BAB I
PENDAHULUAN
B. Adapun manfaat yang diperoleh dari kerja praktek ini adalah sebagai
berikut:
a. Bagi Penulis
Menambah wawasan, pengalaman dalam melaksanakan penulisan dan
penyusunan laporan Kerja Praktek.
3
b. Bagi Pembaca
Sebagai media informasi agar pembaca dapat mengenal kompresor, dan
sebagai referansi khususnya bagi mahasiswa teknik instrumentasi
elektronika migas.
BAB IV : PENUTUP
Bagian bab yang berisikan simpulan dan saran terhadap topic
yang dibicarakan dalam pembahasan masalah selama kerja
praktek di Pertamina RU V balikpapan.
5
dengan Peraturan Pemerintah (pp) No. 27 tahun 1968, dan yang mengalir dari
logo PN.PERMINA berdasarkan pp no. 198 tahun 1961 dengan gambar logo yang
tidak pernah berubah. Kemudian pada tanggal 15 september 1971 diterbitkan
Undang-undang No. 8 tahun 1971 tentang Pertamina. Selanjutnya pada tanggal 23
Juni 1972 berdasarkan keputusan direksi Pertamina no. 914/kpts/dr/du/1971
tentang bentuk lambang Pertamina, diberlakukan secara resmi logo PERTAMINA
yang langsung terkenal dan diakui di dunia.
Makna dari logo ini adalah :
Pada tanggal 10 Desember 2005, melalui konferensi pers pada pukul 16.30
wib. Setelah terdaftar dengan surat pendaftaran ciptaan No. 028344 tertanggal 10
Oktober 2005 pada Direktorat Hak Cipta, Desain Industri, Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang Departemen Hukum dan HAM RI dengan
pemaknaan logo warna-warna yang berani menunjukkan langkah besar yang
diambil PT Pertamina untuk merubah logo PT. Pertamina yang lama dengan logo
yang baru, logo ini tercermin pada tiga bidang belah ketupat yang membentuk
huruf P, dan aspirasi perusahaan akan masa depan yang lebih positif dan
dinamis.
Makna yang terkandung dalam warna dan tulisan dalam logo tersebut meliputi :
a. Visi
Menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia.
b. Misi
Menjalankan usaha minyak, gas serta energi baru dan terbarukan secara
terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat.
c. Motto
Sikap jujur, tegakkan disiplin, sadar biaya dan puaskan pelanggan.
d. Tata nilai
Dalam mencapai Visi dan Misinya, Pertamina berkomitmen untuk
menerapkan tata nilai sebagai berikut :
Kilang Pertamina
PACIFIC OCEAN
7.KASIM
CAPACITY : 10 MBSD
SOUTH CHINA UNIT : C D U
OCEAN PLATFORMER
ARUN
P. BRANDAN
MEDAN BONTANG PAPUA
SINGAPURA SULAWESI
DUMAI BALIKPAPAN
S. PAKNING KALIMANTAN
PALEMBANG
MUSI 1.0%
12.7% 17.2%
JAVA OCEAN
2.DUMAI & S. PAKNING
RU 13.2%
BALONGAN
CAPACITY : 170 MBSD
UNIT : C D U
JAKARTA
CEPU BALI V
HV U JAWA 25.5%
HYDROCRACKER
30.4%
DELAYCOKER CILACAP 5.BALIKPAPAN
PLATFORMER CAPACITY : 260 MBSD
3.PLAJU 6.BALONGAN 4.CILACAP UNIT : C D U I & II
CAPACITY : 125 MBSD CAPACITY : 125 MBSD CAPACITY : 348 MBSD HV U
UNIT : C D U UNIT : C DU UNIT : CDU I & II HYDROCRACKER
HV U ARHDM PLATFORMER I & II PLATFORMER
FC C U RCC COMPLEX LUBE-OIL COMPLEX I, II, III WAX PLANT
POLY PROPYLENE PROPYLENE REC. VISBREAKER
PTA LPG PLANT PARAXYLENE PLANT
POLY-ALKYATION PLATFORMER SULFUR RECOVERY
ISOMERIZATION
Page
2
1.7.8.3 Realibility
Bertugas untuk merencanakan, melaksanakan, mengkoordinir lingkup
pekerjaaan, pemeliharaan, dan meningkatkan kehandalan operasi kilang. Fungsi
ini membawahi 2 (dua) bagian, yaitu:
a. Equipment Realibility Section
b. Plant Realibility Section
1.7.8.4 Procurement
Tugasnya adalah memimpin, mengelola, mengendalikan, mengevaluasi
kegiatan bidang jasa dan sarana umum meliputi pengadaan dan pengelolaan
material dan operasi serta peralatan, transportasi, waktu dan anggaran fungsi-
fungsi serta mengawasi jasa layanan perkantoran, perumahan dan pemeliharaan
sarana dan fasilitas umum. Procurement terbagi menjadi 4 (empat) bagian, yaitu:
a. Inventory Control Section
b. Purchasing Section
c. Services & Warehousing Section
d. Control Office Sectio
A. Production
Fungsinya adalah perencanaan, pengontrolan, pengelolaan dan
pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan pengolahan minyak mentah menjadi
produk BBM/Non BBM.
