Anda di halaman 1dari 16

Pengertian Fungsi Sel adiposa dan Lokasi

Oleh: Sridianti | Diperbaharui: 5 March, 2016

Sel adiposa adalah struktur utama dalam tubuh yang menyimpan lemak. Juga disebut adiposit,
mereka terutama terdiri dari tetesan lemak dan mayoritas terdiri dari sel-sel dalam jaringan
adiposa.

Advertisement

Jaringan ikat yang terletak di endapan disebut depot di seluruh tubuh, melainkan berada di
bawah kulit, di sekitar organ, dan di sumsum tulang. Ada dua jenis sel adiposa, putih dan coklat,
dinamai sesuai dengan penampilan fisik mereka.

Pengertian Adiposa
Adiposa adalah jaringan ikat longgar yang mengisi ruang antara organ dan jaringan dan
menyediakan dukungan struktural dan metabolik. Ini adalah bagian dari perekat nutrisi yang
menahan kita semua bersama-sama. Jaringan adiposa sering disebut sebagai lemak. Meskipun
lemak merupakan komponen utama, itu bukan satu-satunya komponen yang ditemukan dalam
jaringan.

Semua mamalia memiliki baik adiposa putih dan cokelat. adiposa Putih adalah sel lemak khas
disebut adiposit. Adiposit mengandung tetesan lipid yang mengisi bagian tengah sel dan
tertanam oleh serat kolagen. Sel-sel lemak coklat yang lebih kecil dalam ukuran dan kuantitas,
dan memperoleh warna dari konsentrasi tinggi mitokondria untuk produksi energi dan
vaskularisasi jaringan. Lipid dalam lemak coklat yang dibakar untuk memberikan tingkat tinggi
energi sebagai panas pada hewan yang berhibernasi dan bayi yang mungkin membutuhkan
perlindungan termal tambahan.

Advertisement

Lokasi Jaringan adiposa


Jaringan adiposa ditemukan langsung di bawah kulit, antara otot, sekitar ginjal dan jantung, di
belakang bola mata, dan selaput perut. Ini berfungsi sebagai lapisan perlindungan, menyerap
kejutan secara potensial didukung oleh jaringan. Bayi dan anak-anak akan memiliki lapisan
kontinu jaringan adiposa untuk perlindungan sambil belajar untuk menjadi mobile yang akan
menipis saat mereka tumbuh menjadi remaja. Lapisan tersebut memberikan tubuh mereka yang
bulat, penampilan gemuk. Lapisan ini juga akan melindungi tubuh, menjaga suhu tubuh inti
pada 98,6 Fahrenheit teratur. Hal ini memungkinkan tubuh untuk menjaga keseimbangan

homeostatis.

Seorang bayi yang lahir dilengkapi dengan semua adiposit, atau sel-sel lemak, karena mereka
membutuhkan itu. Jadi mengapa kita menggunakan ungkapan untuk mendapatkan atau
menghilangan lemak jika semua sel pernah kita miliki pada saat lahir? Ketika nutrisi diambil ke
dalam tubuh, lemak makanan berlebih yang disebut triglycerides_ disimpan dalam adiposit.
Seiring waktu jika tubuh tidak menggunakan materi untuk bahan bakar itu akan disimpan dalam
sel secara jangka panjang. Semakin banyak penyimpanan, semakin besar sel menjadi. Tidak
ada sel-sel baru diciptakan, maupun yang lama hancur. Mereka hanya hanya mengubah ukuran
dan bentuk. Karbohidrat dan protein juga dapat dikonversi menjadi bentuk penyimpanan jika
mereka tidak digunakan segera memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan sel. Satu-
satunya cara untuk mengurangi ukuran sel adalah untuk membakar lemak sebagai bahan
bakar.
Distribusi adiposa
Hal ini umumnya diperhatikan bahwa distribusi lemak rata-rata individu hadir dalam berbagai
bentuk dan ukuran yang berbeda. Istilah umum untuk distribusi ini adalah apel dimana lemak
didistribusikan di seluruh tubuh bagian atas, atau pir distribusi yang terkonsentrasi di bagian
bawah batang tubuh. Kedua pola distribusi membawa sendiri risiko kesehatan yang terkait.
Sejumlah faktor dapat menyebabkan distribusi lemak tubuh. Penelitian sekarang menyimpulkan
bahwa susunan genetik Anda adalah nomor satu faktor penentu dengan lebih dari 50 gen yang
terkait diidentifikasi dengan penumpukan lemak. Faktor lainnya termasuk pola makan, pola
latihan, lingkungan, dan stres.

