Anda di halaman 1dari 10

EDISI Ke - 50, Bulan Juni - Juli 2017

TRIPATRA

K O M U N I K A S I K E L U A R G A B E S A R T R I P A T R A

Semangat di Bulan Syawal


dengan Harmonisasi Kerja
Insan Tripatra

1. Tajuk Utama 2. GALERI FOTO 3. Intermezo


Buka puasa bersama Buka puasa bersama keluarga Suka Cita Berlebaran Di Negeri Orang
keluarga besar Tripatra besar Tripatra Kami tetap Indonesia yang satu

4. Kata Insan Tripatra 5. SOSIALISASI AUDIT HUKUM 6. INTIP Domestik


Bagaimana Mempertahankan Berat The New You is Closer! Labuan Bajo
Badan Setelah Lebaran Monitoring 3 Bulan Fit to Work
challenge program
7. Pemenang Kontes Foto
Beda itu Keren
Tajuk Utama

BUKA PUASA BERSAMA KELUARGA BESAR TRIPATRA

Ramadhan kali ini menjadi tahun kedua untuk Insan Tripatra menjalani ibadah puasa di kantor Bintaro. Seperti tahun
sebelumnya, acara buka puasa bersama Insan Tripatra di bulan Ramadhan tahun ini kembali diselenggarakan pada hari Kamis,
15 Juni 2017, di lapangan parkir INDY Bintaro Office Park.

Acara yang mengusung tema Semangat Ramadhan Dengan Harmonisasi Kerja dan Nasionalisme Yang Islami ini bertujuan
untuk mempererat silaturahmi antar insan Tripatra. Tampak hadir dalam acara ini jajaran Komisaris Tripatra, Direksi Tripatra,
dan juga para tamu undangan seperti Petrosea, MBSS, mitra kerja dan client.

Dalam sambutannya, Direktur Utama Tripatra, Joseph Pangalila mengajak insan Tripatra agar menjadikan ibadah puasa kali ini
sebagai sumber motivasi untuk menciptakan suasana aman dan damai, sehingga tercipta iklim yang sehat dan kondusif di
lingkungan kerja Tripatra.

Harapan saya, terus kita bina sikap saling menghormati & menghargai sesama umat, agar tercipta kerukunan dan kedamaian
di lingkungan Tripatra, agar kita dapat memberikan energi positif untuk meningkatkan produktifitas kerja insan Tripatra.ujar
Dirut Tripatra.

Selayaknya agenda rutin tahunan, di acara ini Tripatra kembali memberikan santunan kepada lembaga yatim piatu dan kaum
dhuafa dari beberapa yayasan, antara lain Yayasan Dakwah & Sosial Al Ishlah, Pesantren Tahfizh & Rumah Yatim Al Ishlah,
Mahad Imam Adz Dzahabi (Yatim dan Dhuafa) dan Yayasan Yatim dan Rumah Tahfizh Masjid Jami Bintaro Jaya. Pemberian
santunan dan bingkisan lebaran kepada Anak Yatim Piatu dan kaum dhuafa diserahkan langsung oleh Direktur HCCS,
Leonardus Herwindo.

Sebagai pengantar berbuka puasa, sekaligus mengakhiri rangkaian program, acara diisi dengan siraman rohani berupa
tausiyah/ceramah agama yang disampaikan oleh Ustadz Purwanto Yusdarmanto hingga adzan maghrib berkumandang.
Rangkaian acara buka puasa bersama ini diakhiri dengan sholat Maghrib berjamaah, makan malam bersama dan silaturahmi
antar insan Tripatra sambil di iringi lantunan irama islami dari grup Nasyid Naam.

Insan Tripatra dan Ramadhan 2017


Selain buka puasa bersama keluarga besar Tripatra, Rohis Tripatra juga mempunyai agenda yang dilaksanakan selama satu
bulan penuh untuk menyemarakkan bulan Ramadhan ini antara lain :
- Sholat Dzuhur berjamaah yang dilaksanakan setiap hari senin kamis di Tripatra lantai 5 Gedung A Indy Bintaro Office Park.
- Kajian Bada Dzuhur bersama Uztadz Aep Saifulloh, Lc yang dilaksanakan setiap hari Senin dan Kamis di Tripatra lantai 5
Gedung A Indy Bintaro Office Park.
- Tadabbur Ayat Suci Al Quran yang dilaksanakan setiap hari selasa dan rabu di Tripatra lantai 5 Gedung A Indy Bintaro Office
Park.
- Pembagian Tajil Ramadhan yang disediakan di Break out room masing masing lantai dan dibagikan setiap hari senin
jumat pukul 16:00 WIB.
GALERI FOTO BUKA PUASA BERSAMA
KELUARGA BESAR TRIPATRA
INTERMEZO

