflorum, Linn

14
Tanamannya tumbuh agak merambat berupa perdu, batangnya
lemah.Daunnya sempit dan kecil, majemuk bersirip ganjil, bertekstur halus
dan berwama hijau terang. Bunganya kecil memanjang dengan warna
merah tua atau merah gambir pada waktu kuncup dan menjadi putih
sesudah mekar. Bunganya dipetik untuk bahan pewangi teh.
Morfologi Melati Putih
Batang Melati
Menurut jenis batangnya, tumbuhan ini dapat digolongkan sebagai semak,
batangnya berkayu dengan tinggi kurang dari 5 meter. Batangnya sedikit
berbulu halus dan jarang.
Akar Melati
Melati yang termasuk tumbuhan berkayu inin memiliki akar tunggang
yang dapat menopang tanaman yang dapat tumbuh hingga ketinggian 5 M
Daun Melati
Melati putih merupakan tumbuhan dengan daun majemuk menyirip
(pinnatus), artinya daun majemuk yang anak daunnya terdapat di kanan
dan kiri ibu tangkai daun tersusun seperti sirip pada ikan. Kedudukan daun
batang (filotaksis) berjenis apposite dengan setiap buku terdapat dua
lembar daun yang berhadapan. Daunnya hanya memiliki tangkai dan
helaian saja, berbentuk ovate, pangkal daun berbentuk setengah lingkaran
sedangkan pada ujung daun sedikit meruncing, seperti daun-daun yang
biasa digambarkan. Pinggir daun tidak rata dan sedikit bergelombang.
Permukaan daun agak berkerut seperti daun jambu biji dengan pertulangan
daun menyirip mengikuti bangun daun yang oval. Jadi terkesan
pertulangan daunnya agak melengkung

IV.3. OrganoleptikBungaMelati
Bentuk :Lonjong
Warna :Putih
Rasa : Tidak Berasa
Bau : Khas Aromatik

15
IV.4. Konversi Dosis Rata-Rata Tanaman Jeruk Medan
Diketahui : 4,5 g 4,2 g 4,0 g 4,5 g 4,0 g
4.0 g 4,3 g 4,3 g 4,0 g 4,0 g
4,1 g 4,2 g 4,1 g 4,1 g 4,0 g
4,0 g 4,0 g 4,0 g 4,0 g 4,2 g

Rata-rata : 4,1 gram


Ditanya : Berapa konversi dosis terhadap rata-rata tanaman
pada kulit jeruk medan?
Jawab : Y x 1000 gram = 4,1 gram x 260 gram
1066
Y =
1000

= 1, 066 gram

IV.5. Susut Pengeringan


Diketahui : bunga melati (sebelum disortasi basah) = 1 kg
Bunga melati (sesudah disortasi basah) = 997 g
Kulit jeruk (setelah dikeringkan) = 300 g
Ditanya : Berapakah susut pengeringannya?
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙 (𝑊)−𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 (𝑊𝑜)
Jawab : ×100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙 (𝑊)
1000 𝑔𝑟𝑎𝑚−300 𝑔𝑟𝑎𝑚
= ×100%
1000 𝑔𝑟𝑎𝑚
700
= 1000×100%

= 70%

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙 (𝑊)−𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 (𝑊𝑜)


×100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙 (𝑊)
13000 𝑔𝑟𝑎𝑚−420 𝑔𝑟𝑎𝑚
= ×100%
13000 𝑔𝑟𝑎𝑚
12580
= 15000×100%

= 83,867%

16
IV.6. Rendemen
Simplisia Rajangan
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟
: 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐴𝑤𝑎𝑙 ×100%
150 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 1000 𝑔𝑟𝑎𝑚 × 100%

= 15%
Simplisia Serbuk

IV.7. Kandungan Kimia BungaMelati

Sebelumnyakitamembahasmengenaikhasiatbungamelati,
sebaiknyakitamemahamidahuluapa yang
menyebabkanbungatersebutmempunyaikhasiat yang
sangatkrusialdanbermanfaat. Berdasarkanpenelitan yang
telahdilakukanolehlaboratorium-laboratorium, baik di Indonesia maupun
di luarnegeri, bungamelatimempunyaikandungankimiasebagaiberikut:

1. Minyakesteris
2. Indole
3. Benzelic
4. Alkoholbenzilic
5. Livalylacetaat
6. Linalcohol
7. Asetat
8. Jasmon

Kandunganzat-zatkimiatersebutbisadijadikanbahanstandarobat-
obatanbuatmengatasinyeriotot, nyerisendi, sakitkepala,
meredakanketegangansaraf,
menumbuhkangairahdansemangatsehinggabisamenekansikapapatisdankec
emasan.

IV.8. KegunaanBungaMelati

1. Mengobati Sesak Nafas

Bunga melati dipercaya dapat mengobati sesak nafas sama halnya dengan
9 manfaat daun tin bagi kesehatan dan 25 manfaat daun binahong, caranya
sangat mudah yaitu:

 Rebus 20 lembar bunga melati, garam, dan 3 gelas air secara


bersamaan

17
 Tunggu hingga rebusan air hanya tersisa untuk dua gelas
 Sesudah air rebusan dingin, saringlah air rebusan bunga melati
tersebut dan minum
 Lakukan ini dua kali sehari yaitu saat pagi dan sore

2. Mengobati Demam dan Sakit Kepala

Saat anda atau anggota keluarga mengalami demam yang tinggi jangan
panik namun segeralah mencari bunga melati untuk membuat obat herbal.
Cara:

 Siapkan segenggam bunga melati


 Remas-remas bunga melati hingga agak hancur dan rendam dalam
air
 Air bunga melati kemudian digunakan untuk mengompres dahi

Selain Bunga Melati banyak obat herbal lainnya yang dapat anda coba
untuk mengobati demam, contohnya adalah kemiri karena 4 manfaat
kemiri untuk pengobatan salah satunya adalah untuk meredakan demam.

3. Mengobati Sengatan Lebah atau Serangga

Dengan menggunakan bunga melati sengatan lebah yang sangat beracun


dapat anda sembuhkan, cara:

 Siapkan segenggam bunga melati dan remas-remas hingga halus


 Tempelkan bunga melati yang sudah halus ke bagian tubuh yang
tersengat lebah atau serangga

4. Mengobati Sakit Mata

Sakit mata seperti iritasi ataupun keluarnya belek terus menerus dari mata
dapat diobati dengan melati, cara:

 Siapkan segenggam bunga melati dan remas-remas hingga halus


 Tempelkan di dahi diatas mata
 Apabila bunga melati sudah kering segera ganti dengan yang baru

Untuk mencegah radang mata anda juga dapat mengonsumsi Vitamin A


dan Vitamin C karena manfaat vitamin A dan Manfaat Vitamin C bagi
Kesehatan salah satunya yaitu untuk membuat mata menjadi lebih kuat
dan tidak rentan akan penyakit.

5. Menurunkan Berat Badan

18
Bunga melati juga dapat menurunkan berat badan apabila dikombinasikan
dengan teh hijau karena mempunyai banyak kandungan antioksidan dan
Epigallocatechin Gallate (EGCG) yang bekerja efektif di tubuh untuk
proses pembakaran lemak dan tentunya lemak di tubuh yang menumpuk
dapat berkurang.

6. Mencegah Kolesterol

Kolestrol yang ada pada tubuh manusia ada dua jenis yaitu yang sifatnya
baik dan jahat. Kolesterol jahat atau biasa disebut dengan LDL merupakan
penyebab terjadinya penyumbatan pembuluh darah yang membuat darah
tidak bisa mengalir dengan lancar. Apabila terjadi akan merangsang
adanya serangan jantung, untuk mencegahnya anda dapat mengonsumsi
teh bunga melati untuk membuat kolesterol dalam darah turun. Manfaat
Sari kurma dan Manfaat kentang pun anda bisa coba untuk mencegah
kolesterol menyerang tubuh anda.

