Stomatitis Nikotina merupakan salah satu kelainan pada mukosa mulut sebagai
akibat kebiasaan pengunaan tembakau dalam jumlah besar dan waktu yang
lama. Kelainan ini sering terjadi pada palatum keras. Mula-mula dengan gejala
kelenjar liur minor yang melebar serta meradang, papula papula yang terpisah
tetapi dengan yang tengah merah yang menonjol adalah umum. 2,3 Etiologi dari
kelainan ini adalah panas dari menghisap pipa dan cerutu yang
mukosa mulut yang terjadi akibat mukosa berkontak dengan agen penyebab.
Reaksi sama yang terjadi di kulit disebut dermatitis kontak (dermatitis venenata).
pembentukan vesikel dan erosi (Cawson dan Odell, 2008; Neville dkk, 1999).
Etiologi dan Faktor PredisposisiReaksi kontak alergi dapat disebabkan oleh stimulasi
makanan, permen karet, permen, pasta gigi, obat kumur, material sarung tangan
dental danrubber dam, anestesi topikal, material restoratif, material gigi tiruan
kulit. Hal ini dikarenakan mukosa oral kurang sensitifterhadap antigen daripada
permukaan kulit.
PatogenesisRespon imun yang predominan pada reaksi ini adalah mediasi sel T. Pada
yang menghasilkan perubahan karakteristik klinis dan histologis pada proses ini.
Gambaran KlinisStomatitis kontak alergi terbagi menjadi tipe akut dan kronis. Wanita
ulser.
Pada pasien dengan stomatitis kontak akut, gejala yang sering dirasakan adalahrasa
lesi eritema besar dengan atau tanpa adanya edema. Vesikel jarang terlihat,dan jika
ada maka akan cepat pecah dan membentuk erosi. Terkadang tampak
ulser permukaan yang menunjukkan apthous. Pasien juga merasakan sakit, gatal, da
agen penyebab dan bisa tampak eritema atau putih dan hiperkeratin. Beberapa alerg
Oral submucous fibrosis merupakan kondisi dimana terdapat jaringan fibrosis pada
Corium mukosa.
yang diikuti oleh perubahanfibroelastis pada lamina propria dengan atrofi epitel
Etiologi
Penyebab
oral submucous fibrosis
Faktorlain yang dapat menjadi faktor predisposisi adalah cabai, tembakau, lemon,
defisiensi nutrisi
metabolisme zat besi yang tidak efektif, infeksi bakteri, gangguan kolagen,
Patogenesis
prosesterjadinya
inflamasi berupa aktivasi sel T dan makrofag pada daerah iritasi serta
yang terkandung dalam pinang. Proses inflamasi juga mengaktivasi gen TIMP (
sehingga
Gambaran klinis
paling sering ditemukan pada mukosa bukal dan arearetromolar. Selain itu dapat
juga ditemukan pada palatum lunak, palatal fauces, uvula, lidah,dan mukosa
submucous fibrosis
secara klinis terbagi menjadi tiga tahap dan gambaran klinis yang
Gejala awal (tahap pertama) yang paling umum adalah sensasi terbakar, mulut
kering,mukosa oral memucat dan ulserasi. Sensasi terbakar biasanya terjadi saat
yang pucat dapat terlokalisasi, difus atau retikuler. Pada beberapa kasus, warna p
capsaicin.
2,4,6
petechie
pada mukosa.
fibrous band
oral hygiene
Fibrous band
fibrous band
pada sekeliling bibir menyebabkan mulut terbukadalam bentuk elips (gambar 2).