Fungsi Adiposa
Sel adiposa putih membentuk timbunan lemak yang paling umum pada manusia dewasa. Jenis
sel berisi satu tetesan besar lemak. Tujuan utama mereka adalah untuk menyimpan lemak
tubuh yang kemudian dapat memecah dan melepaskan sebagai asam lemak untuk digunakan
sebagai energi. Mereka juga membantu untuk melindungi tubuh dan mengatur suhu, serta
memberikan bantal antara organ dan antara kulit dan otot.

Jenis lain dari sel adiposa, yang membentuk jaringan adiposa coklat, yang paling umum pada
bayi baru lahir. Tidak seperti sel adiposa putih, berbagai cokelat terdiri dari sejumlah tetesan
lemak kecil. Jenis lemak ini secara khusus dirancang untuk membantu bayi tetap hangat,
karena mereka jauh lebih rentan terhadap dingin daripada orang dewasa. Beberapa adiposa
coklat tidak tetap pada orang dewasa, namun jauh kurang penting, sebagai manusia
sepenuhnya tumbuh jauh lebih mampu mengatur suhu tubuh nya tanpa itu.
Kelebihan lemak yang tertelan dalam makanan yang disimpan dalam sel adiposa putih. Selain
jumlah lemak dalam makanan seseorang, faktor lain juga dapat memainkan peran dalam
seberapa banyak lemak yang terkandung dalam sel, termasuk genetika, hormon, dan tingkat
aktivitas fisik. Tujuan dari penyimpanan lemak ini adalah untuk menjaga cadangan bahan bakar
berlebih untuk saat-saat ketika makanan langka atau energi ekstra yang dibutuhkan. Dalam
banyak kasus di mana asupan lemak jauh melampaui apa yang dibutuhkan tubuh, orang dapat
menyimpan terlalu banyak dan menjadi kegemukan atau obesitas.

Pada orang yang mengalami obesitas, sel adiposa berbeda dibandingkan pada mereka yang
tidak. Jumlah jaringan adiposa dalam tubuh meningkat melampaui normal, biasanya di
sebagian atau seluruh depot adiposa. Metabolisme dalam sel juga berubah, menyebabkan
mereka untuk menyimpan lebih banyak lemak daripada biasanya. Jaringan adiposa
menampilkan keseluruhan, peradangan berkelanjutan, yang dapat berkontribusi terhadap
resistensi insulin dalam tubuh.