23
D. Maintenance Execution
Tugasnya adalah menyediakan jasa pelayanan seperti pemeliharaan
24
E. Marine
Tugasnya adalah pengelolaan sarana pelabuhan khusus, Mooring Master,
dan jasa angkutan kelautan, pemeliharaan atas sarana yang dikelola secara efektif
dan efisien, pengadaan jasa pemborongan anak buah kapal (ABK) sesuai dengan
standar mutu.
a. Maintenance Area 1
Maintenance Area 1 mempunyai beberapa Seksi diantaranya Seksi RE
(Rotating Equipment), NRE (Non Rotating Equipment), Electrical, dan
Instrument. Bagian ini bertugas untuk melaksanakan pemeliharaan peralatan
kilang pada area CDU V, HVU, PP I, PP II, Demin Plant, RPAL, CWI, dan SWD.
b. Maintenance Area 2
Maintenance Area 2 mempunyai beberapa Seksi diantaranya Seksi RE
(Rotating Equipment), NRE (Non Rotating Equipment), Electrical, dan
Instrument. Bagian ini bertugas melaksanakan pemeliharaan peralatan kilang di
area CDU IV, NHTU. Platforming Unit, LPG Recofery Unit, SWS, Flare Gas
Recofery Unit, Wax Plant, DHP, dan EWTP.
c. Maintenance Area 3
Maintenance Area 3 mempunyai beberapa Seksi diantaranya Seksi RE
(Rotating Equipment), NRE (Non Rotating Equipment), Electrical, dan
Instrument. Bagian ini bertugas melaksanakan pemeliharaan peralatan kilang di
area HVU III, HCU A/B/C (Common Facilities), Hydrogen Plant A/B/C
(Common Facilities), CWU, Nittrogen Plant.
d. Maintenance Area 4
Maintenance Area 4 mempunyai beberapa Seksi diantaranya Seksi RE
(Rotating Equipment), NRE (Non Rotating Equipment), Electrical, dan
Instrument. Bagian ini bertugas melaksanakan pemeliharaan peralatan kilang di
area TBL, LAB, K3LL, Bengkel, Gudang, WTP Pancur dan Gunung IV, serta
Sungai Wein.
e. General Maintenance
Bagian ini bertugas untuk melaksanakan pemeliharaan peralatan di area
Luar kilang (perumahan)
27
f. Workshop
Workshop bertugas melaksanakan perbaikan peralatan kilang secara
keseluruhan sesuai dengan seksi bagiannya masing-masing, terutama untuk
peralatan yang tidak dapat diperbaiki dilapangan.
28
BAB II
DASAR TEORI
d. Level
Pengukuran level bertujuan untuk mengetahui tinggi permukaan dari
suatu material yang diukur didalam sebuah wadah.
Dalam sistem pengaman, alarm dan shutdown sistem merupakan dua hal yang
saling berkaitan untuk menyatakan kondisi abnormal dari suatu proses. Pada saat
terjadi kondisi abnormal, sistem alarm akan bekerja dan memberikan peringatan
kepada operator bahwa kondisi shutdown akan terjadi apabila tidak segera diambil
tindakan koreksi untuk mengembalikan proses ke kondisi normal. Sistem alarm
dan shutdown yang baik adalah suatu sistem yang dapat memberikan pengamanan
terhadap pekerja, peralatan-peralatan, dan kelangsungan operasi. Sistem shutdown
dibuat cukup sederhana sehingga mudah dimengerti oleh operator. Bila sistem
terlalu rumit untuk dimengerti operator maka akan membingungkan dan sering
melakukan by pass terhadap sistem.