Suka Cita Berlebaran Di Negeri Orang


Kami tetap Indonesia yang satu
Iwan Rachmat - Business Analyst Manager
Kebanyakan orang yang tinggal di negeri orang selalu ingin pulang pada saat
lebaran untuk berkumpul dengan keluarga. Awalnya saya juga berpikir yang sama,
terutama pada masa - masa awal mengalami Ramadhan di negeri Paman Sam. Memang
betul, berlebaran dengan sanak keluarga di Indonesia tentunya yang paling menyenangkan,
tapi ternyata pengalaman berlebaran di Nebraska, Amerika Serikat pun bisa menyenangkan
dengan suasana yang berbeda, orang - orang yang beda, jenis makanan juga yang berbeda.

Walaupun menu standard Opor-ketupat selalu wajib hadir, tapi tambahan menu dari warga - warga
negara lain seperti roti prata dan kebab Turkey, Dal (semacam olahan kacang - kacangan) dari Pakistan, ada juga yang share
Baklava semacam kue-kacang yang sangat manis dari Greek, sampai ada yang membawa Kimchie Korea, menjadikan
suasana yang lebih meriah dan yang pasti berbeda. Point nya adalah ternyata tidak kalah menyenangkan sekali - kali
berlebaran di negara lain, dengan teman yang berbeda, suasana yang berbeda, dengan makanan yang berbeda. Walau
demikian, saat berkumpul dengan teman - teman Indonesia menjadi moment dimana kami tetap sebagai Indonesia yang satu.
Neny Risantiny - Legal Head
Dua kali menjalani ramadhan dan idul fitri di kota Sydney, Australia adalah sebuah
pengalaman yang berharga. Komunitas Indonesia yang cukup banyak di Sydney
membuat suasana idul fitri cukup semarak dengan kehadiran teman-teman mahasiswa
negara lain yang seringkali bergabung ingin mengetahui bagaimana orang-orang
Indonesia merayakan lebaran. Pagi hari di hari raya kami melakukan sholat ied di kantor
konsulat jendral Indonesia di Sydney, karena KBRI berada di kota Canberra yang letaknya dua
jam dari kota Sydney.

Setelah shalat ied selesai Komunitas Indonesia baik keluarga dan mahasiswa banyak membuat makanan khas Indonesia
sehingga mengobati rasa kangen lebaran di tanah air. Untuk kami sendiri para mahasiswa, kami memesan makanan lebaran
dari Asosiasi Orang Padang di Sydney untuk menyemarakan idul fitri. Makanan khas lebaran tentunya menjadi menu utama
di hari itu. Kota Sydney dengan penduduknya yang beragam, cukup terasa suasana idul fitri karena banyak juga masyarakat
imigran Timur Tengah merayakan lebaran di hari itu dengan caranya masing-masing.

Kaphi Sheehan Hariadi - Business Development Subsector Coordinator

Saya tinggal dan bersekolah di San Antonio, Texas-USA, dari tahun 2010 sampai
dengan 2016, dan selama itu sempat merasakan tiga kali berlebaran di San Antonio
yang komunitas muslimnya cukup bisa dikatakan banyak. Untuk ramadhan, waktu
berbukanya sekitar jam 8 malam dan biasanya saya masak sendiri makanan untuk berbuka
puasa. Untuk shalat Idul Fitri dilakukan di De Zavala Masjid, yang letaknya tidak begitu jauh dari
kampus University of Texas tempat saya menuntut ilmu, dan juga dekat dengan tempat saya
tinggal. Yang uniknya, untuk shalat ied dibagi dalam dua waktu, shift pertama dilaksanakan pada pagi
jam 7.30 pagi, sedangkan shift kedua dilaksanakan pada jam 9.30 pagi.