Fibrosis membuat pipi menebal dan kaku, pada lidahdepapilasi dapat terjadi
pada ujung dan tepi lateral disertai warna pucat atau fibrosis
pada bagian ventral (gambar 3). Fibrosis pada lidah dan dasar mulut menggangg
u pergerakanlidah. Keterlibatan palatum durum menunjukkan mukosa yang
memucat (gambar 4)
sequelae
dari
dapat berupaleukoplakia yang merupakan lesi pre kanker dan ditemukan pada 25 %
pasien
Pada kasus yang jarang, dapat terjadi ketulian akibat obstruksi tubaeustachi dan
(Thermal burn)
1. Trauma :
Trauma adalah penyebab paling umum dari ulserasi dari membran mukosa mulut.
Ulserasi traumatik dapat diakibatkan oleh cedera fisik, kimia atau termal. Diagnosis
ulserasi traumatik biasanya ditentukan oleh anamnesa riwayat saja. Ulserasi
traumatik akut ditandai dengan rusaknya mukosa dengan dasar yang dangkal dan
tepinya tidak tinggi. Lesi ini paling tidak sedikit menyakitkan.
Trauma fisik yang umum termasuk menggigit pipi atau lidah, iritasi gigi tiruan yang
tidak pas, trauma dari benda asing atau bahkan trauma karena menggosok gigi
secara tidak benar. Kontak langsung mukosa dengan sejumlah obat, paling sering
aspirin, dapat menyebabkan ulserasi. Luka bakar kimia juga dapat terlihat pada
pasien yang telah menggunakan nitrat fenol atau perak untuk mengobati ulkus
aphthous berulang. Makanan atau minuman panas juga dapat menyebabkan ulserasi
oral.
Segera temui dokter jika Anda merasakan gejala yang menyerupai, atau
rasa sakit pada area tersebut yang tidak hilang setelah penggunaan obat
pereda sakit bebas. Walaupun sulit, berusaha melakukan aktivitas harian
seperti biasanya adalah penting karena kondisi tubuh yang tidak terjaga
atau mengalami dehidrasi dapat memperburuk keadaan ini.
DEFINISI
Ulkus Dekubitus (Luka akibat penekanan, Ulkus kulit, Bedsores) adalah kerusakan kulit
yang terjadi akibat kekurangan aliran darah dan iritasi pada kulit yang menutupi tulang
yang menonjol, dimana kulit tersebut mendapatkan tekanan dari tempat tidur, kursi
roda, gips, pembidaian atau benda keras lainnya dalam jangka panjang.
Bagian tubuh yang sering mengalami ulkus dekubitus adalah bagian dimana terdapat
penonjolan tulang, yaitu sikut, tumit, pinggul, pergelangan kaki, bahu, punggung dan
PENYEBAB
Kulit kaya akan pembuluh darah yang mengangkut oksigen ke seluruh lapisannya. Jika
aliran darah terputus lebih dari 2-3 jam, maka kulit akan mati, yang dimulai pada lapisan
menyebabkan terputusnya aliran darah, maka kulit yang mengalami kekurangan oksigen
pada mulanya akan tampak merah dan meradang lalu membentuk luka terbuka (ulkus).
Gerakan yang normal akan mengurangi tekanan sehingga darah akan terus mengalir.
Kulit juga memiliki lapisan lemak yang berfungsi sebagai bantalan pelindung terhadap
dipasung)
2. Orang-orang yang tidak mampu merasakan nyeri, karena nyeri merupakan suatu
Kerusakan saraf (misalnya akibat cedera, stroke, diabetes) dan koma bisa
Karena itu penderita malnutrisi juga memiliki resiko tinggi menderita ulkus
dekubitus.
4. Gesekan dan kerusakan lainnya pada lapisan kulit paling luar bisa menyebabkan
terbentuknya ulkus.
Baju yang terlalu besar atau terlalu kecil, kerutan pada seprei atau sepatu yang
terbentuknya ulkus.
GEJALA
Ulkus dekubitus kebanyakan menyebabkan nyeri dan gatal-gatal; tetapi jika terdapat
gangguan pada indera perasa, ulkus yang dalampun tidak menimbulkan nyeri.