2.4.3 Relay
Relay adalah salah satu alat pada sistem pengaman yang bekerja
berdasarkan elektomagnetik yang mempunyai beberapa fasilitas kontak untuk NO
dan NC. Kontak kontak dari relay ini dipergunakan pada sistem pengaman
sesuai dengan yang dibutuhkan. Prinsip kerja dari relay adalah pada tegangan
terpasang (energize), kontak kontak akan saling berpindah posisi dari NO
menjadi Close atau dari NC menjadi Open. Pada saat operasi normal relay relay
tersebut dalam keadaan terpasang (energized), agar pada saat terjadi gangguan
maka relay relay tersebut akan terputus tegangannya (de- energized). Gambar
dari bagian bagian relay ini dapat kita lihat pada gambar di bawah ini:
tekanan balik yang dari spring sampai pada batas tertentu akan mengaktifkan
micro switch secara mekanik.
Besarnya tekanan yang diinginkan untuk dapat mengaktifkan sebuah
micro switch dapat diatur dengan menambah atau mengurangi tekanan balik
spring. Sedang pada micro switch terdiri atas dua keadaan yaitu : Normally Open
(NO) dan Normally Close (NC).
a. Solenoid valve ini merupakan kombinasi dari dua unit fungsional dasar,
yaitu:
a) Solenoid dengan inti dan komponennya.
b) Badan valve yang dimana terdapat piringan/colokan yang di
posisikan untuk menghentikan/mengalirkan aliran.
b. Aliran dapat mengalir tergantung dari gerakan dari inti dan tergantung dari
apakah solenoid dialiri arus atau tidak. Jika dialiri arus, maka kumparan
akan mendorong inti untuk membuka saluran (valve), dan pada saat tidak
dialiri arus, saluran akan dalam keadaan tertutup.
c. Solenoid valve digunakan untuk mengendalikan hidrolik, pneumatik, dan
aliran air. Solenoid valve ini cocok untuk digunakan untuk aliran dalam
satu arah saja, dengan tekanan yang diberikan pada bagian atas dari
piringan saluran.
2.5 Kompresor
Kompresor adalah mesin untuk memampatkan udara atau gas.
Kompresor udara biasanya mengisap udara dari atmosfir. Namun ada pula yang
mengisap udara atau gas yang bertekanan lebih tinggi dari tekanan atmosfir.
38
Pada saat tekanan menurun gas yang memiliki tekanan lebih tinggi akan
memasuki ruangan melalui katup isap. Pada saat piston bergerak menekan, maka
volume akan mengecil sehingga tekanan akan membesar. Dengan tekanan yang
lebih besar dari tekanan diluar, maka udara akan bergerak dari ruangan menuju
keluar melalui katup tekan. Kompresor jenis ini dilengkapi dua jenis katup yaitu
katup isap dan katup tekan. Katup isap berfungsi sebagai saluran masuk gas
sebelum gas dikompresi. Setelah gas dikompresi, gas tersebut akan dialirkan ke
katup tekan. Katup ini hanya berlaku satu arah. Karena itu katup tekan juga
berfungsi untuk mencegah gas mengalir kembali ke kompresor. Kompresor torak
tidak dapat melayani putaran tinggi, karena kompresor ini dapat menghasilkan
gaya inersia akibat gerak bolak-baliknya. Sehingga dengan putaran yang sangat
tinggi akan mengakibatkan gaya inersia yang sangat tinggi, hal ini akan
menimbulkan getaran yang tinggi dan dapat memicu kerusakan komponen-
komponen mekanis. Kompresor yang kompresinya hanya pada satu sisi disebut
single acting compressor. Kompresor yang terdiri dari dua sisi kompresi disebut
double acting compressor. Susunan yang terdiri dari satu atau banyak silinder dan
dihubungkan secara paralel disebut single stage compressor. Sebaliknya, kalau
disusun seri dan biasanya dihubungkan dengan cooler disebut multistage
compressor.
d. Langkah isap, pada langkah ini tekanan gas di dalam silinder lebih rendah
dari tekanan gas pada saluran inlet sehingga katup isap terbuka karena
adanya perbedaan tekanan tersebut dan terjadi aliran gas masuk keadaan
silinder, sementara katup discharge dalam keadaan tertutup.
Besarnya kapasitas kompresor reciprocating ditentukan oleh ukuran
diameter piston dan kecepatan langkahnya. Pengaturan kapasitas dapat dilakukan
dengan mengatur kecepatan langkah (stroke speed), unloader, dan aliran balik
(pill back). Untuk mendapatkan tekanan yang lebih tinggi kompresor
reciprocating dibuat multi tingkat (multi stage).
