ABSTRACT
Traditional medicine has always been inherent in society. most pass it on to their children and
grandchildren, in the hope of not dying replaced by modern medicine. Scrapings are the most
popular alternative medicine. This study was conducted to find out how scrapings are carried
out from the perspective of society and science, involving 50 respondents. The research method
was carried out with a qualitative approach by describing the acquisition of data obtained from
in-depth interviews through questionnaires supported by a literature review. The results showed
that 64% of people had done scrapings and chose it because it was not only cheap but also had
many benefits. In addition, from a scientific point of view, scrapings can increase tissue
temperature, dilate capillaries, improve local blood circulation, increase blood and oxygen supply
and strengthen local tissue metabolism. In addition, the red rash due to scraping is inflammation
as a form of the body's response that does not cause skin damage.
49
KLOROFIL Vol. 5 No. 1, 2021: 49 - 53 ISSN 2598-6015
bukti terkait reaksi tubuh saat melakukan kerokan yang umumnya melakukan kerokan saat merasa masuk angin,
dibahas dari sudut pandang beberapa cabang ilmu sains. kembung, mual, pusing atau nyeri badan.
Kajian ini diharapkan akan memberikan pemahaman Kerokan membawa pengaruh besar bagi tubuh,
utuh mengenai kerokan dari berbagai aspek dalam pengakuan yang diperoleh menunjukan bahwa terjadi
kehidupan. perubahan signifikan sebelum dan setelah melakukan
kerokan. Tubuh yang semula terasa sakit kembali segar
dan lega. Saran orang tua dan faktor biaya turut menjadi
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. pertimbangan masyarakat sehingga menjatuhkan pilihan
Teknik pengambilan data menggunakan observasi, pada kerokan. Masyarakat berpikir bahwa tanpa harus
wawancara dan dokumentasi. Teknik wawancara mengeluarkan banyak uang, tetapi dapat merasakan
terstruktur menggunakan angket dengan 50 responden manfaat besar bagi kesehatan. Pertimbangan dalam
yang dipilih secara acak. memilih sumber perawatan tradisional dipengaruhi oleh
biaya yang relatif murah dan masih berada dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN jangkauan masyarakat, serta dapat dilakukan sewaktu-
Hasil penelitian terkait persentase pelaku kerokan waktu dan tidak mengharuskan memperoleh tindakan
digambarkan melalui diagram lingkaran. medis (Triratnawati 2010: 72). Faktor tersebut semakin
Tidak membuat masyarakat gencar melakukan kerokan dan
36%
terus mewariskannya pada anak muda. Salah satu
Ya responden menjelaskan teknik kerokan yang telah
64%
diterapkan dalam keluarga dan diwariskan pula pada
anak cucunya, yaitu :
Ya Tidak 1. Siapkan koin atau logam tumpul bersih sebagai alat
Gambar 1. Perbandingan Persentase masyarakat yang kerokan
kerokan dan tidak kerokan. 2. Menyiapkan balsem, minyak kayu putih, atau lotion
Setiap manusia memiliki comfort zone yang tentunya yang dapat digunakan sebagai pelicin untuk
berbeda dengan individu lainnya. Seseorang akan menggurangi rasa sakit saat kerokan
memilih apa yang mereka suka dan membuatnya 3. Pelicin dioleskan pada tubuh seperti punggung atau
nyaman, sekalipun baik bagi orang lain belum tentu leher, kemudian dilakukan kerokan,
memberikan efek yang sama bagi yang lainnya. Hasil 4. Kerokan dilakukan searah dan tidak bolak balik,
penelitian menunjukkan bahwa 64% responden pernah 5. Ulangi kerokan sampai muncul ruam merah
melakukan kerokan, dan menjadikannya sebagai Penelitian ini melibatkan 50 reponden yang diambil
alternatif kesehatan, sedang 36% lainnya mengatakan secara acak dengan rentang usia 19 – 56 tahun, sehingga
tidak pernah melakukan kerokan, dapat dilihat pada respon yang ditimbulkan juga beragam. Latar belakang
Gambar 1. Masyarakat mendefinisikan kerokan sebagai yang berbeda baik dari segi usia, pengetahuan, kondisi
teknik atau metode yang dilakukan dengan sosial ekonomi tentunya menimbulkan sudut pandang
menggosokkan koin atau logam pada area yang sakit yang beragam mengenai kerokan. Teori yang dikemukan
seperti punggung yang sebelumnya telah diberi pelicin, oleh Utami and Harahap (2019: 78) sejalan dengan
dapat berupa minyak kayu putih, balsem, atau lotion, pernyataan tersebut bahwa tingkat kesehatan masyarakat
sehingga timbul bercak merah. Penggunaan bawang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu pendidikan atau
merah dan minyak kelapa juga dapat menjadi alternatif tingkat pengetahuan, faktor sosio-ekonomi, latar
lain sebagai pelicin (Musta’in et al. 2020: 256) Responden belakang budaya, dan usia. Pendidikan atau tingkat
50
KLOROFIL Vol. 5 No. 1, 2021: 49 - 53 ISSN 2598-6015
51
KLOROFIL Vol. 5 No. 1, 2021: 49 - 53 ISSN 2598-6015
52
KLOROFIL Vol. 5 No. 1, 2021: 49 - 53 ISSN 2598-6015
53