Hal ini dilakukan untuk menampung banyaknya jumlah jamaah yang ingin shalat ied di hari itu, karena kalau masjid penuh, kita
tidak bisa shalat sampai di luar masjid seperti di Indonesia, sehingga diberlakukan dua shift waktu shalat ied. Untuk makanan
karena komunitas mahasiswa dari timur tengah cukup banyak, lumayan bervariasi. Jika ingin menikmati masakan Indonesia
biasanya kami pergi ke konsulat jendral Republik Indonesia di kota Houston, di sini barulah kita bersilaturahmi bersama masyarakat
Indonesia dan menikmati makanan khas lebaran ala Indonesia.
Dony Hermawan - Corporate Communication & CSR Manager
Untuk saya lebaran terindah memang tetap di Indonesia, demikian saya bersyukur
bisa sempat merasakan pengalaman berlebaran di beberapa negara lain seperti
Australia, Amerika dan Timur Tengah walau dengan keterbatasan. Yang menjadi
kenangan untuk saya adalah saat berada di Portland, Oregon, USA, suasana lebaran tak
ubahnya seperti hari-hari pada umumnya, tidak ada keceriaan Idul Fitri dan gempita syawal,
ditambah komunitas orang Indonesianya juga tidak banyak. Shalat Ied dilakukan di sebuah
gudang yang disulap menjadi area solat berjamaah, volume mikrofon juga sudah ditentukan oleh
aparat setempat, penjagaannya juga ketat persis acara kenegaraan.

Selepas solat ied sesama jamaah bersalam-salaman walau tidak kenal satu sama lain, sambil berucap Happy ied mubarak
brother! dan terharu rasanya. Untuk komunitas Indonesia yang kami lakukan adalah kumpul bersama teman-teman
mahasiswa sebangsa dan tanah air di rumah yang kami jadikan tempat untuk bersilaturahmi. Membuat lontong instant yang
diberikan oleh teman dari Malaysia, membuat opor dan sambal goreng hati dengan bumbu instant kiriman dari Jakarta. Untuk
memeriahkan acara dibuat juga penganan ringan ala nusantara yang mudah dibuat seperti pisang goreng dan bakwan
dengan cabe rawit. Tidak ada Nastar dan kue lebaran lainnya. Karena bukan hari libur, para mahasiswa tidak masuk kuliah
dengan minta izin kepada dosen di kampus, yang bekerja juga mengambil cuti di hari itu. Sebagai minoritas kami semakin
menghargai arti kebersamaan dan persaudaraan dan semakin mencintai negara kami, Indonesia.

Yusmedia Fitro - Project Accounting, Finance Department


Beribadah dimanapun sebenarnya sama saja, tetapi berpuasa disaat kuliah di
Melbourne, Australia terasa sedikit berbeda karena pertama kalinya saya berpuasa
jauh dari keluarga. Tidak ada kesceriaan suasana Ramadhan seperti di Jakarta dimana
aktivitas masjid menjadi lebih ramai, tidak ada pemandangan pedagang penjual takjil
disore hari.

Kerinduan akan keindahan suasana Ramadhan sedikit terobati ketika merayakan lebaran. Tempat
yang biasanya saya dan kebayakan warga Indonesia tuju untuk sholat IED dan merayakan lebaran adalah kantor Konsulat
Republik Indonesia yang ada ditengah kota Melbourne, walaupun jarak yang ditempuh cukup jauh Karena saya tinggal di
Suburban Area, tapi dijalani dengan suka cita dapat berkumpul dengan banyak warga Indonesia dan menikmati hidangan
khas Indonesia yang biasa jarang dijumpai merupakan kebahagiaan tersendiri. Suasana kekeluargaanpun bisa saya
dapatkan disana karena sebagai sesama perantau kita merasa sebagai satu keluarga besar, keluarga Indonesia.

Mahesa Ardhi Wirawan - Cost & Control Engineer, Project Department

Sejak berangkat untuk sekolah di London, di awal Ramadhan tahun 2010


sampai akhir tahun 2012, saya tidak pernah mudik ke Indonesia, sebenarnya
simple, selain alasan biaya mudik yang mahal saya juga ingin menikmati masa-masa
itu sebelum kembali ke Indonesia. Selama saya bersekolah di London saya selalu ikut
perayaan Idul Fitri di KBRI yang diwali dengan sholat IED dilanjutkan dengan acara halal
bihalal di rumah Duta Besar, lengkap dengan makanan khas lebarannya. Disinilah tempatnya
semua warga Indonesia berkumpul dari seluruh penjuru Inggris raya, mulai dari pelajar
professional, pejabat dan tidak hanya yang muslim saja.