Kompressor jenis ini akan menghisap udara luar dari satu sisi yang
bertekanan. Prinsip kompressor ini ternyata dapat disamankan dengan pompa
pelumas model kupu-kupu pada sebuah motor bakar. Beberapa kelemahannya
adalah: tinggkat kebocoran yang tinggi. Kebocoran terjadi karena antara baling-
baling dan rumahnya tidak dapat saling rapat betul.
Jenis kompressor ini cocok untuk menghasilkan volume udara yang besar.
Kompressor aliran udara ada yang di buat dengan arah masuknya udara secara
radial. Arah aliran udara dapat dirubah dalam satu roda turbin atau lebih untuk
menghasilkan kecepatan alian udara yang diperlukan. Energi kinetik yang
ditimbulkan menjadi energi bentuk tekanan.
43
Prinsip kerja kompressor radial akan mengisap udara luar melalui sudu-
sudu rotor, udara akan terisap masuk ke dalam ruangan isap lalu dikompressi dan
akan ditampung pada tangki penyimpanan udara bertekananan hingga tekanannya
sesuai dengan kebutuhan.
g. Kompresor Sentrifugal
Kompresor udara sentrifugal merupakan kompresor dinamis, yang
tergantung pada transfer energi dari impeller berputar dan menghisap udara.
Perubahan kecil pada rasio kompresi menghasilkan perubahan besar pada hasil
kompresi dan efisiensinya. Mesin sentrifugal lebih sesuai diterapkan untuk
kapasitas besar diatas 12,000 cfm.
b. Load NOT
a) Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja (sequence) pada suatu sistem
control, membutuhkan satu kondisi logic saja untuk mengeluarkan satu
output.
b) Logikanya seperti kontak switch normally close.
c) Ladder Diagram simbol.
c. AND
a) Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja (sequence) pada suatu
sistem control, membutuhkan lebih dari satu kondisi logic yang
harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan output.
b) Logikanya seperti dua kontak switch normally open yang dipasang
seri.
c) Ladder Diagram simbol
d. And NOT
a) Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja (sequence) pada suatu
sistem control, tidak membutuhkan lebih dari satu kondisi logic
yang tidak terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output.
b) Logikaya seperti dua kontak switch normally close yang dipasangi
seri.
c) Ladder Diagram simbol
52
e. OR
a) Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja (sequence) pada suatu
sistem control hanya membutuhkan salah satu dari beberapa
kondisi logic untuk mengeluarkan satu output.
b) Logikanya seperti dua kontakk switch normally open yang
dipasang paralel.
c) Ladder Diagram Simbol
f. OR NOT
a) Instruksi ini dibutuhkan jika uruta kerja (sequence) pada suatu
sistem control tidak hanya membutuhkan salah satu saja dari
beberapa kondisi logic untuk mengeluarkan satu output.
b) Logikanya seperti dua kontak switch normally open yang dipasang
parallel relay.
c) Ladder Diagram simbol.
g. Out
a) Instruksi ini berfungsi untuk mengeluarkan output jika semua
logika ladder diagram sudah terpenuhi, dalam satu ruang satu
output dan energize jika mendapat input signal diskrit 1.
b) Logikanya seperti coil yang mempunyai multi contactor.
c) Ladder Diagram Simbol
h. Out not
a) Instruksi ini berfungsi untuk mengeluarkan output jika semua
kondisi logika ladder diagram sudah terpenuhi logic 1, maka akan
merilis kontak-kontak switchnya.
b) Logikanya seperti coil yang mempunyai multi contactor.
c) Ladder Diagram Simbol
tersebut dilakukan voting yang disebut 2 out-of 3 (2oo3), yang artinya kalau dua
modul mengatakn ya sedangkan satu modul yang lainnya mengatakan tidak,
maka yang dianggap benar adalah suara terbanyak yaitu dua atau idealnya
ketiganya mengatakan yang sama. Demikian juga kalau menggunakan 3 sensor.
Selain itu, sistem juga melakukan pegecekan dan pengetesan dari hasil
masing-masing modul, dimana pengecekan dilakukan secara silang (tiap modul
mengecek dirinya sendiri dan dua rekan lainnya) diantara ketiga modul juga
dengan filosofi votting 2oo3.
secara singkat simbo-simbol logika yang biasanya digunakan dalam suatu system
pengaman yang menggunakan system logika, disertai dengan pinsip kerjanya dan
table kebenarnnya..
Tabel 2.2 Simbol Gerbang Logika Standar Internasional dan yang Berlaku di Inggris
57
BAB III
PEMBAHASAN
pengaman kompresor ini terhubung seri, atau menggunakan gerbang logika AND
(output akan berlogika 1 apabila seluruh inputnya berlogika 1). Sehingga apabila
salah satu sistem pengaman ada yang mengalami gangguan dan kontak menjadi
signal diskrit 0 (normally open) maka kompresor akan mati (trip).
di tentukan, maka contactor pressure switch akan open (signal diskrit 0).