Stadium 3 : ulkus mulai timbul di kulit, menyusup ke lapisan kulit yang lebih
dalam
Jika kulit terluka atau robek maka akan timbul masalah baru, yaitu infeksi. Infeksi
memperlambat penyembuhan ulkus yang dangkal dan bisa berakibat fatal terhadap
DIAGNOSA
Ini dapat disebabkan karena gigi yang tajam, tergigit atau pemakaian gigi palsu yang
tidak cocok.
Sering pada anak anak yang mempunyai gigi susu terdapat ulcus decubitus arena akar
gigi susu yang teresorbsi tidak baik tertolak keluar gingiva oleh gigi pengganti, dan
karena resorbsi akar gigi susu ini tidak berjalan normal karena pulpanya sudah gangraen,
maka akar yang tertolak ini mempunyai tepi yang tajam dan menyebabkan ulcus
decubitus.
Ulcus TBC.
Ulcus tbc dimulut biasanya merupakan serangan sekunder tehadap tbc paru paru.
Ludah yang mengandung kuman tbc dapat masuk jaringan mukosa dan
menyebarkan tbc pada membrana mukosa tersebut. Ulcus ini kronis dan
pada waktu lahiratau pada anak kecil, tetapi menetap seumur hidup. Ditandai
oleh lesi-lesi mukosa yang tanpa gejala,putih berkerut dan seperti busa.
paling umum adalah di mukosa pipi, bilateral, dan selanjutnya dimukosa bibir,
lingeralveolar dan dasar mulut. Keadaan ini dapat mengenai seluruh mukosa
Tepi gusi dan dorsal lidah hamper tidak pernah terkena,meskipun palatum lunak
dan ventral lidah umum terlibat. Ukuran lesinya bervariasi dari satu pasien
kepasien lain dan dari waktu ke waktu.White sponge nevus tidak menunjukkan
predileksi ras dan jenis kelamin, tetapi karena pola transmisidominan autosomal
dari keadaan ini, maka banyak anggota keluarga dapat menderita kelainan
cacat pada kematangan epitel dan eksfoliasi (Robert dan Craig, 2000 : 54)
Trauma mekanik atau fisik
Penyebabnya antara lain maloklusi, kesalahan pada pembuatan protesa,
menyikat gigi yang terlalu keras, kebiasaan pasien yang suka menggigit-
gigit pipi atau bibir dan oral piercing (Greenberg dkk., 2008). Menurut
Birnbaum dan Dunne (2010), trauma mekanik dapat disebabkan oleh
karena tergigit baik disengaja maupun tidak disengaja. Lokasinya bisa
bersebelahan dengan gigi yang karies atau patah, tepi plat gigi tiruan
atau ortodontik.
Neville dkk. (2009) menuliskan bahwa pada anak-anak, ulkus traumatik
disebut Riga-Fede yang muncul pada permukaan ventral lidah. Ulkus ini
bersifat kronis, dengan gambaran histopatologis yang disebut ulserasi
eosinofilik (traumatic granuloma, traumatic ulcerative granuloma with
stromal eosinophilia [TUGSE], eosinophilic granuloma of the tongue).
b. Trauma termal
Greenberg dkk. (2008) menuliskan bahwa trauma termal dapat
disebabkan karena makanan yang panas sehingga menimbulkan luka
bakar pada lidah dan palatum, atau dapat disebabkan oleh berkontaknya
instrument dental yang panas dengan mukosa (iatrogenic).
Pada umumnya, jejas yang ditimbulkan akibat thermal food burns
terletak pada palatum maupun mukosa bukal bagian posterior. Lesinya
berwarna kemerahan (eritema) pada bagian tengah ulkus dengan
epitelium yang nekrosis pada bagian tepinya (Neville dkk., 2009). Salah
satu contoh food burns adalah pizza burns yang diakibatkan oleh keju
panas, dan paling banyak terdapat pada palatum (Regezi dan Sciubba,
1993).