Setelah acara di tempat Dubes, selang beberapa hari biasanya ada juga acara silaturahmi, dicara inilah terasa sekali
suasana kekeluargaannya, seperti sedang berkumpul di acara keluarga. Ibu ibu memasak, Bapak bapak
mempersiapkan perlengkapan berat untuk pengajian dan menjaga anak anaknya, untuk yang muda muda mendapat
tugas bersih bersih, cuci piring dan juga angkat angkat. Di tahun terakhir saya dan beberapa teman yang tinggal di Flat
membuat acara lebaran dengan modal bumbu instan kiriman dari Indonesia, halal chicken dan lontong instan jadi juga
lontong opor. Atmosphere lebaran di kota London sedikit terasa di pagi hari, transportasi umum seperti bus Tube
(underground train) banyak diisi umat muslim yang akan berangkat sholat IED.
Kata Insan Tripatra

Menjaga Berat Badan Setelah Lebaran


Saat Idul Fitri menu khas seperti sambel goreng ati, opor ayam dan ketupat, serta
kue manis-manis tentunya ada di depan mata. Jangan kalap mata, makanan lezat
yang hadir dalam perayaan Lebaran cukup dikonsumsi sewajarnya tanpa
berlebihan. Agar bisa mengawasi nafsu makan saat perayaan Lebaran begini
caranya menurut Insan Tripatra:

Menurut dr Ika :
Berjalan kaki di pagi hari
Jika jarak rumah dengan masjid tempat sholat Idul Fitri dekat, lebih baik
berjalan kaki saja. Sebagai bagian dari berolahraga, jalan kaki membuat tubuh
menghasilkan hormon bahagia bernama endrofin yang membantu menjaga
nafsu makan dan memengaruhi suasana positif hati Anda.

Kalau kata Nadifa Rizkita :


Minum sebelum makan
Sebelum makan sajian khas Lebaran minum terlebih dahulu minum dua gelas
air putih. Menurut studi tahun 2010 hal ini membantu mengurangi asupan
kalori yang masuk ke tubuh antara 75-90 kalori.

Menurut Kistina Anggraeni :


Duduk dekat makanan sehat
Beragam makanan yang ada di meja makan, pilih yang dekat dengan buah
atau sayur ketimbang makanan lainnya karena Anda cenderung mengambil
kembali makanan tersebut ketimbang opor ayam di ujung sana.

Kalau Devi Regina Selalu Ingat Ucapan Benjamin Franklin


"Makan untuk hidup, tapi jangan hidup untuk makan" kira-kira begitu yang
diucapkan ilmuwan AS Benjamin Franklin sepertinya pas saat kita dihadapkan
dengan beragam kue dan makanan khas Lebaran.

Ini Menurut Martha Rosna Dewi :


Mengunyah dengan baik
Selain berfungsi untuk menikmati setiap cecap sajian Lebaran, mengunyah
makanan secara perlahan membantu kita menangkap sinyal kenyang dari
perut.

Kalau tips ala Rosita Oktavina :


Mengawasi porsi makan
Makna penting dalam perayaan Lebaran adalah silahturahmi, mengobrol saat
makan akan menjadikan suasana jadi kekeluargaan. Selain itu mengalihkan
konsentrasi Anda pada makanan yang disantap.

Ini tips sehat ala Camelia Siagian :


Makan lebih banyak buah dan sayur
Air dan serat dari buah dan sayuran berperan penting membuat Anda terus
terhidrasi dan memberikan rasa kenyang.

Dan tips unik menurut Apriyani:


Berdiri
Setelah selesai makan namun mulut rasanya masih ingin mengunyah coba
Anda berdiri sejenak. Hal ini membantu untuk menentukan perut sudah
kenyang atau belum. Segera ubah rasa di mulut agar tak kembali makan,
misalnya dengan makan permen mint atau berkumur.
SOSIALISASI AUDIT HUKUM
Pada hari Senin, 19 Juni 2017, bertempat di
ruang rapat Bali, Indy Bintaro Office Park,
diadakan sosialisasi Audit Hukum, yang
dipimpin oleh Legal Head, Neny Risantiny.

Rapat ini bertujuan untuk memberikan informasi


dan arahan kepada peserta rapat mengenai
pelaksanaan Audit Hukum untuk periode 2016 /2017
yang meliputi audit korporasi dan proyek. Audit
serupa pernah dilaksanakan pada tahun 2013 sampai
dengan 2015.

