1 VIDEOKERATOGRAPHY
peta tiga dimensi ini merupakan bantuan yang penting bagi dokter mata
yang sesuai dengan keadaan pasien tertentu serta memahami data yang
kornea dan bentuk kornea yang dikaitkan dengan berbagai patologi dan
memproyeksikan cincin pada kornea dan memiliki jarak kerja yang lebih
(Nidek) adalah contoh dari sistem topografi sel kerucut kecil. Contoh sel
kerucut besar topograf adalah ATLAS 995 dan 9000 (Carl Zeiss Meditec)
atau elevasi langsung mengukur elevasi dari kedua anterior dan posterior
kornea melalui domain waktu atau analisis berbasis cahaya. Perangkat ini
Zeiss Meditec).7
yang curam ditampilkan dalam warna merah dan oranye, sedangkan area
skala "absolut" dan "dinormalisasi". Skala warna ini muncul di pinggir kiri
yang Anda pilih. Hal ini memberikan pandangan yang sangat bagus dari
paling tajam.7
Pemetaan aksial
(merah) dan daerah datar dengan warna sejuk (biru). Warna-warna ini
Gambar 1
zone (digariskan dalam warna hitam) dan konsentris merata ke arah luar
limbus. Dalam hal ini, bagian paling curam kornea, yang dikenal sebagai
apex, berpusat pada sumbu visual yang merupakan kornea yang sangat
kornea tidak berpusat pada sumbu visual. Hal ini cukup jelas pada
subakut. 8
Pemetaan Tangensial
lebih rinci dari bentuk kornea dan memberikan pandangan yang lebih
jelas terhadap ukuran dan bentuk sel kerucut pada pasien keratoconus
membantu dalam menentukan desain lensa ideal dan ukuran zona optik.
perhatikan cincin merah di luar daerah pusat biru pada LASIK (Gambar
diposisikan.8
Pemetaan Elevasi
"best fit sphere", atau jari-jari kelengkungan yang paling cocok dengan
sphere dan diukur dalam mikron negatif (Gambar 3). Tapi kelengkungan
kornea sebenarnya bisa sangat terjal di daerah biru ini. 6,7 Contoh klasik
micron positif) atau penyatuan (mikron biru/negatif). 6,7 Informasi ini akan
depan dan belakang kornea mata. Hal ini ditampilkan sebagai anterior
dan posterior float maps. "Float" mengacu pada fakta bahwa best fit
4). 8
Gambar 4
Tampilan
pemetaan ini, kedua pemetaan yang dipilih akan muncul dengan tampilan
perbedannya.8
Gambar 5
(biru), dan area kornea yang lebih curam diwakili dalam warna yang lebih
dari pemeriksaan mata kanan dan kiri untuk pasien yang sama di layar
kombinasi apa pun, tentang pemeriksaan pasien yang sama. Tampilan ini
6).
Gambar 6
Gambar 7
silindris normal simetris dan muncul sebagai bentuk jam pasir baik di
curam sepanjang 180 derajat meridian dan silindris oblique lebih curam di
sepanjang garis meridian antara 30 sampai 60 derajat dan 120 dan 150
semakin curam (Gambar 11). Daerah yang curam tersebut diwakili oleh
nipple), sedang (oval), atau besar (global). Secara khusus, selisih antara
yang mirip bentuk kissing birds, crab claws, atau butterfly wings10
dan akan tampak gambaran warna biru, sedangkan pada jahitan PKP
Gambar 9
Gambar 10
Gambar 11
Gambar 12
Pengukuran
A. Radius Apikal
Zona apikal adalah daerah sekitar apeks kornea dimana daya refraksi
paling banyak konstan. Apeks tidak selalu sesuai dengan pusat geografis
dan nilai sagital yang ditentukan, pengukuran ini sangat membantu saat
mencocokkan lensa pada kornea pasca operasi atau kornea yang tidak
teratur. Untuk secara efektif menyesuaikan dengan kornea yang sulit ini,
besar daripada kornea yang lebih kecil. Informasi ini sangat penting
dalam menentukan kurva dasar dan diameter optimal dari lensa kontak.
Sebagai contoh, sebuah kornea dengan radius apikal 42D dan HVID
12mm memiliki kedalaman lebih besar dari kornea dengan radius apikal
Kornea 12 mm tersebut akan lebih sesuai dengan kurva dasar yang lebih
tajam dan/atau lensa berdiameter lebih besar dari pada kornea 11 mm. 15
D. Ukuran Pupil
Daftar Pustaka
2007 Feb;42(2):35.
2006; Denver.
www.beretainer.com/downloads/content/articles/cornealtopo2.pdf.
10. 13. Shovlin JP. Do I see Keratoconus or PMD? Rev Optom 2005
Apr;142(4):91.
11. 14. Mountford J, Caroline P, Noack D. Corneal Topography and