7. Mencegah Penuaan

Meminum satu cangkir teh bunga melati setiap hari dipercaya akan
mencegah penuaan karena bermanfaat untuk melawan radikal bebas yang
menyebabkan kerutan di kulit termasuk kulit kering.

8. Membuat Rambut Menjadi Kuat

Apabila anda mengalami kebotakan atau rambut yang secara terus


menerus rontok, anda dapat mencoba khasiat bunga melati sebagai obat
herbal untuk rambut anda. Cara:

 Siapkan 14 bunga melati, 6 daun mangkokan, 2 pandan wangi, 6


daun urang aring, 1 cangkir minyak kelapa, 50 ml minyak wijen,
10 gram kemiri, 2 bunga mawar, dan 4 liter air
 Minyak kelapa dan minyak wijen dicampur dan panaskan
 Seluruh daun lainnya dan kemiri ditumbuk hingga halus
 Bunga yang ada seluruhnya dicacah kecil-kecil
 Semua bahan yang ada kemudian dicampur dan dipanaskan diatas
api kecil selama 20 menit
 Air rebusan disaring dan didinginkan. Sesudah dingin, oleskan di
kulit kepala sambil dipijat-pijat
 Lakukan ini sehari dua kali sebelum mandi

9. Mengobati Susah Tidur

Untuk mengobati susah tidur dengan bunga melati caranya sangat mudah,
yaitu:

19
 Ambillah akar bunga melati sebanyak 1-1,5 gram dan cuci hingga
bersih
 Tumbuk akar bunga melati tersebut dan tambahkan air secukupnya
 Saring dan minum hingga habis

10. Mengobati Stress

Aroma yang ada pada teh bunga melati dipercayai dapat memberikan efek
relaksasi sama halnya dengan 13 manfaat bunga mawar untuk kesehatan
dan kecantikan sehingga stress pun dapat hilang. Oleh karena itu,
sebaiknya secara rutin mengonsumsi satu cangkir teh bunga melati untuk
membuat syaraf yang tadinya tegang menjadi tenang dan juga membuat
kulit lebih cantik setiap saat.

11. Menyeimbangkan Gula Darah

Teh bunga melati juga mempunyai khasiat menyeimbangkan gula darah


dalam tubuh manusia. Untuk penderita diabetes sebaiknya mengonsumsi
teh bunga melati tanpa menggunakan gula.

12. Mengobati Jerawat di Wajah

Jerawat di wajah pun dapat hilang dengan alami dan cepat oleh bunga
melati. Cara:

 Siapkan bunga melati 20 kuntum, asam kawak sebanyak 2 hari, 3


gram belerang dan 2 SDM air jeruk nipis
 Cuci semua bahan yang ada dan tumbuk hingga halus
 Peras bahan yang sudah ditumbuk dan tambahkan jeruk nipis
 Oleskan pada wajah yang berjerawat dua kali sehari dan diamkan
selama 10 hingga 15 menit
 Bilas wajah sampai bersih

20
BAB V
PENUTUP

Dari makalah yang sudah disusun diatas dapat disimpulkan bahwa :


1. Bungamelati mengandung minyak atsiri
2. Susut pengeringan sebelum disortasi basah sebesar 97,2%
3. Susut pengeringan setelah disortasi basah sebesar 83,867%
4. Rendemen yang didapat sebesar 3,231%
5. Konversi dosis yang didapat sebesar 1,066 gram

21
DAFTAR PUSTAKA

http://melatitaman.blogspot.co.id/2014/10/klasifikasi-nama-latin-bunga-
melati.html

(diakses 26 Maret 2016, pukul 09.00 WIB)

http://manfaat.co.id/18-manfaat-bunga-melati-untuk-kesehatan-dan-kecantikan

(diakses 26 Maret 2016, pukul 09.00 WIB)

http://skripsitipftp.staff.ub.ac.id/files/2014/12/6.-JURNAL-Adhi-Pradana-
Pinasthika.pdf

http://mipa-farmasi.blogspot.co.id/2012/04/pengertian-simplisia.html

(diakses 26 Maret 2016, pukul10.00 WIB)

22

Anda mungkin juga menyukai