EFARHAD
INNOVATION AGRO
PT. EFARHAD
INNOVATION AGRO
EXECUTIVE SUMMARY
LATAR BELAKANG
A. Senyawa
Pestisida sintetis konvensional diketahui memiliki efek samping yang berbahaya,
beberapa di antaranya adalah: mencemari atmosfer, tanah, dan irigasi; dan menghasilkan
akumulasi senyawa beracun yang dapat membahayakan manusia dan lingkungan. Minyak
atsiri diketahui menunjukkan aktivitas pestisida, serta dapat diperoleh secara alami dari
ekstraksi daun cengkih, sereh, dan tanaman lainnya. Cengkih (Syzygium aromaticum L.)
adalah tanaman yang berasal dari famuly Myrtaceae dan biasa ditanam di Indonesia.
Minyak cengkih dapat diperoleh dari daun cengkih melalui proses ekstraksi atau distilasi.
Eugenol (4-allyl-2-ethoxyphenol) adalah komponen utama minyak daun cengkih dan
menunjukkan potensi antibakteri dan antijamur. Meskipun pestisida, eugenol memiliki
tingkat toksisitas yang lebih rendah daripada pestisida lainnya. Minyak cengkih dengan
90% eugenol lebih aman dibandingkan dengan pestisida :
PT. EFARHAD
INNOVATION AGRO
pada kondisi hujan. Pestisida diketahui memiliki peningkatan ketahanan terhadap hujan
jika pada jangka waktu tertentu, pestisida tersebut diserap ke dalam jaringan tanaman,
sehingga tetap efektif meskipun terkena hujan atau aliran air. Nilai tahan hujan bervariasi
tergantung pada beberapa faktor, seperti curah hujan. Curah hujan 2,5 cm dapat
menurunkan efektivitas pestisida hingga 50%, sedangkan curah hujan 5 cm dapat
menghapus semua pestisida, sehingga perlu disemprot kembali. Penghematan pestisida
dapat dilakukan dengan menaikkan nilai tahan hujannya, salah satunya dengan senyawa
saponin. Saponin adalah glikosida rantai panjang yang mengandung satu atau lebih rantai
gula yang melekat pada triterpen atau aglikon steroid. Karena aglikon yang larut dalam
lemak dan rantai gula yang larut dalam air pada strukturnya (amfifilik), saponin menjadi
senyawa aktif permukaan dengan karakteristik seperti deterjen.
PRODUK
A. Spesifikasi Produk
Pestisida ECOSIDE dijual dalam bentuk cairan yang ditampung ke dalam
wadah plastic LDPE 5 Liter. Ini untuk mempertimbangkan kesamaan penempaan
produk di pasar pestisida, menyebabkan petani membeli dalam wadah yang lebih kecil
daripada satu, wadah besar untuk mengurangi risiko mendapatkan produk palsu. Hal
ini menjadi pertimbangan atas banyaknya produk pestisida dengan beragam merk,
menyebabkan para petani (perkebunan dan skala rumah) membeli pestisida dalam
wadah kecil agar meminimalisir kerugian apabila produknya kurang memuaskan.
Berdasarkan hasil perhitungan ekonomi, harga yang ditetapkan untuk ECOSIDE adalah
Rp. 42.500,00.
ECOSIDE adalah campuran minyak cengkih, minyak sereh, saponin, dan
kitosan. Minyak cengkih dan sereh adalah dua komponen aktif utama, saponin
bertindak sebagai surfaktan: untuk memudahkan kohesi antara campuran dengan
tanaman dan untuk menciptakan kondisi viskoelastisitas dalam campuran, membuat
cairan keseluruhan lebih sulit untuk dihanyutkan oleh hujan. Kitosan bertindak sebagai
matriks yang memerangkap semua komponen lainnya. Rasio minyak cengkih, minyak
sereh, saponin dan kitosan adalah 2: 4: 1: 7 berbasis massa. Campuran tersebut
kemudian dilarutkan dalam air dengan komposisi 1:50 basis massa.
B. Desain Produk
METODE PRODUKSI
Untuk kapasitas produksi 965.69 kg/batch, total bahan baku dibutuhkan untuk setiap
batch adalah
A. Target Pemasaran
ECOSIDE memilih petani dan pemilik lahan dengan tanaman yang sensitif
tehadap hujan sebagai target strategis dan para petani dengan teknik bercocok tanam
semi-organik sebagai target utama. Petani semi-organik adalah petani yang masih
menggunakan pupuk organik namun masih bergantung pada pestisida sintetis. Dengan
mengklasifikasi melon, mentimun, bawang, dan cabai sebagai tanaman sensitif hujan,
menurut Badan Pusat Statistik Yogyakarta (2014), terdapat 25,911 petani dengan
tanaman sensitif hujan dan 12,855 petani semi-organik.
Para petani semi-organik memilki kemungkinan besar sebagai pengguna
pertama dari ECOSIDE dikarenakan pengalaman mereka dengan konsep bercocok
tanam organik. Penggunaan pupuk organik oleh para petani semi-organik merupakan
indikasi bahwa para petani semi-organik terus-menerus meningkatkan mutu panen
mereka. Dengan demikian, sangat mungkin para petani semi-organik lebih mudah
menerima ECOSIDE sebagai alternatif pestisida dikarenakan memiliki karakteristik
organik dengan biaya yang terjangkau. Sementara itu, petani dengan tanaman sensitif
hujan akan tertarik dengan properti ECOSIDE yang tahan hujan.
B. Kapasitas Pasar
Pada proses penyemprotan tanaman dengan pestisida, terdapat tiga metode
berbasis dosis volume yang digunakan secara umum pada lahan satu hektar per bulan.