Neny Risantiny menyampaikan, tujuan diadakannya


Audit Hukum adalah untuk melakukan penelaahan atas
ketaatan dan kepatuhan Tripatra terhadap peraturan yang
berlaku baik secara eksternal (peraturan
perundang-undangan, dan peraturan pelaksana lainnya)
dan internal (Hasil RUPS, Keputusan Dewan Komisaris &
Direksi, dll).

Rapat ini dihadiri oleh para leader di berbagai divisi yang ada di
Tripatra. Audit Hukum ini merupakan salah satu keputusan dari
Rapat Komite Audit dan Corporate Governance Q4-2016 tanggal 2
Maret 2017.

The New You is Closer!


Monitoring 3 Bulan Fit to Work challenge program

Tak terasa Fit To Work Challenge Program sudah memasuki setengah


perjalanan (tiga bulan) dari programnya yang berdurasi enam
bulan. Walaupun di bulan puasa namun antusiasme para peserta
masih cukup tinggi, hal ini bisa dilihat dengan jumlah para peserta
yang rutin mengikuti program-program penilaian kegiatan ini.
Hal ini dapat dilihat pada saat monitoring rutin yang
dilaksanakan pada hari selasa tanggal 13 Juni 2017 di ruang
ABWH Gedung A Tripatra, di mana terdapat 68 peserta yang
hadir dari 91 total peserta program. Kali ini pemeriksaan yang
dilukan bukan hanya pengukuran berat badan, lingkar
perut, tekanan darah, denyut nadi melainkan ada juga
pemeriksaan gula darah, kolesterol, konsultasi dokter dan
juga Body Composition Analyzer.

Program yang dimulai pada bulan Februari 2017 dan


akan berakhir pada bulan Juli 2017, dan para peserta
masih memiliki waktu untuk berjuang lebih ekstra
karena di bulan ini sebagian besar peserta program
merayakan hari raya Idul Fitri , para peserta harus
bisa mengawasi pola makan di saat banyak
hidangan menarik yang tersaji. Keep up the spirit
alive! Be the New You!
Domestik

INTIP
(INSAN TRIPATRA DAN PARIWISATA)

By Dyah Permana

Labuan Bajo di NTT adalah destinasi lengkap.


Bawah laut sampai atas buktinya cantik, lalu ada
komodo dan banyak alasan kenapa menjadikan
tempat ini sebagai destinasi favorite di Indonesia.
Pada kenyataanya, Flores memang memiliki
semua daya tarik wisata kelas dunia yang rasanya
tidak cukup jika harus dinikmati hanya dalam
waktu yang singkat.

Jika biasanya satu kawasan wisata bisa dinikmati dalam 3-5 hari, maka untuk menikmati alam Flores dari barat ke timur
sepertinya membutuhkan waktu 7 sampai 14 hari, bahkan lebih. Karena setiap lekuk dan sudut kepulauan ini memiliki daya
tarik yang tidak boleh dilewatkan. Wisata ke wilayah Flores mensyaratkan tubuh yang fit dan tenaga ekstra, karena kontur
wilayahnya yang panas dan diselimuti hutan savanna, juga karena kita akan menghabiskan sebagian besar waktu di atas
kapal laut (Live on Board).

Flores menjadi destinasi wisata yang tidak membosankan untuk dikunjungi berkali-kali antara lain :

1. Pulau Padar dan Gili Lawa


Flores memiliki ratusan pulau yang terpencar apik
dan berdekatan. Hal ini menyebabkan kontur
bawah lautnya memiliki gradasi warna yang
sempurna bagi pecinta fotografi. Belum lagi saat
kapal berlabuh. kita bisa menelusuri bibir pantai
yang bersih. Spot untuk mengabadikan gambar di
bibir pantai berada di Beach Pink dan Pantai Namo
karena warna pasirnya yang berwarna pink
kemerahan.

Trekking ke puncak Gili Lawa dan Pulau Padar.


Dalam perjalanan trekking akan ditemukan banyak
sekali pemandangan mewah yang memanjakan
mata untuk dijadikan background fotograf, tak
akan pernah puas menikmati panorama yang luar
biasa .
2. Pink Beach dan Namo Beach
Dengan kontur kepulauan, Flores memiliki aneka koleksi terumbu karang yang
tersaji rapat dengan biota laut yang beraneka ragam. Hanya dengan snorkeling kita
bisa melihat ikan nemo berjejer rapi, kita akan terbius untuk berlama-lama berada
di laut Flores untuk bermain dengan ikan-ikan jinak tersebut. Best spot : Pulau
Satonda, Beach Pink, Namo Beach.