Advertisement

JARINGAN IKAT

Definisi jaringan ikat


Jaringan ikat ( conectiv and supportive tissue )
Disebut juga dengan sebutan jaringan penyokong karena membuat tubuh semakin
kompak terhubung satu dengan yang lain dengan pengikat nya bisa berupa serabut pengikat ,
tulang , darah dll
Prinsip jaringan ini antar satu sel dengan sel yang lain ada sela ( matriks) sehingga otot ,
epithel , syaraf tidak tergolong dalam jaringan ini OK
Jaringan ini memiliki variasi yang sangat luas berdasarkan morfologi, letak topografis
dan strukturnya.
Jaringan ikat berasal dari mesoderm dimana jaringan ini dapat membentuk jaringan
ikat embrionl dan jaringan lemak.
Pada awal perkembangan embrio, ektoderm dan endoderm dipisahkan oleh lapis benih
ketiga yaitu mesoderm.lapisan tengah yang membatasi lapisan dalam dan luar
Jaringan yang dibentuk oleh sel-sel lapis ini dikenal sebagai mesenkim yang
selanjutnya mesenkim berkembang menjadi jaringan penyambung/ jaringan ikat/ tulang dan
darah.
Jaringan ikat tersusun oleh bermacam-macam sel ( sel yang sifatnya tetap atau pun sel
yang sifatnya sementara ).
sel prnyusun Jaringan Ikat itu antara lain
1. Sel mesenkim
2. Sel retikuler
3. Sel fibroblast
4. Sel fibrosit
5. Sel makrofag
6. Sel perisit
7. Sel mast
8. Sel plasma ( substansi ini berupa mukopolisakarida ).
Jaringan ikat komponen penyusunnya adalah
1. sel jaringan ikat
2. matrik
3. serabut jaringan ikat.
Perbedan Jaringan ikat dengan epitel
Berbagai macam jaringan ikat dewasa dalam tubuh hewan mempunyai beberapa perbedaan
dengan jaringan epitel, antara lain :
1. Jaringan ikat jarang sekali terletak bebas, karena lazimnya terdapat dibawah
jaringan epitel, atau terdapat diantara alat-alat tubuh sebagai alat pengikat atau pengisi
ruang antara.
2. Sel-selnya relatif lebih sedikit dari pada jaringan epitel dan bahan antar selnya
lebih banyak.
3. Perimbangan antara sel terhadap bahan antar sel menunjukkan variasi yang
cukup jelas, tergantung dari macam jaringan ikat itu sendiri.
4. Dalam tubuh hewan dikenal berbagai bentuk jaringan ikat, bahkan ada yang
mengalami modifikasi sesuai dengan fungsinya.
Fungsi jaringan ikat :
1. Penunjang, pengikat dan proteksi serta menghubungkan satu jaringan dengan
jaringan lain.
2. Komunikasi antar sel.
3. Melindungi jaringan atau organ tubuh.
4. Pengatur suhu tubuh.
5. Membungkus organ.
6. Mengisi ronga diantara organ.
7. Mengangkut zat oksigen dan makanan ke jaringan lain.
8. Mengangkut sisa-sisa metabolism ke alat pengeluaran.
9. Menghasilkan kekebalan.
Pengenalan secara umum tentang fungsi jaringan ikat sebenarnya mempermudah
dalam mempelajari macam-macam jaringan ikat yang cukup banyak jumlahnya.
Secara umum perbedaan morfologik lazimnya memberikan perbedaan dalam fungsinya.
Ciri dan klasifikasi jaringan ikat
1. Adanya sel-sel
2. Adanya serabut atau serat
3. Adanya bahan dasar (matrix) atau bahan antar sel.
Klasifikasi Jaringan Ikat :
1. Jaringan ikat embrional
2. Jaringan ikat dewasa :
Jaringan ikat embrional meliputi
1. Jaringan ikat Mesenkhim
2. Jaringan ikat berlendir/gelatin
Jaringan ikat Mesenkhim tersusun atas
1. sel mesenkim
2. Bentuk tidak teratur
3. Memiliki penjuluran panjang dan saling berhubungan
4. Awal perkembangan, tidak ada serabut
5. Banyak bahan dasar
Jaringan ikat berlendir/gelatin tersusun atas :
1. Ruang sel diisi oleh gel
2. Terdapat sel (stellate fibroblast) yang membentuk jalinan
3. Terdapat pada : tali pusat, hipodermis embrio, balung ayam
Jaringan ikat dewasa :
1. Jaringan ikat longgar
2. jaringan ikat padat
Karakter jaringan ikat longgar
1. Terdapat dimana-mana dalam tubuh
2. Selnya bayak dan bermacam-macam
3. Serabutnya sedikit
4. Matriks banyak
Fungsi jaringan ikat longgar :
1. Penunjang,pengisi serta pengikat alat-alat tubuh lain
2. Media antara pembuluh darah dan sel
3. Mengatasi penyebaran kuman pada infeksi local
4. Mengatur persembuhan luka
Jaringan ikat padat
Ciri khas :
1. Serabutnya padat, bisa serabut kolagen atau elastic
2. Selnya relative sedikit dan macamnya terbatas
3. Matriks relative sedikit
Dengan melihat susunan serabut, dapat kita bagi dalam:
Jaringan ikat padat teratur
Jaringan ikat padat tidak teratur:
Jaringan ikat padat teratur
1. Jaringan ikat Kolagen
2. Jaringan ikat Elastin
Jaringan ikat Kolagen mempunyai ciri :
1. Daya regang tinggi
2. Membentuk berkas
3. Banyak fibroblas
4. dan dijumpai pada tendon
Jaringan ikat Elastin mempunyai ciri :
Jalinan serabut elastik yang saling berhubngan
Dijumpai pada : ligamentum nuklein , otot perut herbivora
Serabut kolagen meliputi
1. Urat tendon
2. Ligamentum
3. Fasia (fascia)
4. Aponeurosis
Urat tendon
Fungsi : sebagai alat pertautan otot pada tulang, misalnya : otot kaki lazimnya
mempunyai tendon yang panjang.
Ligamentum
Struktur mirip dengan tendon
sebagian besar terdiri dari serabut kolagen
tersusun sejajar dan padat.
Fungsi Ligamentum:
sebagai alat pengikat persendian
menyeberang dari bungkul tulang yang satu ke tulang yang lain.
Fasia (fascia)
Secara anatomi Fascia meliputi :
1. Fascia superfisialis: Terletak dibawah kulit, terdiri dari jaringan ikat longgar
dengan banyak sel-sel lemak didalamnya
2. Fascia profunda : Lebih dalam letaknya, terdiri dari jaringan ikat padat . bagian
bawahnya bisa bertaut dengan tulang, ligament atau tendon. Selanjutnya sering
membentuk daun menyusup diantara otot disebut septa intermuskularis .
Aponeurosis
Struktur mirip tendon serta ligament, hanya saja lebar dan agak tipis
susunan serabut yang sejajar ini bisa berlapis-lapis dengan arah yang dapat
berlawanan.
Aponeurosis kadang-kadang tampak :
Membungkus otot
Terletak diantara otot
Bisa tak berhubungan langsung dengan otot
Mayoritas serabut elastic:
ligamentum nuklein
tunica flava