Metode tersebut antara lain adalah 200 L per hektar per bulan, 300 L per hektar per
bulan, dan 500 L per hektar per bulan. Kami mengambil dosis 300 L/ha per bulan untuk
menghitung kapasitas pasar produk kami. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki
55,425 hektar lahan dengan permintaan akan pestisida yang tumbuh 4.1% tiap
tahunnya. Dapat diestimasi bahwa kapasitas pasar anual untuk pestisida di DIY berkisar
258.23 ton/tahun. ECOSIDE bertujuan untuk memenuhi sebanyak 75% dari
permintaan tersebut, sebanyak 193,68 ton/tahun.
PT. EFARHAD
INNOVATION AGRO
berkisar 33,000 ton/tahun asam asetat (2014), dengan harga per kilogram berkisar 5
USD.
g. Air
Kulonprogo memiliki sumber air yang melimapah, seperti sungai progo dan waduk
sermo. Kebutuhan air ECOSIDE berkisar 156,44 meter kubik per tahun.
E. Analisis Ekonomi
Berikut adalah analisis ekonomi ECOSIDE
Tabel 1. Ringkasan Analisis Ekonomi
No Component Price
7 Sales $5,557.05/year
Dengan asumsi pabrik mampu berjalan dengan kapasitas maksimum selama 10 tahun,
dapat diperkirakan cash flow plant ECOSIDE sebagai berikut
KESIMPULAN
ECOSIDE memiliki memiliki keunggulan sebagai pestisida organik yang efektif dan
murah. Produk ini memiliki cakupan sebagai insektisida dan fungisida yang tahan hujan
sehingga dapat digunakan oleh hampir setiap tanaman perkebunan di Indonesia, khususnya
D.I. Yogyakarta. Gabungan fitur organik, cakupan hama yang luas, ketahanan hujan, dan slow-
release menjadikan ECOSIDE jenis pestisida baru yang pertama kali terdapat di Indonesia.
Hasil perancangan pabrik, evaluasi ekonomi, dan analisis supply chain menunjukkan bahwa
pabrik ECOSIDE milik PT. Efarhad Innovation Agro memiliki model bisnis yang feasible dan
sustainable.
PT. EFARHAD
INNOVATION AGRO
LAMPIRAN PERHITUNGAN
TOTAL 3,900
Total 25,868.61
2 Installation $ 1,677.11
3 Piping $ 546.04
4 Instrumentation $ 1,170.08
5 Isolation $ 312.02
PT. EFARHAD
INNOVATION AGRO
7 Building $ 3,315.23
9 Utility $ 3,120.21
12 Contigency $ 5,180.04
4 Maintenance $ 1,678.33
7 Utilities $ 3,120.21
9 Laboratory $ 2,584.62
12 Depreciation $ 2,517.50
14 Insurance $ 279.72
15 Administration $ 2,778.52
16 Sales $ 5,557.05
17 Research $ 2,315.44
2 Installation 43
3 Piping 14
4 Instrumentation 30
5 Isolation 8
6 Electric Tools 15
7 Building 85
9 Utility 80
11 Contrator Payment 10
12 Contigency 25
General Expense
PT. EFARHAD
INNOVATION AGRO
H. Profitability Analysis
ECOSIDE will be sold at Rp per pcs and annual production is X pcs. Therefore, annual sales
of ECOSIDE will be Rp or $ if $1 is equal with Rp13,000.00. Profitability analysis was done
by calculating Return of Investment (ROI), Payout Time (POT), Break Even Point (BEP), and
Shutdown Point (SDP). Equations that was used in calculating are:
1. Payout Time (POT) Before Tax
𝐹𝐶
𝑃𝑂𝑇𝑏 =
𝑃+𝐷
with, POTb = Payout Time before tax (year)
FC = Fixed Capital ($)
P = Total annual saving ($/year)
D = Depreciation ($/year)
2. Payout Time (POT) After Tax
𝑃𝑂𝑇𝑏
𝑃𝑂𝑇𝑎 =
(1 − 0,4)
with, POTa = Payout Time after tax (year)
POTb = Payout Time before tax (year)
3. Return of Investment (ROI) Before Tax
𝑃𝑏
𝑅𝑂𝐼𝑏 = × 100
𝐹𝐶
with, ROIb = Return of Investment before tax (%)
Pb = Profit before tax ($/year)
FC = Fixed capital ($)
4. Return of Investment (ROI) After Tax
𝑃𝑎
𝑅𝑂𝐼𝑎 = × 100
𝐹𝐶
with, ROIa = Return of Investment after tax (%)
Pa = Profit after tax ($/year)
FC = Fixed capital ($)
The calculation of POT and ROI are shown below
Table 10. Calculation of POT and ROI
No Component Value
Fa = Fixed Cost
Ra = Regulated Cost
Va = Variable Cost
ra = Annual maximum production rate (pcs)
6. Shutdown Point
0.3 𝑅𝑎 × 𝑟𝑎
𝑆𝐷𝑃 =
𝑆𝑎 − 𝑉𝑎 − 0.7 𝑅𝑎
with, SDP = Shutdown Point (pcs)
Fa = Fixed Cost
Ra = Regulated Cost
Va = Variable Cost
ra = Annual maximum production rate (pcs)
The calculation of BEP and SDP are shown below
Table 11. Calculation of BEP and SDP
No Component Value
1 Depreciation $ 2,517
2 Taxes $ 559
3 Insurance $ 280
6 Utilities $ 3,120.21
7 Royalties $ 3,311.48
8 Labor $ 12,923
9 Overhead $ 2,585
10 Supervision $ 3,231
12 Maintenance $ 1,678
14 BEP $ 46.61
15 SDP $ 18.38
PT. EFARHAD
INNOVATION AGRO