Anda di halaman 1dari 3

4. Bagaimana hubungan antara DNA, gen, kromosom dan genom?

DNA adalah material genetik dari sel, yakni yang mengandung gen. Suatu gen
digambarkan sebagai segmen DNA (sampai beberapa kb) yang dengan cepat diekspresikan
sebagai polipeptida, seringkali sebagai protein atau enzim. DNA terdapat dalam kromosom
sel, dengan satu atau lebih kromosom berisikan genom. Genom menggambarkan suatu
komponen tunggal akan informasi genetik suatu sel. Setiap kromosom mengandung banyak
gen.

5. Dengan percobaan bagaimana dapat dibedakan antara:


a. DNA dan RNA
Percobaan Elektroforesis
Elektroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau molekul bermuatan
berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya dalam suatu matriks yang dipengaruhi oleh
medan listrik. Komponen atau molekul tersebut dapat berupa DNA, RNA, maupun Protein
dari pengotor lain. Elektroforesis menyediakan informasi mengenai ukuran, muatan, dan
jenis komponen yang dielektroforesis. Prinsip kerja elektroforesis gel dimulai saat molekul
yang bermuatan listrik ditempatkan pada medium berisi tenaga listrik. Molekul yang
digunakan dalam praktikum elektroforesis adalah molekul DNA yang bermuatan negatif.
Molekul akan bermigrasi menuju kutub positif atau kutub negatif berdasarkan muatan yang
terkandung di dalamnya. Molekul-molekul yang bermuatan negatif (anion) akan bergerak
menuju kutub positif (anoda), sedangkan molekul-molekul yang bermuatan positif (kation)
akan bergerak menuju kutub negatif (katoda) DNA memiliki muatan negatif karena
mengandung gugus O. Oleh karena itu, arah migrasi DNA adalah dari kutub negatif ke
kutub positif.
Elektroforesis Gel: merupakan elektroforesis yang menggunakan gel sebagai fase diam untuk
memisahkan molekul-molekul seperti DNA dan protein menjadi pita-pita yang masing-masing terdiri
atas molekul-molekul dengan panjang yang sama. Elektroforesis gel merupakan teknik
memisahkan suatu makromolekul dengan cara member gaya pada makromolekul tersebut untuk melewati
medium berisi gel yang dibantu dengan tenaga listrik. Elektroforesis gel memisahkan berdasarkan laju
perpindahannya melewati suatu gel dibawah pengaruh medan listrik. Media atau gel yang dapat
digunakan yaitu agarose gel (elektroforesis DNA) dan poliakrilamid gel (elektroforesis protein). Laju
pergerakan molekul dipengaruhi oleh ukuran molekul, konsentrasi gel, bentuk molekul, densitas muatan, pori-
pori gel, voltase, dan larutan buffer elektroforesis
Membedakan DNA dan RNA dengan percobaan adalah dengan cara menambahkan
DNAse atau RNAse ke dalam wadah yang berisi DNA/RNA tersebut. Setelah itu
dielektroforesis, jika dengan ditambah DNAse, hasil elektroforesis menunjukkan hasil
yang tidak sama dengan kondisi awal, maka larutan tersebut merupakan DNA, begitu pula
jika ditambah dengan RNAse, hasil elektroforesis menunjukkan hasil yang tidak sama
dengan kondisi awal, maka larutan tersebut merupakan RNA.
b. DNA relaks, coil dan supercoil
Supercoil Sebuah struktur dibentuk oleh DNA sirkular tertutup, dimana DNAnya
lebih padat daripada DNa sirkular yang rileks; DNA sirkular heliks melekukan dirinya
untuk membentuk sebuah superheliks.
Elektroforesis gel merupakan salah satu teknik utama dalam biologi molekular.
Prinsip dasar teknik ini adalah bahwa DNA,RNA, atau protein dapat dipisahkan
oleh medan listrik. Dalam hal ini, molekul-molekul tersebut dipisahkan berdasarkan laju
perpindahannya oleh gaya gerak listrik di dalam matriks gel. Laju perpindahan tersebut
bergantung pada ukuran molekul bersangkutan. Elektroforesis gel biasanya dilakukan untuk
tujuan analisis, namun dapat pula digunakan sebagai teknik preparative untuk memurnikan
molekul sebelum digunakan dalam metode-metode lain seperti spektrometri massa, PCR,
kloning, sekuensing DNA, atau immuno-blotting yang merupakan metode-metode
karakterisasi lebih lanjut
Polymerase chain reaction ("reaksi [be]rantai polimerase", PCR) merupakan teknik
yang sangat berguna dalam membuat salinan DNA. PCR memungkinkan sejumlah kecil
sekuens DNA tertentu disalin (jutaan kali) untuk diperbanyak (sehingga dapat dianalisis),
atau dimodifikasi secara tertentu. Setelah di PCR DNA dapat dianalisis dan ditentukan
apakah DNA tersebut Relax, Coil, Supercoil.
Supercoil terbentuk kalau suatu lingkaran tertutup berpuntir di sekeliling sumbunya
sendiri atau kalau bagian linier DNA dupleks yang ujungnya terikat terpuntir. Proses yang
memerlukan energy ini membuat molekul DNA berada dalam tekanan, dan semakin besar
jumlah supercoil, semakin besar tekanan atau torsio. Supercoil negative dibentuk kalau
molekul DNA terpuntir dengan arah yang berlawanan dengan arah jarum jam pada heliks
ganda dominasi-kanan yang ditemukan dalam DNA bentuk B
Linier
R C SC

c. karbohidrat dan asam nukleat


i. Uji Molisch
Dilakukan untuk mengetahui kandungan karbohidrat suatu bahan dengan cara
ditetesi larutan yang akan diuji karbohidratnya dengan -naftol dan asam sulfat
berwarna ungu. Fungsi asam sulfat yaitu untuk hidrolisis larutan sehingga terjadi
pemutusan ikatan glikosidik dari rantai karbohidrat polisakarida menjadi disakarida
dan monosakarida. Larutan yang bereaksi positif akan memberikan cincin yang
berwarna ungu ketika direaksikan
ii. Isolasi DNA
Dilakukan penghancuran (lisis) menggunakan detergen dan garam. Garam NaCl
digunakan untuk melarutkan DNA, karena ion Na + yang dikandung oleh garam
mampu memblokir (membentuk ikatan) denan kutub negatif fosfat DNA, yaitu
kutub yang bisa menyebabkan molekul-molekul saling tolak menolak satu sama
lain sehingga ion Na+ membentuk ikatan dengan kutub negatif fosfat DNA, lalu
penambahan etanol, larutan akan tampak terbalik untuk beberap saat, dan pada
akhirnya etanol akan berada di bagian dasar tabung, sementara filtrat berada di
bagian dasar tabung karena etanol memiliki densitas yang lebih kecil dibandingkan
air. DNA akan tampak nyata sebagai untaian putih atau suatu bahan yang kental
dengan gelembung udara yang terperangkap di dalamnya. Gelembung ini yang akan
menyebabkan DNA naik ke bagian atas larutan sehingga isolasi ini dapat
mengidentifikasi adanya DNA

Anda mungkin juga menyukai