Jaringan ikat padat tidak teratur


mayoritas serabut kolagen dengan anyaman tidak teratur tapi kokoh.
Sering dikenal sebagai jaringan ikat fibrosa
misalnya: - Kapsula dan tunika albugenia, Korium, Periosteum dan Endosteum.
Jaringan ikat khusus :
terdapat pada jaringan limfoid dan mieloid
Jaringan retikuler Terdiri dari :
1. Sel-sel retikuler : Mempunyai banyak penjuluran, inti besar dan pucat, sitoplasma
pucat tampa ada butir-butir atau vakuola didalamnya.
2. Serabut retikuler
Fungsi Jaringan retikuler dilihat dari segi fisiologi ;
1. Ditempat tertentu masih memiliki potensi embrionik dengan pengertian dapat
menumbuhkan beberapa macam benda darah.
2. Memiliki sifat fagositose misalnya ; sel-sel RES
3. Memiliki sifat fibroblastic dalam arti dapat menghasilkan serabut
JARINGAN DARAH
Tempat pembentukan darah adalah :
1. Sumsum tulang (medulla osseum)
2. Limpa (lien)
3. Limfonodus
4. Limfonodulus
5. Thimus
Jaringan lemak
Peran
Fungsi lemak dalam tubuh hewan:
1. Merupakan depot lemak yang sangat penting bagi hewan yang hidup di daerah
dingin
2. Isolasi panas tubuh, karena lemak sedikit sekali melangsungkan panas
3. Penangkal tekanan misalnya bantal telapak kaki
4. Pelindung alat-alat tubuh vital
Jaringan lemak merupakan tipe tersendiri dari jaringan ikat yang didalamnya banyak
mengandung sel-sel khusus yang mampu menimbun lemak.
Diantara sel-sel lemak terdapat serabut kolagen, elastic dan retikuler disamping
pembuluh darah yang banyak.
Terdapat 2 Jenis jaringan lemak, yaitu :
1. Jaringan Lemak Cokelat
2. Jaringan Lemak putih
Jaringan Lemak Cokelat
Ciri : -
1. Sel lebih kecil
2. Unit lemak tersebar pada sitoplasma
3. Kadar sitokrom tinggi
4. Dijumpai : Rodentia, Hibernating animal
Jaringan Lemak putih