Apabila pressure switch tersebut kondisinya open maka solenoid valve 03-
XV-1130A akan de-energized dan memerintahkan Trip & Throttle Valve
XV-1130A untuk menutup aliran steam inlet sehingga steam turbin
sebagai penggerak kompresor berhenti (shutdown) .
Prinsip kerja sistem pengaman pada alat tersbut adalah jika tekanan lube
oil turun/rendah dan tekanan tersebut telah sampai menyentuh batas yang
di tentukan, maka contactor pressure switch akan open (signal diskrit 0).
Apabila pressure switch tersebut kondisinya open maka solenoid valve 03-
XV-1130A akan de-energized dan memerintahkan Trip & Throttle Valve
XV-1130A untuk menutup aliran steam inlet sehingga steam turbin
sebagai penggerak kompresor berhenti (shutdown).
Final Element
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
a. Kompresor K-3-02A merupakan kompresor yang beroperasi pada unit
HCC (Hydro Cracking Complex) di Plant 3C dengan jenis
Reciprocating, dan penggeraknya berupa turbin.
b. Peralatan instrument yang dipergunakan pada sistem pengaman
kompresor K-3-02A ini cukup sederhana, yaitu input berupa pressure
switch 03-PSLL-1062A, 03-PSLL-1073A, 03-PSLL-1093A, proses
pengaman berupa PLC, dan outputnya berupa Solenoid Valve 03-XV-
1130A.
c. Sistem pengaman kompresor ini dipasang dengan maksud untuk
memproteksi kompresor jika terjadi kondisi abnormal sehingga tidak
terjadi kerusakan yang lebih parah.
d. Perubahan logic tidak dapat dilakukan pada saat sistem sedang
beroperasi, perubahan logic hanya dapat dilakukan pada saat sistem
sedang tidak bekerja atau pada saat turn around.
4.2 Saran
a. Preventive Maintenance dan monitoring terhadap peralatan sistem
pengaman atau shut down harus selalu dilaksanakan agar peralatan
sistem pengaman tetap dapat bekerja optimal.
b. Pengcekan dan perawatan pada peralatan instrumentasi yang
dilakukan secara rutin dan berkala untuk menghindari kegagalan
proses yang disebabkan peralatan yang tidak memenuhi standar.
c. Manual book yang berisi tentang proses-proses yang berlansung
dimasing-masing maintenance areaperlu diadakan agar memudahkan
bagi para pelaksana kerja praktek di pertamina untuk mengetahui
proses yang terjadi secara detail, selain itu perlunya untuk merawat
manual book dari peralatan agar dapat mempermudah dalam
identifikasi peralatan, kalibrasi, instalasi peralatan.
71
DAFTAR PUSTAKA
[1] Anonim,1999, Manual Book PT. PERTAMINA Unit V Balikpapan
[2] Roring, Royke Rudolf, 2007, Teknik Instrumentasi, PTK Akamigas-
STEM, Cepu
[3] Jbn
[4] Tahar Boby, Mei 2008, Sistem Pengaman Kompresor 12-K-502 B,
KKW Akamigas- Cepu
[5] Hidayat Benny, Juni 2008, Sistem Shutdown Pada Gas Kompresor
220-K-101, KKW Akamigas- Cepu.
[6] Erfasianto Bayu, Mei 2010, Analisa Sistem Proteksi Pada Kompresor
K-5-02A, KKW PT.PERTAMINA RU V BALIKPAPAN.
[7] Parji, 2012, Alat Ukur dan Teknik Pengukuran, Fungsi Instrumentasi
[8] Sugeng Bambang, 2013, Peralatan Industri Migas, Kompressor.
[9] Sahara Ain, 2013, Gerbang Logika, Pengenalan PLC, Diagram
Kontrol dan Diagram Ladder,
[10] Sugeng Bambang, 2013, Peralatan Kontrol Industri.
[11] Anonim, 1981, Reciprocating Compressor Data Sheet,
PT.PERTAMINA RU V BALIKPAPAN.
[12] Anonim, Maret 2014, Piping and Instrumentat Diagram-Make up
Compressor Hydrogen K-3-02A, PT. PERTAMINA RU V
BALIKPAPAN.
[13] Anonim, 1981, General Electric, PT. PERTAMINA RU V
BALIKPAPAN.
72
LAMPIRAN