Tak hanya terumbu dan ikan laut, di lokasi Manta Point kita bisa melihat ikan Manta
selebar 3-8 meter hanya dengan mata telanjang karena mereka seringkali berenang
hingga permukaan laut.

3. Pulau Komodo dan Pulau Rinca


Inilah yang menjadi icon utama Flores, Pulau Komodo dan Pulau Rinca. Karena dua
pulau inilah satu-satunya tempat di dunia yang masih memiliki hewan peninggalan
jaman purba, yaitu Komodo. Pulau Komodo dinobatkan sebagai Situs Warisan
Dunia UNESCO tahun 1991. Pada tanggal 11 November 2011, Taman Nasional
Komodo mendapatkan suara terbanyak dari pemilihan New 7 Wonders
mengalahkan nominasi Hutan Amazon, Halong Bay, Air Terjun Iguazum Pulau Jeju,
Sungai Bawah Tanah Puerto Princesa, dan Table Mountain.

Pulau Komodo adalah pulau terluas pertama dibandingkan Pulau Rinca, namun
memiliki jumlah komodo yang hampir sama banyaknya. Komodo di Pulau Rinca
dikenal lebih agresif dan mudah ditemukan dibandingkan di Pulau Komodo. Jika
ingin bertemu dengan binatang purba ini, anda akan diajak trekking oleh para
Rangers disana. Ada beberapa pilihan jalur trekking yang dibagi berdasarkan jarak.
Small-Medium-Long-Adventure Trekking yang bisa dipilih saat tour at Komodo Island.

Small Trekking dapat ditempuh dalam 1 jam perjalanan. Sementara Medium


ditempuh dalam 1,5-2 jam perjalanan. Long Trekking ditempuh 4 jam perjalanan.
Semua pilihan trekking akan membawa kita pada habitat asli Komodo yaitu di
hutan tropis dan padang savanna.

4. Lost in Komodo
Pengalaman tak terlupakan dan berbeda bagi sebagian besar traveler yang datang di Flores adalah hidup di atas kapal
dan beraktifitas disana berhari-hari, melihat pulau-pulau kekuningan dari kejauhan yang memberi panorama langka
yang membuat kita berdecak kagum, belajar hidup tanpa sinyal telekomunikasi yang baiki sehingga terasa lost in
world, membiasakan diri tidur di bawah cahaya bintang dan deburan ombak serta belaian angin laut yang hangat,
belum lagi suasana sunrise yang memanjakan mata saat kita bangun di pagi hari, membuat traveling ke wilayah ini
menjadi kenangan tersendiri.
3 Foto Terpilih
TRIPATRA
BEDA itu KEREN
Keberagaman negeriku dalam Bhineka tunggal ika

Kami, tidak saling mengenal pada awalnya dan tentu


berbeda. Namun perbedaan itu yang membuat kami
kompak, karena kami sadar bahwa kami Indonesia
yang satu
#Togetherwecan

Dinda Putri Amalia (ENGINEERING DEPARTMENT)

Baskara Heru Mukti (QSHE MANAGEMENT) Via Leviana Febriyanti ( SUPPLY CHAIN MANAGEMENT )

Mereka yang fotonya terpilih dapat menghubungi corporate communication di ext 22050

Redaksi menerima karya tulis berupa article, hobby, pengalaman unik seperti travelling dsb. Tulisan dapat dikirimkan via email ke :
corporate.communication@tripatra.com Penanggung Jawab : Leonardus Herwindo | Pimpinan Redaksi : Dony Hermawan | Tim Redaksi : Yuni Indarwati, Arbi Ardiansyah | Kontributor Tim : HCCS, Socio
Economy (all sites), YEC, QSHE. Penerbit : Corporate Communication & CSR Department | Alamat Redaksi : Indy Bintaro Office Park
Jl. Boulevard Bintaro Jaya Blok B7/A6 Sektor VII CBD Bintaro Jaya, Tangerang Selatan 15224 Phone : (+62 21) 297 70 700 Fax : (+62 21) 297 70 701

Anda mungkin juga menyukai