Ciri :
1. Sel terbagi septa menjadi kelompok sel disebut lobulus
2. Diameter 200 mikron
3. Sitoplasma tipis
4. Sel lemak dikelilingi jaringan serabur kolagen dan elastik
Jaringan berpigmen
Jaringan ikat berpigmen banyak sel-sel mengandung pigmen berwarna coklat kehitaman
disebut melanin.
Sel-sel memiliki penjuluran-penjuluran, yang dalam sitoplasma banyak terkumpul butir-
butir pigmen.
Butirnya berbentuk pipih dan bulat berdiameter 0,5 mikron.
Kartilago ( jaringan Tulang Rawan )
1. Tulang rawan hialin.
2. Tulang rawan fibrosa
3. Tulang rawan elastik
Serabut Jaringan ikat
Pada jaringan ikat dewasa dikenal adanya tiga macam serabut, yakni ;
1. Serabut kolagen
2. Serabut elastic
3. Serabut retikuler
Serabut kolagen
Sifat-sifat Serabut kolagen umum :
Lentur susah direnggangkan
Dapat dicerna oleh pepsin
Susah dicerna oleh tripsin yang alkalis
Bila direbus menjadi gelatin
Bila direndam dalam asam lemah menggembung tapi dalam basah lemah bahan antar
fibril larut sehingga fibril terurai
Pengolahan dengan garam berat dan asam tennin menjadikannya susah larut.
Terdiri dari polipeptida
Lentur,daya tarik tinggi(tendon,ligamen,kapsula)
Mekanisme pembentukan serat kolagen:
1. membentuk prokolagen
2. membentuk kolagen
3. membentuk fibril kolagen
4. membentuk berkas serabut kolagen
Serabut elastis :
Dikenal sebagai serabut kuning karena dalam keadaan segar beraspek kuning
Misalnya ; ligamentum nukhe, tunika flava
Sifat umum Serabut elastis:
Bersifat elastic(di sekitar pembuluh darah,syaraf,dan lemak)
Tahan terhadap pengaruh panas atau dingin , juga terhadap pengaruh enjima
pencernaan , kecuali oleh pankreatin atau elastase dari pancreas
Sulit diwarnai dengan pewarnaan hematoksilin dan eosin.
Serabut retikuler
Jumlahnya dalam menyusun tubuh paling sedikit
struktur bentuknya paling halus
bercabang-cabang membentuk retikulum
Pada pewarnaan biasa tidak tampak, sruktur serabutnya mirip dengan serabut kolagen
terdapat di pembuluh darah,syaraf dan lemak
Perbedaannya:
1. Serabut lebih halus dan bertendensi membentuk reticulum
2. Sifat serabut retikuler lebih tahan terhadap pengaruh pepsin daripada serabut
kolagen meskipun strukturnya identik
3. Perbedaan dalam sifat argirofil antara serabut retikuler dan kolagen, tergantung
pada jumlah dan susunan Unit prolisakharida yang mempersatukannya.
Sel jaringan ikat
Dalam komponen penyusun jaringan ikat, terdapat sel-sel penyusun.
Sel-sel tersebut mempunyai sifat diam dan berpindah-pindah.
Sel-sel meliputi :
Jaringan ikat yang Selnya Tetap dibagi menjadi 3 :

1. Fibroblast
2. Perisit
3. Sel lemak ( adiposa)
FIBROBLAST
Fibroblast, cirinya adalah :
Paling banyak dalam jumlah
Bentuk memanjang Inti Runcing
Sitoplasma pucat, inti lonjong, seperti gelendong
Aktif pada hewan muda , pada dewasa kurang aktif (fibrosit)
Fungsi : penghasil serabut
PERISIT
Perisit, cirinya adalah :

Sel berbentuk memanjang


Sel perikapiler
Inti lonjong,sitoplasma sedikit
Dianggap progenitor fibroblast
SEL LEMAK
Sel lemak, cirinya adalah :
Dapat berkelompok atau berdiri sendiri
Bentuk bulat atau polihedral
Diameter 120 mikron
Jaringan ikat yang selnya berpindah (motil) yaitu Sel Pengembara dibagi menjadai 4 macam
1. Sel Plasma
2. Sel Mast ( Mast Cell)
3. Macrophag
4. Melanosit
Sel plasma :
Jarang terdapat pada jaringan ikat biasa , tetapi sering tampak pada selaput lendir
saluran pencernaan dan omentum mayus.
Bentuk sel lonjong tak teratur tapi lebih kecil daripada histiosit. Inti kecil dan letaknya
ditepi dan kromatin tersusun sebagai roda.
Sitoplasma bersifat basofil sebagaimana pada limfosit dibagian tengah dimana
sitoplasma banyak terdapat, bersifat cerah, yakni daerah golgi kompleks.
Fungsi Sel Plasma ;
Membuat zat kebal (antibodies)
Sel mast:
Sering disebut sel tiang.
Selnya besar bentuk lonjong
Intinya pucat
Sitoplasmanya banyak mengandung butir-butir yang bersifat basofil.
Pewarnaan dengan toluidin mast cell berwarna biru
Dengan neutral red merah mast.cell berwarna merah
Kedua zat warna tersebut bersifat basa.
Sel mast bentuknya agak mirip dengan leukosit basofil,
Sifat butir-butir sel mast mudah larut dalan air sehingga tidak tampak dengan
pewarnaan H.E oleh karena itu diperlukan metode khusus untuk menunjukkannya.
Banyak terdapat pada kulit dan usus.
Fungsi :
1. Menghasilkan heparin (antikoagulan)
2. Sumber histamine dalam keadaan alergi
3. Serotonin, suatu vasokonsriktor pada tikus
4. Ikut membentuk mukopolisakharida jaringan
Makrofag
Sifat dari makrofag ada yang tetap dan mengembara.
Bila makrofag yang bersifat mengembara, selnya lebih besar, bolat dan lonjong, dengan
sitoplasma berbusa dari pada makrofag yang bersifat tetap(histiosit)
Makrofag Meliputi :
1. Sel-sel kuffer yang terdapat pada dinding sinusoid hati.
2. Sel retikuler pada sinus dari limfonodus , jaringan lifoid serta jaringan myeloid.
3. Histiosit yang dijumpai pada jaringan ikat.
4. Sel debu atau septa sells pada jaringan ikat pulmo
5. Microglia pada otak
6. Monosit, leukosit yang ada dalam aliran darah maupun dalam jaringan ikat
Melanosit

Melanosit, cirinya adalah :

Sel pigmen
Penjuluran panjang dan banyak bercabang
Fungsi : menghasil melanin;yaitu penyerap cahaya
JARINGAN DARAH
Darah dan limfe merupakan jaringan ikat

Beberapa penulis buku histology lazimnya enggan secara nyata mencantumkan darah
dan limfe kedalam klasifikasi jaringan ikat.
Mereka lebih suka membahas bab darah dan limfe secara tersendiri meskipun dalam
ulasan sebenarnya cenderung untuk menggolongkannya kedalam jaringan ikat.
Atas terpenuhinya kriteria jaringan ikat yang diperkuat dengan hasil-hasil penelitian
electron mikroskopik pada struktur fibrin yang mirip dengan fibril-fibril serabut kolagen, kiranya
tidak keliru bila secara tegas darah dan limfe dikolongkan kedalam jaringan ikat.

Beberapa kalangan kadang-kadang menarik garis batas antara penafsiran embrio dan
fetus dengan dalih bahwa histology dan embryologi memang sangat erat hubungannya.
Lagipula apabila menyangkut struktur jaringan pada fetus menjelang partus dan
beberapa minggu post-partum masih belum banyak perbedaannya.
Jadi yang kita maksud dengan jaringan ikat embrional adalah jaringan ikat dari
makhluk yang masih dalam kandungan induknya (makhluk pre-natal).
Sedangkan jaringan ikat dewasa jelasnya yang berasal dari hewan yang telah dewasa,
Klasifikasi Jaringan ikat didasarkan pada :
1. Perimbangan serta macam serabutnya
2. Susunan dari serabut serta kepadatannya
3. Perbedaan dalam matriks
4. Macam sel-selnya.
Kita sadari bahwa klasifikasi jaringan ikat belum dapat mencakup seluruh materi
jaringan ikat yang terdapat pada tubuh hewan : meskipun demikian klasifikasi ini perlu untuk
mempelajari organisasi jaringan ikat. OK

Lemak (bahasa Inggris: fat) merujuk pada sekelompok besar molekul-molekul alam yang terdiri atas
unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam lemak,malam, sterol, vitamin-vitamin yang
larut di dalam lemak (contohnya A, D, E, dan
K), monogliserida, digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid (termasuk di
dalamnyagetah dan steroid) dan lain-lain.
Lemak secara khusus menjadi sebutan bagi minyak hewani pada suhu ruang, lepas dari wujudnya
yang padat maupun cair, yang terdapat pada jaringan tubuh yang disebut adiposa.
Pada jaringan adiposa, sel lemak mengeluarkan hormon leptin dan resistin yang berperan
dalam sistem kekebalan, hormon sitokina yang berperan dalam komunikasi antar sel. Hormon
sitokina yang dihasilkan oleh jaringan adiposa secara khusus disebut hormon adipokina, antara
lain kemerin, interleukin-6, plasminogen activator inhibitor-1, retinol binding protein 4 (RBP4), tumor
necrosis factor-alpha (TNF), visfatin, dan hormon metabolik seperti adiponektin dan hormon
adipokinetik (Akh).

FUNGSI DAN PERBEDAAN JARINGAN


ADIPOSA
ARTICLE, SPORTS SCIENCE
Lemak merupakan salah satu komponen tubuh manusia yang penting karena sebagai pembentuk
hormon dan pelindung organ. Di dalam tubuh, lemak tersusun dalam bentuk jaringan berwarna
coklat dan putih. Apa sajakah perbedaan kedua jaringan lemak tersebut? Berikut penjelasannya.
Mamalia memiliki dua bentuk jaringan lemak (adiposa) yaitu jaringan adiposa putih (white adipose
tissue / WAT) dan jaringan adiposa coklat (Brown adipose tissue / BAT). Jaringan adiposa putih
berperan dalam penyimpanan energi dalam bentuk lemak / lipid, sedangkan jaringan adiposa coklat
berperan dalam pengeluaran energi.
Jaringan adiposa coklat berperan sebagai anti-obesitas karena memiliki kemampuan mengoksidasi
asam lemak dan glukosa untuk mempertahankan thermogenesis (panas tubuh). Kerja sistem
thermogenesis pada jaringan adiposa coklat dipengaruhi oleh sistem saraf dan norepineprin
(hormon di dalam tubuh yang memberikan respon dalam situasi stres atau darurat).
Contoh, ketika dalam ruangan yang dingin tubuh akan mempertahankan suhu tubuh agar tetap
normal. Udara yang dingin merupakan salah satu stressor yang memicu kerja saraf simpatis. Saraf
ini akan melepaskan hormon norepineprin di permukaan jaringan adiposa coklat dan ditangkap oleh
reseptor beta-adrenergik pada tempat yang sama. Hal tersebut akan mengaktifkan protein kinase
dan menstimulasi aktivitas uncoupling protein 1 (zat termogenin) di membran mitokondria jaringan
adiposa coklat. Uncoupling protein 1 yang aktif akan membuat asam lemak dalam jaringan adiposa
coklat dioksidasi menjadi panas yang kemudian dialirkan keseluruh tubuh melalui pembuluh darah,
sehingga tubuh akan terasa hangat.
Tabel perbedaan lemak putih dan lemak coklat

Aktivitas jaringan adiposa coklat berkorelasi negatif dengan usia, indeks massa tubuh, dan gula
darah puasa (fasting glycemia). Hal tersebut menunjukkan bahwa kerja jaringan adiposa coklat akan
menurun seiring dengan pertambahan umur. Selain itu, semakin tinggi indeks massa tubuh maka
semakin sedikit jumlah jaringan adiposa coklat yang ada pada tubuh. penelitian menunjukkan bahwa
olahraga dapat mengoptimalkan kerja jaringan adiposa coklat dengan cara meningkatkan aktivitas
sitokrom oksidase, mitokondria dan konsumsi oksigen pada jaringan adiposa coklat sehingga terjadi
penurunan berat badan pada kelompok sample yang mengalami obesitas.
Kesimpulan
Tubuh memiliki dua jenis jaringan adiposa yang memiliki peran yang bertolak belakang, yaitu
jaringan adiposa putih (WAT) yang berfungsi menyimpan energi dalam bentuk lemak, dan jaringan
adiposa coklat (BAT) yang berfungsi mengeluarkan energi. Jumlah jaringan adiposa coklat semakin
berkurang seiring dengan pertambahan usia, namun fungsi jaringan tersebut dapat dioptimalkan
dengan melakukan olahraga secara teratur.

Anda mungkin juga menyukai